✁
1. Mahasiswa yang yang sudah mengambil mata kuliah auditing. 2. Mahasiswa yang sudah mengetahui dan mendapat informasi tentang
PPAk. Penelitian ini mempunyai populasi yang tidak diketahui jumlahnya, sehingga
dalam menentukan sampel penelitian ini dengan pertimbangan waktu dan biaya dalam melakukan penelitian maka jumlah sampel ditentukan sebesar 100
responden yang diharapkan bisa mewakili seluruh populasi penelitian. Peneliti menggunakan convenience sampling sampling kemudahan. Menurut Sugiyono
2009:53 menjelaskan yang dimaksud dengan convenience sampling adalah sampel diambil berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara
tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang tersebut dapat dijadikan sampel.
3.2 Instrumen Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik simpulan Sugiono, 2009. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
3.2.1 Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah: Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Pendidikan ProfesiAkuntansi merupakan keinginan yang didorong oleh
suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya berkaitan dengan
pendidikan PPAk. Indikator dari minat mengikuti PPAk adalah Widyastuti dkk, 2004:
a Pendidikan Profesi Akuntansi dapat membantu perkembangan profesi akuntansi.
b Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPAk dapat meningkatkan kualitas calon akuntan.
c Tertarik mengikuti PPAk karena PPAk dapat memebantu kesuksesan karier dalam akuntansi.
d Tertarik mengikuti PPAk karena merupakan sarana untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan pembayaran finansial yang besar.
e Akan mengikuti pendidikan profesi akuntansi setelah studi selesai.
3.2.2 Motivasi kualitas
Motivasi kualitas mutu lulusan dari penerapan kurikulum program S-1 jurusan Akuntansi yang berlaku selama ini sering dipertanyakan, lebih-lebih jika bekerja
atau membuka kantor akuntan publik. Kemampuan lulusan pada umumnya dianggap kurang memadai. Elemen kualitas atau kompetensi menjadi hal yang
sangat diperhatikan dalam profesi akuntansi, khususnya profesi akuntan publik.Bahkan elemenini dimasukkan dalam Standar Umum Auditing yang
pertama menyatakan bahwa: Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor