Pengaruh Tingkat Pengembalian Investasi dan Tingkat Pengembalian Modal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan LQ45 yang Listing di BEI

(1)

PENGEMBALIAN MODAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG LISTING DI BEI

THE INFLUENCE RETURN ON INVESTMENT AND RETURN ON EQUITY TOWARD STOCK PRICE ON LQ45 LISTED ON STOCK EXCHANGE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Fahmy Fadillah Romdhon 21110056

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

(4)

vi DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO

ABSTRAK ABSTRACK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11

1.3.1 Maksud Penelitian ... 11

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian... 12

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 13


(5)

vii

2.1 Kajian Pustaka ... 14

2.1.1 Return On Investment (ROI) ... 14

2.1.1.1 Pengetian Return On Investment (ROI) ... 14

2.1.1.2 Faktor yang Mempengaruhi ROI ... 15

2.1.1.3 Perhitungan ROI ... 16

2.1.2 Return On Equity (ROE) ... 17

2.1.2.1 Pengertian Return On Equity (ROE) ... 17

2.1.2.2 Perhitungan Return On Equity (ROE) ... 18

2.1.3 Harga Saham ... 19

2.1.3.1 Pengertian Harga saham ... 19

2.1.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 20

2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 22

2.2 Kerangka Pemikiran ... 24

2.2.1 Hubungan antara Return On Investment dengan Harga Saham ... 26

2.2.2 Hubungan antara Return On Equity dengan Harga Saham ... 26

2.3 Hipotesis. ... 28

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian. ... 29

3.2 Metode Penelitian. ... 29


(6)

viii

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 33

3.4 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 36

3.4.1 Sumber Data ... 36

3.4.2 Teknik Penentuan Data ... 36

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.5 Metoda Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 42

3.5.1 Metoda Analisis ... 42

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 42

3.5.2.1 Uji Normalitas Data Residual ... 43

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ... 43

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 45

3.5.2.4 Uji Autokorelasi ... 45

3.6 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 47

3.6.1 Rancangan Analisis ... 48

3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 58

4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 58

4.1.1.1Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 58

4.1.1.2Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 60

4.1.1.3Uraian Tugas (Job Description) ... 62


(7)

ix

4.1.2.1Analisis Perkembangan Return On Investment ... 74

4.1.2.2Analisis Perkembangan Return On Equity ... 78

4.1.2.3Analisi Perkembangan Harga Saham ... 82

4.1.3 Analisis Vervikatif ... 86

1. Pengujian Asumsi Klasik ... 87

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 93

4.1.4 Analisis Verivikatif ... 95

4.1.4.1Pengaruh Return On Investment Terhadap Harga Saham Secara Parsial ... 95

4.1.4.2Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham Secara Parsial ... 101

4.1.4.3Pengaruh Return On Investment dan Return On Equity Terhadap Saham Secara Simultan ... 106

4.2 Pembahasan ... 112

4.2.1 Analisis Pengaruh Return On Investment Terhadap Harga Saham ... 112

4.1 Analisis Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham ... 114

4.2.3 Analis Pengaruh Return On Investment dan Return On Equity Terhadap Harga Saham ... 117


(8)

x

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 119 5.1 Simpulan ... 119 5.2 Saran ... 120

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN


(9)

xi

Tabel 1.1 ROE dan Harga Saham ... 8

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3.1 Desain Penelitian... 32

Tabel 3.2 Operasional Variabel... 35

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Yang Dijadikan Populasi ... 37

Tabel 3.4 Daftar Perusahaan Yang Dijadikan Sampel ... 39

Tabel 3.5 Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian ... 40

Tabel 3.6 Kriteria Pengujian Durbin-Watson (Uji DW) ... 46

Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 51

Tabel 4.1 Perkembangan Return On Investment ... 75

Tabel 4.2 Perkembangan Return On Equity ... 79

Tabel 4.3 Perkembangan Harga Saham ... 83

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas ... 88

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Multikolinieritas ... 90

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Autokorelasi Nilai Durbin-Watson ... 92

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Run Test ... 93

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 94

Tabel 4.9 Koefisien Korelasi Return On Investment Dengan Harga Saham ... 95

Tabel 4.10 Tabel Uji Parsial (T) ... 98


(10)

xii

Tabel 4.12 Analisis Koefisien Korelasi Berganda Dan Koefisien Determinasi ... 106 Tabel 4.13 Tabel ANOVA Untuk Uji Simultan (F) ... 109


(11)

AgusWidarjono. 2010. AnalisisStatistikaMultivariatTerapan.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Brigham & Houston. 2010. Dasar – dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga. BurhanBungin.2009. MetodologiPenelitianKuantitatif. Jakarta: Prenada Media

Group.

Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta

Herbert, B. Mayo. 2004. Financial Institution, Investment, and Management, Eighth Edition. USA : Thomson South Western.

Higgins, C. Robbert. 2009. Analysis for Financial Management. New York : McGraw-Hill.

IrhamFahmi. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.

Irham, Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Bandung: Alfabeta

Kasmir.(2012). AnalisisLaporanKeuangan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Jonni, Manurung dan Adler Haymans. 2009. Ekonomi Keuangan dan Kebijakan

Moneter. Jakarta : Salemba Empat.

Martono, dan Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. Moh. Nazir. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Munawir, 2010, Analisa Laporan Keuangan, Edisi keempat, Liberty Yogyakarta, Jogjakarta.


(12)

Pearce, John A dan Richard B. Robinson. 2008. Manajemen Strategis – Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Edisi Sepuluh Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Prastowo, Dwi. (2002). Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Roman L. Weil, Katherine Scipper, dan Jenifer Francis. 2013. Financial Accounting: An Introduction to Concepts, Methods and Uses, 14th Edition. Chicago : Cengage Learning.

Septy Kurnia Fidhayatin dan Nurul Hasanah Uswati Dewi. (2012). Analisis Nilai Perusahaan, Kinerja Perusahaan dan Kesempatan bertumbuh Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur tang listing di BEI. The Indonesian Accounting Review,2.

Sugiyono. (2009). MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Ekonisia.

Syamsuddin, Lukman (2004). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Erlangga Tandelilim, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi. Kanisius: Yogyakarta.

Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.

Weston, J. F dan E. F. Brigham. 2001. Fundamental of FinincialStatement :Dasar – DasarManajemenKeuangan. Terjemahan Alfonsus Sirait. Jakarta : Erlangga. Zalmi, Zubir. 2011. Manajemen Portofolio : Penerapannya dalam Investasi Saham.


(13)

DATA PRIBADI

Nama : Fahmy Fadillah Romdhon

NIM : 21110056

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 07 Maret 1992

Agama : Islam

Alamat : Jl. Darta Gunung Leutik RT/RW 001/014 Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung

Email : Fahmy.fadillah41@gmail.com

Telp. : 085720430930

DATA PENDIDIKAN Pendidikan Formal

1. Tahun 1998-2004 : SD Negeri Gunung Leutik V 2. Tahun 2004-2007 : MTs Negeri Ciparay

3. Tahun 2007-2010 : SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay


(14)

Pendidikan Non Formal

2010 : Character Building di SECAPA AD

bersertifikat

2011 Peserta Mentoring Agama Islam

bersertifikat

18 Februari 2013 : Peserta Praktek Kerja Lapangan

Mahasiswa Prodi Akuntansi ke BPK dan BEI bersertifikat.

2012 : Brevet A&B Tax Terpadu bersertifikat.

2013 Kerja Praktek di Pemerintah Kabupaten

Bandung

16 – 21 Juni 2014 : Peserta Workshop Hardware Cepat dan Mudah Membuat Website Online dalam 30 Menit bersertifikat


(15)

29

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:38) objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan definisi di atas, objek dalam penelitian ini adalah Return On Investmen (ROI), Return On Equity (ROE) dan harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3.1.1 Metode Penelitian

Definisi Metode Penelitian menurut Sugiyono (2009:2) adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu, cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.


(16)

30

Definisi Metode Analisis Deskriptif adalah :

“Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain”. Sugiyono (2009:35) Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik.

Sedangkan Metode Verifikatif adalah :

“Metode verifikatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Sugiyono (2009:13)

Penulis menggunakan metode tersebut, karena penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana pengaruh Retun On Investment

(ROI) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga dapat diketahui mengenai pengaruhnya dengan berdasarkan teori dan pengujian hipotesis.


(17)

3.2 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Moh. Nazir (2009:84)

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati, dkk.(2010:30) adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2) Mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi. 3) Menetapkan rumusan masalah.

4) Menetapkan tujuan penelitian.

5) Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. 6) Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian yang

digunakan.

7) Menetapkan sumber data, teknik penentuan sample dan teknik pengumpulan data.

8) Melakukan analisis data.


(18)

32 Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitia n Desain Penelitian Jenis Penelitian

Metode Yang Digunakan Unit Analisis Time Horizon T – 1 Descriptive

& Verifikatif

Decriptive dan

Explanatory Survey

Perusahaan LQ45 Time Series

T – 2 Descriptive & Verifikatif

Descriptive dan

Explanatory Survey

Perusahaan LQ45 Time Series

T – 3 Descriptive & Verifikatif

Descriptive dan

Explanatory Survey

Perusahaan LQ45 Time Series

Sumber: Umi Narimawati (2010:31)

Dari tabel diatas maka peneliti menguraikan sebagai berikut:

1) Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh return on investment (ROI), dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, melalaui unit analisis yaitu beberapa perusahaan yang tergabung dalam LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2) Tujuan penelitian kedua adalah adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh return on equity (ROE) pada beberapa perusahaan yang tergabung dalam LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3) Tujuan penelitian ketiga adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) pada beberapa perusahaan yang tergabung dalam LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(19)

3.3 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian.

Variabel itu sendiri dalam konteks penelitian adalah sebagai berikut:

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” Sugiyono (2010:38)

Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu pengaruh Return On Investment (ROI), return on equity (ROE) dan harga saham, maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah :

1) Variabel Bebas / Independent (Variabel X1 dan X2)

Definisi Variabel Bebas adalah sebagai berikut:

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen)”. Sugiyono (2010: 33)

Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah


(20)

34

2) Variabel Terikat/Dependent (Variabel Y)

Definisi Variabel Terikat adalah sebagai berikut:

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Sugiyono (2010:39) Adapun variabel terikat atau variabel dependen pada penelitian ini adalah harga saham yaitu sebagai variabel Y. Skala atau ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio.

Definisi ukuran rasio sebagai berikut:

“Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolute dari objek yang diukur”. Moh. Nazir (2009:132)

Dalam skala rasio, angka nol mempunyai makna, sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam perhitungan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti.

Agar dapat dipahami serta untuk memperjelas dan mempertegas variabel-variabel yang diteliti, maka maka operasionalisasi variabel penelitian dapat disajikan dalam Tabel 3.2.


(21)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Return on invest ment

(ROI) (X1)

Return On Investment

(ROI) merupakan

pengukuran kemampuan

perusahaan secara

keseluruhan dalam

menghasilkan keuantungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan.

Lukman syamsudin (2004:63)

Laba Bersih Sesudah Pajak

ROI = X 100%

Total Asset

Susan Irawati (2006:63) Rasio

Return on equity

(ROE) (X2)

“Hasil Pengembalian Ekuitas atau Return On Equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pila sebaliknya”.

Kasmir (2013:204)

Earning after Tax

ROE = Equity Kasmir (2013:204) Rasio Harga Saham (Y)

“Harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu dan harga saham tersebut ditentukan oleh pelaku pasar. Tinggi rendahnya harga saham ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar modal”.

(Jogiyanto,2011:143)

Harga Saham pada saat

Closing Price setelah pengumuman laporan keuangan.


(22)

36

3.4 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.4.1 Sumber Data

Jenis data yang digunakan peneliti pada penelitian ini mengenai pengaruh return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan yang tergabung dalam LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah data sekunder.

Definisi Data Sekunder adalah sebagai berikut:

“Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan”. Burhan Bungin (2009: 122)

Menggunakan data sekunder karena data tidak secara langsung diperoleh dari sumber utama melainkan dari sumber kedua dari data yang kita butuhkan. Data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana merupakan rangkaian dokumentasi pada periode lima tahun yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

3.4.2 Teknik Penentuan Data

Adapun Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut:


(23)

37

1. Populasi

Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel. Definisi Populasi menurut Sugiyono (2013:49) adalah sebagai berikut :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang terdiri atas laporan keuangan perusahaan yang tergabung dalam LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di mulai dari tahun 2009 hingga tahun 2013 yaitu sebanyak 45 perusahaan sehingga jumlah populasi atau N = 45 x 5 = 225

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan yang Dijadikan populasi

NO Kode Efek Nama Emiten

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.

2 ADRO Adaro Energy Tbk.

3 AKRA AKR Corporindo Tbk.

4 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk.

5 ASII Astra International Tbk.

6 ASRI Alam Sutera Realty Tbk.

7 BBCA Bank Central Asia Tbk.

8 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

11 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.

12 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

13 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.

14 BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk.

15 BUMI Bumi Resource Tbk.

16 CPIN Charoen Pokhphand Indonesia Tbk.

17 DOID Delta Dunia Makmur Tbk.

18 ELTY Bakrieland Development Tbk.

19 ENRG Energi Mega Persada Tbk.

20 EXCL XL Axiata Tbk.

21 GGRM Gudang Garam Tbk.

22 GJTL Gajah Tunggal Tbk.

23 HRUM Harum Energy Tbk.

24 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

25 INCO Vale Indonesia Tbk.

26 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

27 INDY Indika Energy Tbk.


(24)

38

29 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.

30 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk

31 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.

32 KLBF Kalbe Farma Tbk.

33 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk.

34 LPKR Lippo Karawci Tbk.

35 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.

36 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 37 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

38 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk.

39 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk.

40 TINS Timah (Persero) Tbk.

41 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

42 TRAM Trada Maritime Tbk.

43 UNSP Bakrie Sumatera Plantations Tbk.

44 UNTR United Tractors Tbk.

45 UNVR Unilever Indonesia Tbk

Sumber: www.idx.co.id

2. Sampel

Dengan meneliti secara sampel, diharapkan hasil yang telah diperoleh akan memberikan kesimpulan gambaran sesuai dengan karakteristik populasi.

Menurut Sugiyono (2011:81) mendefinisikan sampel sebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi harus dilakukan dengan teknik pengambilan sampling yang tepat. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purpossive sampling.

Definisi purpossive sampling sebagai berikut:

“Purpossive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Sugiyono (2011:85


(25)

Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah laporan laba rugi dan neraca tahunan yang terdiri dari 5 perusahaan yang termasuk perusahaan dari tahun 2009-2013 dengan pertimbangan sebagai berikut:

1) Data emiten berupa laporan keuangan perusahaan LQ45 selama periode lima tahun yaitu dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, telah dipublikasikan dan lengkap dengan deskripsi kinerja perusahaan.

2) Data yang diambil dari tahun 2009-2013 (lima tahun) yang dijadikan sample karena pada rentang periode ini terdapat fenomena yang menyebabkan harus adanya penelitian yang dilakukan.

3) Data yang diambil adalah 5 tahun dari tahun 2009-2013 yang dijadikan sampel karena sudah dianggap respresentatif (mewakili) untuk dilakukan uji penelitian.

4) Selalu menghasilkan laba setiap tahunnya.

Tabel 3.4

Daftar Perusahaan yang Dijadikan Sampel

NO Kode Efek Nama Emiten Pertimbangan

1 2 3 4

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.   

2 ADRO Adaro Energy Tbk.  

3 AKRA AKR Corporindo Tbk.   

4 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk.   

5 ASII Astra International Tbk.   

6 ASRI Alam Sutera Realty Tbk.     

7 BBCA Bank Central Asia Tbk.   

8 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.   

9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.     

10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.  

11 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.   

12 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

  

13 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.   

14 BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk.   

15 BUMI Bumi Resource Tbk.   

16 CPIN Charoen Pokhphand Indonesia Tbk.     

17 DOID Delta Dunia Makmur Tbk.  

18 ELTY Bakrieland Development Tbk.  

19 ENRG Energi Mega Persada Tbk.   

20 EXCL XL Axiata Tbk.     

21 GGRM Gudang Garam Tbk.   


(26)

40

23 HRUM Harum Energy Tbk.   

24 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.   

25 INCO Vale Indonesia Tbk.   

26 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.   

27 INDY Indika Energy Tbk.   

28 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk.   

29 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.   

30 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk     

31 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.   

32 KLBF Kalbe Farma Tbk.     

33 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk.   

34 LPKR Lippo Karawci Tbk.   

35 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.  

36 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.   

37 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

  

38 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk.   

39 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk.   

40 TINS Timah (Persero) Tbk.   

41 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk   

42 TRAM Trada Maritime Tbk.   

43 UNSP Bakrie Sumatera Plantations Tbk.   

44 UNTR United Tractors Tbk.   

45 UNVR Unilever Indonesia Tbk   

Dari data tabel 3.4 diatas, maka didapatkan daftar perbankan yang dijadikan sampel penelitian oleh peneliti sebagai berikut:

Tabel 3.5

Daftar Perbankan yang menjadi Sampel Penelitian

No. Nama Perusahaan

Pertimbangan Sample

1 2 3 4

1. PT. Kalbe Farma Tbk.     

2. XL Axiata Tbk.     

3. PT Charoen Pokphand Tbk     

4. PT Alam Sutera Realty Tbk.     

5. Bank Rakyat Indonesia Tbk     

6. PT Jasa Marga Tbk     

Acuan umum untuk menentukan ukuran sampel, yaitu sebagai berikut: “Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel adalah 10 kali besar dari jumlah variabel dalam penelitian dan untuk sampel minimum adalah 30 yang dipecah kedalam subsample adalah tepat untuk kebanyakan penelitian”. Uma Sekara (2006:136)


(27)

Berdasarkan teori tersebut, maka jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 30 buah sampel. Maka jumlah sampel yang digunakan berupa laporan keuangan 6 perusahaan dengan laporan keuangan 5 periode yaitu tahun 2009-2013, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian penulis ada sebanyak 30 sampel.

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Dokumentasi

Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mencatat datayang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki instansi terkait, umumnya tentang laporan keuangan perusahaan yang tergabung dalam LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, buku-buku mengenai teori permasalahan yang diteliti dan menggunakan media internet sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori maupun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini


(28)

42

3.5 Metoda Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.5.1 Metoda Analisis

Definisi Metoda Analisis adalah sebagai berikut:

“Metoda analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Umi Narimawati, dkk. (2010:41)

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Oleh karena itu analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif.

Definisi Metode Analisis Kuantitatif adalah sebagai berikut :

“Metode analisis kuantitatif dapat diartikan sebagai metode analisis yang berlandaskan pada sampel filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik.Penyajian analisis data dapat berupa tabel, tabel distribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram.Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Sugiyono (2010:8) Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi-asumsi klasik yang merupakan dasar dalam model regresi linier berganda.Hal ini dilakukan


(29)

sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Pengujian asumsi klasik meliputi:

3.5.2.1Uji Normalitas Data Residual

Menurut Husein Umar (2011:182) mendefinisikan uji normalitas sebagai berikut:

“Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak”.

Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi, apabila model regresi tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan, karena statistik uji F dan uji t pada analisis regresi diturunkan dari distribusi normal. Pada penelitian ini digunakan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas model regresi.

3.5.2.2Uji Multikolinearitas

Menurut Husein Umar (2011:177) mendefinisikan uji multikolinieritas sebagai berikut:


(30)

44

“Multikolinieritas adalah untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen”. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi. Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau semua variabel bebas pada model regresi. Jika terdapat Multikolinieritas maka koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan biasanya ditandai dengan nilai koefisien determinasi yang sangat besar, tetapi pada pengujian pearson koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada penelitian ini digunakan nilai variance inflation factors (VIF) sebagai indikator ada tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas.

Sumber: Husein Umar (2011:179)

Dimana Ri2 adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan salah satu variabel bebas Xi terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF < 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas (Gujarati, 2003: 362).

Menurut Husein Umar (2011:178) untuk mengatasi terjadinya multikolinieritas, dapat diupayakan melalui hal-hal sebagai berikut:

“1. Evaluasi apakah pengisian data telah berlangsung secara efektif atau terdapat kecurangan dan kelemahan lain;

2. Jumlah data ditambah lagi;

3. Salah satu variabel independen dibuang karena data dari dua variabel independen ternyata mirip atau digabungkan jika secara konsep relatif sama; dan

VIF = 1 1 – R i2


(31)

4. Gunakan metode lanjut seperti regresi bayesian atau regresi

tolerance”.

3.5.2.3Uji Heteroskedastisitas

Menurut Husein Umar (2011:179) mendefinisikan uji heteroskedastisitas sebagai berikut:

“Heteroskedastisitas adalah dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain”.

Heteroskedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Untuk menguji apakah varian dari residual homogen digunakan uji rank Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error). Apabila ada koefisien korelasi yang signifikan pada tingkat kekeliruan 5%, mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

Cara pengujian untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai produksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.


(32)

46

3.5.2.4Uji Autokolerasi

Menurut Husein Umar (2011:182) mendefinisikan uji autokorelasi sebagai berikut:

“Autokorelasi adalah dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian”.

Untuk data cross section, akan diuji apakah terdapat hubungan yang kuat di antara data pertama dan kedua, data kedua dengan ke tiga dan seterusnya. Jika ya, telah terjadi autokorelasi. Hal ini akan menyebabkan informasi yang diberikan menjadi menyesatkan. Oleh karena itu, perlu tindakan agar tidak terjadi autokorelasi. Pada pengujian autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi dan berikut nilai Durbin-Watson yang diperoleh melalui hasil estimasi model regresi. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan nilain statistik Durbin-Watson (D-W) :

Tabel 3.6

Kriteria Pengujian Durbin-Watson (Uji DW)

Durbin-Waston Kesimpulan

Kurang dari 1,10 Ada Autokorelasi 1,10 sampai 1,54 Tanpa Kesimpulan 1,55 sampai 2,46 Tidak Ada Autokorelasi 2,46 sampai 2,90 Tanpa Kesimpulan


(33)

Apabila hasil uji Durbin-Watson tidak dapat disimpulkan apakah terdapat autokorelasi atau tidak maka dilanjutkan dengan runs test.

3.6 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis

MenurutUmi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis sebagai berikut:

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode analisis deskriptif (kualitatif) dan verifikatif (kuantitatif) dengan pendekatan kuantitatif.

a. Analisis Deskriptif atau Kualitatif

Menurut Sugiyono (2011:14) mendefinisikan analisis kualitatif sebagai berikut:

“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail”.

Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana return on equity, likuiditas dan return saham.


(34)

48

Menurut Sugiyono (2011:31) mendefinisikan analisis kuantitatif sebagai berikut:

“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang,

piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan”.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas sebagai berikut:

1) Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple)

Menurut Sugiyono (2011:277) mendefinisikan analisis regresi linier berganda sebagai berikut:

“Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”.

Pada dasarnya teknik analisis ini merupakan kepanjangan dari teknik analisis regresi linier sederhana. Untuk menggunakan teknik analisis ini syarat-syarat yang harus dipenuhi diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Data harus berskala interval;

b. Variabel bebas terdiri lebih dari dua variabel; c. Variabel tergantung terdiri dari satu variabel;


(35)

d. Hubungan antara variabel bersifat linier. Artinya semua variabel bebas mempengaruhi variabel tergantung;

e. Tidak boleh terjadi multikolinieritas. Artinya sesama variabel bebas tidak boleh berkorelasi terlalu tinggi, misalnya 0,9 atau terlalu rendah misalnya 0,01;

f. Tidak boleh terjadi autokorelasi. Akan terjadi autokorelasi jika angka Durbin dan Watson sebesar < 1 atau > 3 dengan skala 1-4; g. Jika ingin menguji keselarasan model (goodness of fit), maka

dipergunakan simpangan baku kesalahan. Untuk kriterianya digunakan dengan melihat angka Standard Error of Estimate (SEE) dibandingkan dengan nilai simpangan baku (Standard Deviation). Jika angka Standard Error of Estimate (SEE) < simpangan baku (Standard Deviation) maka model dianggap selaras; dan

h. Kelayakan model regresi diukur dengan menggunakan nilai signifikansi. Model regresi layak dan dapat dipergunakan jika angka signifikansi < 0,05 (dengan presisi 5%) atau 0,01 (dengan presisi 1%).

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menerangkan besarnya pengaruh return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) terhadap harga saham. Persamaan analisis regresi linier berganda secara umum untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Husein Umar (2011:213)


(36)

50

Keterangan: Y = Harga Saham

X1 = Return On Investment (ROI) X2 = Return On Equity (ROE)

O = Konstanta merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada saat variabel bebasnya adalah 0 (X1 dan X2 = 0)

= Koefisien regresi multiple antara variabel bebas X1 terhadap variabel terikat Y, bila

variabel bebas lainnya dianggap konstan = Faktor pengganggu di luar model

Arti koefisien adalah jika nilai positif (+), hal tersebut menunjukkan hubungan searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain, peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai negatif (-), hal tersebut menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain, setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat dan sebaliknya.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan yang telah ada mempunyai kadar tertentu, maka harus melihat dua hal. Pertama, ada (dalam pengertian nyata atau berarti) atau tidak ada keterkaitan antara harga saham (Y) dengan return on investment (ROI) (X1) dan harga saham (Y) dengan return on equity (ROE) (X2).

1. Analisis Korelasi Pearson

Besarnya pengaruh masing-masing komponen variabel bebas terhadap variabel tidak bebas yaitu return on investment terhadap harga saham dan


(37)

return on equity terhadap harga saham dapat diketahui dengan menggunakan korelasi pearson. Koefisien korelasi pearson antara masing-masing variabel independen tersebut dengan variabel dependen dapat dihitung sebagai berikut :

Sumber: Husein Umar (2011:231)

Ketentuan untuk melihat tingkat keeratan korelasi digunakan acuan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.7

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat

Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2010:250)

2. Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antar variabel return on investment dan return on equity dengan harga saham pada perusahaan yang tergabung dalam LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rumus dari korelasi berganda adalah:

Sumber: Husein Umar (2011:233)

Keterangan:

R = Koefisien korelasi berganda X1 = Return On Investment (ROI)

r

XY.Z = [rXY – (rXZ) (rYZ) ] / [1-r2XZ1 – r2YZ]

RY.X1X2 = b1∑X1Y + b2X2Y ∑Y2


(38)

52

X2 = Return On Equity (ROE) Y = Harga Saham

n = Banyaknya Sampel

Kuat atau tidaknya hubungan antara ketiga variabel dapat dilihat dari beberapa kategori koefisien korelasi mempunyai nilai 0 ≤ R ≤ 1 dimana:

a. Apabila R = 1, maka korelasi antara ketiga variabel dikatakan sempurna; dan

b. Apabila R = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak ada hubungan sama sekali.

3. Analisis Koefisien Determinasi

Besarnya pengaruh amortisasi goodwill negatif (X1) dan likuiditas (X2) terhadap laba (Y) dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yaitu:

Sumber:Umi Narimawati(2010:50)

Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi atau Seberapa Jauh Perubahan Variabel Y Dipergunakan oleh Variabel X

r 2 = Kuadrat Koefisien Korelasi

100% = Pengkali yang menyatakan dalam persentase

Dengan diketahuinya koefisien korelasi antara masing-masing return on investment (X1) dan return on equity (X2) serta harga saham (Y), kita bisa menentukan koefisien determinasi. Koefisien determinasi tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang ditimbulkan masing-masing


(39)

variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y).

Pada hakikatnya nilai r berkisar antara -1 dan 1, bila r mendekati -1 atau 1 maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang erat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Bila r mendekati 0, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sangat lemah atau bahkan tidak ada.

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:159) mendefinisikan hipotesis sebagai berikut:

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah. Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan sementara tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.

Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut:

1. Uji Statistik t

Pengujian secara parsial menggunakan uji t (pengujian signifikansi secara parsial). Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian adalah :

1. Menyusun Hipotesis


(40)

54

H0 : β1 = 0, Return On Ivestment (ROI) tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Ha : β1 ≠ 0, Return On Ivestment (ROI) berpengaruh terhadap harga saham.

b. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham.

H0 : β2 = 0, Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap harga saham .

Ha : β2 ≠ 0, Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham.

2. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,05 (α = 0,05), dengan derajat kebebasan (df = n-k-1).

3. Mencari nilai thitung

Nilai Uji thitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Sumber : Agus Widarjono (2010: 26)

4. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan:

- Jika thitung<-ttabel atau thitung > ttabel, variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H0 ditolak (signifikan).


(41)

- Jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H0 diterima (tidak signifikan).

Sumber: Umi Narimawati, Dewi Anggadini, Lina Ismawati (2010: 54)

Gambar 3.1

Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t

5. Menentukan kesimpulan berdasarkan probabilitas:

Dengan menggunakan nilai probabilitas, H0 akan diterima jika probabilitas kurang dari 0,05.

2. Uji Statistik F

Pengujian secara simultan menggunakan uji F (pengujian signifikansi secara bersama-sama). Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

a. Menyusun hipotesis

H0 : β1 = β2 = 0, xReturn On Ivestment (ROI) dan Return On Equity (ROE) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Ha: β1 ≠ β2 ≠0, Return On Ivestment (ROI) dan Return On Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham.


(42)

56

b. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,05 (α = 0,05), dengan derajat kebebasan sebagai berikut:

a) df1 = k, dan b) df2 = n-k-1 c. Mencari nilai Fhitung

Nilai Uji Fhitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

=

Sumber : Agus Widarjono (2010: 24)

d. Menentukan kriteriapenerimaan atau penolakan hipotesis dengan mambandingkan Fhitung dengan Ftabel, dengan ketentuan:

- Jika Fhitung≥ Ftabel, variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H0 ditolak (signifikan).

- Jika Fhitung< Ftabel, variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H0 diterima (tidak signifikan).

Ftabel Gambar 3.2


(43)

e. Menentukan kesimpulan berdasarkan Probabilitas:

Dengan menggunakan nilai probabilitas, H0 akan diterima jika probabilitas kurang dari 0,05.


(44)

119

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis perhitungan statistik secara parsial dapat diambil kesimpulan bahwa return on investment (ROI) memiliki pengaruh yang signifikan (bersifat positif) terhadap harga saham pada perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berarti semakin besar atau tinggi return on investment maka harga saham akan mengalami kenaikan. Hal tersebut dijadikan informasi yang dianggap penting karena mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan ekuitas yang dimilikinya untuk menghasilkan laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham.

2. Berdasarkan analisis perhitungan statistik secara parsial dapat diambil keputusan bahwa return on equity (ROE) memiliki pengaruh yang signifikan (bersifat positif) terhadap harga saham pada perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang berarti bahwa semakin


(45)

tinggi tingkat ROE maka semakin tinggi juga tingkat harga saham. ROE dijadikan informasi yang dianggap penting karena mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan ekuitas yang dimilikinya untuk menghasilkan laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham.

3. Berdasarkan pengujian secara simultan diperoleh bahwa return on investment

dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Berarti secara bersama-sama return on investment dan return on equity memiliki pengaruh terhadap harga saham, tentu saja hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dalam menentukan investasinya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Saran Praktis

a. Return on investment dan return on equity merupakan faktor yang dapat mempengaruhi harga saham. Karena kedua rasio keuangan tersebut merupakan salah satu informasi yang digunakan oleh investor. Oleh karena itu, perusahaan hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan laba perusahaan, dengan cara mengoptimalisasikan aset dan modal yang dimiliki untuk mengahasilkan laba yang lebih besar, karena laba yang besar merupakan hal pokok bagi investor untuk mengukur perusahaan. Dengan meningkatnya laba, maka kenaikan laba


(46)

121

tersebut akan diikuti oleh return on investment dan return on equity sehingga akan direspon baik oleh investor, dan para investor tertarik untuk membeli saham-saham pada perusahaan yang termasuk dalam LQ45.

b. Bagi investor, yang bermaksud melakukan investasi sebaiknya lebih memperhatikan variabel return on equity dan return on investment sebagai acuan dalam melakukan investasi. Tetapi hendaknya investor juga memperhatikan faktor-faktor lainnya yang juga memiliki pengaruh terhadap harga saham. faktor lain tersebut seperti tingkat suku bunga, masalah yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri dan rasio-rasio keuangan lainnya. Dengan memperhatikan faktor lain, investor akan merasa aman dalam berinvestasi.

2. Saran Akademis

a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah informasi dan kajian dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan ROI dan ROE. Sebaiknya juga peneliti selanjutnya menggunakan variabel lain seperti earning per share, return on asset, tingkat suku bunga dan lain-lain.


(47)

1

The Influence Return On Investment And Return On Equity Toward Stock Price On Lq45 Listed On Stock Exchange

Oleh :

Fahmy Fadillah Romdhon 21110056

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

ABSTRACT

Return on investment is the ratio on net profit after tax to total asset, return on equity is the ratio of net profit after tax to equity, This study aims to provide empirical evidence on the effect of return on equity and liquidity on stock price in the company of LQ45 sectors listed on the Stock Exchange.

The population in this study were 6 companies LQ45 sectors listed on the Stock Exchange for 5 years (2009-2013). The sample using purposive sampling method with certain criteria . The total sample of 6 company (2009-2013). The analysis used is descriptive analysis and verification with quantitative approaches. The analysis model used is multiple regression analysis.

The results of testing in this study indicate that (1) changes in return on investment has a significant negative effect on the stock price of the LQ45 sectors listed on the Stock Exchange, (2) changes in return on equity have the significant positive effect on the stock price of the company's LQ45 listed on the Stock Exchange , and (3) changes in return on investment and return on equity has a significant influence on the stock price of the companies LQ45 sectors listed on the Stock Exchange.

Keywords: Return On Investment, Return On Equity and Stock Price

I. Pendahuluan

Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian dunia termasuk Indonesia. Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaaan menjual

saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan

dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan. (Fahmi, 2012:55). Pasar modal juga merupakan salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Pasar modal merupakan salah satu indikator untuk menilai perekonomian suatu Negara berjalan dengan baik atau tidak. Hal ini disebabkan perusahaan yang masuk ke pasar modal adalah perusahaan-perusahaan besar dan kredibel di negara yang bersangkutan, sehingga bila terjadi penurunan kinerja pasar modal bisa dikatakan telah terjadi pula penurunan kinerja di sektor riil (Sutrisno, 2009). Dengan demikian, dana yang berasal dari investor dapat digunakan secara produktif oleh perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan efek tersebut.

Pelaku pasar modal tersebut berhubungan dengan investor. Investor merupakan orang atau lembaga baik domestik maupun asing yang berinvestasi atau menanamkan modalnya, baik modal penanaman modal jangka pendek atau modal jangka panjang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. (Tandelilin, 2010:2).

Bagi para investor, pasar modal merupakan tempat untuk menyalurkan dananya dalam bentuk berupa saham. Dengan menginvestasikan dananya dalam bentuk saham, investor

mempunyai harapan untuk memperoleh keuntungan berupa capital gain ataupun dividen yang

tinggi. Agar mendapatkan keuntungan yang tinggi, para investor perlu melakukan analisis terhadap perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Informasi laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan salah satu jenis informasi yang paling mudah didapakan disbanding


(48)

2

alternative informasi lainnya. Disamping itu, informasi laporan keuangan akuntansi sudah cukup menggambarkan perkembangan kondisi perusahaan.

II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Return On Investment

Tingkat pengembalian investasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan”. Agus Sartono (2001:123)

“Salah satu bentuk dari rasio profitabilitas atau disebut juga dengan rasio rentabilitas

yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan”. Sofyan Syafri Harahap (2008:123)

Dari berbagai pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Return on Investmen

(ROI) adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam

menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan

2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return On Investment

ROI juga dapat dilihat dengan mengkombinasikan dua faktor, yaitu:

Turnover dari operating assets (Tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi,

yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu.)

Profit Margin, yaitu keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah

penjualan bersih, profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh

perusahaan dihubungkan dengan penjualan.

Besarnya ROI akan berubah kalau ada perubahan profit margin atau assets turnover,

baik masing-masing atau kedua-duanya. Dengan demikian maka pimpinan perusahaan dapat menggunakan salah satu atau kedua-duanya dalam rangka usaha untuk memperbesar ROI.

Usaha mempertinggi ROI dengan memperbesar profit margin adalah bersangkutan dengan

usaha untuk mempertinggi efisiensi disektor produksi, penjualan dan administrasi. Usaha

mempertinggi ROI dengan memperbesar assets turn over adalah kebijaksanaan investasi dana

dalam berbagai aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.

2.1.2 Return On Equity

“Pengembalian atas ekuitas biasa (return on equity) merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham

biasa”. Brigham dan Houston (2010:149) yang di terjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto.

Return On Equity sering disebut dengan rate of return on Net Worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimilik, sehingga ROE

ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri”. Sutrisno (2009:223)

“ROE adalah ukuran dari hasil yang diperoleh para pemegang saham sepanjang tahun,

karena memberikan keuntungan kepada pemegang saham menjadi ukuran hasil akhir kinerja”.

Ross, Westerfiled dan Jordan (2009:90) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Return

On Equity merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dengan modal sendiri yang dimiliki dan memberikan keuntungan kepada pemegang saham.

2.1.2.1 Perhitungan Return On Equity

Return On Equity merupakan rasio yang menghasilkan keuntungan dengan cara membagi laba dengan modal sendiri atau modal para pemegang saham. Laba yang

diperhitungkan adalah laba bersih setelah dipotong pajak atau Earning After Tax (EAT) (Sutrisno,


(49)

3

Laba bersih sesudah pajak (EAT)

Return on Equity = x 100 % Modal sendiri

Kasmir (2013:204)

2.1.3 Harga Saham

Harga saham adalah harga jual saham dari investor yang satu kepada investor yang lain

setelah saham tersebut dicatatkan di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over the counter

market). Sawidji Widoatmodjo (2005:56)

Selain itu, menurut Sunariyah (2010:128) mendefinisikan harga saham adalah harga selembar saham yang berlaku dalam pasar saat ini di bursa efek. Pengertian lain mengatakan bahwa menurut Jogiyanto (2011:143) harga saham yaitu sebagai berikut :

“Harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu dan

harga saham tersebut ditentukan oleh pelaku pasar. Tinggi rendahnya harga saham ini

ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar modal”.

Dari beberapa pengertian mengenai harga saham diatas dapat disimpulkan bahwa harga saham merupakan harga selembar saham yang berlaku di pasar bursa pada saat tertentu yang besaran nilai saham tersebut ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari saham itu sendiri yang terjadi di pasar modal.

2.1.3.1Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham menurut Weston dan Brigham (2001:26) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait dalah :

1. Laba per lembar saham

Jumlah pendapatan atau keuntungan bersih dikurangi saham biasa untuk setiap lembar saham yang beredar saat menjalankan operasinya dalam suatu periode.

2. Tingkat Bunga

 Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dangan obligasi. Apabila tingkat bunga naik maka investor akan menjual sahamnya ditukar dengan obligasi. Ini akan menurunkan harga saham.

 Mempengaruhi laba perusahaan, bunga adalah biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Suku bunga juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang akan mempengaruhi laba perusahaan.

3. Jumlah Kas Deviden yang Diberikan

Pembagian deviden dibagi menjadi dua, yaitu sebagian dalam bentuk deviden dan sebagian lagi sebagai laba ditahan. Peningkatan deviden merupakan salah satu cara untuk pemegang saham lebih percaya. Karena jumlah kas deviden yang besar sangat diinginkan pemegang saham sehingga harga saham mereka naik.

4. Jumlah Laba yang Didapat Perusahaan

Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai profit yang cukup baik, karena menunjukkan prospek yang baik sehingga investor tertarik berinvestasi.


(50)

4

2.2 Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti berasumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) adalah sebagai berikut:

H1 : Return on investment (ROI) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. H2 : Return on equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

H3 : Return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

III. Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:38) objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

3.2 Metode Penelitian

Definisi Metode Penelitian menurut Sugiyono (2009:2) adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan,

yaitu rasional, empiris dan sistematis”. 3.2.1 Operasional Variabel

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya.” Sugiyono (2010:38)

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen)”. Sugiyono (2010: 33) Definisi Variabel Terikat adalah sebagai berikut:

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas”. Sugiyono (2010:39)

Pasar Modal

Investasi Saham LaporanKeuangan

Harga Saham Rasio

Profitabilitas

Pengaruh Return On Investment (ROI) dan Returm Om Equity (ROE


(1)

7

maka hal tersebut dijadikan sebagai indikasi bahwa perusahaan dapat memanfaatkan investasi yang ada dan menghasilkan keuntungan.

3 Analisis Perkembangan Harga Saham pada Perusahaan LQ45 Tahun 2010-2014 pergerakan harga saham dari 6 perusahan yang termasuk dalam LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010-2014 cenderung mengalami pergerakan fluktuaktif yang naik. Terlihat dari tahun 2010 sampai 2014 mengalami peningkatan, dikarenakan permintaan atas saham 7 emiten tersebut sangat tinggi. Namun di tahunn 2014 mengalami penurun ke level Rp 4.421, hal itu dikarenakan terjadi penurunan harga saham pada semua emiten. Investor menilai bahwa kinerja emiten-emiten tersebut kurang baik pada tahun 2014. Harga saham yang meningkat tersebut disebabkan oleh permintaan dan penawaran dari investor untuk saham itu sendiri.

4.1.2 Analisis Verifikatif 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Menunjukkan bahwa nilai probabilitas (Asymp. Sig.) untuk return on investment (ROI) sebesar 0,152 > 0,05, variabel return on equity (ROE) sebesar 0,560 > 0,05, dan variabel harga saham sebesar 0,836 > 0,05, yang menunjukkan bahwa model regresi telah teratrinusi secara normal.

b.Uji Multikolinieritas

Melalui nilai VIF yang diperoleh seperti pada tabel 4.5 diatas menunjukkan nilai VIF dari kedua variabel bebas sebesar 2,124 lebih kecil dari 10 dan dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas diantara kedua variabel bebas tersebut.

c. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil pengujian asumsi heterokedastisitas terlihat bahwa penyebaran residual adalah tidak teratur atau tidak memiliki pola tertentu. Hal tersebut dapat dilihat pada plot yang terpancar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan hasil demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala homokedastisitas atau persamaan regresi memenuhi asumsi heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Hasil run test pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai signifikan Asymp. Sig (2-tailed) masih lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,193 yang mengindikasikan nilai residual menunjukkan sifat acak sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat autokorealsi.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Dari tabel diatas di bentuk persamaan regresi linier sebagai berikut:

Dimana:

Y = Harga Saham

X1 = Return On Investment (ROI) X2 = Return On Equity (ROE)

Koefisien yang terdapat pada persamaan regresi linier berganda diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta pada persamaan regresi berganda yang diperoleh sebesar 2788,294 berarti apabila semua variabel independen (Return on investment dan Return on equity) tidak berubah atau dianggap konstan (bernilai 0), maka harga saham akan bernilai sebesar 2788,294.

2. Return on investment (ROI) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 234,045 yang artinya setiap peningkatan return on investment (ROI) sebesar 1% diprediksi akan meningkatkan tingkat harga saham sebesar 234,045 dengan asumsi return on equity (ROE) tidak berubah atau bernilai tetap.

3. Return on equity (ROE) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 144,436 yang artinya setiap peningkatan return on equity (ROE atau rasio tingkat pengembalian ekuitas) sebesar


(2)

8

1% diprediksi akan meningkatkan harga saham sebesar 144,436 dengan asumsi return on investment (ROI) tidak berubah atau bernilai tetap.

3.

Analisis Korelasi Pearson

a. Analisis Korelasi Parsial

Pengaruh Antara ROI dengan Harga Saham

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.9 antara return on investment dengan harga saham dalam kondisi return on equity tidak berubah atau konstan adalah sebesar 0,584 dengan positif. Artinya hubungan return on investment dengan harga saham termasuk dalam kategori sedang ketika return on equity tidak mengalami perubahan. Ini menggambarkan bahwa ketika return on investment meningkat maka akan meningkatkan harga saham dengan kondisi return on equity (ROE) tetap.

b. Pengaruh Antara ROE dengan Harga Saham

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.9 antara return on equity (ROE) dengan harga saham dalam kondisi return on investment tidak berubah atau konstan adalah sebesar 0,484 dengan arah positif. Artinya hubungan return on equity dengan harga saham termasuk dalam kategori sedang ketika return on investment tidak mengalami perubahan. Ini menggambarkan bahwa ketika return on equity (ROE) meningkat maka akan meningkatkan harga saham dengan kondisi return on investment (ROI) tetap.

4. Analisis Koefisien Determinasi

a. Besarnya nilai koefisien determinasi sebesar 34,11% yang artinya pengaruh dari return on investment (ROI) terhadap harga saham sebesar 34,11%. Hal tersebut menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada beberapa perusahaan pergerakan harga tidak selalu diikuti oleh variabel ROI. Sedangkan sisanya sebesar 65,89% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel bebas ROI seperti tingkat bunga, jumlah kas deviden, jumlah laba yang didapat dan tingkat resiko serta pengembalian (Brigham & Weston, 2001:26).

b. Besarnya nilai koefisien determinasi sebesar 23,42% yang artinya pengaruh dari return on equity (ROE) terhadap harga saham sebesar 23,42%. Hal tersebut menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada beberapa perusahaan pergerakan harga tidak selalu diikuti oleh variabel ROE. Sedangkan sisanya sebesar 76,58% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel bebas return on equity (ROE) seperti EPS seperti tingkat bunga, jumlah kas deviden, jumlah laba yang didapat dan tingkat resiko serta pengembalian (Brigham & Weston, 2001:26).

4.1.3 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) Pengujian Hipotesis Parsial X1

Berdasarkan gambar 4.7 diatas dapat dapat dilihat bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, karena thitung = 3,472 berada pada daerah penolakan H0. Hasil ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji statistik untuk variabel return on investment (ROI) sebesar 0,001, artinya kesalahan untuk mengatakan ada pengaruh terhadap harga saham yaitu 0,1% atau lebih kecil dari tingkat kesalahan yang dapat diterima sebesar 5% sehingga dapat diputuskan untuk menolak H0.  Pengujian Hipotesis Parsial X2

Berdasarkan gambar 4.8 diatas dapat dilihat H0 ditolak dan H1 diterima, karena thitung = 2,871 berada pada daerah penolakan H0. Hasil ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji statistik untuk variabel return on equity (ROE) sebesar 0,008 yang artinya kesalahan untuk mengatakan ada pengaruh terhadap harga saham yaitu 0,8% atau lebih kecil dari tingkat kesalahan yang dapat diterima sebesar 5% sehingga dapat diputuskan untuk menolak H0.

2. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)

Berdasarkan gambar 4.9 diatas dapat dilihat bahwa H0 ditolak, karena Fhitung sebesar 7,024 berada pada daerah penolakan H0, yang berarti bahwa return on investment (ROI) dan


(3)

9

return on equity (ROE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).  Pembahasan

Berdasarkan uji hipotesis yang telah dibahas sebelumnya maka uraian dari hasil uji hipotesis untuk penelitian ini adalah:

Pengaruh ROI Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis uji t yang diperoleh menunjukkan bahwa H0 ditolak karena hasil uji thitung lebih besar dibandingkan dengan ttabel. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa ROI memiliki pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial. Sehingga dapat disimpulkan bahwa return on investment (ROI) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan LQ45. Atau return on investment (ROI) berpengaruh signifikan terhadap harga saham berbanding lurus (positif) yang berarti semakin besar return on investment (ROI) maka harga saham akan semakin naik. Hasil uji tersebut dapat digeneralisasikan/diberlakukan umum pada anggota populasi secara keseluruhan. Dengan adanya pengaruh yang signifikan antara return on investment (ROI) terhadap harga saham mengindikasikan bahwa informasi yang diberikan perusahaan mengenai laba yang didapatnya digunakan investor sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi.

Pengaruh ROE Terhadap Harga Saham

Hasil pengujian hipotesis uji t menunjukkan bahwa H0 ditolak karena hasil uji thitung lebih besar daripada dengan ttabel. Oleh Karena itu dapat dikatakan bahwa ROE memiliki pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial terhadap harga saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa return on equity (ROE) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan yang termasuk dalam LQ45. Atau return on equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga saham berbanding lurus (positif) yang berarti semakin besar return on equity maka harga saham akan semakin tinggi. Hasil uji tersebut dapat digeneralisasikan/diberlakukan umum pada anggota populasi secara keseluruhan. Dengan adanya pengaruh yang signifikan antara return on equity (ROE) terhadap harga saham mengindikasikan bahwa informasi yang diberikan perusahaan mengenai laba yang didapatnya digunakan investor sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi.

Pengaruh ROI Dan ROE Terhadap Harga Saham.

Hal ini berarti return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) dapat mempengaruhi harga saham. Dengan pengaruh yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa hasil uji hipotesis variabel return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) secara simultan terhadap harga saham dapat digeneralisasikan/diberlakukan umum pada anggota populasi secara keseluruhan. Besar pengaruh return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) terhadap harga saham sebesar 34,20% dengan arah positif yang berarti peningkatan yang terjadi pada return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) akan meningkatkan harga saham perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan sisanya yaitu sebesar 65,8% merupakan pengaruh faktor lain diluar kedua variabel bebas tersebut seperti kondisi fundamental emiten, penawaran dan permintaan, tingkat suku bunga dan lain-lain (Brigham & Weston, 2001:26).

Berdasarkan uji t, secara simultan variabel return on investment dan return on equity memiliki pengaruh yang signfikan terhadap harga saham pada perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini didukung oleh peneltian yang dilakukan Lia Rosalina, J. Kuleh dan Maryam Nadir (2012) yang mengatakan bahwa hasil pengujian yang dilakukannya secara simultan dapat diketahui bahwa variabel Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Devidend Per Share (DPS) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.


(4)

10

V. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis perhitungan statistik secara parsial dapat diambil kesimpulan bahwa return on investment (ROI) memiliki pengaruh yang signifikan (bersifat positif) terhadap harga saham pada perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berarti semakin besar atau tinggi return on investment maka harga saham akan mengalami kenaikan. Hal tersebut dijadikan informasi yang dianggap penting karena mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan ekuitas yang dimilikinya untuk menghasilkan laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham. 2. Berdasarkan analisis perhitungan statistik secara parsial dapat diambil keputusan bahwa

return on equity (ROE) memiliki pengaruh yang signifikan (bersifat positif) terhadap harga saham pada perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat ROE maka semakin tinggi juga tingkat harga saham. ROE dijadikan informasi yang dianggap penting karena mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan ekuitas yang dimilikinya untuk menghasilkan laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham.

3. Berdasarkan pengujian secara simultan diperoleh bahwa return on investment dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Berarti secara bersama-sama return on investment dan return on equity memiliki pengaruh terhadap harga saham, tentu saja hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dalam menentukan investasinya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

A. Saran Akademis

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah informasi dan kajian dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan ROI dan ROE. Sebaiknya juga peneliti selanjutnya menggunakan variabel lain seperti earning per share, return on asset, tingkat suku bunga dan lain-lain.

B. Saran Praktis

A. Return on investment dan return on equity merupakan faktor yang dapat mempengaruhi harga saham. Karena kedua rasio keuangan tersebut merupakan salah satu informasi yang digunakan oleh investor. Oleh karena itu, perusahaan hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan laba perusahaan, dengan cara mengoptimalisasikan aset dan modal yang dimiliki untuk mengahasilkan laba yang lebih besar, karena laba yang besar merupakan hal pokok bagi investor untuk mengukur perusahaan. Dengan meningkatnya laba, maka kenaikan laba tersebut akan diikuti oleh return on investment dan return on equity sehingga akan direspon baik oleh investor, dan para investor tertarik untuk membeli saham-saham pada perusahaan yang termasuk dalam LQ45.

B. Bagi investor, yang bermaksud melakukan investasi sebaiknya lebih memperhatikan variabel return on equity dan return on investment sebagai acuan dalam melakukan investasi. Tetapi hendaknya investor juga memperhatikan faktor-faktor lainnya yang juga memiliki pengaruh terhadap harga saham. faktor lain tersebut seperti tingkat suku bunga, masalah yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri dan rasio-rasio keuangan lainnya. Dengan memperhatikan faktor lain, investor akan merasa aman dalam berinvestasi.


(5)

11

VI. DAFTAR PUSTAKA

AgusWidarjono. 2010. AnalisisStatistikaMultivariatTerapan.Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Brigham & Houston. 2010. Dasar – dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga. BurhanBungin.2009. MetodologiPenelitianKuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta

Herbert, B. Mayo. 2004. Financial Institution, Investment, and Management, Eighth Edition. USA : Thomson South Western.

Higgins, C. Robbert. 2009. Analysis for Financial Management. New York : McGraw-Hill. IrhamFahmi. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.

Irham, Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Bandung: Alfabeta

Kasmir.(2012). AnalisisLaporanKeuangan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Jonni, Manurung dan Adler Haymans. 2009. Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter. Jakarta : Salemba Empat.

Martono, dan Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. Moh. Nazir. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Munawir, 2010, Analisa Laporan Keuangan, Edisi keempat, Liberty Yogyakarta, Jogjakarta. Pearce, John A dan Richard B. Robinson. 2008. Manajemen Strategis – Formulasi,

Implementasi, dan Pengendalian, Edisi Sepuluh Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Prastowo, Dwi. (2002). Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Roman L. Weil, Katherine Scipper, dan Jenifer Francis. 2013. Financial Accounting: An

Introduction to Concepts, Methods and Uses, 14th Edition. Chicago : Cengage Learning. Septy Kurnia Fidhayatin dan Nurul Hasanah Uswati Dewi. (2012). Analisis Nilai Perusahaan,

Kinerja Perusahaan dan Kesempatan bertumbuh Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur tang listing di BEI. The Indonesian Accounting Review,2. Sugiyono. (2009). MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Ekonisia.


(6)

12

Syamsuddin, Lukman (2004). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Erlangga

Tandelilim, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi. Kanisius: Yogyakarta.

Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.

Weston, J. F dan E. F. Brigham. 2001. Fundamental of FinincialStatement :Dasar DasarManajemenKeuangan. Terjemahan Alfonsus Sirait. Jakarta : Erlangga.

Zalmi, Zubir. 2011. Manajemen Portofolio : Penerapannya dalam Investasi Saham. Jakarta : Salemba Empat.