Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

21

3.4.2. Uji Invivo Pemberian Minyak Buah Makasar terhadap Kualitas Spermatozoa Tikus Jantan

Percobaan dilakukan dengan menggunakan 28 ekor tikus jantan dan 28 ekor tikus betina strain Sprague Dawley umur 4 bulan yang diberi 7 perlakuan yang berbeda. Perlakuan dosis minyak buah makasar terdiri dari 0, 100, 200, 300, 400, 500, dan 600 mgkg berat badan. Masing-masing dosis dilarutkan dalam 100  L aquabides yang mengandung carboxy methyl cellulose CMC 0,1 untuk diberikan pada masing-masing tikus jantan. Sebelum digunakan, semua tikus diadaptasikan dalam lingkungan laboratorium selama 5 hari. Selama percobaan tikus diberikan ransum standar dan minum secara ad libitum. Ransum yang diberikan pada tikus jantan dan tikus betina merupakan ransum basal kasein dengan kadar protein sebesar 10 AOAC, 1990. Komposisi ransum standar dapat dilihat pada Tabel 1 Hegde et al., 2005. Selanjutnya tikus dikelompokkan berdasarkan perlakuan dan diberikan minyak buah makasar secara oral dengan jarum sonde dua hari sekali selama 48 hari sesuai dengan perlakuan. Setelah 48 hari perlakuan, maka tikus jantan digabung dengan tikus betina 1:1. Prosedur pelaksanaan penelitian pemberian minyak buah makasar pada tikus jantan dapat dilihat pada Gambar 5. Tabel 1. Komposisi ransum standar untuk tikus percobaan Bahan Komposisi g100 g Pati maizena 65 Kasein 20 Minyak jagung 9 Mineral mix 4 Vitamin mix 2 TOTAL 100 Sumber : Hegde et al. 2005. 22 Gambar 5. Diagram alir pemberian minyak buah makasar pada tikus jantan Contoh perhitungan pemberian dosis minyak buah makasar 600 mgkg berat badan dilakukan dengan cara menimbang berat badan tikus terlebih dahulu. Jika seekor tikus mempunyai berat badan 250 g, berarti 600 mg1000 g x 250 g = 150 mg. Dengan demikian, seekor tikus akan menerima 150 mg minyak buah makasar yang dilarutkan dalam 100 L aquabides yang mengandung CMC 0,1. Tikus jantan umur 4 Bulan Adaptasi 5 hari Perlakuan 48 hari pada tikus jantan Kontrol normal Penggabungan tikus jantan perlakuan dan betina 1:1 selama 5 hari Pembedahan tikus betina setelah kebuntingan 15 hari Pembedahan tikus jantan setelah terjadi kopulasi Pengamatan  Motilitas spermatozoa  Konsentrasi spermatozoa  Viabilitas spermatozoa  Abnormalitas spermatozoa  Hormon testosteron  Berat testis  Diameter tubulus semenifirus  Tebal epitel tubulus semenifirus Dosis 100 mgkg Dosis 200 mgkg Dosis 300 mgkg Dosis 400 mgkg Dosis 500 mgkg Dosis 600 mgkg Pengamatan  Angka konsepsi  Jumlah fetus