IPA sebagai proses Tinjauan tentang IPA
24 Menurut Muhibbin Syah 1997: 91-92 dan Patta Bundu 2006:
18, hasil belajar IPA menghasilkan kesan yang lama, tidak mudah dilupa, dan akan dapat digunakan sebagai dasar untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya dikatakan bahwa hasil belajar IPA SD hendaknya mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Penguasaan produk ilmiah atau produk IPA yang mengacu pada
seberapa besar siswa mengalami perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman tentang IPA baik berupa fakta, konsep, prinsip, hukum,
maupun teori. Aspek produk IPA dalam pembelajaran di sekolah dikembangkan dalam pokok-pokok bahasan yang menjadi target
program pembelajaran yang harus dikuasai. Aspek produk seperti fakta, konsep, prinsip, hukum, maupun teori sering disajikan dalam
bentuk pengetahuan yang sudah jadi. b.
Penguasaan proses ilmiah atau proses IPA mengacu pada sejauh mana siswa mengalami perubahan dalam kemampuan proses keilmuan yang
terdiri atas keterampilan proses IPA dasar dan keterampilan proses IPA terintegrasi. Untuk tingkat SD maka penguasaan IPA difokuskan
pada keterampilan proses IPA dasar yang meliputi keterampilan mengamati
observasi
, menggolongkan
klasifikasi
, menghitung
kuantitatif
, meramalkan
prediksi
, menyimpulkan
inferensi
, dan mengkomunikasikan komunikasi.
25 c.
Penguasaan sikap ilmiah atau sikap IPA merujuk pada sejauh mana siswa mengalami perubahan sikap dalam sikap dan sistem nilai dalam
proses keilmuwan. Gega Patta Bundu, 2006: 20 menyatakan aspek-aspek sikap
ilmiah ada empat sikap yang perlu dikembangkan, yakni sikap ingin tahu, penemuan, berpikir kritis, dan teguh pendirian. Keempat sikap ini
sebenarnya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya karena saling melengkapi. Sikap ilmiah adalah sikap yang melekat dalam diri
seseorang setelah mempelajari sains. Sikap ingin tahu mendorong akan penemuan sesuatu yang baru yang dengan berpikir kritis akan meneguhkan
pendirian dan berani untuk berbeda pendapat. Berdasarkan tinjauan hasil belajar di atas, maka dalam penelitian
ini peneliti membatasi hasil belajar ranah kognitif pada aspek mengingat
remembering
, memahami
understanding
, mengaplikasikan
applying
. Hal ini didasarkan pada proses kognitif yang paling banyak dijumpai
dalam tujuan-tujuan pendidikan, yaitu mengingat, kemudian memahami dan mengaplikasikan Anderson Lorin W, 2010: 43. Hasil belajar ranah
afektif dalam penelitian ini berorientasi pada sikap ilmiah siswa menurut Harlen Patta Bundu, 2006: 141. Dimensi sikap ilmiah yang
dikembangkan dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Dimensi dan Indikator Sikap Ilmiah Dimensi
Indikator Sikap ingin tahu
Menggunakan beberapa alat indera Perhatian pada objek dan peristiwa