Aspek-Aspek Produktivitas Kerja Karyawan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Pendidikan membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan cepat dan tepat, sedangkan latihan membentuk dan meningkatkan keterampilan kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan latihan seseorang, semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya. 2. Gizi dan kesehatan Makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dalam rangka kelangsungan hidup. Untuk menjaga kesehatan, diperlukan makanan yang mengandung gizi yang cukup. Seseorang yang dalam keadaan sehat atau kuat jasmani atau badan dan rohani atau jiwa akan berkonsentrasi dengan baik dalam pekerjaannya. 3. Motivasi atau kemauan Motivasi merupakan proses untuk mempengaruhi seseorang supaya mau melakukan sesuatu. Semakin tinggi motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya dengan anggapan bahwa kemampuan orang tersebut tidak berubah. 4. Kesempatan kerja Kesempatan dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Peningkatan produktivitas dalam masyarakat erat kaitannya dengan upaya perluasan kesempatan kerja yang menjamin bahwa setiap orang yang ingin bekerja memperoleh pekerjaan sesuai digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dengan kemampuannya. Rendahnya produktivitas kerja seseorang sering diakibatkan oleh kesalahan penempatan, dalam arti bahwa seseorang tidak ditempatkan dalam pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilannya. 5. Kemampuan manajerial pimpinan Prinsip manajemen adalah peningkatan efisiensi. Sumber- sumber digunakan secara maksimal, termasuk tenaga kerja sendiri. penggunaan sumber-sumber tersebut dikendalikan secara efisiensi dan efektif. Manajemen personalia menyangkut soal-soal penggunaan yang optimal dari sumber tenaga kerja manusia dalam perusahaan. 6. Kebijaksanaan pemerintah Usaha peningkatan produktivitas sangat sensitif terhadap kebijaksanaan pemerintah di bidang produksi, investasi, perizinan usaha, teknologi, moneter, fiskal, distribusi dan lain-lain.

3. Hubungan Manajemen Konflik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Produktivitas kerja karyawan akan tercapai apabila di dalam suatu organisasi yang sedang mengalami konflik atau perbedaan pendapat antar karyawan dapat memanajemeni konflik tersebut dengan cara-cara yang baik. Jika konflik tersebut dapat di manajemen dengan baik maka hasil yang didapatkan positif, seperti mampu menggerakan faktor-faktor produksi yang akan mempengaruhi etos kerja karyawan ke arah digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id peningkatan produktivitas karyawan dan akan meningkatkan kretivitas dan inovasi karyawan. Jika konflik tersebut tidak dapat ditangani dengan baik, maka hasil yang didapatkan negatif, seperti banyak tenaga kerja yang dicurahkan diluar rencana sehingga asal-asalan dalam bekerja, meningkatkan kebencian antar individu yang akan menimbulkan penurunan produktivitas kerja karyawan. Jadi, hubungan antara manajemen konflik dengan produktivitas kerja karyawan adalah apabila konflik dapat di kelola dengan baik maka produktivitas kerja karyawan akan meningkat dan bermanfaat dengan baik, sedangkan apabila konflik tersebut tidak dapat terselesaikan dan tidak mendapatkan solusi yang tepat maka produktivitas kerja karyawan akan menurun. Gambar 2.3 Pengaruh Pengelolaan Konflik Tehadap Produktivitas Kerja Karyawan Keterangan: : Dampak atau pengaruh konflik secara umum terhadap produktivitas kerja karyawan Konflik Meningkatnya Produktivitas Kerja Pengelolaan Menurunnya Produktivitas Kerja