5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Ciri Limbah Cair
5.1.1. Ciri limbah cair industri perikanan Pengamatan ciri limbah cair industri perikanan bertujuan untuk mengetahui
keadaan limbah cair yang akan diolah didalam sistem yang dirancang untuk penyisihan senyawa nitrogen. Untuk mengetahui ciri limbah ini, maka dilakukan
pengambilan contoh terhadap limbah cair dari industri perikanan dan kemudian dilakukan analisa kadar COD, TKN, nitrogen-amonia dan nitrogen-nitrat.
Beban pencemar dalam limbah cair dari beberapa industri pengolahan ikan dapat dilihat pada Tabel 3. Dari hasil pengamatan tersebut terlihat bahwa secara
umum limbah cair industri perikanan mengandung bahan organik dengan konsentrasi yang tinggi, terutama kandungan senyawa nitrogen, yang diketahui
berasal dari kandungan protein dari ikan.
Tabel 3. Hasil pengamatan limbah cair industri perikanan
Produksi
BOD mgl
COD mgl
NH
3
mgl Nitrat
mgl TKN
mgl TSS
mgl
Pengolahan Tuna Beku
7 27 TD TD
8 53
Pengalengan Tuna dan
Sardine 184
571 1,7 1,5 111 1620
Penepungan 289 1193 1,8 - 1118 69600
Pembekuan Udang
87 269 3,2 0,1 61 375 Produk Nilai
Tambah Udang 88 277 4,4 1,2 25 330
tidak ditemukan tidak terdeteksi karena warna cairannya pekat
Beban limbah yang berasal dari industri perikanan ini juga sangat berbeda dari setiap industri pengolahan. Perbedaan yang besar ini disebabkan oleh jenis
ikan yang diolah, teknik pengolahan, ukuran pabrik, penggunaan air, dan lamanya limbah padat kontak dengan air limbah. Daya polutif akan makin tinggi
bila kontak lebih lama. Nisbah BODCOD yang berkisar 0,3 juga dapat menunjukkan bahwa limbah perikanan mengandung limbah organik yang tinggi,
meskipun menurut Gonzalez 1996 hubungannya tidak selalu tepat, karena indikator BOD sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Nisbah BOD
5
TKN atau CODTKN dapat juga dijadikan ciri dari masing- masing sumber limbah. Menurut laporan Orhon
et al 1994 CODN pada limbah domestik adalah 9,5 dan hasil penelitian Sendic 1995 pada limbah industri
pemotongan hewan CODN nya bernilai 25 – 40. Sedangkan limbah cair industri perikanan memiliki nilai nisbah BOD
5
TKN dan CODTKN berkisar antara 0,3 – 3,6 dan 1,1 – 11,3.
Menurut Metcalf dan Eddy 1991, nisbah BOD
5
TKN dapat menggambarkan fraksi nitrifier yang ada dalam limbah cair
mix liquor, sehingga sangat berkaitan erat dengan proses nitrifikasi atau proses oksidasi karbon. Fraksi nitrifier
menjadi turun pada saat nisbah BOD
5
TKN meningkat. Dengan rasio CODTKN pada limbah perikanan yang berkisar pada 1,1 – 11,3, menurut Metcalf dan Eddy
1991 memiliki fraksi nitrifier sebesar 0,029 – 0,31, sehingga proses nitrifikasi menjadi sangat penting.
5.1.2. Ciri limbah cair buatan Penggunaan limbah cair buatan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengganti limbah cair industri yang akan diolah didalam sistem bioreaktor yang digunakan untuk rekayasa penyisihan senyawa nitrogen. Limbah buatan ini
digunakan agar umpan yang akan dimasukkan kedalam sistem sebagai influen memiliki karakteristik yang lebih stabil dan mudah dikendalikan.
Limbah cair buatan ini dibuat dengan memanfaatkan limbah potongan- potongan daging dan kulit ikan yang diperoleh dari proses pengolahan fillet ikan
patin. Kemudian potongan-potongan daging tersebut dicincang, dan selanjutnya direbus pada air mendidih selama 10 menit dengan perbandingan berat ikan kg
dan volume air liter adalah 1:5, 1:10, 1:20 dan 1:30. Setelah itu air rebusan
yang telah didinginkan, disaring untuk memisahkannya dari padatan dan siap untuk digunakan.
Tabel 4. Karakteristik limbah cair buatan
NISBAH PERBANDINGAN
LIMBAH PADAT IKAN DAN AIR
BOD
5
mgl COD
mgl TKN
mgl COD
BOD
5
CODTKN 1: 30
91 250
105 2,7
2,4 1: 20
276 750
210 2,7
3,6 1: 10
384 1250
623 3,3
2,0 1: 5
1664 4100
2411 2,5
1,7 Dari hasil pengamatan pada Tabel 4. terlihat bahwa perbandingan limbah
padat ikan dan air 1:30 lebih mendekati ciri limbah cair industri pengolahan tuna beku, perbandingan 1:20 lebih mendekati ciri limbah pengolahan udang dan
perbandingan 1:10 dan 1:5 lebih mendekati ciri limbah cair industri pengolahan tepung ikan
fishmeal. Ciri-ciri dari berbagai perbandingan limbah padat dan air tersebut memperlihatkan nilai nisbah yang lebih terpantau dibandingkan limbah
cair dari industri yang sebenarnya. Sehingga untuk melakukan percobaan pengolahan limbah cair pada skala laboratorium, hal ini akan lebih seragam.
Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini maka contoh limbah cair yang digunakan adalah limbah cair buatan dengan formulasi perbandingan antara
limbah padat ikan dan air 1:5. Keuntungan lain yang diperoleh dari penggunaan limbah cair buatan ini adalah senyawa yang terkandung lebih bersifat organik
dan kontaminasi bakteri lain dalam kegiatan mereduksi senyawa nutrien lebih diperkecil.
5.2. Pengkondisian Reaktor