L. Model Analisis Data
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan kurikulum 2013 dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam analisis data, langkah yang harus dilakukan adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasikan data tiap
variabel yang teliti, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yag telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yag berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2011: 147.
1. Interpretasi data
Pada tahap ini digunakan statistik deskriptif yaitu membandingkan rata-rata nilai dari hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol serta menghitung harga modus Mo, median Md, mean, standar deviasi atau simpangan baku Sd, dan varians S².
2. Pengujian Persyaratan Analisis
Pengujian prasarat analisis menggunakan uji normalitas, homogenitas dan Uji kesamaan rata-rata sampel. Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi
data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini analisis statistik untuk menguji normalitas Ghozali, 2011: 160.
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran sampel penelitian yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang
diujikan adalah: : Data residual berdistribusi nirmal
: Data residual tidak berdistribusi normal Pengujian normalitas data menggunakan uji statistik Kolmogorov-
Smirnov dengan bantuan program SPSS versi 16. Distribusi residual dapat dinyatakan normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sig
0,05. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok sampel memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16.
Uji kesamaan rata-rata sampel digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak.
Dalam uji kesamaan rata-rata ini digunakan uji independent t test. Hipotesis yang diujikan adalah sebagai berikut.
, berarti kemampuan awal siswa sama. , berarti kemampuan awal siswa tidak sama.
Jika t hitung t tabel atau probabilitas sig. 0,05 berarti tidak ada perbedaan kemampuan awal pada sampel.
3. Pengujian Hipotesis
Menurut Triton 2006: 89 secara garis besar uji statistik memiliki dua aktivitas utama yaitu uji beda dan uji asosiasi. Uji beda dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan di antara rata-rata beberapa kelompok sampel. Uji asosiasi digunakan dengan tujuan
mengetahui apakah di antara dua variabel memiliki hubungan yang signifikan.
Penelitian ini bertujuan untuk 1 mengetahui pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap hasil belajar mata diklat Pengelasan kelas 2
SMK N 1 Sedan Rembang, 2 mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan kurikulum 2013 dan yang menggunakan model
pembelajaran konvensional. Menurut Triton 2006: 170 independent sample t-test adalah pengujian menggunakan distribusi t terhadap
signifikansi perbedaan nilai rata-rata tertentu dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Selain itu, independent sample t-test dipilih
karena data penelitian terdistribusi normal dan homogen. Ho : μ1 = μ2 tidak beda
Ha : μ1 ≠ μ2 berbeda
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ha = Adanya perbedaan pengaruh penerapan kurikulum 2013 dengan
model konvensional terhadap hasil belajar mata diklat Pengelasan siswa kelas X TKR di SMK N 1 Sedan Rembang.
Pengambilan keputusan untuk hipotesis menggunakan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis melalui signifikansi atau probabilitas
yaitu apabila probabilitas 0,05 maka hipotetsis nihil H0 diterima atau hipotesis alternatif Ha ditolak, sedangkan jika probabilitas 0,05 maka
hipotetsis nihil H0 ditolak atau hipotesis alternatif Ha diterima.
78
BAB V PENUTUP
C.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut:
1. Pemahaman awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum
penerapan kurikulum 2013 dan penerapan metode konvensional yaitu hasil belajar siswa masih rendah dengan nilai rata-rata 59,09 pada kelas
eksperimen dan 58,98 pada kelas kontrol sehingga pemhaman awal siswa pada kedua kelas tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
2. Pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan kurikulum 2013 dilakukan
dalam 2 kali pertemuan dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi ulangan dengan media pembelajaran berupa Powerpoint, perangkat komputer dan
LCD proyektor serta macam-macam alat utama, alat bantu dan peralatan keselamatan kerja. Pembelajaran dilakukan pendekatan scientific melalui
proses mengamati, bertanya, mencoba, menalar dan komunikasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pembelajaran konvensional
dilakukan dengan 2 kali pertemuan dan 1 kali evaluasi ulangan dengan berfokus pada kegiatan ceramah dan tanya jawab siswa.
4. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada Mata Diklat Pengelasan
setelah menerapkan kurikulum 2013 secara signifikan.