Strategi pemasaran STRATEGI PEMASARAN BANK SYARIAH MENGGUNAKAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING : STUDI PADA BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG PADA YAYASAN AL FALAH ASSALAM SIDOARJO.

Oleh karena itu, beberapa perusahaan memilih untuk tidak melayani semua potensi pasar itu. Mereka lebih memilih untuk melayani segmen-segmen tertentu, dengan tujuan agar mereka dapat melayani konsumen dengan efektif dan efisien. Disamping itu, mereka juga menyesuaikan dengan kondisi internal perusahaan baik dalam kemampuan financial maupun sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Ada tiga hal yang perlu dilakukan dalam penerapan strategi pemasaran sebagai berikut.: 15 1 Segmentasi pasar Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar kedalam kelompok-kelompok yang berbeda. Masing-masing kelompok mempunyai cirrisifat yang sama atau hampir sama. 16 Segmentasi pasar adalah usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan memerlukan bauran pemasaran tersebut. Perusahan menetapkan berbagai cara yang berbeda dalam memisahkan pasar tersebut, kemudian mengembangkan profil-profil yang ada pada setiap bagian pasaran, dan menilai daya tarik masing- masing bagian tersebut. 17 15 Ibid. Hal. 70 16 Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran ,… 17 Philip Kotler, Ma aje e Pe asara …, 371 Ada beberapa variable yang dapat digunakan dalam proses segmentasi pasar: geografi, demografi, psikografi, dan behavioristik. 18 a. Segmetasi geografis: yaitu membagi pasar berdasarkan wilayah yang berbeda, seperti Negara, Propinsi, Daerah, Kota atau Desa. Dari sini perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam satu wilayah, beberapa wilayah atau bahkan semua wilayah dengan cara memerhatikan variasi-variasi kebutuhan dari wilayah itu. b. Segmentasi demografis: yaitu pasar membagi pasar menjadi sebuah kelompok berdasrkan usia, jenis kelamin, julah keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, atau kesukuan. Variable ini merupakan variable yang paling popular dalam membagi-bagi kelompok konsumen karena variable ini lebih mudah untuk diukur. c. Segmentasi psikografi: yaitu konsumen di bedakan berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau cirri-ciri kepribadian. Orang yang satu wilayah demografis bisa saja memiliki perbedaan dalam profil psikografisnya. d. Segmentasi behavioristik: yaitu konsumen dibagi kedalam kelompok-kelompok berdasrkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau tanggapan mereka terhadap sebuah produk 18 Samsul Anam, Ahmad Khairul Hakim, Muhamad Ahsan, Airlangga Bramayuda, Manajemen Pemasaran, 2013, IAIN Sunan Ampel Press, Surabaya, Hal. 70 2 Pentargetan pasar Pasar sasaran atau market targeting terdiri dari sekumpulan pembeli yang mempuyai kebutuhan atau karakter yang sama, yang ingin dilayani oleh perusahaan. 19 Dalam melakukan pentargetan pasar perusahaan bisa menggunakan salah satu dari tiga alternatif strategi pencakupan pasar sebagai berikut: 20 a. Pemasaran tak ber-beda: yaitu perusahaan memilih semua pasar dengan satu tawaran dan mengabaikan perbedaan segmen pasar. b. Pemasaran berbeda: yaitu perusahaan beroperasi dalam beberapa segmen pasar dan menyusun pemasaran berbeda untuk setiap segmennya. Dengan tujuan agar produk bisa diterima disemua kalangan dan perusahaan bisa mengharap pembelian ulang yang lebih besar karena produknya cocok dengan keinginan konsumen disemua lapisannya. c. Pemasaran terpusat: yaitu perusahaan melayani sebesar- besarnya dari satu atau beberapa segmen pasar kecil. Dengan pemasaran ini perusahaan dapat memperoleh posisi yang kuat dalam pasar yang dilayani. 19 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi 7, 1993, JakartaFE Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 391. 20 Samsul Anam, Ahmad Khairul Hakim, Muhamad Ahsan, Airlangga Bramayuda, Manajemen Pemasaran,..72 3 Penempatan pasar Penepatan atau positioning adalah tindakan merancang produk atau bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertantu diinginkan konsumen, sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya para pesaingnya. 21 5. Bauran pemasaran Dalam membangun strategi fungsional pemasaran yang efektif, perusahaan dapat menggunakan variable-variabel bauran pemasaran marketing mix yang terdiri dari empat elemen sebagai berikut: 22 1 Produk product Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahan kepada pasar sasaran. 23 Pada dasarnya, seseorang membeli sesuatu tidak hanya ingin memiliki saja melainkan barang yang dibeli dapat bermanfaat atau dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, jenis manfaat dan tingkat kepuasan seseorang berebeda-beda sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. 24 21 Philip Kotler, Ma aje e Pe asara ,… 22 M. Ismail, Yusanto, dan Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif Syariah,..77 23 Philip, Kotler, Marketi g….., 41 24 Siswanto sutojo, Kerangka Dasar Manajemen Pemasaran, 1988, PT. Pustaka Binama Presindo, Jakarta, Hal. 77 2 Harga Price Harga adalah sejmlah uang yang harus dibayar oleh konsumen pada penjual untuk mendapatkan barang 25 Harga seringkali dijadikan indicator nilai ketika harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Apabila manfaat yang dirasakan oleh konsuemen meningkat maka nilainya juga akan meningkat. 26 3 Distribusi place Saluran distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari perusahaan produsen dan konsumen sehingga penggunaan barang dan jasa tersebut sesuai dengan yang diperlukan. 27 Saluran distribusi dalam bahasa yang sederhana berarti cara yang digunakan oleh perusahaan untuk mengirimkan tawaran dan cara masyarakat mengaksesnya. 28 Saluran distribusi merupakan salah satu kegiatan pemasaran. Penentuan saluran distribusi adalah penentuan lembaga penyalur yang akan menyampaikan barang atau jasa kepada para konsumen. 29 25 Philip, Kotler, Marketing, 1994. Hal. 41 26 Samsul Anam, Ahmad Khairul Hakim, Muhamad Ahsan, Airlangga Bramayuda, Manajemen Pe asara ,….103 27 Samsul Anam, Ahmad Khairul Hakim, Muhamad Ahsan, Airlangga Bramayuda, Manajemen Pemasaran,..117 28 Imam Nawawi, 2010, Manajemen Strategi Sektor Publik,..108 29 Heidjrachman, Ranupandojo, Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, 1990, UUP AMP YKPN, Yogyakarta, Hal. 243 4 Promosi promotion Promosi, adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh penjual untuk memperkenalkan produk pada calon konsumen dan membujuk mereka agar membeli, dan mengingatkan kembali konsumen lama agar melakukan pembelian ulang. 30 Promosi merupakan kegiatan untuk menyebar luaskan informasi tentang barang atau jasa yang dijual dengan tujuan untuk mengubah pola piker konsumen. 5 People Orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam setiap perusahaan, setiap orang yang tindakan dan perilakunya memiliki dampak langsung pada pelanggan. Kaitanya People dalam bauran pemasaran disini adalah pekerja yang menyampaikan produk perusahaan pada konsumen. Dimana dalam hal ini perusahaan melakukan penilaian dan memperhatikan kinerja keryawan SDM dalam penyampaian produk perusahaan kepada konsumen. 6 Process Proses produksi atau operasi merupakan factor penting bagi konsumen high-tact service, yang sering kali berperan sebagai co- producer. Pelanggan restoran misalnya, sangat terpengaruh oleh cara staf melayani mereka. 30 Marwan Asri, Marketing, 1991, Hal. 357 7 Physical Evidence Salah satu unsur penting dalam menawarkan produk perusahaan adalah dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakterisik barang atau produk. Bukti fisik bisa dalam berbagai bentuk, yaitu tempat dan fasilitas yang ada pada perusahaan, brosur, proses transaksi dengan layanan yang baik dan tempat yang nyaman, dan lain-lain. 6. Strategi pemasaran dalam perspektif Islam Dalam prinsip Syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi dengan semangat beribadah kepada Allah sang maha pencipta, berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh kesejahtraan bersama, bukan hanya untuk kepentingan golongan atau kepentingan sendiri, Rasulullah selalu menjelaskan dengan baik kepada para pembelinya akan kekurangan dan kelebihan produk yang dijualnya. 31 Rasulullah telah telah mengajarkan umatnya untuk berdagang dengan menjunjung tinggi etika keislaman. Dalam aktifitas jual beli umat islam dilarang melakukan tindakan kebatilan, melainkan dianjurkan untuk saling ridho. Hal tersebut di jelaskan dalam firman Allah surat An-Nisa: 29: وو لا و اذذذذ و لاوذذذذ أواوب مذذذذمأواوذذذذا اونياذذذذلاا ّيأاي ووونذذذذ و اذذذذ موووذذذذ مووأو او ذذذذطا مأ ومو ا وضارم تق وام ح و ووا وهاوّواو سفنأواوب { 92 و } 31 Thorik Gunara dan Utus Hardiyanto Sudibyo, 2007, Marketing Muhammad, Madani Prima, Bandung, Hal, 61 Artinya: “wahai orang-orang yang beriman Janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil tidak benar, kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka diantara kamu. Dan kamu jangan membunuh dirimu, sungguh Allah maha penyayang kepadamu. “ Q.S. An-Nisa`: 29. 32 a. Etika pemasaran dalam islam Secara umum etika dapat didefinisikan satu usaha sistematis, dengan menggunakan akal untuk memaknai individu atau sosial kita, pengalaman moral, dimana dengan cara itu dapat menentuikan peran yang akan mengatur tindakan nilai manusia dan nilai yang bermanfaat bagi kehidupan 33 . Pada dasarnya islam sangat mengakui hasrat manusia untuk melakukan bisnis, tidak seperti agama-agama lain, bahkan islam tidak mencela bisnis ataupun aktivitas duniawi lainnya. Menurut islam tidak ada yang salah dalam perdagangan dan sistem mencari untung yang adil. Dalam kenyataannya orang yang melakukan aktivitas perdagangan dengan jujur sesuai dengan perintah Allah akan dianuggrahi pahala yang setimpal oleh Allah di akhirat. 34 Oleh karena itu, Islam sangat menekankan nilai etika dalam kehidupan manusia. tanpa terkecuali dalam proses pemasaran. Prinsip marketing seharusnya menerapkan etika, sesuai dengan 32 Yayasa Pe yela ggara Pe terje ahPe tafsir al Qura , al Qur’a da Terje aha ya “audi Arabia: Mujamma Al Malik Fadh Li Thiba’ At Al Mush-Haf Asy Syarif, t.t. 670. 33 Taha Jabir, Bisnis Islam, 2005, Yogyakarta, AK Group, hal. 4 34 Taha Jabir, Bisnis Islam,..33 tuntutan Rasulullah yaitu mampu menciptakan pelanggan yang loyal, juga membuat pelanggan percaya dengan cara kejujuran, keikhlasan, silaturrahmi, dan bermurah hati. 35 b. Strategi pemasaran dalam Islam Islam menganjurkan kejujuran dalam segala hal tanpa terkecuali dalam memasarkan produk dan menetapkan harga. Seperti yang yang telah dicontohkan Rasulullah saat melakukan perdagangan, baliau sangat sangat mengedepankan adab dan dan etika dagang yang sangat luar biasa. Ada beberapa perinsip yang dipegang Rasulullah dalam berdagang sehingga mendapat keuntungan yang berlipat ganda dan limpahan kebahagian. 36 1. Penjual tidak boleh mempraktikkan kebohongan dan penipuan dalam produkjasa yang diberikan pada pembeli. 2. Penjual harus menjauhkan diri dari sumpah yang berlebihan dalam menjual produkjasanya. 3. Harus ada kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli. 4. Penjual harus tegas terhadap timbangan dan takaran. 5. Orang yang membayar dimuka suatu barang tidak boleh menjual barang tersebut kecuali sudah menjadi miliknya. 6. Tidak boleh ada monopoli dagang. 7. Tidak boleh ada harga komoditi yang melebihi batas. 35 Thorik Gunara dan Utus Hardiyanto Sudibyo, 2007, Marketing Muhammad …9 36 Thorik Gunara dan Utus Hardiyanto Sudibyo, 2007, Marketing Muhammad, Madani Prima,..69- 70 c. Menentukan pangsa pasar dalam Islam Penentuan pasar merupakan suatu langkah dalam mencapai hasil yang diinginkan karena dalam membuka usaha terdapat beberapa cara yang berbeda, sesuai dengan objek pasar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan pangsa pasar produk dalam Islam sebagaimana berikut: 37 1 Pandangan yang komprehensif Pndangan ini merupakan pandangan lengkap tentang pasar yang dapat direalisasikan dalam beberapa periode. Seperti hal nya Allah SWT. Mengutus para nabi pada umatnya sedangkan Nabi Muhammad diutus untuk semua manusia bahkan titik perhatiannya mencakup alam semesta termasuk jin, hewan, dan tumbuh-tumbuhan bahkan juga mencakup batu dan benda mati lainnya. 2 Langkah yang bertahap Untuk mencapai pandangan yang komprehensif sekaligus merealisasikannya ada beberapa langkah yang harus lakukan sebagi berikut: a Memulai mengerjakan perintah dari diri sendiri “….bangunlah…” b Memperingati orang lain “..lalu berilah peringatan..” 37 Ali Muhammad Taufiq, Praktik Manajemen Berbasi Al-Quran, 2004, Gemi Insani, Jakarta, hal. 121-122 c Memperingati keluarga terdekat “dan berilah peringatan kepada kerabat- kerabatmu yang terdekat” asy-Syu’araa’: 214. d Memeperingati kaum yang buta huruf “dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka” al-Jumu’ah:2 e Dan kepada manusia yang ada disekitarnya, “supaya kamu member peringatan kepada ummul Qura penduduk mekah dan penduduk negeri-negeri sekelilingnya.” asy- Syu’araa’: 7 f Kemudian mencakup keseluruhan manusia “dan kami tidak mengutus kamu melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan.” Saba’:28 g Kemudian terciptalah objek yang telah ditentukan “dan tidak kami mengutus kamu , melainkan untuk menjadi rahmat gabi semesta alam.” al-Ambiyaa’:107 Jadi langkah awal yang harus dilakukan sebelum memasarkan sebuah produk adalah menentukan objek pandangan secara sempurna, kemudian menentukan langkah-langkah untuk dapat merealisasikannya seperti penjelasan diatas. Miasalnya, objek terakhir dari produk ini bertarap nasional atau sampai internasional, kemudian perusahan harus memulai dari pasar cabang yang ada disekitarnya, setelah itu mencakup semua wilayah, Kota dan Provinsi, kemudian beberapa Provinsi dan terakhir mencapai tingkat nasional hingga bisa mengespor produk keberbai Negara. Disamping itu Islam Mengajarkan agar seorang marketer harus pandai dalam melakukan promosi. Dalam menjalankan tugas hal ini kaitannya dengan promosi, marketer muslim harus memiliki jiwa Syariah Marketer. Dalam Islam ada empat karakteristik marketing syariah Syariah Marketing yang dapat dijadikan panduan bagi para marketer, diantaranya sebagai berikut: 38 1 Teistis Rabbâniyah Seorang syariah marketer akan segera mematuhi hukum syariah dalam segala aktivitasnya begitu juga dengan Marketing mix-nya, dalam mendesain produk, menetapkan harga, dalam melakukan promosi, senantiasa dijiwai oleh nilai- nilai religius. 2 Etis Akhlâqiyyah Syariah marketer harus mengedepankan akhlak moral, etika dalam seluruh aspek kegiatannya. 38 38 Hermawan Kartajaya, dan Muhammad Syakir Sula, Syari ’ah Marketti g, 2006, Bandung: PT MizanPustaka, hal. 28. 3 Realistis al-wâqi’iyyah Syariah Marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, antimodernitas dan kaku. Syariah Marketing, adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan dan keluwesan Syariah Islamiyah yang melandasinya. 4 Humanistis insâniyyah Bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat –sifat kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah. BAB III METODE PENELITAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, dalam hal ini, peneliti ingin menggambarkan fenomena secara terperinci dan mendalam. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti merupakan sebagai instrumen kunci. 1 Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Menurut Whifney metode deskriptif merupakan suatu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. 2 Penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor adalah sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan yang secara hakikat cakupan dan peristilahannya bergantung pada pengamatan manusia. 3 1 Sugiono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Alfabeta, Bandung, hal. 9 2 Moh. Nazir, 1988, Metode Penelitian, Ghilia Indonesia, Jakarta, hal. 63 3 Lexi J Moleong, 2009, Metotologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 4 Bodgan dan Biklen juga mengatakan seperti yang dikutip oleh Sugiono bahwa karakteristik penelitian kualitatif, ialah: 4 Pertama Dilakukan pada kondisi alamiah, langsung kesumber data dan peneliti adalah instrument kunci. Kedua Peneliti kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak menekankan pada sebuah angka. Ketiga Penelitian kualitaitif lebih menekankan pada proses dari pada hasil .keempat Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif. Kelima Penelitian kualitatif lebih menekankan makna. Maka dari itu, dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati sesuatu yang terjadi , melakukan analisis refletif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan dan membuat laporan secara mendetail. B. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi atau obyek penelitian yang berjudul Strategi pemasaran Bank Syariah menggunakan memorandum of understanding studi pada Bank Syariah Bukopin cabang pada Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo, Bank Syariah Bukopin cabang tersebut beralamatkan di Jalan Raya Waru Ruko Gateway Blok A5-6 Sidoarjo 61254. Hal ini dikarenakan keberadaan Bank Syariah Bukopin cabang Sidoarjo 4 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD,..13-14 strategis sehingga mampu menjangkau lembaga pendidikan islam yang ada di daerah Sidoarjo khususnya bagian utara. C. Jenis dan Sumber Data Data adalah sesuatu yang diperoleh dari lapangan dan belum diolah, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata verbal dan bukan berbentuk angka yang dikumpulkan guna memberikan penafsiran terhadap hasilnya. 5 Dalam penelitian sumber data merupakan subyek dari data yang diperoleh, ada beberapa sumber data yang diperoleh oleh peneliti dalam penelitian ini yang berasal dari kata-kata, tindakan dan sumber tertulis, dimana sumber data tersebut berasal dari: 1 Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. 6 Data primer merupakan sumber data utama dalam proses pengumpulan data, dan merupakan data yang diambil langsung dari subyek penelitian. Sebagai mana berikut: a. Manajer Bank Syariah Bukopin Cabang b. Staf bagian marketing c. Staf lembaga pendidikan Yayasan Al Falah Assalam 2 Data sekunder Data sekunder adalah data yang dihasilkan dari pengumpulan orang lain. Data sekunder ada yang bersifat pribadi 5 Suharsimi Arikunto, 2006, prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik, rienika cipta, Jakarta, hal.12 6 Nasution, 2001, metode research penelitian ilmiah, bumi aksara, Jakarta, hal. 143 seperti dokumentasi perusahaan, begrafi organisasi dan lain sebagainya. Ada juga yang bersifat umum seperti perpustakan. 7 D. Tahap-Tahap Penelitian 1 Tahap pra lapangan Tujuan dari adanya tahapa ini adalah untuk mengetahui apa yang perlu diketahui dan disebut juga tahap orientasi untuk memperoleh gambaran umum. 2 Tahap lapangan Pada tahap ini peneliti mulai memasuki proses pengumpulan data yang digunakan dalam mempertajam masalah untuk kemudian dianalisis dalam rangka memecahkan masalah. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam proses tahap lapangan ini, seperti yang di ungkapkan oleh Seidel berikut ini: 8 Pertama peneliti mencatat yang berupa catatan lapangan, kemudia catatan tersebut diberi kode agar sumber data yang di catat dapat ditelusuri.Kedua peneliti mengumpulkan data yang sudah diperoleh kemudian memilah- milah, mengklasifikasikan, membuat rangkuman dan membuat tanda pada data yang diperoleh. Ketiga peneliti akan membuat kategori data agar mempunyai makna, mencari sekaligus membuat temuan-temuan umum. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih oleh peneliti yaitu kualitatif. 7 Nasution, 2001, metode research penelitian ilmiah, ..150 8 Lexi J Moleong, Metotologi Penelitian Kualitatif,..144 E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian tentang starategi pemasaran Bank Syriah dalam memasarkan salah satu produk mereka melalui lembaga pendidikan ini, data dari subyek penelitian dikumpulkan melalui: 1 Wawancara Wawancara merupakan sebuah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan terwawancara dengan harapan denagan harapan memperoleh informasi secara luas untuk kemudian didalami pada masa-masa yang akan datang. Wawancara merupakan pembiacaraan yang formal dimana hubungan pewawancara dengan terwawancara dalam suasana biasa dan wajar, sedangkan pertanyaan dan jawaban seperti pembicaraan biasa dalam kehidupan sehari-hari. 9 2 Observasi Observasi dilakukan menggunakan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses atau perilaku. Pengumpulan data dengan menggunakan alat indera dan diikuti dengan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejalafenomena yang diteliti. 10 Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah pada saat mengikuti informan untuk memasarkan produk, dimana peneliti mengamati secara visual menggunakan indera mata dan pendengar 9 Lexi J Moleong, Metotologi Penelitian Kualitatif,…186 10 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 1997, Metodologi Penelitian, Cet. 1 Bumi Aksara, 1Jakarta, Hal. 70. untuk mengetahui strategi pemasaran Bank Syariah Bukopin cabang sebagai subyek penelitian. Selain itu peneliti juga melakukan observasi menganai apa saja kendala yang menghambat proses pemasaran tersebut sehingga pemasaran yang dilakukan tidak sesuai dengan harapan. 3 Dokumentasi Dokumentasi merupakan mengumpulkan berbagai macam dokumen untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini. Baik dalam bentuk gambar, suara, file atau data lain. Penggunaan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan data-data tentang berbagai hal yang berhubungan dengan strategi pemasaran Bank Syariah Bukopin Cabang. Untuk lebih memudahkan maka peneliti menggambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data No Data Suber Data Teknik Pengumpulan Data 1 Profil Bank Syariah Bukopin cabang Sidoarjo Manajer Wawancara, dokumentasi 2 Perencanaan strategi pemasaran Manajer, Bidang marketing Wawancara, observasi, dokumentasi 3 Faktor pendorong diadakanyna strategi pemasaran Manajer, bidang marketing Wawancara, observasi, dokumentasi 4 Proses pemasaran Bidang marketing Wawancara, observasi, dokumentasi 5 Output dari adanya strategi pemasaran Manajer, bidang marketing, staf Yayasan Al Falah Assalam Wawancara, observasi, dokumentasi F. Teknik Validitas Data Validitas data merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Data yang valid adalah data yang tidak bertentangan antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang terjadi pada obyek penelitian. 11 Untuk menguji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian digunakan beberapa hal sebagai berikut: 1 Perpanjangan keikutsertaan Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada latar penelitian. 12 Perpanjangan keikut sertaan peneliti akan meningkatkan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan peneliti, disamping itu, juga dapat membangun kepercayaan para subyek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti. 2 Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan dilakukan dengan maksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. 13 Dalam konteks ini, sebelum mengambil pembahasan penelitian, peneliti telah melakukan 11 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, …26 12 Lexi J Moleong, Metotologi Penelitian Kualitatif,..327 13 Lexi J Moleong, Metotologi Penelitian Kualitatif,..329 pengamatan terlebih dahulu secara tekun dalam upaya menggali data atau informasi untuk di jadikan obyek penelitian yang pada akhirnya peneliti menemukan permasalahan yang menarik untuk diteliti. Yaitu strategi pemasaran Bank Syariah menggunakan memorandum of understanding Studi pada Bank Syariah Bukopin Cabang pada Yayasasn Al Falah Assalam Sidoarjo 3 Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. 14 Triangulasi dalam pengujian kredibiltas ini diartikan sebagai pengecekan data dari beberapa sumber dengan menggunakan berbagai cara, dan berbagai waktu, dari itu terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Adapun triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Sedangkan triangulasi waktu berarti peneliti melakukan pengumpulan data yang sama dalam situasi atau waktu yang berbeda. 15 14 Lexi J Moleong, Metotologi Penelitian Kualitatif,...330 15 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD,..274 G. Teknik Analisis Data Analisis data adalah upaya dalam proses bekerja dengan data, mengorganisasikan data, membagi-bagikan data sehingga menjadi satuaan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola yang cocok dengan penelitian, menemukan hal-hal yang penting dan dapat dipelajari kemudian memutuskan apa hasil dari analisis tersebut. 16 Miles dan Huberman 1984, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan langsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. 17 Ada beberapa langkah dalam aktivitas analisis data: 18 1 Reduksi data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas sehingga memberikan kemudahan bagi peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari kembali bila sewaktu-waktu diperlukan. 19 2 Penyajian data Penyajian data adalah uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data dilakukan dengan menggunakan bentuk teks naratif. Dengan adanya 16 Lexi J Moleong, Metotologi Penelitian Kualitatif,.. 248 17 Dikutip dari Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD,..246 18 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD,..247 19 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD,..247 penyajian data ini akan mempermudah peneliti untuk memamahami apa yang terjadi sehingga dapat merencanakan proses selanjutnya. 20 3 Verivikasikesimpulan Kesimpulan adalah temuan baru yang sebelumnya blum pernah ada. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. 21 20 Ibid.249 21 Ibid.252 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah berdirinya Bank Syariah Bukopin cabang Perjalanan PT Bank Syariah Bukopin cabang dimulai dari sebuah Bank umum, PT Bank Persyarikatan Indonesia yang diakusisi oleh PT Bank Bukopin Tbk. Untuk dikembangkan menjadi Bank Syariah. PT Bank Syariah Bukopin mulai beroperasi, dengan melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah setelah memperoleh izin operasi Syariah dari Bank Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2008, pada tanggal 9 Desember sudah mulai beroperasi dan pada tanggal 11 Desember 2008 diresmikan oleh wakil presiden Republik Indonesia. Komitmen penuh dari PT Bank BUkopin Tbk. Sebagai pemegang mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal dalam rangka untuk menjadikan PT Bank Syariah Bukopin sebagai syariah dengan pelayanan terbaik. Pada tanggal 10 Juli 2009 melalui surat persetujuan Bank Indonesia, PT Bank Bukopin Tbk telah mengalihkan hak dan kewajiban usaha Syariahnya kedalam PT Bank Syariah Bukopin. 1 1 Data dokumentasi di Bank Syariah Bukopin cabang pada tanggal 10 Mei 2016, pukul 11: 45 AM 2. Letak geografis Bank Syariah Bukopin Cabang Letak geografis Bank Syariah Bukopin cabang berada di bagian utaran Sidoarjo, tepatnya di Jalan Raya Waru Ruko Gateway Blok A5-6 Sidoarjo 61254. Bank Syariah Bukopin cabang Sidoarjo termasuk di dalam wilayah Kecamatan Waru Sidoarjo, Letak bangunan Bank Syariah Bukopin sangat strategis dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah utara dekat dengan Giyant, terminal Bungurasih dan Cito. Sebelah selatan dekat dengan Tanggulangin tempat pengerajin tas. Sebelah timur dengan perumahan Taman dan pabrik Waru indusri. Sebelah barat dekat dengan Lotte Mart dan sekolah Singapore. Bangunan kantor Bank Syariah Bukopin Cabang memiliki desain minimalis, dengan hampir 70 badan dan ruangan bangunan terbuat dari kaca, bangunan terdiri dari 3 lantai: Lantai I terdiri dari Banking Hall, Counter Teller, Counter CS, Ruang Back Office, Kamar mandi. Lantai II terdiri dari Ruang tunggu, Ruang Pimpinan, Ruang Meeting, Ruang Account Officer, Ruang Relationship Officer, Ruang sekertaris, Musholla, Dapur dan Kamar mandi. Lantai III terdiri dari Ruang SDI, Ruang Legal, Ruang Internal Control, Ruang ADM Pembiayaan Ruang Matting. 2 3. Visi dan Misi Bank Syariah Bukopin cabang 2 Data dokumentasi dan observasi sewaktu peneliti magang di Bank Syariah Bukopin caabang pada tanggal 09 Oktober 2015, pukul 01:58 PM a. Visi Menjadi Bank Syariah pilihan dengan pelayanan terbaik b. Misi 1 Meningkatkan pelayanan terbaik kepada nasabah 2 Membentuk sumber daya insani yang professional dan amanah 3 Memfokuskan penegembangan usaha pada sektor UMKM usaha mikro kecil dan menengah 4 Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder. 3 4. Struktur Organisasi Struktur organisasi untuk menjelaskan tentang posisi keberadaan karyawan, tentang siapa atasan dan bawahannya. Adapun perincian struktur organisasi Bank Syariah Bukopin cabang dapat dilihat di bawah ini: 4 1 Pemimpin cabang : Yuanda Angaka Kusuma 2 RPP : Mudji Utomo 3 Team leader : Syamsun Nahar a. Account officer : Resty Z Farida : Rusman Djaya : Arif Pramana P : Pengky Saputra : Dian Permata Sari : Enggala Putra Astia b. Relationship officer : Yeti Marinda 3 Data dokumentasi di Bank Syariah Bukopin cabang pada tamggal 10 Mei 2016, pukul 11: 45 AM 4 Data observasi pada 10 Mei 2016, pukul 11: 50 AM : Dian Indriana : Ditto Saladin : Betris Eva E : Resna Ayu NA : Septiani Pagliani D : Asttrie Karlina 4 Meneger Oprs Plyn : Ellis Ferdyna a. Legal : Novi Hariyani b. Sarlog SDI : Imam Mustain c. Internal Control : Yoyok E W d. Pembiayaan : Riezky O : Fungky Ariya Waro : Dudi Tj e. Pelayanan : Fira Nita A : Ayu Aprilia I : Fitria Apriliani : Faisal Faruq Z : Eka Indra Okta : Hengki Catur irawan 5 Sek Oprtr : Eka Restu W 5. Produk dan Jasa Bank Syariah Bukopin cabang a. Produk Pendanaan 1 Tabungan iB Siaga Simpanan pada Bank Syariah Bukopin untuk perorangan dalam bentuk mata uang Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan secara sewaktu-waktu dengan cara tertentu yang telah dipersyaratkan. 2 TabunganKu iB Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 3 Tabungan iB SiAga Bisnis Simpanan yang diperuntukan bagi perorangan dan badan usaha, yang penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan tertentu yang telah disepakati dan informasi keterangan transaksi. 4 Tabungan iB Rencana Jenis tabungan berjangka dengan manfaat pendidikan dan multiguna yang memberikan potensi yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa depan sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa gratis. 5 Deposito iB Jenis simpanan dalam mata uang rupiah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara deposan dengan pihak bank. 6 Giro iB Simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek atau sarana perintah pembayaran lainnya atau melalui pemindahbukuan lainnya. b. Produk Pembiayaan 1 Pembiayaan iB Jual-Beli Murabahah Jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. 2 Pembiayaan iB Jual-Beli Istishna Pembiayaan suatu barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara Nasabah dan penjual atau pembuat barang. 3 Pembiayaan iB jual-beli Istishna Pararel Akad jual beli dimana bank penjual memesan barang kepada pihak lain produsen untuk menyediakan barang sesuai dengan kriteia dan persyaratan tertentu yang telah disepakati nasabah pembeli dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan. 4 Pembiayaan iB Bagi Hasil Musyarakah kerjasama 2 dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dan atau karyakeahlian dengan kesepakatan keuntungan dan resiko menjadi tanggungan bersama sesuai kesepakatan. 5 Pembiayaan iB Bagi Hasil Mudharabah kerjasama antara pemilik modal dan pengelola untuk suatu usaha tertentu dengan kesepakatan bagi hasil. Akad yang digunakan adalah Mudharabah, yaitu kerjasama antara Bank dengan nasabah, dimana pihak bank menyediakan seluruh modal dan nasabah sebagai pengelola dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah disepakati. 6 Pembiayaan iB Investasi terikat Mudharabah Muqoyyadah Pembiayaan Mudharabah untuk kegiatan usaha yang cakupannya dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha waktu dan daerah sesuai permintaan pemilik dana. 7 Pembiayaan iB Pinjaman Qardh Pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. 8 Pembiayaan iB Kepemilikan Mobil Merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan mobil yang menggunakan akad Murabahah, yaitu jual beli barang sebesar harga perolehan ditambah dengan margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. 9 Pembiayaan iB Kepemilikan Propeti pembiayaan yang diberikan bank untuk pembelian atau renovasi rumah tinggal, pembelian rumah susunapartemen, rumah toko atau kantor. 10 Pembiayaan iB K3A Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah Bukopin kepada Koperasi Karyawan kopkar, Koperasi Pegawai, Koperasi Pegawai Negeri KPN atau koperasi sejenis lainnya yang diteruskan kepada anggotanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 11 Pembiayaan iB KKPA - Relending Syariah pembiayaan dengan prinsip syariah dalam bentuk investasi dan modal kerja kepada koperasi primer untuk diteruskan kepada anggotanya, dengan sumber dana berasal dari Kredit Likuiditas Bank Indonesia KLBI yang dikelola oleh PT. Permodalan Nasional Madani PNM. 12 Pembiayaan iB SiaGa Emas Gadai Pembiayaan iB SiaGa Emas merupakan produk pembiayaan dimana Bank memberikan fasilitas pinjaman berdasarkan prinsip Qardh kepada Nasabah dengan menjaminkan emas. Emas yang diagunkan tersebut akan disimpan dan dipelihara oleh Bank, dan atas pemeliharaan tersebut akan mengenakan biaya sewa dengan prinsip ijarah. 13 Pembiayaan iB Kepemilikan Emas pembiayaan yang diberikan oleh Bank kepada Nasabah dengan menggunakan akad Murabahah dalam rangka membantu nasabah untuk memiliki emas. 14 Pembiayaan iB Siaga Pendidikan Pembiayaan yang diberikan oleh Bank secara prinsip ijara kepada masyarakat yang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah 15 Pembiayaan iB SiAga Pensiun fasilitas pembiayaan dengan prinsip murabahah yang diberikan oleh Bank kepada penerima pensiun yang menerima uang pensiun secara rutin setiap bulan dari Negara APBN. c. Jasa 1 Cash Management Layanan perbankan elektronik yang memudahkan nasabah dalam melakukan akses inquiry saldo dan transaksi secara real time on-line dari terminal computer dari lokasi usaha masing-masing sehingga pengolaan keuangan menjadi lebih efektif, efisien dan tersentralisasi. 2 Virtual account Nomor sub rekening bayangan dari rekening giro yang dibuat oleh Bank dan bertujuan untuk mengakomodir keinginan nasabah dan identifikasi transaksi-transaksi setoran kerekeningnya. 3 Wakaf uang Wakap yang dilakukan oleh seorang, sekelompok orang, lembaga, atau badan hukum dalam bentuk uang yang dapat dikelola secara produktif dan hasilnya dimanfaatkan untuk kesejahtraan umat. 4 Save Deposit Box Fasilitas jasa bagi nasabah untuk menyimpan barang-barang berharga dan dokumen pribadi yang rahasia dengan sistem pengamanan berteknologi modern. 5 Payroll Fasilitas yang berfungsi untuk melakukan pengiriman gaji karyawan dilakukan secara elektronik. 6 Kliring Produk jasa yang disediakan untuk menjembatani tukarmenukar surat berharga cek, bilyet giro, warkat yang diterbitkan perbankan antara bank-bank yang menjadi anggota kliring, dimana anggota kliring tersebut ditentukan oleh Bank Indonesia. 7 RTGS Suatu sistem transfer dana dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara online antar peserta per transaksi secara individual, dimana sistem BI-RTGS diselenggarakan Bank Indonesia. 8 Kartu ATM iB Siaga Fasilitas layanan kepada nasabah untuk melakukan transaksi perbankan dengan perangkat mesin ATM Automated Teller Machine yang dimiliki atau ditunjuk oleh Bank Syariah Bukopin. 5

B. Penyajian Data

5 5 Data dokumentasi di Bank Syariah Bukopin cabang pada tanggal 10 Mei 2016, pukul 11: 45 AM Dalam penyajian data ini peneliti akan menggambarkan atau mendeskripsikan data-data yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi di lapangan, untuk membantu keabsahan data atau kevaliditasan data yang disajikan. 1. Segmentasi Pasar Sebelum Bank Syariah Bukopin cabang melangkah untuk menjalin kerjasama dengan sebuah lembaga pendidikan, Bank membagi pasar menjadi beberapa bagian sesuai dengan core bisnis mereka. Dimana Bank Syariah Bukopin lebih mengkonsentrasikan diri pada lembaga pendidikan, karena mereka menganggap melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan merupakan strategi yang paling aman apalagi pendidikan Islam bahkan kalau bisa pendidikan yang sudah besar sehingga kesempatan memeperoleh keuntungan juga lebih besar seperti yang dijelaskan oleh narasumber berikut: “Jadi gini, sesuai apa istilahnya, core bisnis Bank Syariah Bukopin dimana kita konsentrasi bisnisnya yang kita harus greb itu pertama pendidikan itu memang yang paling aman apalagi pendidikan Islam kalau bisa yang sudah besar dan yang lebih bagus seharusnya kita gak milih-milih cuman kebetulan di Sidoarjo ini yang besar .” 6 Dari hasil wawancara dia atas bisa dipahami bahwa Bank Syariah Bukopin cabang memiliki segmen tersendiri dalam memasarkan produknya yakni yang pertama adalah pendidikan 6 Data dokumentasi dan wawancara dengan bapak Ditto Saladin selakuk relationship officer Bank Syariah Bukopin cabang pada tanggal 10 Mei 2016 pukul 11: 00 AM namun dalam memeilih lembaga pendidikan sebenarnya tidak ada patokan bagi Bank Syariah Bukopin cabang untuk memilih lembaga pendidikan yang sudah besar ataupun lembaga pendidikan yang masih kecil, namun pada kenyataanya mereka lebih cendrung memilih lembaga yang sudah besar karena prospeknya juga besar. Menurut nara sumber di daerah Sidoarjo ada dua lembaga yang sudah besar pertama Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo dan yang kedua Al Muslim akan tetapi Bank Syariah Bukopin cabang masih belum bisa menjalin kerjasama dengan lembaga yang kedua karena lembaga tersebut masih terikat dengan Bank lain. Bank Syariah Bukopin cabang lebih memilih Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo karena memang peluang yang dimiliki oleh Bank untuk masuk kesana cukup besar. Meskipun Bank mempunyai pilihan untuk masuk kesemua lembaga pendidikan baik itu lembaga pendidikan Islam maupun non Islam tapi Bank Syariah Bukopin cabang lebih cendrung memilih lembaga pendidikan yang memang dirasa mereka punya peluang besar untuk menjalin kerjasama dengan mereka lebih-lebih Yayasan punya potensi besar bagi Bank itu sendiri. Pada dasarnya, Pihak Bank mencoba memasuki semua pasar yang sesuai dengan core bisnis mereka tanpa memikirkan nantinya diterima apa tidak, prinsip Bank Syariah Bukopion cabang kalau produk atau jasa yang mereka tawarkan belum diterima mereka akan mencoba kembali dikemudian hari, terbukti dengan ketekunan dan kerja keras pada akhirnya Bank Syariah Bukopin cabang bisa diterima di Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo, proses pemasaran yang dilakukan oleh Bank Syriah Bukopin cabang di Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo tidak langsung berjalan mulus dalam artian butuh waktu sampai berbulan-bulan lamanya untuk memperoleh kesepakatan kerjasam antara kedua pihak, bahkan menurut narasumber Bank Syariah Bukopin cabang melakukan pendekatan pada Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo sejak tahun 2010. Menurut narasumber, keberhasilan Bank Syariah Bukopin cabang dalam memperoleh kerja sama dengan Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo tidak murni karena kemapuan marketing dalam proses memasarkan produk atau jasa Perbankan akan tetapi juga ada do ’a dibalik kerja keras mereka hingga sampai akhirnya Bank Syariah Bukopin cabang menjalin kerjasama dengan Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo sampai sekarang. Bank Syariah Bukopin cabang memilih lembaga pendidikan khususnya Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo dalam memasarkan produk dan jasanya karena memang sudah sesuai dengan core bisnis Bank Syariah Bukopin itu sendiri dimana ada tiga konsentrasi yang diutamakan mulai dari lembaga pendidikan, kesehatan, dan UKM. Mereka mengganggap tiga hal tersebut paling aman bagi prospek Perbankan Syariah Bukopin. Bank Syariah Bukopin cabang melakukan kerjasama dengan Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo pada sektor pembayaran gaji atau payroll. Sebagaimana yang dijelaskan oleh narasumber sebagai berikut: “Awalnya memang apa..kita sentuhnya di kerjasama untuk gaji atau payroll jadi karena sekolah yang begitu besar sistem penggajiannya masih manual jadi otomatis sangat gak efisien ya waktunya ngitung uang ngamplopin terus apa istilahnya bagi satu-satu manggil kalau sedangkan payroll kalau setuju dengan kami ya tinggal saat itu juga masuk ke rekeningnya.” 7 Dari hasil wawancara di atas penulis sedikit memahami, bahwasanya terjalinnya kerjasama antara Bank Syari’ah Bukopin cabang dengan Yayasan Al-Falah Asslam Sidoarjo bermula dari ketertarikan Bank Syariah Bukopin cabang untuk membenahi sistem lumayan sedikit rumit yang dijalankan oleh lembaga pendidikan Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo dalam melakukan pembayaran honor para tenaga pendidiknya. Dimana Yayasan Al- Falah Assalam Sidoarjo masih menggunakan cara yang lama yaitu menggunakan amplop dalam pentransferan gaji tenaga pendidik. Menurut marketing Bank Syariah Bukopin cabang cara seperti itu merupakan cara klasik yang menyita banyak waktu sehingga tidak ada korelasi dengan latar belakang Yayasan Al 7 Data dokumentasi dan wawancara dengan bapak Ditto Saladin selakuk relationship officer Bank Syariah Bukopin cabang pada tanggal 10 Mei 2016 pukul 11: 00 AM Falah Assalam Sidoarjo yang besar serta mengadopsi sistem yang modern. Berangkat dari itulah pihak Bank Syariah Bukopin cabang berinisiatif untuk menjalin kerjasama dengan Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo guna memberikan suasana modern sesuai dengan pola Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo dan efisiensi waktu dalam memenuhi tanggung jawab terhadap tenaga pendidikguru. Oleh karena itu, Pada tahun 2012 Bank Syariah Bukopin cabang melakukan kerjasama dengan Yayasan Al Falah Assalam yang ditandatangani dalam sebuah memorandum of understanding MOU dengan jangka waktu 2 dua tahun, namun sampai saat ini, kerjasama antara Bank Syariah Bukopin cabang dengan Yayasan Al Falah Assalam masih tetap berjalan. Hal tersebut menunjukkan adanya perpanjangan kontrak kerjasama antara kedua pihak. Pada dasarnya, rumitnya proses pembagian gaji di Yaysasan Al Falah Assalam Sidoarjo merupakan langkah utama yang mendorong Bank Syariah Bukopin cabang untuk menjalin kesepakatan kerjasama dengan pihak Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo tersebut dengan harapan adanya kesepakatan kerjasama itu memberikan keuntungan bagi Yayasan baik dalam sektor keuangan, keamanan, kelancaran proses dan penggajian. Sasaran utama Bank Syariah Bukopin cabang di Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo adalah pembayaran gaji para guru dan karyawan yang dalam bahasa Perbankan disebut dengan payroll. Payroll merupakan Pembayaran gaji karyawan institusilembaga melalui teknologi terkini secara mudah, aman dan fleksibel. Dimana dengan adanya jasa payroll tersebut pada yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo pembayaran gaji langsung masuk ke dalam rekening guru masing-masing tanpa ada keterlambatan waktu. Pelayanan pembayaran gaji guru merupakan salah satu dari pelayanan Jasa Bank Syariah Bukopin cabang yang diberikan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bank menawarkan produk jasa kepada nasabah atau orang lain yang membutuhkan dimana dengan pelayanan jasa tersebut Bank akan memperoleh pendapatan. Pelayanan penggajian guru yang diberikan Bank Syariah Bukopin cabang pada Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo termasuk sebagian dari pelayanan jasa payroll, layanan ini merupakan layanan yang diberikan oleh Bank Syariah dalam melaksanakan pembayaran untuk kepentingan nasabah, dimana Bank Syariah akan memperoleh fee dari adanya pelayanan jasa yang diberikan. Sebelum pembayaran gaji para guru dicairkan oleh Bank, Yayasan Al Falah Assalam Sidoarjo terlebih dahulu melakukan pemberitahuan kepada Bank seperti yang dijelaskan oleh narasumber sebagai berikut: “Mereka kan sudah sepakat kerjasama dengan kita ya maka setiap bulannya pihak Al Falah tuh memberikan