8
IMPLEMENTASI DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN OUT DOOR
MELALUI GAME MAZE DAN BAMBOO SQUARE
Yohanes Rodi
1
, Alvama Pattiserlihun
1,2
, Ferdy Samuel Rondonuwu
1,2
1
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
2
Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52‐60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: rhiyoyoyahoo.co.id
Abstrak
Motivasi belajar siswa yang kurang terhadap pelajaran Fisika dan hasil belajar Fisika siswa yang
kurang ada baiknya ditanggulangi secara serius oleh guru, khususnya dalam pendekatan
pembelajaran Fisika. Dari permasalahan ini dikembangkan pendekatan pembelajaran. Dalam hal ini
melalui proses pembelajaran Fisika. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan adalah pendekatan
pembelajaran kontekstual dan outdoor tentang jarak, perpindahan , koordinat posisi, kesetimbangan,
dan titik berat. Tujuan penelitian ini adalah mendesain pembelajaran tentang jarak, perpindahan,
koordinat posisi, kesetimbangan, dan titik berat dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dan
outdoor; mengimplementasikan desain pembelajaran tentang jarak, perpindahan, koordinat posisi,
kesetimbangan, dan titik berat dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dan outdoor yang
dapat memenuhi standar kompetensi dan kompetensi dasar; serta mengimplementasikan desain
pembelajaran tentang jarak, perpindahan, koordinat posisi, kesetimbangan, dan titik berat dengan
pendekatan pembelajaran kontekstual dan outdoor sehingga dapat memotivasi siswa belajar Fisika.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode discovery dan sampel pada penelitian
ini adalah siswa kelas VIIA SMP Pangudi Luhur Salatiga. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu
Rencana Pelaksanann Pembelajaran, lembar observasi,soal postes, dan lembar kuisioner siswa.Data
yang diperoleh dianalisa secara deskriptif – kualitatif. Dari hasil penelitian sebanyak 100 kelas
memperoleh nilai di atas 75, dalam hal ini pembelajaran melalui game maze dan bamboo square
dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Kemudian sebanyak 96,55 dari jumlah siswa di kelas menjawab bahwa pembelajaran sambil
bermain dapat memotivasi mereka dalam belajar Fisika.
Kata kunci : Pendekatan pembelajaran Kontekstual, Pendekatan pembelajaran Outdoor, Game Maze
dan Bamboo Square.
1. PENDAHULUAN
Pelajaran Fisika dewasa ini merupakan tantangan bagi guru dalam mengajar.
Khususnya bahwa siswa kurang menyenangi pelajaran Fisika Handayanto, 2005, arah pelajaran
Fisika cenderung merupakan pelajaran hafalan, verbal dan tidak terkait dengan kehidupan
siswa, rendahnya kompetensi guru di berbagai daerah, khususnya di Jawa Barat Teriska, 2005.
Motivasi belajar siswa yang kurang terhadap pelajaran Fisika dan hasil belajar Fisika siswa yang
kurang perlu ditanggulangi secara serius oleh guru, khususnya dalam pendekatan pembelajaran
Fisika. Hasil
observasi yang dilakukan di SMP Negeri 1 Lumajang diketahui bahwa siswa kurang
memiliki motivasi saat guru menjelaskan materi pelajaran. Permasalahan kurangnya motivasi
siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut menyebabkan hasil belajar siswa rendah
9 yaitu
di bawah standar kelulusan minimal. Kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 1 Lumajang masih
cenderung menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional yang menggunakan buku
paket dengan alasan target kurikulum tidak tercapai, sehingga pelajaran berpusat pada guru,
dan siswa kurang termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa cenderung pasif sehingga
perlu ada kegiatan pembelajaran diskusi, tanya jawab, dan praktikum penelitian Abdul Rohman,
2011. Dari
permasalahan di atas dikembangkan pendekatan pembelajaran, dalam hal ini melalui
proses pembelajaran Fisika. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan adalah pendekatan
pembelajaran kontekstual dan outdoor pada topik jarak, perpindahan , koordinat posisi,
kesetimbangan, dan titik berat. Beberapa
penelitian yang sudah dilakukan terkait topik ini antara lain: 1 Penerapan Metode
Pembelajaran Outdoor Study Objek Lereng Gunung Kelud Guna Meningkatkan Aktivitas ‐ Hasil Belajar Dan Kemampuan Menyusun Karya Tulis Geografi Materi Pemanfaatan
Sumberdaya Alam Siswa Kelas XI IPS‐2 SMA Negeri 3 Blitar. Tesis. Moch. Budi Harsono, 2011.
Moch. Budi Harsono, pada tesis yang dilakukan melalui penelitian mampu memupuk
kreaktivitas, inisiatif, kerjasama atau gotong royong dan mengakrabkan siswa dengan lingkungan
sekitarnya. Berdasarkan hasil penelitiannya: Dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
pengetahuan siswa, dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun karya tulis
ilmiah; 2 Penerapan Siklus Belajar Berbasis Masalah Kontekstual untuk Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VII‐A SMP Negeri1 Lumajang . Abdul Rohman, 2011.
Abdul Rohman, pada tesis yang dilakukan melalui penelitian sudah dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan dapat
meningkatkan aspek kognitif, apektif juga psikomotorik siswa dalam belajar biologi.
Penelitiannya bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar biologi siswa
melalui penerapan siklus belajar berbasis masalah kontekstual ; 3 Penelitian penerapan
pembelajaran kontekstual yang sudah diterapkan menjadikan kegiatan belajar – mengajar KBM
mengasyikan dan bermakna, yaitu dalam buku Elaine B. Johnson 2006. Hasil penelitian Elaine: Pembelajaran
kontekstual terdiri dari delapan komponen antara lain: membuat keterkaitan yang bermakna,
pembelajaran mandiri, melakukan pekerjaan yang berarti, bekerjasama, berpikir kritis
dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, mencapai standar yang tinggi,
dan menggunakan penilaian yang autentik. Hal
baru yang menjadi kontribusi penelitian ini di bidang pendidikan yaitu, desain pembelajaran
dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dan outdoor dapat digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa tentang Fisika khususnya topik jarak, perpindahan, koordinat
posisi, kesetimbangan, dan titik berat. Beberapa
permasalahan yang diangkat penulis untuk topik mendesain pembelajaran Fisika
dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dan outdoor adalah sebagai berikut, 1Bagaimana
desain pembelajaran jarak, perpindahan, koordinat posisi, kesetimbangan, dan titik berat
dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dan outdoor?; 2Apakah implementasi desain
pembelajaran jarak, perpindahan, koordinat posisi, kesetimbangan, dan titik berat dengan
pendekatan pembelajaran kontekstual dan outdoor dapat memenuhi standar kompetensi
dan kompetensi dasar?; dan 3Apakah implementasi desain pembelajaran jarak, perpindahan,
koordinat posisi, kesetimbangan, dan titik berat dengan pendekatan pembelajaran kontekstual
dan outdoor dapat memotivasi siswa belajar Fisika?
10 Tujuan
penelitian ini adalah mendesain pembelajaran tentang jarak, perpindahan, koordinat posisi,
kesetimbangan, dan titik berat dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dan outdoor;
mengimplementasikan desain pembelajaran tentang jarak, perpindahan, koordinat posisi,
kesetimbangan, dan titik berat dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dan outdoor
yang dapat memenuhi standar kompetensi dan kompetensi dasar; serta mengimplementasikan
desain pembelajaran tentang jarak, perpindahan, koordinat posisi, kesetimbangan,
dan titik berat dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dan outdoor sehingga
dapat memotivasi siswa belajar Fisika.
2. TINJAUAN