Teknik Keabsahan Data METODE PENELITIAN

3.5 Teknik Keabsahan Data

Langkah terakhir dari analisis data dalam penelitian ini adalah verifikasi atau pemeriksaan data. Teknik pemeriksaan keabsahan data dapat ditempuh melalui empat kriteria, yaitu : 1 kredibilitas, 2 transferabilitas, 3 dependabilitas, 4 konfirmabilitas. Kredabilitas adalah tingkat kepercayaan yang bisa diwujudkanmelalui : a alokasi waktu keikutsertaan yang panjang, b kecermatan dan ketekunan ketekunan pengamatan, c sumber data, metode, dan teori yang dipakai, d pemerisaan sejawat, e analisis kasus negative, f kecukupan referensial untuk menjawab kritikan, g meminta pengecekan dari informan. Transferabilitas adalah mengalikan temuan data pada kontes lain. Dependalitas berarti penafsiran hingga penarikan kesimpulan yang dapat diandalkan lewat pembimbing atau proses penelitian. Konfirmabilitas yaitu hasil penemuan penelitian perlu pengesahan dari pakar untuk mengaudit kesesuaian data atau berupa kritik dan saran dari teman sejawat Lincoln dan Guba dalam Jazuli, 2001 : 34. Pelaksanan pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini didasarkan pada teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik yang merujuk pada pengumpulan informasi atau data dari individudan latar dengan menggunakan berbagai metode Alwasilah, 2002 : 175.Trianggulasi dapat dilakukan dengan tiga cara : 1. Sumber Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Dalam hal ini jangan sampai banyak mengharapakan bahwa hasil pembandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat atau pemikiran. Yang penting di sini ialah bisa mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut Patton dalam Moleong, 2010 : 330- 331. Bahwa yang peneliti lakukan adalah mencari informasi tidak hanya satu hari saja tetapi beberapa hari yang dirasa masih kurang, melihat pertunjukan pun tidak hanya cukup sekali. Peneliti melihat pertunjukan ebeg Teater Janur di lapangan Karangpucung, pertunjukan di Patikraja, pertunjukan di alun-alun Purwokerto, dan pertunjukan di Polsek Purwokerto Timur. 2. Metode Teknik triangulasi jenis ini adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data. Pada dasarnya penggunaan suatu tim penelitian dapat direalisasikan dilihat dari segi teknik ini. Cara lain ialah membandingkan hasil pekerjaan seorang analis dengan analis lainnya Moleong, 2010 : 331. Untuk pengecekan data tersebut dan mengurangi kemlencengan maka peneliti menggunakan metode observasi di lapangan, wawancara dengan ketua ebeg, penari, peniyaga dan penasehat dan dokumentasi yang dimiliki group ebeg Teater Janur. 3. Teori Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong 2010 : 331, berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Di pihak lain, Patton dalam Moleong 2010 : 331 berpendapat lain, yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan banding rival explanation.Jika peneliti membandingkan hipotesis kerja pembanding dengan penjelasan pembanding,bukan berarti ia menguji atau meniadakan alternatif itu. Justru peneliti mencari data yang menunjang alternatif penjelasan itu. Bahwa peneliti mengadakan penelitian ini dilandasi dengan berbagai teori agar lebih jelas dan disesuaikan dengan keadaan yang terjadi pada ebeg Teater Janur ini. Contoh tentang gerak menurut Jazuli 1994 : 5 bahwa gerak tari ada dua jenis yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak murni atau disebut gerak wantah adalah gerak yang disusun dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk artistik keindahan dan tidak mempunyai maksud tertentu.Sedangkan gerak maknawi gesture atau gerak tidak wantah adalah gerak yang mengandung arti atau maksud tertentu dan telah distilasi dari wantah menjadi tidak wantah. Gerak yang dipergunakan dalam pertunjukan ebeg Teater Janur merupakan gerak maknawi dan beberapa gerak murni. Gerak tersebut dapat diamati pada bagian jogedan. Salah satu contoh gerak maknawi dalam ebeg Teater Janur adalah gerak sembahan yang merupakan imitatif dari gerak menyembah sesuatu yang dipuja, sedangkan contoh gerak murni adalah seblak sampur, ukel asta, dan pacak gulu. 43

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN