Kerangka Keseimbangan Massa dan Laju Reaksi

3. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Keseimbangan Massa dan Laju Reaksi

Prinsip dasar penghilangan nutrien secara biologis adalah pemanfaatan bahan organik yang terkandung dalam limbah cair sebagai substrat pertumbuhan mikroorganisme. Sejalan dengan perombakan bahan-bahan organik sebagai sumber energi bagi mikroorganisme untuk pembentukan sel-sel baru, maka terjadi penurunan konsentrasi bahan organik dalam limbah tersebut. Kerangka pemikiran dalam membangun model sistem secara umum adalah keseimbangan massa dan kinetika reaksi, seperti Gambar 5. Gambar 5. Kerangka fungsional mekanisme penyisihan nitrogen secara biologis Modifikasi Dunn et al., 1992 Biomassa yang dinyatakan dalam MLVSS adalah merupakan mikroorganisme yang memanfaatkan senyawa-senyawa organik bagi pertumbuhan. Mikroorganisme yang menjadi perhatian utama adalah Kesetimbangan MLVSS Kesetimbangan TKN Kesetimbangan Substrat COD Kinetika Monod Laju Pertumbuhan Laju Penggunaan COD Laju Amonifikasi Kesetimbangan N-nitrat Kesetimbangan N-amonia Laju Nitrifikasi Laju Denitrifikasi NH TKN X S NO S e X e TKN e NH e NO e mikroorganisme nitrifikasi dan denitrifikasi. Model dasar pertumbuhan mikroorganisme digunakan model kinetika Monod. Untuk kebutuhan pertumbuhan, mikroorganisme memerlukan substrat sebagai penyedia nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel baru dalam pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Substrat yang dapat didegradasi secara biologis merupakan perhatian utama dalam sistem ini. Sebagai penyedia nutrisi, substrat COD merupakan sumber karbon dan senyawa-senyawa bernitrogen seperti TKN, amonia, dan nitrat merupakan sumber nitrogen. Sebagai pengendali berlangsungnya proses ditentukan juga oleh faktor luar yaitu ketersediaan oksigen, kondisi pH dan suhu. Oksigen merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh organisme aktif dalam pertumbuhannya. Oksigen dalam bentuk molekuler dibutuhkan oleh tipe organisme ototrof. Dalam sistem biologis oksigen berfungsi sebagai penerima elektron dalam sistem respirasi aerobik. Dalam sistem respirasi anoksik, sumber energi diperoleh dari senyawa organik yaitu nitrat NO 3 - . Proses penyisihan nitrogen dalam pengolahan limbah cair dengan proses anoksik dan aerobik merupakan dua tahap proses yang simultan. Kedua proses tersebut saling berinteraksi. Interaksi yang optimal akan menghasilkan proses yang terbaik. Model fisik dari sistem pengolahan limbah cair dengan 2 tahap adalah seperti pada Gambar 6. yaitu : Gambar 6. Skema sistem pengolahan limbah dengan susunan reaktor anoksik-aerobik Utomo et al., 2000 Keterangan simbol pada Gambar 5 dan Gambar 6: F = Laju aliran limbah cair debit limbah cair V 1 V 2 F e , X e , S e F 2 , X 2 , S 2 F 1 , X 1 , S 1 F, X , S RF anoksik aerobik penjernih I II III R = bagian pendaurulangan terhadap debit limbah cair Xo, X 1 , X 2 , X e = konsentrasi mikroorganisme pada saat awal, pada posisi 1, pada posisi 2, pada efluen mg MLVSSl So, S 1 , S 2 , S e = konsentrasi kandungan nutrien air limbah yang dianggap sebagai substrat mgl V 1 , V 2 = volume reaktor anoksik dan aerobik

3.2. Penyederhanaan Struktur Model