6
3. Analisis Korelasi Pearson
Besarnya pengaruh masing-masing komponen variabel bebas terhadap variabel tidak bebas yaitu return on investment terhadap harga saham dan return on equity terhadap
harga saham dapat diketahui dengan menggunakan korelasi pearson.
4. Koefisien Determinasi
Analisis Koefisiensi Determinasi Kd digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen Y yang dinyatakan dalam
persentase.
3.2.2.2 Uji Hipotesis
Menurut Sugiyono 2011:159 mendefinisikan hipotesis sebagai berikut: “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. 1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t.
H : β
1
= 0 Secara parsial Return On Investment tidak berpengaruh signifikan terhadap
Harga Saham pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI H
1
: β
1
≠ 0 Secara parsial Return On Investment berpengaruh signifikan terhadap Harga
Saham pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI H
: β
2
= 0 Secara parsial Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga
Saham pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI H
1
: β
2
≠ 0 Secara parsial Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap Harga
Saham pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI 2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F.
H : β
1
= β
2
= 0, x Return On Ivestment ROI dan Return On Equity ROE secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap harga saham.
H : β
1
= β
2
= 0, x Return On Ivestment ROI dan Return On Equity ROE secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap harga saham.
IV. Hasil Penelitian 4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Deskriftif
1. Analisis Perkembangan Return On Investment ROI Pada Perusahaan LQ45 Tahun 2009-2013
Tingkat return on investment ROI dari 6 perusahan yang termasuk dalam LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2009-2013 cenderung mengalami
penurunan di setiap tahunnya. Sebelumnya tingkat ROI mengalami kenaikan di tahun 2009 ke tahun 2010 yang mencapai nilai sebesar 11,126. Hal tersebut dikarenakan terdapat
emiten yang mempunyai tingkat ROI yang cukup besar yaitu CPIN sebesar 33,91. Investor akan menggunakan rasio ini sebagai salah satu informasi untuk mengetahui saham
yang dimiliki emiten tersebut. Karena semakin tinggi ROI maka minat investor untuk membeli saham tersebut semakin meningkat karena investor percaya bahwa emiten
tersebut dapat menghasilkan laba dengan mengefesiensikan asset yang ada.
2.
Analisis Perkembangan Return On Equity ROE Pada Perusahaan Yang
Termasuk Dalam LQ45 tahun 2009-2013
tingkat return on equity ROE dari 6 perusahan yang termasuk dalam LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2009-2013 cenderung mengalami
penurunan di setiap tahunnya setelah pada tahun 2009 sampai 2010 mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi di tahun 2009 ke tahun 2010 terjadi karena hampir
seluruh emiten mengalami peningkatana atas ROE yang dimilikinya dan yang terbesar dimiliki oleh CPIN. Kenaikan dan penurunan return on equity tidak terlepas dari pergerakan
laba perusahaan dan modal yang dimiliki perusahaan tersebut. Jika ROE naik atau tinggi