3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena tidak menggunakan angka-angka dan sifatnya deskritif kualitatif yaitu memaparkan
tentang kejadian-kejadian berdasarkan data-data yang ada. Ditegaskan oleh Endraswara 2003 : 14-15 bahwa pendekatan kulitatif adalah pendekatan yang
mengungkapkan atau menguraikan data-data yang diperoleh di lapangan dengan kalimat-kalimat bukan diungkapkan dengan angka-angka. Data yang diperoleh di
lapangan yaitu tentang bentuk pertunjukan ebeg Teater Janur, asal-usul berdirinya, keunikannya mendem bersama semuanya itu berupa kalimat-kalimat yang harus
diuraikan. Menurut Hikmat dalam Jauhari 2010 : 36 metode kualitatif dipergunakan
berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu : 1.
Lebih mudah disesuaikan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda 2.
Menyajikan hubungan langsungantara peneliti dan responden 3.
Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
4. Penelitian ini menyusun desain terus menerus sesuai dengan kenyataan di
lapangan yang dihadapi 5.
Tidak menggunakan desain yang kaku yang tidak dapat diubah Penelitian kulitatif adalah berupa kata-kata dan gambar yang berasal dari
naskah, hasil wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi atau resmi. Metode kulitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif, berupa
kata-kata yang terucap secara lisan dan tertulis serta perilaku orang-orang yang diamati Rohman, 2002 : 1-2.
Pada umumnya yang lebih banyak digunakan untuk kajian tari adalah pendekatan kualitatif, justru karena sifat tari sebagai bentuk seni, dan demikian
banyak terkait dengan makna simbolik Sedyawati, 2007 : 303.
3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian
Lokasi penelitian di Desa Karangpucung Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Alasan pemilihan lokasi karena di desa tersebut terdapat
group Ebeg Teater Janur dan Pengurus group Teater Janur pun bertempat tinggal di desa tersebut. Sasaran penelitian adalah bentuk pertunjukan Ebeg Teater Janur
di desa Karangpucung Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Keunikan dari ebeg Teater Janur ini adalah “mendem bersama” atau
“pesta mendem”. Yang dimaksud mendem bersama atau pesta mendem adalah setelah selesai acara pertunjukan para pemain ebeg dan group ebeg lainnya yang
termasuk dalam komunitas ebeg Banyumas menari-nari mengikuti irama kemudian kerasukan. Karena yang kerasukan penari dari berbagai group ebeg
sehingga terlihat seperti pesta mendem. Mendemnya pun berbeda-beda ada yang seperti harimau, ada yang seperti monyet, ada yang seperti seorang wanita, dan
sebagainya. Anehnya masing-masing group ebeg tersebut membawa penimbul pawang ebeg sendiri-sendiri.
3.3 Teknik Pengumpulan Data