Sintesis senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida dan uji aktivitas pada tikus ( Mus musculus )

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Nyeri merupakan fenomena yang universal dan kebebasan dari nyeri
merupakan hak dasar setiap orang (Breivik, 2005). Menurut (Kozier dan Erb,
1995),

nyeri adalah sensasi ketidaknyamanan yang dimanifestasikan sebagai

penderitaan yang diakibatkan oleh persepsi jiwa yang nyata, ancaman, dan luka.
Nyeri itu sendiri merupakan suatu perasaan pribadi dan ambang toleransi nyeri
yang berbeda-beda bagi setiap orang (Tan dan Kirana, 2002) .
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang
dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).
Sedangkan menurut International Association for Study of Pain, nyeri adalah
sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait
dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi
terjadinya kerusakan (IASP).
Rasa nyeri akan disertai respon stres berupa meningkatnya rasa cemas,
denyut jantung, tekanan darah, dan frekuensi napas. Nyeri yang berlanjut atau

tidak ditangani secara adekuat, memicu respon stres yang berkepanjangan, yang
akan menurunkan daya tahan tubuh dengan menurunkan fungsi imun,
mempercepat kerusakan jaringan, laju metabolisme, pembekuan darah dan retensi
cairan,

sehingga

akhirnya

akan

memperburuk

kualitas

kesehatan

(Hartwig&Wilson, 2006). Oleh karena itu, penatalaksaan nyeri yang tepat
dibutuhkan untuk menekan rasa nyeri dan mencegah berbagai dampak negatif
yang ditimbulkannya.

Obat penghalang nyeri atau yang biasa disebut dengan analgesik, adalah
zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran (Tjay dan Raharja, 2002). Analagesik merupakan zat yang dapat
menekan sistem saraf pusat secara efektif, digunakan untuk mengubah kerja
dengan meningkatkan nilai ambang persepsi rasa nyeri. Berdasarkan mekanisme
kerja pada tingkat molekul, analgesik dibagi menjadi dua golongan yaitu
analgesik narkotik dan analgesik non narkotik. Analgesik narkotik digunakan

1

2

untuk mengurangi rasa nyeri yang berat sedangkan analgesik non narkotik
digunakan untuk mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang. Berdasarkan
struktur kimianya analgesik non narkotik dibagi menjadi dua kelompok yaitu
analgesik-antipiretik dan obat antiradang bukan steroid / non steroidal
antiinflammatory drug (Siswandono dan Soekardjo, 2000).
Salah satu obat analgetik-antipiretik yang sering digunakan adalah
Asetaminofen (Paracetamol). Asetaminofen merupakan obat analgetik non
narkotik dengan cara kerja menghambat sintesis prostaglandin terutama di Sistem

Syaraf Pusat (SSP). Hal ini disebabkan asetaminofen bekerja pada tempat yang
tidak terdapat peroksid sedangkan pada tempat inflamasi terdapat lekosit yang
melepaskan peroksid sehingga efek anti inflamasinya tidak bermakna.
Asetaminofen berguna untuk nyeri ringan sampai sedang, seperti nyeri kepala,
mialgia, nyeri paska melahirkan dan keadaan lain (Katzung, 2011).
Asetaminofen merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik yang
sama dan telah digunakan sejak tahun 1893. Efek antipiretik ditimbulkan oleh
gugus aminobenzen. Fenasetin tidak lagi digunakan dalam pengobatan karena
penggunaannya dikaitkan dengan terjadinya analgesik nefropati, asetaminofen
digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, serta
digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik (Siswandono dan Soekardjo,
2000).
Asetaminofen (seperti terlihat pada gambar 1.1) mempunyai daya kerja
analgetik, antipiretik, tidak mempunyai daya kerja anti radang

dan tidak

menyebabkan iritasi serta peradangan lambung. Khasiat analgesik/asetaminofen
bekerja sebagai inhibitor prostaglandin lemah dengan menghalangi produksi
prostaglandin, yang merupakan zat kimia yang terlibat dalam proses pengiriman

pesan rasa sakit ke otak.

Gambar 1.1 struktur asetaminofen

3

Penggunaan obat-obatan analgesik terutama dalam jangka panjang
seringkali memberikan banyak efek samping, beberapa diantaranya yaitu
menggangu fungsi liver, ginjal, gastrointestinal, dan pembekuan darah (P. Freddy
wilmana, 1995). Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu usaha
pengembangan obat baru, yaitu dengan mendapatkan senyawa bioaktif. Salah satu
usaha yang digunakan untuk mendapatkan senyawa bioaktif dengan aktivitas yang
optimal dan efek samping yang minimal sebagai analgesik dengan sintesis dari
suatu senyawa penuntun. Senyawa penuntun adalah suatu senyawa yang
mempunyai aktivitas biologis tertentu dan digunakan sebagai bahan awal dalam
pengembangan obat baru yang ditujukan untuk mendapatkan suatu senyawa yang
lebih poten, spesifik, aman dan efek samping minimal (Siswandono dan
soekardjo, 1998).
Pada senyawa penuntun ini dapat dilakukan suatu sintesis, yaitu dengan
cara penggabungan molekul, memasukkan gugus-gugus tertentu yang dapat

merubah sifat fisika kimia sehingga akan berpengaruh pada aktivitas obat,
pengubahan gugus fungsi atau penutupan gugus yang bersifat toksigenik senyawa
penuntun yang telah diketahui khasiat atau aktivitas biologinya (Siswandono dan
Soekardjo, 2000). Senyawa penuntun bisa berasal dari tumbuhan, hewan, mikroba
atau hasil sintesis. Salah satu senyawa penuntun yang mempunyai aktivitas
analgetika adalah p-aminofenol.
Senyawa p-aminofenol merupakan suatu senyawa analgetika kuat dan
antiinflamasi lemah yang sangat toksik. Hal yang perlu dilakukan untuk
mengurangi toksisitas dan menambah aktivitasnya dilakukan modifikasi molekul
yaitu pengubahan atau penambahan gugus fungsi yang terdapat pada paminofenol. Pengubahan dapat dilakukan pada gugus amino, pada gugus hidroksi
fenolik atau pada kedua gugus amino dan hidroksi fenolik (Willette, 1982).
Keamanan, efektifitas dan stabilitas obat merupakan parameter yang
digunakan untuk menilai kualitas suatu obat. Salah satu upaya untuk
meningkatkan hal tersebut adalah dengan modifikasi struktur utama obat.
Modifikasi molekul p-aminofenol sudah banyak dilakukan diantaranya ialah
pengubahan gugus amina misalnya parasetamol, pengubahan gugus OH fenolik

4

misalnya anisidin dan fenaldin. Pengubahan pada gugus amina dan OH misalnya

fenasetin dan laktilfenetidin (Susilowati dan Chasani, 2003).
Pada Penelitian sebelumnya telah dilakukan suatu modifikasi struktur
golongan obat analgesik yaitu p-aminofenol menjadi senyawa

N-(4t-

butilbenzoil)-p-aminofenol (Susilowati dan Handayani, 2006), senyawa tersebut
menunjukkan aktivitas analgesik yang lebih tinggi dari asetaminofen. Dalam
usaha untuk mengembangkan senyawa baru turunan p-aminofenol, pada
penelitian ini dilakukan modifikasi struktur senyawa p-aminofenol menjadi 4hidroksifenil-2-kloro benzamida yang diharapkan mempunyai aktivitas analgesik
yang lebih tinggi dan optimal. Hal ini berdasarkan data teoritis dengan
menggunakan perangkat lunak Chem Draw Ultra versi 13.02, 4-hidroksifenil-2klorobenzamida mempunyai Log P = 3,01 dan MR (Molar Refraction) = 64,99
cm3/mol. Sedangkan asetaminofen sendiri mempunyai Log P = 0,28 dan MR =
40,25 cm3/mol. Data tersebut menunjukan terjadinya peningkatan harga Log P 4hidroksifenil-2-klorobenzamida terhadap asetaminofen yang berarti adanya
peningkatan parameter lipofilitas.
Adanya peningkatan nilai log P akan meningkatkan penembusan senyawa
ke dalam membran biologis sehingga jumlah senyawa yang berinteraksi dengan
reseptor akan meningkat pula serta memiliki masa kerja yang lebih panjang,
sedangkan MR yang meningkat akan berpengaruh pada interaksi atau ikatan obatreseptor, sehingga akan terjadi kemungkinan adanya peningkatan aktivitas
interaksi obat-reseptor atau halangan ikatan obat reseptor (Siswandono dan

Soekardjo, 2000). Diharapkan dengan bertambahnya lipofilisitas senyawa akan
memperbaiki efek antiinflamasinya.
Untuk mendapatkan 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida dilakukan reaksi
asilasi dengan cara menempelkan gugus asil (amina) pada 2-klorobenzoil klorida
dengan menggunakan reaksi Schotten-Baumann yang dimodifikasi. Sebagai
pelarut digunakan aseton yang merupakan pelarut semi polar yang mampu
melarutkan senyawa organik dan juga berbagai garam. Pelarut semi polar juga
lebih mendorong arah reaksi ke substitusi nukleofilik 2 karena tidak membantu
terjadinya ionisasi dibandingkan pelarut polar (air) yang mendorong reaksi

5

substitusi nukleofilik 1 karena membantu terjadinya ionisasi ion (Fessenden &
Fessenden, 1999).
Senyawa hasil sintesis selanjutnya diidentifikasi dengan pemeriksaan
kualitatif organoleptis, uji kemurnian dengan penentuan titik lebur, uji KLT
menggunakan tiga macam fase gerak. Kemudian dilanjutkan dengan konfirmasi
struktur

senyawa


dengan

menggunakan

spektrofotometer

UV-VIS,

spektrofotometer IR, dan spektrofotometer inti (1H-NMR).
Subtitusi p-aminofenol dengan 2-klorobenzoil klorida menghasilkan
senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida yang didapat dengan melakukan
subtitusi gugus nukleofil pada atom karbonil benzoil klorida dapat dilihat pada
gambar 1.2 :

+

p-aminofenol

+ HCl


2-klorobenzoil klorida

4-hidroksifenil-2-klorobenzamida

Gambar 1.2 Sintesis dari 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida

Selanjutnya untuk menguji aktivitas analgesik senyawa 4-hidroksifenil-2klorobenzamida dapat dilakukan dengan metode writhing test (metode yang
menggunakan zat kimia sebagai penginduksi nyeri). Manifestasi nyeri akibat
pemberian perangsang nyeri asam asetat intraperitonium akan menimbulkan
refleks respon geliat (writhing) yang berupa tarikan kaki ke belakang, penarikan
kembali abdomen (retraksi) dan kejang tetani dengan membengkokkan kepala dan
kaki belakang. Metode ini dikenal sebagai Writhing Reflex Test atau Abdominal
Constriction Test (Wuryaningsih, 1996). Frekuensi gerakan ini dalam waktu
tertentu menyatakan derajat nyeri yang dirasakannya. Metode ini tidak hanya

6

sederhana dan dapat dipercaya tetapi juga memberikan evaluasi yang cepat
terhadap jenis analgesik perifer (Gupta et al., 2003).

Untuk mengetahui apakah suatu senyawa memiliki aktivitas analgesik
pada penelitian ini hewan coba yang digunakan adalah mencit (Mus musculus)
dengan metode writhing test sehingga diperoleh kuantitas aktivitas analgesik.
Hewan coba ini dipilih karena memiliki sistem saraf yang mirip dengan manusia
dan sering digunakan untuk uji analgesik suatu senyawa (Thompson, 1990).
Aktivitas analgesik senyawa uji ditentukan berdasarkan kemampuan menurunkan
frekuensi respon nyeri yang dihitung sebagai % hambatan nyeri pada suatu dosis
tertentu. Potensi analgesik senyawa uji dinyatakan dalam ED₅₀.

1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Apakah senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida dapat dihasilkan
melalui modifikasi struktur p-aminofenol dengan 2-klorobenzoil klorida ?
2. Apakah senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida mempunyai aktivitas
analgesik yang lebih besar dibandingkan asetaminofen ?

1.3 Tujuan penelitian
1. Mendapatkan

senyawa


4-hidroksifenil-2-klorobenzamida

melalui

modifikasi struktur antara p-aminofenol dan 2-klorobenzoil klorida.
2. Mengetahui aktivitas analgesik senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida
pada mencit (Mus musculus) dan membandingkan aktivitas analgesiknya
dengan asetaminofen.

1.4 Hipotesis
1. Senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida dapat dihasilkan melaui
sintesis struktur antara p-aminofenol dengan 2-klorobenzoil klorida.
2. Senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida memiliki aktivitas analgesik
pada mencit (Mus musculus) dan aktivitas analgesiknya lebih besar
dibandingkan dengan asetaminofen.

7

1.5 Manfaat penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan mendapatkan senyawa baru yaitu 4hidroksifenil-2-klorobenzamida golongan analgesik dalam bidang farmasi,
sehingga pengembangan sintesis struktur molekul obat akan meningkatkan usaha
dalam mendapatkan obat baru dengan aktivitas analgesik yang lebih besar dari
asetaminofen sehingga dapat digunakan sebagai calon obat analgesik setelah
melalui uji praklinik dan klinik obat.

SKRIPSI
NOVI RATIH SHOLIKAH
SINTESIS SENYAWA 4-HIDROKSIFENIL-2KLOROBENZAMIDA DAN UJI AKTIVITAS
ANALGESIK PADA MENCIT (Mus musculus)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

RINGKASAN
SINTESIS SENYAWA 4-HIDROKSIFENIL-2-KLOROBENZAMIDA DAN
UJI AKTIVITAS ANALGESIK PADA MENCIT (Mus musculus)
Novi Ratih Sholikah
Tujuan modifikasi struktur p-aminofenol adalah untuk mendapatkan
senyawa analgesik turunan p-aminofenol yang memiliki aktivitas analgesik lebih
tinggi dibanding parasetamol. Uji aktivitas analgesik senyawa 4-hidroksifenil-2klorobenzamida dilakukan pada hewan coba mencit (Mus musculus) dengan
pemberian beberapa dosis tertentu.
Sintesis senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida dilakukan dengan
mereaksikan p-aminofenol dengan 2-klorobenzoil klorida. Struktur p-aminofenol
memiliki dua pusat nukleofil, yaitu gugus OH dan NH2 yang dapat bereaksi
dengan 2-klorobenzoil klorida, tetapi karena gugus NH2 mempunyai sifat
nukleofilitas yang lebih besar dibandingkan dengan gugus OH, sehingga akan
menyerang atom C dari 2-klorobenzoil klorida yang bermuatan positif dan
menghasilkan senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida. Senyawa 4hidroksifenil-2-klorobenzamida disintesis berdasarkan metode Schotten Baumman
yang telah dimodifikasi, dengan menggunakan basa trietilamin (TEA) yang
berfungsi sebagai katalis dan penarik HCl. Tetrahidrofuran (THF) digunakan
sebagai pelarut pada proses sintesis, kemudian hasil sintesis dilakukan rekristalisasi menggunakan etanol panas.
Uji kemurnian hasil sintesis dilakukan dengan uji jarak lebur dan
kromatografi lapis tipis, dan untuk konfirmasi struktur dilakukan dengan
spektrofotometer ultraviolet,spektrofotometer inframerah dan spektrometer
magnet inti (1H-NMR). Uji aktivitas analgesik dilakukan dengan memberikan
senyawa penginduksi nyeri pada mencit secara intraperitoneal dengan metode
writing test. Senyawa uji 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida dengan dosis tertentu
(100, 50, 25 mg/kg BB) diberikan selama 20 menit sebelum induksi nyeri oleh
larutan asam asetat glacial 0,6% volume 0,01 ml/g BB. Respon nyeri diamati
setelah pemberian induksi nyeri selama 30 menit. Aktivitas analgesik dihitung
dari frekuensi geliat berdasarkan persentase hambatan nyeri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa 4-hidroksifenil-2klorobenzamida pada dosis 25 mg/kg BB mempunyai persentase hambatan nyeri
sebesar 38.61%, pada dosis 50mg/kg BB sebesar 52.08%, dan pada dosis
100mg/kg BB sebesar 77.54%. Sedangkan parasetamol sebagai pembanding pada
dosis 25 mg/kg BB mempunyai persentase hambatan nyeri sebesar 29.93%, pada
dosis 50mg/kg BB sebesar 44.61%, dan pada dosis 100mg/kg BB sebesar 63.17%.
Berdasarkan hasil penentuan ED50, senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida
mempunyai ED50 sebesar 46.59 mg/kg BB, dan senyawa parasetamol sebagai
pembanding mempunyai ED50 sebesar 67.24 mg/kg BB. Berdasarkan hasil diatas
dapat disimpulkan bahwa senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida mempunyai
aktivitas analgesik yang lebih tinggi dibanding parasetamol.
Sebagai saran adalah perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
toksisitas dan sifat farmakokinetik senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida.

ii

Lembar Pengesahan

SINTESIS SENYAWA 4-HIDROKSIFENIL-2KLOROBENZAMIDADAN UJI AKTIVITAS
ANALGESIK PADA MENCIT (Mus musculus)
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi
pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2014

Oleh:

NOVI RATIH SHOLIKAH
201010410311095

Disetujui oleh:

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Bambang Tri Purwanto, Apt, MS. Sovia Aprina Basuki, S. Farm, Apt.
NIP. 195710061985031003
NIP. 11408040452

Lembar Pengujian

SINTESIS SENYAWA 4-HIDROKSIFENIL-2KLOROBENZAMIDADAN UJI AKTIVITAS
ANALGESIK PADA MENCIT (Mus musculus)

SKRIPSI
Telah Diuji dan Dipertahankan Didepan Tim Penguji
pada Tanggal 27 September 2014

Oleh :
NOVI RATIH SHOLIKAH
201010410311095

Disetujui Oleh :
Penguji I

Penguji II

Dr. Bambang Tri Purwanto, Apt, MS.
NIP. 195710061985031003

Penguji III

Drs. Ahcmad Inoni., Apt
NIP. 0020124205

Sovia Aprina Basuki, S. Farm, Apt.
NIP. 11408040452

Penguji IV

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,Apt
NIP. 0713127102

KATA PENGANTAR

Dengan Memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“sintesis

senyawa

4-hidroksifenil-2-klorobenzamida

dan

uji

aktivitas

analgesik pada mencit (mus musculus)”. Penulisan skripsi ini merupakan salah
satu syarat mencapai gelar sarjana di Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Tersusunnya tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini tak lupa peneliti menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada :
1. ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat dan hidayyahnya
kepada umatnya, Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita menuju
jalan yang terang (benar).
2. Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat. selaku Dekan Fakultas Ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah malang yang telah memberikan kesempatan
penulis menimbah ilmu di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. Nailis Syifa’, S.Farm. M.Sc,Apt., selaku Ketua Program studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motifasi dan
kesempatan penulis belajar di program studi farmasi universitas
Muhammadiyah Malang.
4. Dr. Bambang Tri Purwanto, MS., Apt. Selaku dosen pembimbing I yang
dengan sabar membimbing, mengarahkan, serta memberi dorongan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Sovia Aprina Basuki, S.Farm, Apt. Selaku dosen pembimbing II yang
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi pengarahan sampai
terselesaikannya skripsi ini.
6. Drs. H. Achmad Inoni, Apt. selaku dosen Penguji I yang telah banyak
memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,Apt., selaku Dosen Penguji II yang telah
banyak memberikan saran dan motivasi dalam kesempurnaan skripsi ini.
8. Ahmad shobrun jamil selaku dosen wali yang selalu memberi dukungan
dan nasehat kepada penulis.
9. Seluruh staf Dosen Prodi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang dan Bapak Ibu Dosen dari Unair atas ilmu yang
diberikan selama penulis menempuh studi.
10. Seluruh staf

Laboratorium

Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang dan Universitas Air Langga yang telah banyak
memberi bantuan selamaq penyelesaian skripai ini.
11. Para bapak dan ibu dosen farmasi Universitas Muhammadiyah Malang,
yang telah memberikan ilmu dan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaiakan skripsi ini.
12. Ibu dan Aba tercinta,serta kakak dr.Dian Nisty, serta anggota keluarga lain
yang senantiasa memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan, serta do’a
pada penulis.
13. Para sahabat yang telah memberi semangat, dukungan,motivasi dan
senantiasa mendampingi dalam penyusunan skripsi ini.
14. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
terselesaiakannya skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Bantuan dari semua pihak dalam penelitian ini, penulis tidak mampu
membalas dengan apapun. Semoga amal perbuatan semua pihak mendapat
imbalan dari Allah SWT. Tidak ada satupun kebenaran dan kesempurnaan
kecuali milik Allah SWT. Akhirnya, tugas akhir yang masih banyak
kekurangan ini peneliti persembahkan pada almamater Jurusan Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dengan harapan
semoga bermanfaat bagi kita semua.
Malang, 27 September 2014

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................. vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB IPENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................ 6
1.3 Tujuan penelitian ............................................................................. 6
1.4 Hipotesis .......................................................................................... 6
1.5 Manfaat penelitian ........................................................................... 7
BAB IITINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8
2.1 Tinjauan Tentang Nyeri ................................................................... 8
2.2 Tinjauan Tentang Analgesik ............................................................ 11
2.2.1 Analgesik Narkotik ................................................................. 11
2.2.2 Analgesik Non Narkotik ......................................................... 12
2.3 Tinjauan Tentang Mekanisme Kerja Analgesik Non Narkotika ...... 13
2.4 Tinjauan Analgesik-Antipiretik ....................................................... 16
2.5 Tinjauan Tentang Reaksi Asilasi ..................................................... 16
2.6 Tinjauan Tentang Bahan Sintesis .................................................... 18
2.6.1 Tinjauan Tentang p-aminofenol ............................................. 18
2.6.2 Tinjauan Tentang 2-Klorobenzoil Klorida ............................. 18
2.7 Tinjauan Tentang Identifikasi Struktur............................................ 19
2.7.1 Tinjauan Tentang Kromatografi Lapis Tipis (KLT)............... 19

2.7.2 Tinjauan Tentang Titik Lebur................................................ 20
2.7.3 Analisis Senyawa dengan Spektrofotometer UV-Vis ............ 20
2.7.4 Analisis Senyawa dengan Spektrofotometer Inframerah ....... 21
2.7.5 Identifikasi Struktur dengan Spektrometer ¹H-NMR ............. 22
2.8 Tinjauan Tentang Uji Aktivitas Analgesik ...................................... 22
2.8.1 Metode Stimulasi Panas.......................................................... 23
2.8.2 Metode Stimulasi Listrik ........................................................ 23
2.8.3 Metode Stimulasi Tekanan ..................................................... 24
2.8.4 Metode Stimulasi Kimiawi ..................................................... 24
2.9 Tinjauan Tentang Penentuan Effective Dose (ED₅₀) ....................... 25
BAB IIIKERANGKA KONSEPTUAL ........................................................... 27
3.1 Kerangka Konseptual ...................................................................... 27
BAB IVBAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN .............................. 30
4.1 Bahan Penelitian .............................................................................. 30
4.2 Hewan Coba .................................................................................... 30
4.3 Alat Penelitian ................................................................................. 31
4.3.1 Alat-alat Untuk Sintesis dan Analisis .................................... 31
4.3.2 Alat-alat untuk uji aktivitas .................................................... 31
4.4 Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 31
4.5 Metode Penelitian ............................................................................ 31
4.5.1 Prosedur Pembuatan Senyawa ................................................ 31
4.5.2 Analisis Senyawa Hasil Sintesis ............................................. 33
4.5.3 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Modifikasi .................... 34
4.5.4 Uji Aktivitas Analgesik .......................................................... 34
4.6 Analisa Data .................................................................................... 36
4.6.1 Penentuan Frekuensi Respon Nyeri ....................................... 36
4.6.2 Penentuan Persentase Hambatan Nyeri .................................. 37
BAB V HASIL PENELITIAN......................................................................... 41
5.1 Hasil Sintesis Senyawa 4-hidroksifenil-2-klobenzamida ................ 41
5.2 Analisis senyawa hasil sintesis ........................................................ 41
5.2.1 Pemeriksaan Organoleptis ...................................................... 41
5.2.2 Penentuan Titik Lebur Senyawa Hasil Sintesis ..................... 41

5.2.3 Penentuan Kemurnian Senyawa Hasil Sintesis dengan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ........................................... 42
5.3 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis................................... 42
5.3.1 Analisis Senyawa Hasil Sintesis dengan Spektrofotometer
UV-Vis ................................................................................... 42
5.3.2 Analisis Senyawa Hasil Sintesis dengan Spektrofotometer
IR ............................................................................................ 43
5.3.3 Analisis Senyawa Hasil Sintesis dengan Spektrometer
Resonansi Magnet Inti (¹H-NMR) ......................................... 45
5.4 Uji Aktivitas .................................................................................... 47
5.4.1 Analisis data dengan Uji ANOVA ......................................... 47
5.4.2 Analisis Data Uji Aktivitas Analgesik ................................... 47
5.4.3 Hasil Perhitungan % Hambatan Nyeri ................................... 48
5.4.4 Penentuan ED50 ...................................................................... 49
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 51
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 58
LAMPIRAN ..................................................................................................... 61

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

II.1Contoh-contoh serapan gugus (Fessenden dan fessenden, 1999) .............. 21
IV.1Penentuan frekuensi geliat senyawa uji, pembanding dan kontrol ........... 38
IV.2 Penentuan % hambatan nyeri senyawa uji, pembanding dan kontrol...... 38
V.1 Hasil pemeriksaan organoleptis .............................................................. 41
V.2 Hasil pemeriksaan jarak lebur senyawa hasil sintesis ............................. 41
V.3 Hasil perhitungan nilai Rf hasil sintesis dan senyawa p-aminofenol ...... 42
V.4 Karakteistik Spektra Inframerah p-aminofenol dan senyawa hasil
sintesis dalam pellet KBr ....................................................................... 45
V.5 Karakteristik spektra 1H-NMR senyawa p-aminofenol .......................... 46
V.6 Karakteristik spektra 1H-NMR senyawa hasil sintesis............................ 46
V.7 Frekuensi geliat pada kelompok senyawa uji 4-hidrosifenil-2klorobenzamida, kelompok senyawa pembanding parasetamol dan
kelompok kontrol musilago CMC-Na 0,5% ........................................... 47
V.8 Persentase hambatan nyeri kelompok senyawa uji 4-hidroksifenil-2klorobenzamida dan senyawa pembanding parasetamol ........................ 48
V.9

Nilai ED50 senyawa p-aminofenol dan senyawa hasil sintesis ............... 50

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.1 struktur asetaminofen ................................................................................. 2
1.2 Sintesis dari 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida ......................................... 5
2.1 Pembagian kualitas nyeri berdasarkan lokasi ............................................ 9
2.2 Tempat kerja obat analgesik (Tjay dan Raharja, 2007) ............................. 15
2.3 Contoh Turunan Anilin dan Para-Aminofenol........................................... 16
2.4 Mekanisme Reaksi Asilasi ......................................................................... 17
2.5 Struktur Kimia p-aminofenol ..................................................................... 18
2.6 Struktur Kimia 2-klorobenzoil klorida ....................................................... 19
3.1 Skema Kerangka Konseptual ..................................................................... 29
4.1 Sintesis dari 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida ......................................... 32
4.3 Bagan Uji Aktivitas .................................................................................... 39
4.4 Bagan Sintesis Senyawa ............................................................................. 40
5.1 Spektrum p-aminofenol dalam metanol ..................................................... 43
5.2 Spektrum senyawa hasil sintesis dalam metanol ....................................... 43
5.3 Spektrum inframerah p-aminofenol dalam pellet KBr............................... 44
5.4 Spektrum inframerah senyawa hasil sintesis dalam pellet KBr ................. 44
5.5 Spektra 1H-NMR senyawa p-aminofenol................................................... 45
5.6 Spektra 1H-NMR senyawa 4-hidroksifenil-2-klorobenzamida dengan
pelarut DMSO-D6 ..................................................................................... 46
5.7 Kurva hubungan antara dosis dengan % hambatan nyeri dan kurva
hubungan antara dosis dengan % hambatan nyeri senyawa hasil
sintesis ....................................................................................................... 49
6.1 Struktur kimia 4-hidrosifenil-2-klorobenzamida ....................................... 54

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1. Perhitungan Persentase Hasil Sintesis .......................................................... 61
2. Perhitungan % Hambatan............................................................................. 62
3. Perhitungan LSD Dan ANOVA ................................................................... 63
4. Dokumentasi ................................................................................................ 68

58

DAFTAR PUSTAKA
2-chlorobenzoyl chloride., 2008. Tersedia dalam bentuk : URL : http://www.
merckmillipore.com, Diakses tanggal 05 Maret 2014.
Breivik, E. K., 2005. Keuntungan Sediaan ”Preferential COX-2 Inhibitor“
Dalam Penanggulangan Nyeri Kanker. Tersedia dalam bentuk : URL :
http://www.library.usu.ac.id/download/fk/farmakologi-aznan3.pdf,
Diakses tanggal 27 Februari 2014.
Brunner, L dan Suddarth, D., 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah
(H. Kuncara, A.Hartono, M. Ester, Y. Asih, Terjemahan). (Ed.8) Vol 1
Jakarta : EGC.
Diyah, N.W., Purwanto, B.T., Susilowati, R., 2002. Uji Aktivitas Analgesik
Senyawa Asam O-(4-butilbenzoil)salisilat Hasil Sintesis Pada Mencit.
Surabaya : Laporan peneloitian. Lembaga Penelitian Universitas
Airlangga.
Domer, F.R., 1971. Animal Experimental in Pharmacology Analysis. Florida:
Charles Thomas Publisher.
Fessenden, R.J dan Fessenden, J.S., 1999. Kimia Organik I. Diterjemahan oleh
A.H Pudjaatmaka. Edisi ke-3. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Fessenden, R.J dan Fessenden, J.S., 1999. Kimia Organik II. Terjemahan A.H
Pudjaatmaka. Edisi ke-3. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Foye. W.O., 1995. Principle of Medical Chemistry. Philadelphia: Lea and
Febiger.
Ganiswarna, A., 11995. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Bagian
Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia.
Gupta, S., Khadivar, PV. Mathur,KC., 2003. Topological Modelling of
Analgesia. Dalam: Janda, KD. Bioorganic & Medical Chemistry. Oxford:
Elsivier 11 (8).
Guyton, A.C dan Hall, J.E., 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Diterjemahan oleh Irawati Setiawan. Edisi 9. Jakarta : EGC.
Gringauz, A., 1997. Introduction to Medical Chemistry How Drugs Act and
Why. New York : VCH.
Katzung, B. G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi II. Jakarta: Salemba
Medika.
Katzung, B. G., 2011. Basic and Clinical Pharmacology. Jakarta: EGC.

59

Kozier, Erb, Blais dan Wilkinson., 1995. Fundamental of nursing : concept,
process, and practice. (3th ed). Pennsylvania : A. Weshley Publishing
Co.
McMurry, J., 2000. Organic Chemistry. Oxford : Broke/Cole Publishing Co.
Mulja, M., dan Suharman, 1995. Analisis Instrumental. Surabaya : Airlangga
University Press.
Mutschler, E., Dinamika Obat. Ed 5th, Bandung : Instituti Teknologi Bandung.
Pavia L. D., 2011. A Small Scale Approach to Organic Chemistry Techniques.
3rd Ed Brooks/Cole Cengage Learning. Beimont, pp. 645-648.
P. Freddy Wilmana., 2007. Analgesik-antipiretik, analgesik anti-inflamasi
nonsteroid dan obat pirai. Dalam: Sulistia G. Ganiswarna, editor:
Farmakologi dan terapi. Edisi4. Jakarta: Gaya Baru.
Siswandono dan Soekardjo, B. (editor), 2000. Kimia Medisinal I. Edisi ke-2.
Surabaya : Airlangga University Press.
Siswandono dan Soekardjo, B. (editor), 2000. Kimia Medisinal II. Edisi ke-2.
Surabaya : Airlangga University Press.
Siswandono. 2000., Metode Modifikasi Struktur Molekul Obat. Dalam:
Siswandono., Soekardjo, B (Eds.). Kimia Medisinal Edisi 1. Surabaya :
Airlangga University Press.
Siswandono., Soekardjo, B., 1998.Prinsip-prinsip Rancangan Obat. Surabaya :
Airlangga University Press.
Soekardjo, B., 1997. Sintesis dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa 3,4diklorobenzoil-N-ampisilin. Cermin Dunia Farmasi. Hlm 28-31.
Sukandar, Y.E., Andrajati, R., Sigit, G.I., Adnyana, I.K., Setiadi, A.P.,
Kusnandar., 2008. ISO Farmakoterapi. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.
Susilowati, S.S. dan Chasani. M., 2003. Sintesis senyawa Turunan paminofenol Serta Uji Aktifitas Analgetika dan Antiinflamasinya Pada
Mencit dan Tikus Putih. Laporan Penelitian SPP/DPP Universitas
Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Tamsuri, A., 2007. Konsep dan Penatalaksanaan nyeri. Jakarta: EGC, hal 1-63.
Tan, Kirana., 2002. Obat-obat Penting. Edisi V. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Tjay, T.H. dan Rahardja, K., 2002. Obat-obat penting. Edisi ke-3. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal 295-308.
Thompson, EB., 1990. Drug Bioscreening, Drug Evaluation Technique in
Pharmacology. New York: VCH Publisher Inc.

60

Vogel, A.I., 1986. A Text Book of Practical Chemistry Including Qualitative
Organic Analysis. 4th Ed., London : English Book Society and Longman
Green & Co Ltd.
Wibowo, S., 2001. Farmako Terapi Neuropatik. Jakarta: EGC.
Willette, R.E., 1982, Analgesic Agents. Dalam: J.N> Delgado dan W. A. Remers
(eds.) Wilson and Gisvold’s Textbook of Organic Medicinal and
Pharmacetical Chemistry. 8th Ed. J.B. Lippincott. Philadelphia, hal 637652.