Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan

53 filariasis dari Dinas Kesehatan Kota Pekalongan dan Puskesmas Pekalongan Selatan, serta data kependudukan dari Kelurahan Kertoharjo.

3.8 PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kertoharjo Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan dengan beberapa tahap sebagai berikut :

1.8.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan penelitian ini diawali dengan pengambilan data awal guna penyusunan proposal skripsi, dalam penyusunan proposal dilakukan konsultasi proposal sampai dengan ujian serta revisi proposal skripsi. Selanjutnya adalah mengurus administrasi dan surat ijin untuk melakukan penelitian dari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang. Kemudian mengajukan permohonan ijin untuk melakukan penelitian kepada Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan Kota Pekalongan berdasarkan surat dari Universitas Negeri Semarang.

1.8.2 Tahap Pelaksanaan

Setelah proses perijinan selesai, peneliti melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait melalui FGD dengan sasaran petugas kesehatan dari puskesmas yang menangani pengobatan massal filariasis, perwakilan pemerintah desa, perwakilan Tenaga Pelaksana Eliminasi TPE. FGD ini bertujuan untuk menjelaskan teknis penelitian sekaligus untuk menerima masukan-masukan yang berhubungan dengan penelitian. Setelah FGD, peneliti melakukan penyuluhan filariasis dan pengobatan massal kepada masyarakat Kertoharjo dengan bekerja sama dengan petugas kesehatan dan dokter dari puskesmas. 54 Pengukuran pertama pre-test untuk kelompok eksperimen dan kontrol berupa survei recall praktik minum obat pada pengobatan massal filariasis tahun 2010. Sedangkan pengukuran kedua post-test berupa survei praktik minum obat pada pengobatan massal filariasis tahun 2011. Baik pre-test maupun post-test dalam penelitian ini dilakukan dalam waktu yang sama dengan alasan pertimbangan ketersediaan waktu dan tenaga. Bagi kelompok eksperimen, pengukuran dilakukan bersamaan dengan intervensi model pendampingan saat pembagian obat pada pengobatan massal filariasis tahun 2011 yaitu tanggal 14 – 18 Juni 2011. Hal-hal yang berkaitan dengan model pendampingan meliputi: 1 Intervensi dengan model pendampingan yaitu meminta kesediaan responden untuk minum obat filariasis di depan pendamping. 2 Pendamping adalah seseorang yang bertugas mendampingi dan menyaksikan responden pada saat minum obat filariasis sehingga dapat dipastikan obat benar-benar diminum. Mengingat adanya kebijakan dari instansi terkait untuk membatasi keterlibatan pihak luar dalam pelaksanaan pengobatan massal filariasis, maka yang diperbolehkan melakukan pendampingan adalah peneliti yang bersangkutan dan dibantu oleh petugas kesehatan setempat. Jumlah pendamping adalah 4 orang yaitu peneliti sendiri dan 3 orang petugas kesehatan dari puskesmas. 3 Untuk mengantisipasi adanya responden dari kelompok eksperimen yang menunda minum obat pada saat pembagian obat, maka akan dialokasikan waktu tambahan paling lama tiga hari, peneliti akan kembali datang ke rumah 55 responden sesuai waktu yang telah disepakati untuk mengumpulkan data post-test responden tersebut. Apabila pada waktu yang telah disepakati responden yang bersangkutan ternyata telah minum obat dan tanpa pendampingan atau responden tidak berada di tempat, maka dianggap tidak minum obat. 4 Pencatatan hasil pengukuran dilakukan pada lembar check list cakupan obat. Bagi kelompok kontrol, pengukuran dilakukan pada tanggal 20 – 25 Juni 2011. Pengukuran pada kelompok kontrol ini dilakukan peneliti tanpa disertai intervensi model pendampingan. Pencatatan hasil pengukuran kelompok kontrol dilakukan pada lembar check list cakupan obat.

1.8.3 Tahap Penyusunan Laporan