18
Gambar 11: Orang ini berada dalam keseimbangan
Di sisi lain untuk benda‐benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat
dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil
beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing ‐
masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap ‐ tiap titik.
Dikatakan titik berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk
tempat yang ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.
3. METODE
PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK,
yaitu guru sebagai peneliti. Supaya lebih jelas skema PTK dapat dilihat seperti pada gambar
berikut.
Gambar 12. Skema PTK.
Keterangan, baik: memenuhi kriteria keberhasialan dan tidak baik: tidak memenuhi kriteria keberhasialan.
Dalam penelitian ini, guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan
permainan game maze dan game bamboo square serta metode pembelajaran yang digunakan
adalah metode discovery. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah siswa‐siswi kelas VIIA
SMP Pangudi Luhur Salatiga, sebanyak 29 sampel.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu, 1Tahap persiapan. Tahap persiapan
terdiri atas beberapa bagian,antara lain, aPembuatan konsep – konsep game; bMenganalisis
19 konsep
– konsep Fisika dalam game; cPembuatan RPP mengacu pada Standar Kompetensi, Kompetensi
dasar, dan indikator dan Pembuatan soal evaluasi post tes; dPembuatan lembar observasi.
Untuk mengetahui keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar dengan pendekatan pembelajaran
kontekstual dan outdoor; ePembuatan lembar kuisioner. Berisi tanggapan siswa tentang
pendekatan pembelajaran kontekstual dan outdoor dalam pembelajaran Fisika topik jarak,
perpindahan, koordinat posisi, kesetimbangan dan titik berat. 2Tahap pelaksanaan Pengambilan
data . Tahap pelaksanaan terbagi dua yakni, aMelakukan pembelajaran fisika melalui
game, serta data direkam dalam observasi, dan lembar kuisioner; bMelaksanakan evaluasi.
3Tahap analisa data. Data dianalisa secara deskriptif – kualitatif analisis yang tidak menggunakan
skor angka dan analisisnya tidak dengan statistik, tetapi secara kualitatif. Dengan analisis
kualitatif dapat melihat dan mengerti gambaran umum apa yang terjadi dalam seting dan
keadaan yang ada.
Gambaran umum tentang rancangan game maze dan game bamboo square
dijelaskan seperti berikut: Rancangan game diawali dengan membuat paper tentang
pembelajaran Fisika melalui game maze dan Game bamboo square. Topik Fisika pada game
maze adalah koordinat posisi, jarak dan perpindahan. Sedangkan topik Fisika pada Game
bamboo square adalah kesetimbangan dan titik berat.
Kemudian
menentukan konsep game maze adalah hal utama yang harus dipenuhi
dan menemukan konsep Fisika untuk diajarkan melalui game maze juga penting. Kemudian
perencanaan tentang konsep tersebut berhasil dikemas sehingga dapat membuat dan
melakukan game maze seperti pada tujuan. Serta menentukan konsep Game bamboo square
juga merupakan hal utama yang harus dipenuhi. Menemukan konsep Fisika untuk diajarkan
melalui Game bamboo square sangat penting. Kemudian perencanaan tentang konsep tersebut
berhasil dikemas sehingga dapat membuat dan melakukan Game bamboo square seperti pada
tujuan. Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada tinjauan pustaka.
4. HASIL DAN ANALISA DATA