Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran

27 dalam kawasan desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian

2.2 Pengembang Teknologi Pembelajaran

2.2.1 Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1994, BAB I Pasal 1, ayat 1. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahliandan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Dalam rangka mencapai tujuan nasional, dibutuhkan adanya Pegawai Negeri Sipil dengan mutu profesionalisme yang memadai, berdayaguna dan berhasilguna didalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil perlu dibina dengan sebaik-baiknya atas dasar sistem karier dan sistem prestasi kerja. Jabatan fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam organisasi Pemerintah. Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan. Pengertian teknologi pembelajaran adalah sebagai suatu bidang yang secara sistematik memadukan komponen sumber daya belajar yang meliputi orang, isi ajaran, media atau bahan ajar, peralatan, teknik, dan lingkungan yang digunakan untuk membelajarkan peserta didik pada semua jalur, jenjang, dan jenis 28 pendidikan. Sedangkan pengertian pengembangan teknologi pembelajaran adalah suatu proses analisis, pengkajian, perancangan, produksi, penerapan, dan evaluasi sistemmodel teknologi pembelajaran. Berdasarkan Permen PAN Nomor 02 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran, bahwa Teknologi Pembelajaran adalah suatu bidang yang secara sistematik memadukan komponen sumber daya belajar yang meliputi: orang, isi ajaran, media atau bahan ajar, peralatan, teknik, dan lingkungan, yang digunakan untuk membelajarkan peserta didik pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Jabatan fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran PTP adalah jabatan fungsional tingkat keahlian yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Jabatan fungsional PTP ini masuk ke dalam rumpun jabatan fungsional pendidikan lainnya Departemen Pendidikan Nasional, 1996. Pejabat Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran PTP adalah seorang Pegawai Negeri Sipil PNS yang mempunyai keahlian khusus yang bertugas di berbagai lembaga di lingkungan Kementeriannon-kementerian, ABRI dan Kepolisian, yang bergerak di bidang pendidikanpelatihan dan atau pelayanan media pembelajaran dan yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab di bidang teknologi pembelajaran, baik yang bertugas di tingkat pusat, propinsi maupun kabupatenkota. Dalam konteks praktik PPL pengembang teknologi pembelajaran di sekolah, bidang garapan tersebut berkait erat dengan semua komponen sekolah, terutama para guru. Oleh karena itu, aktivitas pengembangan kualitas 29 pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, dan lingkungan pembelajaran selalu terkait erat dengan upaya untuk meningkatkan kualitas para guru dan manajerial sekolah. Sesuai dengan bidang garapan yang telah dikemukakan diatas, maka ketika tim pengembang teknologi pembelajaran di sekolah terbentuk, kegiatan yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah; 1 melakukan analisis kebutuhan terhadap peningkatan kualitas guru,pengembangan media, sumber belajar, dan fasilitas pembelajaran, serta peningkatan kualitas desain pembelajaran RPP; 2 membangun komunikasi dan koordinasi dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, karyawan, dan para guru; 3 pembagian tanggung jawab kerja, untuk memperjelas job description agar tidak tumpang tindih dengan kewenangan, tanggung jawab dan tugas semua komponen di sekolah; 4 melakukan evaluasi terhadap program yang telah dijalankan; 5 melakukan revisi atau tindak lanjut. Aktivitas ini penting sebagai strategi untuk menentukan langkah selanjutnya sebagai prioritas pengembangan kualitas guru, pembelajaran, dan media serta fasilitas pembelajaran lainnya. Kegiatan tersebut haruslah dilakukan secara sistematis, terstruktur dan berkelanjutan dalam melakukan analisis kebutuhan, membangun komunikasi dan koordinasi, pembagian tanggung jawab kerja antar tim,melakukan evaluasi serta tindak lanjut atas program yang telah dilaksanakan. Dalam praktik sebagai pengembang teknologi pembelajaran, program PPL diarahkan untuk memenuhi lima target capaian utama, yaitu; pertama, mengembangkan media pembelajaran interaktif MPI. Dalam upaya 30 pengembangan MPI baik offline maupun online haruslah mengikuti salah satu prosedur ADDIE, ASSURE, Dick Carey, atau R2D2. Kedua, mengembangkan web sekolah. Dalam mengembangkan website sekolah paling utama bertumpu pada konten yang memenuhi kebutuhan standar sekolah. Setidaknya memuat visi-misi, daftar guru, akademik, kesiswaan, dan informasi atau link tentang pendidikan. Ketiga, pengembangan kualitas guru. Pengembangan kualitas guru ini berupa penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan guru. Keempat, merintis sistem penjaminan mutu sekolah. Pada bagian ini, tim PPL bersama pihak sekolah melakukan rintisan program penjaminan mutu pembelajaran di sekolah. Beberapa hal yang menjadi fokus penjaminan mutu sekolah adalah mengembangkan perangkat pembelajaran RPP, bahan ajar, media pembelajaran, instrumen penilaian dan evaluasi pembelajaran, serta menyusun Evaluasi Diri Sekolah EDS. Kelima, mengembangkan e-learning dan atau e-library. Pada pengembangan e-learning, maka yang dilakukan adalah mendesain pembelajaran berbasis elektronik. Demikian pula, pada pengembangan e-library mengarah pada pelayanan perpustakaan secara elektronik serta mengembangkan sistem basis data data base untuk mendata dan mengelola koleksi perpustakaan sekolah secara online. 31

2.2.2 Profesi Pengembang Teknologi Pembelajaran

Dokumen yang terkait

EVALUASI KOMPETENSI MENGAJAR DOSEN OLEH MAHASISWA SEBAGAI OPTIMALISASI PROSES PEMBELAJARAN DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNNES

0 13 97

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Deskriptif Korelasional pada Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI).

2 2 33

PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA CALON GURU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK.

0 10 52

PERMENDIKBUD NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

0 2 37

Evaluasi Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran di Universitas Sebelas Maret Surakarta | Sakroni | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan 10439 22208 1 SM

0 0 11

PERMENPAN RB NO 28 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DAN ANGKA KREDITNYA | PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 0 PERMENPAN 28 2017

0 0 61

Daftar Mahasiswa Angkatan 2011 Evaluasi Studi

0 0 3

EVALUASI PELAKSANAAN JABATAN TEKNOLOGI BALAI PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

0 3 80

BELAJAR PRAKTEK TEKNOLOGI PROSES FABRIKASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK IKIP PADANG

0 4 64

Evaluasi Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran di Universitas Sebelas Maret Surakarta - UNS Institutional Repository

0 0 14