Tema Tata Busana Kesenian Tradisional Kerakyatan

2.2.2.4 Tema

Tari disusun untuk dipertontonkan dan memiliki tujuan. Untuk mendekati tujuan diperlukan tema. Tema adalah pokok pikiran, gagasan utama atau ide dasar. Suatu pengalaman hidup yang mengandung kebenaran-kebenaran akan bisa bertahan lama bila diangkat menjadi tema sebuah karya seni tari, karena hakikat kebenaran sendiri tak pernah akan berubah Jazuli, 2008 : 18. Tema menurut Sumaryono 2006 : 43 ada dua yaitu tema secara literer maupun non literer. Tema literer adalah yang penggambarannya seolah bercerita, pengungkapan gerak-geraknya naratif, karena mengandung suatu lakon yang ingin diungkapkan. Sedangkan tema non literer adalah yang menitikberatkan pada penggambaran suatu suasana emosional tertentu yang tidak naratif. Ditegaskan oleh Murgiyanto 1993 : 41 contoh komposisi tari literer adalah cerita, pengalaman pribadi, cerita rakyat dan sebagainya, sedangkan komposisi tari non literer contohnya penggarapan unsur gerak seperti ruang, waktu dan tenaga. Sumber tema dapat berasal dari apa yang kita lihat, kita dengar, kita pikirkan dan kita rasakan. Pada dasarnya sumber tema tidak terlepas dari tiga faktor yaitu Tuhan, manusia, dan alam lingkungan Jazuli, 2008 : 19.

2.2.2.5 Tata Busana

Busana dalam tari memiliki arti penting. Fungsi busana tari adalah untuk mendukung tema atau isi tari, dan untuk memperjelas peranan-peranan dalam suatu sajian tari. Menurut Jazuli 1994 : 17 menyatakan bahwa di dalam penataan dan penggunaan busana tari hendaknya senantiasa mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1 Busana tari hendaknya enak dipakai dan sedap dilihat penonton, 2 menghadirkan suatu kesatuan atau keutuhan antara tari dan tata busana, 3 Penataan busana hendaknya merangsang imajinasi penonton, 4 Desain busana harus memperhatikan bentuk-bentuk gerak tarinya agar tidak mengganggu gerakan penari, 6 Keharmonisan dalam pemilihan atau perpaduan warna-warna. Murgiyanto dalam bukunya Koreografi 1992 :109 mengungkapkan kostum tari yang baik bukan sekedar berguna sebagai penutup tubuh penari, tetapi merupakan pendukung desain keruangan yang melekat pada tubuh penari.

2.2.2.6 Tata Rias