13
a. Resiko Likuiditas
Resiko yang timbul akibat penarikan dana setiap saat oleh deposan. Bank harus menyediakan dana kas yang cukup untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya mismatch antara sumber dan penanaman dana. b. Resiko Kredit
Resiko yang timbul akibat tidak terpenuhinya kewajiban nasabah kredit
untuk membayar angsuran pinjaman maupun bunga kredit. c. Resiko Pasar
Resiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga pasar, tingkat kurs valuta asing, tingkat inflasi, dan lain-lain.
d. Resiko Tingkat Bunga
Resiko yang timbul akibat hasil negative antara biaya bunga yang harus dibayar kepada deposan dan tingkat bunga kredit.
e. Resiko Pendapatan
Resiko yang timbul akibat gagalnya penyaluran kredit bank.Pendapatan bank diperoleh dari pendapatan bunga pinjaman dan pendapatan selain
bunga.
f. Resiko Keamanan
Resiko yang timbul akibat ketidakstabilan politik dan keamanan.
Kinerja bank dapat diukur dengan menggunakan 3 rasio keuangan, sebagai berikut Irmayanto, 2002:89.
Universitas Sumatera Utara
14
a. Likuiditas
Untuk melihat kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.
b. Solvabilitas
Untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban bank untuk memenuhi kewajiban jika terjadi
likuidasi bank.
c. Rentabilitas
Untuk mengukur tingkat efisiensi usaha, kemampuan memperoleh laba dan tingkat kesehatan bank.
2.1.5 Laporan Keuangan
Menurut Kasmir 2008:7, mengemukakan bahwa “Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini
atau dalam suatu periode tertentu”. Laporan keuangan adalah suatu bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan
arus dana, dan catatan atas laporan keuangan. Menurut Djarwanto 2004:5, “Laporan keuangan merupakan hasil
tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan”. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak-pihak
lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan merupakan hasil proses akuntansi untuk menyajikan informasi keuangan yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal maupun eksternal perusahaan yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya pelaporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
15 adalah untuk menyediakan informasi bagi pemakai laporan keuangan untuk
memprediksi, membandingkan, mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba earnings power. Pernyataan ini mengimplikasikan bahwa
manfaat laporan keuangan dapat digunakan untuk membentuk harapan di masa yang akan datang. Harapan ini berkaitan dengan arus kas, khususnya
bagi investor serta kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Tujuan laporan keuangan adalaha sebagai berikut.
•
Informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan sumber ekonomi netto suatu perusahaan yg timbul dari kegiatan dalam rangka mendapatkan
laba.
•
Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban dan Modal.
•
Membantu para pemakai dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
•
Memberi informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas belanja.
•
Mengungkapkan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan.
2.1.6Rasio Profitabilitas
“Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan” Kasmir, 2008:196.Perusahaan dengan tingkat
pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif
Universitas Sumatera Utara
16 kecil.Tingkat pengembalian yang tinggi tersebut memungkinkan perusahaan
untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaannya dengan dana yang dihasilkan secara internal.
Rasio yang termasuk rasio profitabilitas antara lain:
1. Profit Margin on Sales
“Profit margin on sales menunjukkan perbandingan antara margin laba bersih dengan penjualan” Kasmir, 2008:199.Rasio ini mengukur laba bersih
setelah pajak terhadap penjualan.Semakin tinggi profit margin on sales semakin baik operasi suatu perusahaan.
2. Return on Investment
Return on investment adalah merupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan” Kasmir,
2008:202.Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva. Semakin
tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan.
3. Return on Assets
“Return on Asset, mengukur kemampuan asset bank dalam memperoleh keuntungan” Irmayanto, 2002:91.Pengembalian atas total aktiva merupakan
ukuran efisiensi operasi yang relevan. Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva pendanaan yang diberikan pada perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
17
2.1.7Ukuran Perusahaan
Firm Size Ukuran perusahaan menunjukkan berapa aset atau kekayaan yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan ini diukur dengan
menghitungtotal asset yang ada pada masing-masing perusahaan. Suatu perusahaan yang besar sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal
saham hanya akan memberikan pengaruh kecil terhadap hilangnya atau tergesernya pengendalian dari pihak dominan terhadap perusahaan
bersangkutan.
2.1.8Rasio Beban Operasional BOPO
Rasio Beban Operasional BOPO, yaitu perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional.Beban operasional dihitung
berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya.
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinyaAdapun penilaian rasio BOPO berdasarkan
Surat Keputusan DIR BI No. 3012KEPDIR tanggal 30 April 1997 adalah BOPO
≤ 93,52yang termasuk dalam bank sehat.
2.1.9Earning per share EPS
Earning per share merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham Kasmir,
Universitas Sumatera Utara
18 2008:207.Semakin rendah rasio ini menunjukkan bahwa manajemen belum
berhasil memberikan keuntungan bagi pemegang saham. Oleh karena itu pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang
saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akanearning per share. Earning per share adalah suatu indikator keberhasilan perusahaan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai rasio keuangan bank di Indonesia telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Hesti Werdaningtyas 2002 meneliti tentang Analisa Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over BTO Pramerger di Indonesia selama tahun 1990-1998. Penelitian dilakukan untuk mengetahui
pengaruh, CAR, LDR, dan variabel dummy, pangsa aset, pangsa dana, pangsa kredit terhadap profitabilitas dan untuk mengetahui variabel yang dominan
pengaruhnya terhadap profitabilitas BTO di Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
variabel pangsa pasar yang diukur dengan pangsa aset, pangsa dana, dan pangsa kredit tidak mempunyai pengaruh yang 37 spignifikan terhadap profitabilitas
secara partial. CAR secara signifikan berpengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan LDR secara signifikan berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas.Faktor yang dominan mempengaruhi profitabilitas BTO berturut- turut adalah CAR, LDR, dan kondisi perekonomian.
Yuliani 2007 meneliti tentang Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Go Publik di Bursa Efek
Universitas Sumatera Utara
19 Jakarta.Penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tingkat
MSDN, BOPO, CAR, dan LDR terhadap besarnya ROA baik secara simultan maupun secara parsial.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel BOPO dan
CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel yang lainnya tidak berpengaruh terhadap ROA.Penelitian ini menggunakan metode regresi
time-seies cross-section.Variabel terikat yang digunakan adalah kinerja profitabilitas perbankan.
Christi 2012 meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank yang Terdaftar Pada BEI Selama Tahun 2000 –
2010.Hasil penelitian ini menemukan bahwa CAR dan NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Sedangkan BOPO, LDR dan NIM
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa CAR, NPL, BOPO, LDR dan NIM berpengaruh secara
simultan terhadap ROA bank pemerintah.
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Variabel Kesimpulan
Hesti Werdaningtyas
2002
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Profitabilitas Bank Take Over BTO
Pramerger di Indonesia
ROA, pangsa aset, pangsa dana,
pangsa kredit, CAR, LDR dan
Dummy
CAR secara signifikan
berpengaruh positif terhadap
ROA, sedangkan LDR secara
signifikan berpengaruh
negative terhadap ROA
Yuliani 2007 Hubungan Efisiensi
Operasional dengan ROA, MSN,
CAR, BOPO, BOPO secara
signifikan
Universitas Sumatera Utara
20 Kinerja Profitabilitas
pada Sektor Perbankan yang Go Publik di
Bursa Efek Jakarta LDR
berpengaruh negative terhadap
ROA, CAR secara signfikan
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
berpengaruh positif terhadap
ROA Christi
Horman Pelo 2012
Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Profitabilitas Bank yang Terdaftar
Pada BEI Selama Tahun
2000 – 2010 ROA, CAR, NPL,
BOPO, LDR, NIM
CAR dan NPL tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap ROA,
BOPO, NIM, dan LDR secara
signifikan berpengaruh
positif terhadap ROA, selain itu
CAR, NIM, NPL, BOPO, dan LDR
secara simultan berpengaruh
terhadap bank pemerintah.
Beberapa perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu: 1.
Penelitian ini yang menggunakan data laporan keuangan periode pengamatan yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
2. Penelitian ini tidak menyertakan variabel CAR, NIM, NPL, dan LDR,
tetapi menyertakan variabel Ukuran Perusahaan dan EPS.
2.3 Kerangka Konseptual