PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA CALON GURU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK.

(1)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA CALON GURU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN

LAPANGAN (PPL)

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Oleh:

SAMWIEL AGUS NUGRAHA 0606140

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penguasaan Kompetensi Pedagogik

Mahasiswa Calon Guru dalam

Pelaksanaan Program Pengalaman

Lapangan (PPL)

Oleh

Samwiel Agus Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Samwiel Agus Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013


(3)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)


(4)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Samwiel Agus Nugraha (0606140) Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL). (studi deskriptif pada mahasiswa pendidikan guru TIK jurusan kurtekpend-UPI).

Penelitian ini bertolak dari rumusan umum, yaitu: “Bagaimana Tingkat

Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan

Program Pengalaman Lapangan (PPL)?”. Secara lebih khusus, rumusan masalah

dalam deskripsi ini meliputi tentang: Pertama, Bagaimana Penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru pendidikan guru TIK dalam penguasaan karakteristik peserta didik? Kedua, Bagaimana Penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru pendidikan guru TIK dalam pengembangan kurikulum di sekolah? Ketiga, Bagaimana Penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru pendidikan guru TIK dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas? Keempat, Bagaimana Penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru pendidikan guru TIK dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi Tingkat Penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, konsentrasi Pendidikan Guru TIK angkatan 2009. Jumlah sampel adalah 33 orang mahasiswa praktikan guru TIK. Teknik analisis data menggunakan kai kuadrat dan persentase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil simpulan bahwa tingkat Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan di sekolah termasuk dalam kategori menguasai. Adapun simpulan khusus dari penelitian ini adalah 1) Tingkat penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam penguasaan karakteristik peserta didik memiliki persentase sebesar 81,2% termasuk dalam kriteria menguasai. 2) Tingkat penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam pengembangan kurikulum di sekolah memiliki skor persentase sebesar 82,75% termasuk dalam kriteria sangat menguasai. 3) Tingkat penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas memiliki persentase sebesar 79,76% termasuk dalam kriteria menguasai. 4) Tingkat penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran memiliki persentase sebesar 78,61% termasuk dalam kriteria menguasai.


(5)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Samwiel Agus Nugraha (0606140). Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher in the Implementation of Field Experience Program (PPL). (Descriptive study on College students of ICT teacher education kurtekpend-UPI department).

The research question of this research is “How the level of Mastering Pedagogic

Competence on College Student as Future Teacher in the Implementation of Field

Experience Program (PPL)?”. Specifically, the research questions are: First, How

the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Mastering Students Characteristic? Second, How the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Developing Curriculum in School? Third, How the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Learning Process in Classroom? Fourth, How the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Implementation of Learning Evaluation? Aim of the Study is to get information of the level of mastering pedagogic competence in student college as future teacher in Field Experience Program (PPL). This research is descriptive study with quantitative approach. In collecting data, this research used questionnaire, observation, and documentation study. Sample of this research is college students of Curriculum and Education Technology Department, ICT teacher education concentration 2009. Samples are 33 college students of ICT teacher education. In analyzing data, this research used Chi Square and percentage. Based on the finding, the conclusion is the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher in the Implementation of Field Experience Program is school is in master category. Specifically, 1) the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Mastering Students Characteristic is 81,2%, it is in master criteria. 2) the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Developing Curriculum in School is 82,75%, it is in expert criteria. 3) the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Learning Process in Classroom is 79,76%, it is in master criteria. 4) the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Implementation of Learning Evaluation is 78,61%, it is in master criteria.


(6)

vi

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ……….………... i

KATA PENGANTAR ...……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ..………. iii

DAFTAR ISI ...………. vi

DAFTAR TABEL ………... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...…….……….………… 1

B. Perumusan Masalah ………...………. 10

C. Tujuan Penelitian ....………. 10

D. Manfaat Hasil Penelitian .……… 11

E. Definisi Operasional .………... 12

BAB II PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA CALON GURU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. Kompetensi Guru ...………. . 14

1. Pengertian Kompetensi ………... 14

2. Guru ...………. 15

a. Pengertian Guru ... 15

b. Tugas dan Tanggung Jawab Guru ... 17


(7)

vii

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Standar Kompetensi Guru ... 19

b. Kompetensi Pedagogik ... 20

c. Komponen Kompetensi Pedagogik ... 21

B. Tinjauan Tentang Program Pengalaman Lapangan (PPL) ... 42

1. Pengertian Program Pengalaman Lapangan ……….. 42

2. Tujuan Program Pengalaman Lapangan ……….... 43

3. Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan …………... 44

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ...……….. 49

1. Pendekatan Penelitian………. 50

2. Metode Penelitian………. 50

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ……… 51

1. Lokasi Penelitian ... 50

2. Populasi Penelitian ……….. 51

3. Sampel Penelitian ...……….... 52

C. Instrumen Penelitian ……… 52

1. Angket ……….. 53

2. Panduan Pengamatan (Observasi) ..………. 55

3. Pedoman Dokumentasi ……….. 56

D. Pengembangan Instrumen ... 57

1. Uji Validitas ... 57


(8)

viii

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kai Kuadrat ...……….... 62

2. Perhitungan Persentase ..………... 64

F. Langkah-Langkah Penelitian ...……….. 66

1. Tahap Pra Lapangan ...……….. 66

2. Tahap Penyusunan Instrumen ……….... 67

3. Tahap Pengumpulan Data ...………..... 69

4. Tahap Pengolahan Data ……….. 69

5. Tahap Pelaporan ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian………... 70

1. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ……… 70

2. Deskripsi Hasil Penelitian Instrumen Angket …………..... 75

3. Deskripsi Hasil Penelitian Instrumen Pendukung ... 123

a. Deskripsi Hasil Pedoman Observasi ... 123

b. Deskripsi Hasil Studi Dokumentasi ... 133

B. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 147

1. Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Pendidikan Guru Tik dalam Penguasaan Karakteristik Peserta Didik ... 148

2. Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Pendidikan Guru TIK dalam Pengembangan Kurikulum di Sekolah ...…... 151


(9)

ix

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Guru Pendidikan Guru TIK dalam Penyelenggaraan

Pembelajaran di Kelas ………... 156

4. Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Pendidikan Guru TIK dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran ………...………...………… 159

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ……….. 162

1. Simpulan Umum ... 162

2. Simpulan Khusus ...…... 162

B. Rekomendasi………. 163

1. Mahasiswa Praktikan ... 163

2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan ..………… 164

3. Peneliti Selanjutnya……….. 165

DAFTAR PUSTAKA……… 166 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

x

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NO.

TABEL

KETERANGAN HAL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Penyusunan RPP Berdasarkan Buku Panduan

PPL UPI 2013 45

Tabel 2.2 Langkah-langkah dalam Melaksanakan Penampilan Mengajar 47 Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa praktikan pendidikan guru TIK di Sekolah 51 Tabel 3.2 Rentang Skala Model Likert 54 Tabel 3.3 Interpretasi Nilai

r

61 Tabel 3.4 Rentang Kriteria 66 Tabel 4.1 Perhitungan Uji Validitas 72 Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Angket 75 Tabel 4.3 Analisis Data Skor Setiap Responden Untuk item 1 77 Tabel 4.4 Memastikan semua peserta didik mendapatkan kesempatan

yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan

pembelajaran 78

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kai-Kuadrat Kesiapan Mahasiswa Pendidikan Guru TIK dalam Penguasaan

Karakteristik Peserta Didik 79 Tabel 4.6 Tanggapan responden terhadap Kesiapan Mahasiswa

Pendidikan Guru TIK dalam Penguasaan Karakteristik Peserta


(11)

xi

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.8 Sebelum melaksanakan pembelajaran TIK,

Menyusun RPP terlebih dahulu

88

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kai-Kuadrat Kesiapan Mahasiswa Pendidikan Guru TIK dalam Penguasaan

Karakteristik Peserta Didik 89 Tabel 4.10 Tanggapan responden terhadap Kesiapan Mahasiswa

Pendidikan Guru TIK dalam Pengembangan Kurikulum 97 Tabel 4.11 Analisis Data Skor Setiap Responden Untuk item 24 99 Tabel 4.12 Sebelum melaksanakan pembelajaran TIK,

Menyusun RPP terlebih dahulu 100 Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kai-Kuadrat Kesiapan

Mahasiswa Pendidikan Guru TIK dalam Penyelenggaraan

Pembelajaran di Kelas 101 Tabel 4.14 Tanggapan responden terhadap Kesiapan Mahasiswa

Pendidikan Guru TIK dalam Penyelenggaraan Pembelajaran di

Kelas 112

Tabel 4.15 Analisis Data Skor Setiap Responden Untuk item no. 41 114 Tabel 4.16 Menyelenggarakan Penilaian dan Evaluasi Proses dan Hasil

Belajar 115

Tabel 4.17 Kesiapan Mahasiswa Pendidikan Guru TIK dalam Pelaksanaan

Evaluasi Pembelajaran 116 Tabel 4.18 Tanggapan Responden terhadap Kesiapan Mahasiswa

Pendidikan Guru TIK dalam Pelaksanaan Evaluasi

Pembelajaran 121

Tabel 4.19 Aspek dalam Kegiatan Observasi 124 Tabel 4.20 Deskriptor Pengembangan RPP 134


(12)

1

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses, di dalamnya terdapat interaksi yang mengarahkan kepada suatu pencapaian yaitu tujuan pendidikan. Proses interaksi dalam pembelajaran memungkinkan adanya subjek yang saling terkait antara pendidik atau disebut juga guru dan peserta didik. Guru sebagai pendidik mempunyai peran utama mengajar yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam mengelola pembelajaran, sedangkan peserta didik sebagai individu yang mengalami keterlibatan aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pembelajaran.

Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat ditentukan oleh berbagai komponen, yaitu: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Setiap komponen-komponen tersebut memiliki keterkaitan dan saling memengaruhi satu sama lain. Masing-masing komponen tersebut tidak dapat berjalan sendiri-sendiri atau terpisah, tetapi harus sejalan, saling melengkapi, dan berkesinambungan. Sehingga pembelajaran dapat dikatakan suatu aktifitas sistematis yang terdiri dari berbagai komponen. Maka dari itu untuk mensinergikan setiap komponen pembelajaran diperlukan pengelolaan pembelajaran.


(13)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengelolaan pembelajaran pada dasarnya sebagai upaya mengatur aktifitas pembelajaran yang mempertimbangkan bagaimana mengorganisasikan pembelajaran, bagaimana menyampaikan isi pembelajaran dan bagaimana menata interaksi antar komponen pembelajaran supaya berfungsi secara optimal. Mengingat guru sebagai agen pembelajaran, maka sudah sewajarnya guru mempunyai peran dan tugas dalam mengatur segala aktifitas pembelajaran. Guru harus mempertimbangkan strategi belajar mengajar, pengelolaan kelas, pemanfaatan sumber belajar, dan perencanaan penilaian dalam pembelajaran yang seluruhnya disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Maka agar pengelolaan pembelajaran berjalan dengan baik guru dituntut memiliki pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang memadai dalam pengelolaan pembelajaran.

Peran dan tugas yang diemban seorang guru ini tentunya harus dikuasai dari awal oleh calon guru dengan optimal. Penguasaan yang optimal dari seorang calon guru diharapkan dapat menjamin kualitas profesionalisme guru dengan meningkatkan kualitas kompetensinya. Hal ini disebabkan karena tantangan kehidupan di era globalisasi ini sangatlah dinamis dan kompleks yang menghendaki adanya perubahan secara signifikan terhadap proses pendidikan dengan ditandainya pergeseran tugas dan peran guru sebagai agen pembelajaran. Implikasinya dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru adalah berbagai penyesuaian terhadap lingkungan sekitar, pengelolaan pembelajaran, pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Berdasarkan kondisi tersebut, guru dituntut untuk meningkatkan kualitas kompetensi sebagai seorang pendidik.


(14)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai upaya untuk menjamin kualitas guru, pemerintah telah mengaturnya dalam Undang-undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8 “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan mewujudkan pendidikan nasional”. Berdasarkan hal tersebut sudah jelas bahwa untuk menjadi guru minimal harus memenuhi kriteria seperti diatas khususnya kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Kompetensi utama yang harus dikuasai seorang guru baik secara teori dan praktik dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik agar proses pembelajaran efektif dan dinamis adalah penguasaan terhadap kompetensi pedagogik. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan, salah satunya mengindikasikan bahwa guru sekurang-kurangnya harus mampu menguasai kompetensi pedagogik yang meliputi penguasaan terhadap karakteristik peserta didik, kemampuan mengembangkan perencanaan pembelajaran, kemampuan dalam penyelenggaraan pembelajaran, dan melakukan evaluasi serta penilaian pembelajaran.

Berdasarkan kenyataan di lapangan, hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2012 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kualitas kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik dan profesional di Indonesia belum sepenuhnya memenuhi harapan. Seperti yang dikemukakan oleh Bambang Sulistio (2012) bahwa:

Dari hasil gelombang 1 (3 sd 13 Agustus 2012) untuk jenjang Guru Sekolah Dasar didapatkan data sebagai berikut:


(15)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 D.I Yogyakarta menempati urutan pertama dari segi nilai maksimal (83,00) dan nilai rata-rata secara keseluruhan (48,75)

 Maluku Utara mendapat jumlah rata-rata paling rendah dengan angka 34,15

 Lebih dari 70% provinsi banyak yang mendapat nilai minimal = 0 (kemungkinan ada kesalahan dalam hal teknis).

 Tingkat ke-profesionalitasan guru di seluruh Indonesia dari segi kompetensi profesional dan pedagogik yang dilihat dari hasil UKG bisa dikatakan masih rendah. Terbukti dari rata-rata yang dihasilkan yaitu hanya 40 , yang masih jauh dari nilai yang dikehendaki pemerintah yaitu 70 poin.

Berdasarkan pemaparan di atas menunjukkan bahwa masih belum meratanya kualitas kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional di Indonesia sesuai dengan apa yang diharapkan. Belum tercapainya kualitas kompetensi guru tersebut menjadi cerminan realitas pendidikan di Indonesia pada saat ini. Maka dari itu, peranan lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi mempunyai andil yang cukup besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan meningkatkan kualitas lulusannya terutama calon guru yang profesional.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai salah satu Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia mempunyai peranan penting dalam menyiapkan calon tenaga pendidik khususnya guru profesional melalui bidang pendidikan dan pengajaran. Sesuai dengan salah satu misi UPI (2011-2015) dalam Pedoman Akademik UPI (2011:2) yaitu “ mengembangkan pendidikan profesional guru yang terintegrasi dalam pendidikan akademik dan profesi untuk semua jalur dan jenjang pendidikan”. Maka dari itu, mahasiwa UPI khususnya program pendidikan yang kelak akan menjadi Guru harus


(16)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempersiapkan diri untuk mencapai kompetensi dan kualifikasi akademik yang sesuai.

Jurusan kurikulum dan Teknologi Pendidikan (Kurtekpend) merupakan bagian integral dari LPTK yang ada di lingkungan UPI merasa perlu untuk mendukung upaya tersebut. Dengan adanya Konsentrasi Pendidikan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di jurusan Kurtekpend ini diharapkan dapat menjawab tantangan global di bidang pendidikan dengan berusaha meningkatkan mutu lulusannya, khususnya konsentrasi pendidikan Guru TIK yang dipersiapkan untuk menjadi Guru TIK pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan, terutama pendidikan dasar dan menengah.

Untuk menunjang kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik yang profesional, Jurusan Kurtekpend FIP-UPI harus memberikan bekal khususnya kepada mahasiswa pendidikan guru TIK dengan berbagai ilmu kependidikan salah satunya melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL). Sesuai dengan penjelasan dalam buku panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan dan tenaga pendidik UPI (2012:1) bahwa:

Melalui PPL, para mahasiswa tidak hanya menggunakan dan memantapkan pengetahuan dan keterampilan profesi kependidikan, mereka juga diharapkan memiliki kesiapan yang lebih baik untuk memasuki profesi sebagai pendidik ataupun tenaga kependidikan, dan mencapai sukses dalam perkembangan karirnya.

Pembekalan untuk menjadi seorang guru profesional merupakan tugas pokok setiap LPTK, berdasarkan pemaparan diatas PPL memiliki fungsi dan peranan yang sangat strategis dalam mewujudkan tenaga pendidik yang


(17)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

profesional. Maka untuk memenuhi harapan tersebut mahasiswa calon guru perlu dibekali dengan perangkat kompetensi yang disiapkan dengan baik diantaranya melalui kegiatan PPL.

Manfaat dari kegiatan PPL bagi mahasiswa pendidikan guru TIK jurusan Kurtekpend sebagai kesiapan menguasai kompetensi sebagai calon guru dapat memberikan pengalaman baik secara teori dan praktek meliputi sikap, pengetahuan, keterampilan dalam penyelenggaran pendidikan dan pembelajaran dengan penuh tanggung jawab.

Penelitian yang dilakukan oleh Nita Hindayanti (2011) dengan judul “Pengaruh Program Latihan Profesi Terhadap Kompetensi Mengajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi”. Penelitian tersebut menunjukkan persentase kompetensi mengajar mahasiswa yang belum PPL sebesar 72,82%, sehingga dapat disimpulkan sesuai dengan kriteria bahwa mahasiswa yang belum PPL mempunyai empat kompetensi dengan kategori kuat dan persentase kompetensi mengajar mahasiswa yang sudah PPL sebesar 83,44%. Hasil tersebut menunjukkan mahasiswa yang sudah PPL mempunyai empat kompetensi dengan kategori sangat kuat sehingga kegiatan PPL mempunyai pengaruh terhadap kompetensi mengajar. Pengaruh tersebut memberikan manfaat yang besar terhadap kesiapan mahasiswa untuk mengemban tugas utama guru dalam mengajar.

Penelitian diatas menunjukkan bahwa pelaksanaan PPL mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa khususnya dalam kemampuan mengajar. Sehingga pelaksanaan PPL yang dilakukan mahasiswa


(18)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada hakikatnya melakukan aktivitas belajar dengan bekerja pada suatu sekolah/lembaga pendidikan tertentu dan menyiapkan mahasiswa untuk mulai beradaptasi dari lingkungan berbasis kampus menuju lingkungan berbasis sekolah dengan mengaplikasikan teori yang didapat di bangku kuliah.

Idealnya kegiatan praktik pembelajaran di kelas yang baik dapat dilihat dari pengelolaan pembelajaran yang dimiliki calon guru praktikan PPL. Pengelolaan pembelajaran yang baik dipengaruhi oleh penguasaan standar kompetensi khususnya kompetensi pedagogik yang erat kaitannya dengan tugas utama guru yaitu mengajar. Sedangkan penguasaan kompetensi pedagogik dipengaruhi oleh tingkat kesiapan calon guru praktikan PPL. Karena tingkat kesiapan seorang guru dalam mengajar dapat mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang kondusif. Sehingga tingkat penguasaan kompetensi dalam mengelola pembelajaran setidaknya menjadi indikator dalam pencapaian kompetensi pedagogik seorang guru dalam mengajar.

Pelaksanaan PPL bagi mahasiswa praktikan dinilai dari beberapa aspek yaitu bidang praktik keguruan (pembelajaran di kelas) dan bidang praktik kependidikan. Khusus untuk bidang praktik keguruan atau pembelajaran di kelas diharapkan mahasiswa praktikan mampu menyusun persiapan mengajar (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP) dan melaksanakan pembelajaran di kelas atau disebut juga proses penampilan mengajar. Penguasaan RPP yang baik dapat mendukung terciptanya suasana kelas yang kondusif selama proses pelaksanaan pembelajaran dikelas. Maka proses pelaksanaan pembelajaran di kelas seharusnya didukung oleh kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang baik pula.


(19)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penguasaan pengelolaan kelas dan proses penampilan mengajar menjadi bagian utama yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai tujuan dalam pelaksanaan PPL di sekolah. Apabila aspek tersebut tidak dikuasai dengan baik akan berpengaruh terhadap kinerja seorang praktikan dalam proses pembelajaran. Mulyasa (2011:9) berpendapat bahwa:

…sedikitnya terdapat tujuh indikator yang menunjukkan lemahnya kinerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya mengajar (teaching), yaitu: (a) rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran, (b) kurangnya kemahiran dalam mengelola kelas, (c) rendahnya kemampuan melakukan dan memanfaatkan penelitian tindakan kelas (classroom action research), (d) rendahnya motivasi berprestasi, (e) kurang disiplin, (f) rendahnya komitmen profesi, (g) serta rendahnya kemampuan manajemen waktu.

Indikator-indikator lemahnya kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas seperti diuraikan di atas merupakan salah satu lemahnya kompetensi pedagogik seorang guru. Hal ini juga sering dihadapi oleh mahasiswa praktikan dalam pelaksanaan PPL di sekolah khususnya berkaitan dengan bidang praktik keguruan (pembelajaran di kelas). Kendala tersebut dialami dengan beragam latar belakang permasalahan yang dihadapi dari setiap individu mahasiswa praktikan. Adapun faktor yang mempengaruhinya adalah tingkat penguasaan mahasiswa praktikan PPL dalam pemahaman tentang teori belajar, kurikulum yang berlaku, kecakapan, dan tingkat penguasaan teori dan praktek yang berbeda dari setiap individu.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis melalui wawancara terhadap mahasiswa pendidikan guru TIK jurusan Kurtekpend FIP-UPI angkatan 2007-2008 yang telah melaksanakan PPL ditemukan masih kurang


(20)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

optimalnya kesiapan mahasiswa ketika melaksanakan bidang latihan terutama bidang praktik keguruan (pembelajaran di kelas) selama pelaksanaan PPL di sekolah. Hal utama yang menjadi sorotan kurang optimalnya kesiapan mahasiswa tersebut adalah dalam pengelolaan pembelajaran yang mendidik seperti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan proses Penampilan Mengajar.

Mahasiswa pendidikan guru TIK sebagai calon guru profesional seharusnya memiliki tingkat kesiapan yang optimal dalam menguasai kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik. Karena guru dalam era globalisasi seperti saat ini memiliki tugas dan fungsi yang lebih komplek dalam mengelola pembelajaran. Sedangkan dalam pengelolaan pembelajaran guru harus memperhatikan sisi pedagogi dari peserta didiknya. Apalagi sebagai guru mata pelajaran TIK, guru harus mampu mengintegrasikan perkembangan teknologi dan komunikasi dari kehidupan sehari-hari ke dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Begitu pun sebaliknya bagaimana pembelajaran TIK dapat diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut berdampak pada penguasaan kompetensi khususnya kompetensi pedagogik yang menuntut guru untuk mampu mengelola pembelajaran sebagai fungsi manajerial yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.

berdasarkan latar belakang seperti yang diungkap di atas maka mendorong penulis untuk mengetahui bagaimana gambaran penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa praktikan sebagai calon guru dan mengangkat masalah ini menjadi suatu penelitian. Selain itu belum adanya penelitian sejenis yang


(21)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan di jurusan Kurtekpend. Dengan demikian maka fokus penelitian ini adalah mengenai Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Pendidikan Guru TIK dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL). B. Perumusan Masalah

Permasalahan umum dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah tingkat Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)”.

Berdasarkan permasalahan umum tersebut, maka dirumuskan suatu fokus masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam penguasaan karakteristik peserta didik?

2. Bagaimana penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam pengembangan kurikulum di sekolah?

3. Bagaimana penguasaan kompetensi medagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas?

4. Bagaimana penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran?

C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran serta informasi mengenai tingkat Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL).


(22)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan:

1. Menggambarkan tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam menguasai karakteristik peserta didik.

2. Menggambarkan tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam pengembangan kurikulum di sekolah.

3. Menggambarkan tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas. 4. Menggambarkan tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon

guru pendidikan guru TIK dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian deskriptif tentang Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan dapat digunakan oleh semua pihak khususnya sebagai acuan dalam pelaksanaan PPL oleh mahasiswa di jurusan Kurtekpend.

1. Secara Teoritis

Secara teoritis manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian yang dilakukan adalah dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi Mahasiswa Pendidikan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya pada aspek kompetensi pedagogik saat ini dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah. Sehingga diharapkan


(23)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk perbaikan mahasiswa pendidikan guru TIK dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai calon pendidik.

2. Secara Praktis

Bagi pihak mahasiswa, dapat digunakan sebagai masukan dalam pelaksanaan PPL guna mempersiapkan diri menjadi calon guru profesional khususnya dalam kompetensi pedagogik.

Bagi pihak jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam mempersiapkan kompetensi mahasiswanya khususnya konsentrasi pendidikan guru TIK.

Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan acuan dan pertimbangan dalam mengembangkan penelitian selanjutnya.

E. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini dipandang perlu dijelaskan secara operasional yaitu:

1. Kompetensi Pedagogik

Salah satu kompetensi dari empat kompetensi utama yang harus dimiliki seorang guru profesional adalah kompetensi pedagogik. Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional penjelasan pasal 28 ayat (3) butir (a) menyatakan bahwa kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta


(24)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evalusi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi Pedagogik dalam konteks penelitian ini meliputi, penguasaan karakteristik peserta didik, pengembangan kurikulum di sekolah, penyelenggaraan pembelajaran di kelas, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

2. Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan latihan kependidikan secara faktual di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional. Kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh mahasiswa konsentrasi pendidikan Guru TIK jurusan Kurtekpend dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan potensi akademik di lingkungan sebenarnya. Bentuk dari kegiatan PPL yang dilaksanakan diantaranya: a. Bidang praktik keguruan yang meliputi penyusunan persiapan mengajar (pengelolaan pembelajaran) dan pelaksanaan penampilan mengajar. b. Bidang praktik kependidikan.


(25)

49

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dengan menggunakan perhitungan statistik. Seperti yang dikemukakan Zainal Arifin (2012: 29)

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.

Penelitian kuantitatif digunakan apabila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas dengan yang terjadi. Peneliti ingin mendapatkan informasi/data yang akurat berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur dari suatu populasi. Dalam hal ini yang menjadi sampelnya adalah mahasiswa pendidikan Guru TIK jurusan Kurtekpend angkatan 2009 yang sedang melaksanakan PPL di sekolah.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan berupaya untuk menggambarkan situasi penelitian tentang


(26)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah. Metode penelitian adalah suatu cara sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu penelitian. Sugiyono (2010: 3) menjelaskan, “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Menurut Zainal Arifin (2012: 54) penelitian deskriptif adalah “penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel”. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, menggambarkan suatu fakta-fakta, dan hubungan antara fenomena secara sistematis secara faktual dan akurat. Dalam penelitian ini penulis akan mendeskripsikan Bagaimanakah tingkat Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL).

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan. Penelitian tentang Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan di lingkungan kampus UPI lebih tepatnya di jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (Kurtekpend) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang beralamat di Jalan Dr. Setiabudi No. 229 Bandung


(27)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40154. Selain itu penelitian ini dilakukan pula di sekolah-sekolah tempat mahasiswa pendidikan guru TIK melaksanakan PPL di kota Bandung.

2. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa konsentrasi Pendidikan Guru TIK jurusan Kurtekpend FIP UPI angkatan 2009 yang belum lulus dan sedang melaksanakan PPL di Sekolah sebanyak 33 orang. Arikunto (2006:130) menjelaskan “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Berdasarkan pendapat tersebut maka menjadi acuan penulis dalam menentukan populasi penelitian. Untuk lebih jelasnya populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Populasi Mahasiswa praktikan pendidikan guru TIK di Sekolah

No. Nama Sekolah Mahasiswa

1. SMPN 1 Bandung 3 2. SMPN 26 Bandung 3 3. SMPN 29 Bandung 3 4. SMPN 43 Bandung 3 5. SMPN 1 Lembang 3 6. SMP Lab School 2 7. SMAN 14 Bandung 2 8. SMK Pasundan 1 3 9. MAN 1 Bandung 3

10. SMK YPPT 3

11. SMAN 3 Bandung 3 12. SMAN 5 Bandung 2


(28)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa konsentrasi Pendidikan Guru TIK jurusan Kurtekpend angkatan 2009 yang belum lulus dan sedang melaksanakan PPL tahun 2013 di Sekolah tingkat SMP dan SMA atau sederajat. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 33 orang atau total sampling. Adapun sampel dari penelitian ini adalah seluruh populasi yang disebut juga sampel total, sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:134) menyatakan “untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

C. Instrumen Penelitian

Penelitian pada dasarnya membutuhkan data, dalam pengumpulan data diperlukan suatu pengukuran dengan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam suatu penelitian biasanya dianamakan instrumen penelitian. Sugiyono (2010:148) menjelaskan “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”.

Penggunaan instrumen penelitian dalam bidang pendidikan sering disusun secara mandiri termasuk dalam menguji validitas dan reliabilitasnya karena instrumen penelitian pendidikan yang sudah baku sulit ditemukan. Sehingga disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan dari penelitian tersebut.


(29)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Angket

Angket atau sering disebut juga kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data. Zainal Arifin (2012:228) memaparkan “angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya”.

Teknik pengumpulan data yang paling utama digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui angket. Penggunaan teknik angket diharapkan dapat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dengan cara tidak memberikan pertanyaan atau jawaban secara langsung. Sesuai dengan pendapat Nana Syaodih (2007:219) angket atau kuesioner merupakan “suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden)”. Bentuk angket yang digunakan adalah angket berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup dimana jawabannya telah tersedia dan responden hanya menjawab setiap pernyataan dengan cara memilih alternatif jawaban yang telah disediakan.

Angket dengan menggunakan model skala likert ini akan memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan yang telah disediakan dalam angket tersebut. Sugiyono (2010:134) mengemukakan “skala likert

digunakan untuk mengukur sikap,pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.


(30)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skala model likert dalam penelitian ini menggunakan skala rentang penilaian (selalu, sering, jarang, tidak pernah). Berikut digambarkan rentang skala pada model likert dalam penelitian ini:

Tabel 3.2

Rentang Skala Model Likert

Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

Positif 4 3 2 1

Negative 1 2 3 4

Alasan peneliti menggunakan angket tertutup adalah:

1. Memudahkan responden dalam memberikan jawaban pada alternatif jawaban yang disediakan.

2. Angket tertutup dapat menghimpun data dalam waktu yang relatif singkat. 3. Memudahkan peneliti dalam menganalisis jawaban yang telah diperoleh. 4. Pengumpulan data akan lebih efisien dari segi biaya, tenaga dan biaya.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan angket pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan dan menetapkan batasannya

2. Menjabarkan variabel penelitian menjadi sub-variabel yang lebih spesifik 3. Merumuskan indikator-indikator yang akan dijadikan pertanyaan atau

pernyataan melalui kisi-kisi instrumen penelitian


(31)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memudahkan penyusunan Angket digunakan Kisi-Kisi Angket yang terdiri dari variabel penelitian beserta indikator yang akan diukur, yang kemudian akan dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan dalam angket. Untuk lebih jelasnya kisi-kisi angket dapat dilihat pada halaman lampiran.

2. Panduan Pengamatan (Observasi)

Observasi dalam penelitian ini sebagai sumber data penunjang dan dapat dijadikan sebagai pelengkap data di lapangan apabila ada hal yang tidak bisa terungkap melalui alat pengumpul data utama. Zainal arifin (2012: 231) mengungkapkan “observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Observasi sebagai teknik pendukung dalam pengumpulan data digunakan dengan mengamati langsung kondisi di lapangan, diantaranya; mengamati penyelenggaraan pembelajaran di kelas, mengamati pengelolaan dan aktifitas di dalam kelas dan interaksi-komunikasi antara guru praktikan dengan peserta didik. Tujuan dilakukannya observasi dalam penelitian ini adalah untuk melihat secara langsung kondisi yang sebenarnya mengenai sub variabel yang diteliti di lapangan yaitu mengenai Penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru pendidikan guru TIK dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas.

Teknik observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik observasi nonpartisipan (nonparticipatory observation). Pelaksanaan observasi nonpartisipan pada penelitian ini, peneliti tidak ikut terlibat langsung pada


(32)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktifitas yang sedang diamati di sekolah tempat mahasiswa praktikan pendidikan guru TIK melakukan PPL, artinya peneliti hanya sebagai pengamat tanpa ikut campur pada kegiatan atau kondisi di kelas yang diamati tersebut. Hal ini sesuai dengan yang di sampaikan oleh Sugiyono (2010: 204), “…dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.”

Observasi pada penelitian ini diawali dengan menetapkan aspek-aspek yang akan diamati, kemudian dibuatlah pedoman supaya memudahkan dalam pelaksanaan observasinya. Selanjutnya observer sebagai peneliti mengamati dan mencatat fenomena-fenomena yang muncul dari informasi yang diperoleh di lapangan.

3. Pedoman Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah salah satu teknik penunjang dalam pengumpulan data dengan menghimpun dokumen-dokumen yang daoat mendukung serta melengkapi data penelitian.

Zainal Arifin (2012: 243) mengemukakan “Studi dokumentasi adalah teknik untuk mempelajari dan menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah, seperti: silabus, program tahunan, program bulanan, program mingguan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), catatan pribadi peserta didik,…”. Data yang dikumpulkan melalui studi dokumentasi dalam penelitian ini yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh mahasiswa praktikan pendidikan guru TIK jurusan Kurtekpend dan foto-foto kegiatan penyelenggaran pembelajaran dikelas oleh mahasiswa praktikan serta dokumen lain yang relevan dengan penelitian.


(33)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas

Penelitian yang baik salah satunya didukung oleh validnya hasil instrumen penelitian. Instrumen yang valid berarti dapat mengungkap data dari suatu variabel yang diteliti melalui suatu pengukuran yang tepat. Sugiyono berpendapat (2008:173) “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila mampu mengukur dan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Sebelum angket digunakan untuk menghimpun data pada sampel sebenarnya, terlebih dahulu angket diujikan kepada sampel lain yang mempunyai karakter sama dengan sampel penelitian yaitu kepada mahasiswa praktikan selain mahasiswa praktikan pendidikan guru TIK. Kemudian skor-skor yang diperoleh dari instrumen angket tersebut ditabulasikan untuk dicari tingkat kevalidannya dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson. Adapun rumus perhitungannya sebagai berikut:

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

= Koefisien Korelasi

= hasil kali x dan y setiap responden = skor x total


(34)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑

=

kuadrat skor x total

∑ = kuadrat skor y total

N = jumlah responden

Penelitian ini menggunakan instrumen non-test yang bersifat menghimpun data sehingga tidak perlu standarisasi instrumen, cukup dengan validitas isi dan validitas konstruk.

1) Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi menunjukan kemampuan instrumen penelitian dalam mengungkap atau mewakili semua isi yang hendak diukur. Pengujian validitas isi instrumen pada penelitian ini menggunakan pendapat para ahli (experts judgement). Peneliti meminta bantuan kepada dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) khususnya dosen Ahli Pedagogik, serta dosen pembimbing skripsi untuk menelaah apakah materi instrumen telah sesuai dengan konsep yang akan diukur. Pengujian validitas isi instrumen dengan cara experts judgement adalah melalui menelaah kisi-kisi terutama kesesuaian dengan tujuan penelitian dan butir-butir pertanyaan.

Setelah dilakukan experts judgement, maka dilakukan uji coba instrumen bukan pada sampel penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:183) yang menyatakan “Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan, dan dianalisis dengan analisis item atau uji beda.”


(35)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Zainal Arifin (2012: 247) mengemukakan “ validitas konstruk berkenaan dengan pertanyaaan hinggamana suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan mengukur…”. Validitas konstruk berkenaan dengan kesanggupan instrumen penelitian dalam mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Pengujian validitas konstruk hampir sama dengan pengujian validitas isi yaitu dengan menggunakan bantuan ahli (experts judgement). Setelah pengujian konstruksi dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan ujicoba instrumen. Setelah dilakukan ujicoba instrumen maka selanjutnya adalah menguji analisis faktor, seperti yang dikemukakan Sugiyono (2010:177) bahwa setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor tiap item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.

2. Reliabilitas instrumen

Arikunto (2006:178) menjelaskan “reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data”. Instrument yang digunakan pada penelitian ini selain valid juga harus dipercaya (reliabel). Sesuai dengan pendapat Zainal Arifin (2012:248) bahwa suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.

Pengujian reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara menggunakan rumus Alpha Cronbach, karena mengingat skor setiap itemnya


(36)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah bukan skor 0 (nol), melainkan menggunakan rentang nilai 1-4. Sebagaimana dijelaskan Arikunto (2006:196) “rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.” Lngkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Mencari varians total :

Keterangan :

= Varians total

= Jumlah Kuadrat skor total setiap respinden

= Jumlah kuadrat seluruh skor total dari setiap responden = Jumlah responden uji coba

2) Mencari harga-harga varians setiap item

Keterangan :

= Varians butir setiap varians

= Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians = Jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item = Jumlah responden uji coba

3) Menguji korelasi setiap butir pernyataan penulis menggunakan rumus Alpha.

r11 =        ) (k i

k        

2

1 2 1  b Keterangan :


(37)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu rii = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

2

b

 = Jumlah variansi butir

2 1

 = Variansi total

Dari perolehan harga r tersebut diperoleh maka kemudian 11

dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai rsebagai berikut: Tabel 3.3

Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0.600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah (tidak berkorelasi) (Arikunto S, 2006: 276)

Hasil penghitungan r11 dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata α = 5%, dengan kriteria sebagai berikut :

 Jika r11 > rtabel, maka instrumen tersebut reliabel

 Jika r11 < rtabel, maka instrumen tersebut tidak reliabel

Setelah dilakukan penghitungan hasil uji coba, dapat disimpulkan bahwa instrumen angket pada penelitian ini adalah reliabel. Secara lebih rinci hasil dari penghitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada lembar lampiran.


(38)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Teknik Analisis Data

Instrumen penelitian setelah diketahui dan dinyatakan valid dan reliabel, kemudian teknik analisis data diarahkan untuk mendeskripsikan dan menjawab rumusan masalah yang diajukan. Tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data yang sebelumnya telah dikumpulkan.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan perhitungan kai kuadrat dan persentase.

1. Kai Kuadrat

Pengolahan data hasil penelitian dari instrumen angket dilakukan juga dengan uji Kai Kuadrat. Zainal Arifin (2012:288) mengemukakan “teknik Kai Kuadrat digunakan untuk menguji perbedaan antara frekuensi yang diobservasi (observed frequency) dan frekuensi yang diharapkan (expected frequency)”. Kai

Kuadrat mempunyai fungsi untuk menguji apakah ada perbedaan antara

frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan sehingga diketahui proporsi atau frekuensi jawaban yang diberikan responden.

Untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan atau berarti antara frekuensi yang diobsevasi dengan frekuensi yang diharapkan, digunakan rumus sebagai berikut :


(39)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Zainal Arifin, 2012:288) Keterangan :

X2 = Chi-Kuadrat

fo = frekuensi hasil pengamatan

fe = frekuensi teoritik atau ekspektasi/harapan

Dengan menggunakan rumus di atas, perbedaaan proporsi jawaban baik yang berarti maupun tidak, pada setiap pertanyaan dapat diketahui nilai-nilai Chi-kuadratnya. Jika perbedaan berarti (signifikan) maka kesimpulan yang ditarik analisis itu secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

Langkah-langkah yang digunakan untuk mencari nilai chi kuadrat adalah sebagai berikut :

a) Mengelompokan setiap alternatif jawaban dari setiap item.

b) Mentabulasi data untuk mengetahui frekuensi yang di observasi (fo) secara keseluruhan dari setiap kategori jawaban yang terdapat pada alternatif jawaban.

c) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan membagi seluruh jumlah alternatif jawaban dengan frekuensi yang diperoleh.

d) Menghitung chi kuadrat setelah memperoleh nilai fo dan fe.

e) Menentukan derajat kebebasan (dk), yaitu jumlah alternatif jawaban dikurangi satu (dk = n-1).

f) Melihat tabel harga kritik chi kuadrat (kolom dk) pada tingkat kepercayaan 95% (0,95) sebagai batas bawah, dan 99% (0,99) sebagai batas atas untuk melihat signifikansi perbedaan.


(40)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g) Menafsirkan atau menguji hasil perhitungan chi kuadrat dengan perhitungan kriteria sebagai berikut :

Jika berarti terdapat perbedaan yang signifikan.

Jika berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara frekuensi yang diperoleh dengan frekuensi yang diharapkan.

2. Perhitungan persentase

Selanjutnya, untuk mengetahui seberapa besar kontribusi indikator terhadap variabel maka dipergunakan skor rata-rata dalam presentase dengan persamaan sebagai berikut:

=

x 100%

Keterangan:

Skor hasil penelitian = frekuensi tanggapan (f) x bobot nilai Skor ideal = skor tertinggal xjumlah responden x jumlah item

Kemudian sebagai pedoman dalam menentukan kriteria jawaban responden dipergunakan skala penilaian dan kategori pengukuran variabel sebagaimana dikemukakan Sugyiono (2008:102), yaitu:

Sesuai dengan skala penilaian skor jawaban kuesioner yang dipergunakan yaitu skala likert dengan lima pilihan jawaban,maka skor akhir akan berkisar antara 20% - 100% dari skor maksimum. Jarak antara skor minimum ke skor maksimum adalah 80. Maka didapat jarak kriteria adalah80 dibagi 5 yaitu 16 angka.


(41)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pendapat diatas penulis berusaha untuk menyesuaikan kriteria jawaban responden. Penelitian ini hanya menggunakan empat pilihan jawaban (Selalu, Sering, Jarang dan Tidak Pernah), maka skor akhir akan berkisar antara 25% - 100% dari skor maksimum adalah 75. Maka didapat jarak kriteria adalah 75 dibagi 4 yaitu 18,75 angka.

Pedoman pengkategorisasian untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah:

1. Kategori I = Sangat menguasai (Selalu)

2. Kategori II = Menguasai (Sering)

3. Kategori III = Cukup (Jarang)

4. Kategori IV = Tidak menguasai (Tidak Pernah)

Dari langkah tersebut, dapat dibuat tabel klasifikasi kategori tingkatan dalam bentuk presentase sebagai berikut:

Persentase Max = (4:4)x100%=100% Persentase Min = (4:1)x100%=25% Rentang = 100%-25%=75%

Panjang kelas interval = 75:4=18.75%

Dengan persentase minimal 25% dan panjang kelas interval 18,75, maka diperoleh kelas-kelas interval:


(42)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Rentang kriteria

No Persentase kriteria

1 81,28% - 100% Selalu (sangat siap) 2 62,52% - 81,27% Sering (siap)

3 43,76% - 62,51% Jarang (kurang siap) 4 25% - 43,75% Tidak Pernah (Tidak siap)

F. Langkah-langkah Penelitian 1. Tahap Pra Lapangan

Tahap pra lapangan merupakan kegiatan awal dalam mempersiapkan penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran fokus penelitian, dan masalah penelitian. Kegiatan yang dilakukan antara lain :

a. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan yaitu kegiatan awal dalam menentukan permasalahan yang ditemukan dilokasi. Studi pendahuluan dilakukan dengan cara studi dokumentasi laporan hasil PPL dan metode wawancara kepada mahasiswa yang telah melaksanakan kegiatan PPL yaitu mahasiswa konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurtekpend Angkatan 2007-2008. Setelah melakukan identifikasi masalah, dan melalui studi dokumentasi, maka peneliti menemukan permasalahan yang dapat dijadikan latar belakang masalah dalam melakukan penelitian serta dijadikan fokus penelitian yang selanjutnya dijabarkan dalam proposal penelitian. b. Menyusun Proposal Penelitian

Setelah melalui studi pendahuluan di lapangan, proposal penelitian disusun dan kemudian diajukan kepada dewan skripsi dengan terlebih dahulu


(43)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, setelah melalui beberapa kali revisi dari dosen pembimbing maupun dewan skripsi hingga proposal penelitian disetujui.

c. Menyiapkan Surat Perijinan Penelitian

Surat perijinan yang harus dipersiapkan antara lain : 1) SK Pengangkatan Pembimbing

2) Surat Permohonan Ijin Penelitian kepada Rektor Universitas Pendidikan Indonesia

3) Surat permohonan penelitian kepada lembaga dari direktorat UPI

2. Tahap Penyusunan Instrumen a. Penyusunan Kisi-kisi Penelitian

Penyusunan kisi-kisi penelitian adalah acuan dalam pembuatan alat pengumpul data berupa angket. Kisi-kisi penelitian ini disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah ditetapkan, kemudian dijabarkan berdasarkan indikatornya, sehingga memudahkan dalam pembuatan angket. b. Penyusunan Angket

Angket merupakan instrument utama yang digunakan peneliti untuk digunakan dalam pengumpulan data. Setiap item pernyataan dalam angket ini merupakan penjabaran dari indikator indikator dalam kisi-kisi instrumen yang dikembangkan menjadi pertanyaan. Untuk lebih jelasnya penyusunan angket sebagai alat pengumpul data yang utama disusun menurut langkah-langkah pembuatan angket, sebagai berikut:


(44)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Menentukan tujuan angket dan menetapkan batasannya

2) Merumuskan indikator-indikator yang akan dijadikan pertanyaan

3) Memilih item-item pertanyaan yang relevan dengan indikatornya yang mudah dipahami responden

4) Menyusun angket beserta alternatif jawaban berdasarkan indikatornya yang telah ditetapkan disertai surat pengantar dan petunjuk pengisian angket, sehingga responden mendapatkan kejelasan dari tujuan dan maksud angket tersebut.

c. Expert Judgment

Untuk menguji instrumen penelitian maka digunakan pendapat dari ahli (Expert Judgment). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli kemudian diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah tersusun.

d. Uji Coba Angket

Setelah angket diberi penimbangan dari expert judgement, maka angket diperbanyak sesuai dengan kebutuhan atau sebanyak jumlah responden yang telah ditetapkan untuk kemudian diuji coba kepada Mahasiswa lain yang sedang PPL di luar sampel penelitian mahasiswa Praktikan PPL pendidikan Guru TIK jurusan Kurtekpend.

e. Revisi

Setelah diuji coba, angket akan diuji validitas dan reliabilitas angket tersebut menggunakan rumus yang telah ditetapkan. Setiap butir pertanyaan angket dihitung dan ditentukan status valid atau tidak validnya butir soal tersebut.


(45)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tahap Pengumpulan Data

Kegiatan pada tahap pelaksanaan pengumpulan data adalah :

a. Mendata jumlah mahasiswa praktikan TIK dan guru yang akan dijadikan sumber data penelitian.

b. Penyebaran angket kepada mahasiswa praktikan TIK yang telah ditetapkan sebagai sampel daerah penelitian.

c. Mengumpulkan data-data atau dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan variabel penelitian.

d. Membuat catatan lapangan mengenai fokus penelitian.

e. Mengumpulkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden. f. Memeriksa dan menghitung angket yang kembali.

4. Tahap Pengolahan Data

Pada tahap pengolahan data, peneliti melakukan pengolahan hasil penyebaran angket sebagai instrumen utama dan menganalisis hasil obervasi dan studi dokumentasi sebagai instrumen pendukung. Hasil pengolahan data penelitian dibuat penafsiran serta kesimpulannya yang akan menjadi hasil atau kesimpulan dari penelitian ini.

5. Tahap Pelaporan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaporan adalah : a. Merumuskan hasil penelitian selama berada di lapangan. b. Menyusun laporan secara keseluruhan dalam bentuk skripsi.

c. Laporan skripsi kemudian diajukan kepada tim penguji untuk dilakukan penilaian sebagaimana mestinya.


(46)

162

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Penarikan kesimpulan ini dilakukan setelah pelaksanaan penelitian dan pengolahan data hasil penelitian. Pada kesimpulan ini akan dipaparkan jawaban atas rumusan masalah secara umum dan pertanyaan peneltian secara khusus.

1. Simpulan umum

Simpulan umum yang diperoleh dari penelitian ini yaitu tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) termasuk dalam kategori menguasai. Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek penguasaan karakteristik peserta didik, aspek pengembangan kurikulum (RPP) di sekolah, aspek penyelenggaraan pembelajaran di kelas, dan aspek pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

2. Simpulan khusus

a. Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam penguasaan karakteristik peserta didik termasuk dalam kriteria menguasai.


(47)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam pengembangan kurikulum di sekolah termasuk dalam kriteria sangat menguasai.

c. Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas termasuk dalam kriteria menguasai.

d. Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran termasuk dalam kriteria menguasai.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran-saran untuk berbagai pihak, diantaranya adalah :

1. Bagi mahasiswa praktikan jurusan Kurtekpend konsentrasi guru TIK

Mahasiswa praktikan perlu meningkatkan diri untuk terus mengembangkan kemampuan kompetensi pedagogik, yaitu pertama dalam kemampuan menguasai karakteristik peserta didik agar dapat mengelola pembelajaran dengan baik dengan menambah wawasan tentang ilmu pedagogik, dan praktikan harus memahami psikologi peserta didik sebagai satu bekal tambahan dalam menghadapi siswa guna keberhasilan proses pembelajaran di kelas.

Kedua, kemampuan mengajar yang dimiliki oleh para mahasiswa praktikan jurusan kurtekpend konsentrasi pendidikan guru TIK perlu ditingkatkan dengan


(48)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sering berlatih dan menambah pengalaman mengajar agar menambah wawasan dan pengalaman di lapangan, dan bagi praktikan selanjutnya sebaiknya sebelum pelaksanaan PPL dimulai agar lebih dipersiapkan kembali kemampuan mengajarnya melalui micro teaching.

Ketiga, dalam pengembangan kurikulum khususnya perancangan RPP, diharapkan mahasiswa lebih memahami prinsip pengembangan silabus dan pembuatan RPP, karena berdasarkan hasil pengamatan pada RPP masih banyak ditemui kelemahan-kelemahan dasar penulisan. Selain itu diharapkan mahasiswa jurusan Kurtekpend konsentrasi guru TIK untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu komputer yang terus meningkat dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tentang TIK, sehingga dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik dapat lebih relevan dengan perkembangan zaman.

2. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Jurusan teknologi pendidikan perlu meningkatkan kualitas lulusannya supaya memiliki kompetensi yang baik ketika menjadi tenaga pendidik yaitu dengan cara membekali mahasiswa sejak di bangku kuliah mengenai kemampuan mengelola pembelajaran dengan lebih sering melalui micro teaching, memberikan bekal teori dan praktek secara up to date dan sesuai perkembangan, memfasilitasi mahasiswa dengan pendidikan dan pelatihan pengembangan kompetensi pedagogik dan hendaknya dilakukan pengawasan secara berkelanjutan selama praktikan melakukan PPL. Selain itu, diharapkan jurusan teknologi pendidikan mengembangkan jejaring kerja dengan berbagai lembaga yang terkait untuk


(49)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan kualifikasi kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik bagi mahasiswa konsentrasi pendidikan guru TIK.

3. Untuk peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan kajian ini memberikan gambaran awal bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji secara lebih mendalam mengenai penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa terutama dalam aspek penguasaan karakteristik peserta didik, pengembangan kurikulum, pengelolaan pembelajaran di kelas, dan pelaksanaan evaluasi dan penilaian.


(1)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam pengembangan kurikulum di sekolah termasuk dalam kriteria sangat menguasai.

c. Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas termasuk dalam kriteria menguasai.

d. Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran termasuk dalam kriteria menguasai.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran-saran untuk berbagai pihak, diantaranya adalah :

1. Bagi mahasiswa praktikan jurusan Kurtekpend konsentrasi guru TIK

Mahasiswa praktikan perlu meningkatkan diri untuk terus mengembangkan kemampuan kompetensi pedagogik, yaitu pertama dalam kemampuan menguasai karakteristik peserta didik agar dapat mengelola pembelajaran dengan baik dengan menambah wawasan tentang ilmu pedagogik, dan praktikan harus memahami psikologi peserta didik sebagai satu bekal tambahan dalam menghadapi siswa guna keberhasilan proses pembelajaran di kelas.

Kedua, kemampuan mengajar yang dimiliki oleh para mahasiswa praktikan jurusan kurtekpend konsentrasi pendidikan guru TIK perlu ditingkatkan dengan


(2)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sering berlatih dan menambah pengalaman mengajar agar menambah wawasan dan pengalaman di lapangan, dan bagi praktikan selanjutnya sebaiknya sebelum pelaksanaan PPL dimulai agar lebih dipersiapkan kembali kemampuan mengajarnya melalui micro teaching.

Ketiga, dalam pengembangan kurikulum khususnya perancangan RPP, diharapkan mahasiswa lebih memahami prinsip pengembangan silabus dan pembuatan RPP, karena berdasarkan hasil pengamatan pada RPP masih banyak ditemui kelemahan-kelemahan dasar penulisan. Selain itu diharapkan mahasiswa jurusan Kurtekpend konsentrasi guru TIK untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu komputer yang terus meningkat dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tentang TIK, sehingga dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik dapat lebih relevan dengan perkembangan zaman.

2. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Jurusan teknologi pendidikan perlu meningkatkan kualitas lulusannya supaya memiliki kompetensi yang baik ketika menjadi tenaga pendidik yaitu dengan cara membekali mahasiswa sejak di bangku kuliah mengenai kemampuan mengelola pembelajaran dengan lebih sering melalui micro teaching, memberikan bekal teori dan praktek secara up to date dan sesuai perkembangan, memfasilitasi mahasiswa dengan pendidikan dan pelatihan pengembangan kompetensi pedagogik dan hendaknya dilakukan pengawasan secara berkelanjutan selama praktikan melakukan PPL. Selain itu, diharapkan jurusan teknologi pendidikan mengembangkan jejaring kerja dengan berbagai lembaga yang terkait untuk


(3)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan kualifikasi kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik bagi mahasiswa konsentrasi pendidikan guru TIK.

3. Untuk peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan kajian ini memberikan gambaran awal bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji secara lebih mendalam mengenai penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa terutama dalam aspek penguasaan karakteristik peserta didik, pengembangan kurikulum, pengelolaan pembelajaran di kelas, dan pelaksanaan evaluasi dan penilaian.


(4)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad (1997). Pengantar Penelitian. Bandung : Angkasa.

Arifin, Zainal (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Alma, Buchari. (2010). Guru Profesional. Bandung: Alfabeta

Direktorat Akademik UPI. (2012). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan dan Tenaga Pendidik.

Hamalik, O. (2008). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartinah, siti (2011). Pengembangan Peserta Didik, Bandung: PT Refika Aditama Hindayanti, Nita (2011). Pengaruh Program Latihan Profesi Terhadap Kompetensi Mengajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi. Skripsi sarjana pada Pendidikan Akuntansi-FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kusnandar, (2007) Guru profesonal: implementasi ktsp dan sukses dalam sertifikasi guru, Jakarta: PT. Rajagrafindo persada.

Mulyasa.E. (2006). Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

_________ (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

_________ (2011). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muslich, Masnur, (2007) Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Payong M.R. (2011). Sertifikasi Profesi Guru. Jakarta: Pt indeks

Rahman, Masykur Arif. (2011). Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar, Jogjakarta: Diva Press.


(5)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum Seri Manajemen Sekolah Bermutu, Bandung: Mulia Mandiri Press

Rusman. (2009). Manajemen kurikulum. Jakarta. : PT Rajagrafindo Persada. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta:Rineka Cipta

Sanjaya, Wina (2007), Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Satori, Akhmad (2011), PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan [online].

Tersedia: http://akhmadsatori.blogspot.com/2011/04/pp-no19-tahun-2005-tentang-standar.html

Sudjana, N dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2008) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

________ (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprawoto, N.A (2011). Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. [online]. Tersedia di:

http://nasuprawoto.wordpress.com/2010/10/30/download-berbagai-permendiknas-2005-2010/permen_16_2007/

sulistio, Bambang (2012) Hasil Uji Kompetensi Guru 2012 Kemendikbud Gelombang 1, Hasil UKG 2012 Kemendikbud Guru SD, Pengumuman Hasil UKG 2012 Guru SD. [online]. Tersedia di:

http://www.bambangsulistio.web.id/2012/08/hasil-uji-kompetensi-guru-2012.html

Syamsu yusuf L.N dan Nani M. Sugandhi.(2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Syamsudin, Abin. (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Nana. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda Karya Syarifudin, T. dan Kurniasih. (2009). Pedagogik Teoritis sistematis. Bandung: Percikan Ilmu.

Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, Bandung: Citra Umbara, 2006. Cet ke-I


(6)

Samwiel Agus Nugraha, 2013

Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Univeritas Pendididikan Indonesia, (2011). Pedoman Akademik Universitas Pendidikan Indonesia. UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia, (2012), Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan dan Tenaga Pendidik. UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Uno, B. Hamzah (2006), Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Wedhaswary, I.D. (2012, 7 maret). Kualitas guru masih rendah. Kompas [online],

tersedia:

http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/07/08304834/Kualitas.Guru.Masih .Rendah