ANALISIS BIVARIAT .1 Perbedaan Cakupan Obat pada Pengobatan Massal Filariasis Sebelum

62 Tabel 4.3 Distribusi Sampel berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Kelompok Sampel Jumlah Sampel Eksperimen Kontrol n n n

1. SD 102

58,0 80 45,5 182 51,7 2. SMP 46 26,1 62 35,2 108 30,7

3. SMA 26

14,8 28 15,9 54 15,3 4. PT 2 1,1 6 3,4 8 2,3 Jumlah 176 100,0 176 100,0 352 100,0 4.3 ANALISIS BIVARIAT 4.3.1 Perbedaan Cakupan Obat pada Pengobatan Massal Filariasis Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelompok Eksperimen Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan penyuluhan disertai model pendampingan, cakupan obat pada pengobatan massal filariasis tahun 2010 sebanyak 13 responden 7,4, sedangkan sesudah diberi perlakuan, didapatkan cakupan obat pada pengobatan massal filariasis tahun 2011 sebanyak 144 responden 81,8 tabel 4.4. Tabel 4.4 Distribusi Cakupan Obat pada Pengobatan Massal Filariasis pada Kelompok Eksperimen Sesudah Perlakuan Tidak Minum Obat Minum Obat Jumlah Sebelum Perlakuan Tidak Minum Obat 32 131 163 Minum Obat 0 13 13 Jumlah 32 144 176 Berdasarkan hasil uji statistik McNemar diperoleh hasil bahwa nilai p value pada variabel cakupan obat pada pengobatan massal filariasis kelompok eksperimen adalah 0,0001 0,05, sehingga hipotesis nol Ho ditolak, artinya 63 bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara cakupan obat pada pengobatan massal filariasis sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada kelompok eksperimen. 4.3.2 Perbedaan Cakupan Obat pada Pengobatan Massal Filariasis Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelompok Kontrol Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok kontrol sebelum mendapatkan perlakuan berupa penyuluhan dan tanpa disertai model pendampingan, cakupan obat pada pengobatan massal filariasis tahun 2010 sebanyak 9 responden 5,1, sedangkan sesudah diberi perlakuan, didapatkan cakupan obat pada pengobatan massal filariasis tahun 2011 sebanyak 126 responden 71,6 tabel 4.5. Tabel 4.5 Distribusi Cakupan Obat pada Pengobatan Massal Filariasis pada Kelompok Kontrol Sesudah Perlakuan Tidak Minum Obat Minum Obat Jumlah Sebelum Perlakuan Tidak Minum Obat 47 120 167 Minum Obat 3 6 9 Jumlah 50 126 176 Berdasarkan hasil uji statistik McNemar diperoleh hasil bahwa nilai p value pada variabel cakupan obat pada pengobatan massal filariasis kelompok kontrol adalah 0,0001 0,05, sehingga hipotesis nol Ho ditolak, artinya bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara cakupan obat pada pengobatan massal filariasis sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada kelompok kontrol. 64

BAB V PEMBAHASAN

5.1 FOCUS GROUP DISCUSSION FGD

FGD adalah adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok. Jadi, FGD merupakan sebuah metode penelitian dengan upaya yang sistematis dalam pengumpulan data dan informasi. FGD ini merupakan diskusi bukan wawancara atau obrolan, kelompok bukan individu, dan terfokus bukan bebas Irwanto, 2006:1. Fokus FGD dalam penelitian ini adalah tentang pelaksanaan pengobatan massal filariasis di Kelurahan Kertoharjo pada tahun 2009 dan tahun 2010, terutama tentang penerimaan dan partisipasi masyarakat dalam pengobatan massal yang sudah dilakukan tersebut. Sebelum dilakukan pemberian intervensi dan pengambilan data primer penelitian, diadakan FGD dengan pihak puskesmas dan kelurahan setempat dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat lebih disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Puskesmas diwakili oleh petugas kesehatan dari bagian P2M selaku pihak yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengobatan massal filariasis di kelurahandesa yang berada di wilayah kerjanya, pihak kelurahan diwakili oleh perwakilaan pemerintahan desa selaku pihak yang memberikan ijin tempat penelitian dan perwakilan TPE yang bertindak sebagai tenaga yang membantu puskesmas dalam pendataan sasaran pengobatan dan pendistribusian obat kepada masyarakat.