Pengumpulan Data Uji Instrumen

satu kelas diberi pengajaran dengan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan pertimbangan pengambilan sampel tersebut maka sampel penelitian ini adalah kelas X TKR 1 31 siswa dan X TKR 4 31 siswa.

I. Variabel Penelitian

Penelitian eksperimen ini yang melibatkan dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel bebas, variabel tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Variabel bebas independent yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah a. Pembelajaran dengan menerapkan kurikulum 2013 b. Pembelajaran dengan model konvensional 2. Variabel terikat dependent yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah a. Hasil belajar siswa pada materi pengelasan menggunakan kurikulum 2013 b. Hasil belajar siswa pada materi pengelasan menggunakan model pembelajaan konvensional

J. Pengumpulan Data

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes. Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian partanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini, tes yang diberikan hanya sebatas ranah kognitif, yaitu pengetahuan dalam mata diklat pengelasan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penilaian yang akan dilakukan adalah hasil belajar mata diklat pengelasan. Tes pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu: 1 Pretest Prestes merupakan pengetesan awal pengetahuan siswa pada mata diklat pengelasan yang dilakukan oleh peneliti kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Selain itu pretest juga digunakan sebagai pedoman bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai kemampuan yang sama sebelum diberi treatment perlakuan, sehingga keberhasilan metode pembelajaran yang diterapkan dapat digunakan sebagai kesimpulan yang tepat. 2 Posttest Posttest merupakan pengetesan akhir yang dilakukan setelah dilakukan proses pembelajaran. Posttest dilakukan dengan tujuan memperoleh nilai dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Posttest dilakukan setelah kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen mendapat perlakuan treatment. Perbedaan terdapat pada kelas kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional sedangkan kelas eksperimen diberi perlakuan dengan penerapan kurikulum 2013. Dari hasil posttest ini dapat dilihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

K. Uji Instrumen

Setelah perangkat test disusun, maka soal tersebut diujicobakan dan hasilnya dicatat dengan cermat, uji coba dilakukan pada siswa kelas XI yang sudah mendapatkan materi pengelasan. Setelah itu soal-soal dianalisis untuk mengetahui soal-soal yang valid, reliabel memenuhi indeks kesukaran dan memenuhi daya beda soal. 1. Uji validitas Menurut Arikunto 2013a: 211 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan dan kevalidan suatu instrument. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Menurut Suharsimi Arikunto 2013a: 213 secara stastistik uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus pearson yakni menggunakan rumus teknik korelasi product moment, rumusnya sebagai berikut:                      2 2 2 2 - Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan : xy r = Koefisien korelasi X = Skor butir Y = Skor total yang diperoleh N = Jumlah responden ΣX² = Jumlah kuadrat nilai X ΣY² = Jumlah kuadrat nilai Y Angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r, apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka butir valid. Sebaliknya, apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir tidak valid. Dalam penelitian ini, peneliti menguji validitas dengan SPSS versi 16. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa instrumen yang digunakan dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Syarat kualifikasi suatu instrumen pengukur adalah konsisten, keajegan, atau tidak berubah-ubah. Instrumen yang diuji reliabilitasnya adalah instrumen yang dibuat oleh peneliti. Dalam hal ini instrumen tersebut adalah instrumen komponen konteks, masukan, proses dan hasil. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha seperti menurut Arikunto 2013a: 239 bahwa rumus tersebut adalah :                 2 2 11 1 1 t b k k r   Dimana : r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal  2 b  = jumlah varian butiritem 2 t  = varian total Dalam penelitian ini, peneliti menguji validitas dengan SPSS versi 16. 3. Daya pembeda Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah Arikunto, 2013b: 226. Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: B A B B A A P P J B J B D     Keterangan : D = indeks diskriminasi JA = banyaknya peserta kelas atas JB = banyaknya peserta kelas bawah BA = banyaknya peserta kelas atas yang menjawab dengan benar BB = banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab dengan benar = perbandingan peserta kelompok atas yang menjawab benar = perbandingan peserta kelompok bawah yang menjawab benar A A A J B P  B B B J B P  Tabel 4. Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda Intepretasi 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali 4. Taraf kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya Arikunto, 2013b:222. Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran : JS B P  Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah siswa peserta tes Tabel 5. Klasifikasi Taraf Kesukaran Daya pembeda Intepretasi 0,00 p ≤ 0,30 Sukar 0,30 p ≤ 0,70 Sedang 0,70 p ≤ 1,00 Mudah

L. Model Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI TENTANG SMK DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA PEMDA LABUHAN BATU TAHUN AJARAN 2013 �.

0 3 21

PENGARUH MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 23

PENGARUH PROGRAM REMEDIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK HARAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 24

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT KOMUNIKASI KELAS XI AP SMK PRAYATNA 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013. SKRIPSI.

0 2 24

PENGARUH VIDEO TUTORIAL PENYETELAN CELAH KATUP ENGINE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TKR DALAM MATA PELAJARAN PRAKTIK MOTOR BAKAR DI SMK NAGARA NGAWI TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 5

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS X SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 17

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN FASILITAS LABORATORIUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI BIDANG KEAHLIAN PEMASARAN PADA MATA DIKLAT MENATA PRODUK DI SMK N 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 16

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KELOMPOK SEPERMAINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT KEJURUAN SISWA KELAS X SEMESTER 1 TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 1 SAPTOSARI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 137

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TKR PADA MATA DIKLAT PPMO DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 0 26

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM BLOK PADA MATA DIKLAT PRAKTIK PENGELASAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL TA 2012-2013.

0 1 1