Strategi pemasaran STRATEGI PEMASARAN BANK SYARIAH MENGGUNAKAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING : STUDI PADA BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG PADA YAYASAN AL FALAH ASSALAM SIDOARJO.
Oleh karena itu, beberapa perusahaan memilih untuk tidak melayani semua potensi pasar itu. Mereka lebih memilih untuk
melayani segmen-segmen tertentu, dengan tujuan agar mereka dapat melayani konsumen dengan efektif dan efisien. Disamping itu, mereka
juga menyesuaikan dengan kondisi internal perusahaan baik dalam kemampuan financial maupun sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan itu sendiri. Ada tiga hal yang perlu dilakukan dalam penerapan strategi pemasaran sebagai berikut.:
15
1 Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar kedalam kelompok-kelompok yang berbeda. Masing-masing
kelompok mempunyai cirrisifat yang sama atau hampir sama.
16
Segmentasi pasar adalah usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk
tertentu dan memerlukan bauran pemasaran tersebut. Perusahan menetapkan berbagai cara yang berbeda dalam memisahkan pasar
tersebut, kemudian mengembangkan profil-profil yang ada pada setiap bagian pasaran, dan menilai daya tarik masing-
masing bagian tersebut.
17
15
Ibid. Hal. 70
16
Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran ,…
17
Philip Kotler, Ma aje e Pe asara …, 371
Ada beberapa variable yang dapat digunakan dalam proses segmentasi
pasar: geografi,
demografi, psikografi,
dan behavioristik.
18
a. Segmetasi geografis: yaitu membagi pasar berdasarkan wilayah
yang berbeda, seperti Negara, Propinsi, Daerah, Kota atau Desa. Dari sini perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi
dalam satu wilayah, beberapa wilayah atau bahkan semua wilayah dengan cara memerhatikan variasi-variasi kebutuhan
dari wilayah itu. b.
Segmentasi demografis: yaitu pasar membagi pasar menjadi sebuah kelompok berdasrkan usia, jenis kelamin, julah
keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, atau kesukuan. Variable ini merupakan variable yang paling popular
dalam membagi-bagi kelompok konsumen karena variable ini lebih mudah untuk diukur.
c. Segmentasi psikografi: yaitu konsumen di bedakan berdasarkan
kelas sosial, gaya hidup, atau cirri-ciri kepribadian. Orang yang satu wilayah demografis bisa saja memiliki perbedaan dalam
profil psikografisnya. d.
Segmentasi behavioristik: yaitu konsumen dibagi kedalam kelompok-kelompok
berdasrkan pengetahuan,
sikap, penggunaan atau tanggapan mereka terhadap sebuah produk
18
Samsul Anam, Ahmad Khairul Hakim, Muhamad Ahsan, Airlangga Bramayuda, Manajemen Pemasaran, 2013, IAIN Sunan Ampel Press, Surabaya, Hal. 70
2 Pentargetan pasar
Pasar sasaran atau market targeting terdiri dari sekumpulan pembeli yang mempuyai kebutuhan atau karakter
yang sama, yang ingin dilayani oleh perusahaan.
19
Dalam melakukan pentargetan pasar perusahaan bisa menggunakan salah
satu dari tiga alternatif strategi pencakupan pasar sebagai berikut:
20
a. Pemasaran tak ber-beda: yaitu perusahaan memilih semua pasar
dengan satu tawaran dan mengabaikan perbedaan segmen pasar.
b. Pemasaran berbeda: yaitu perusahaan beroperasi dalam
beberapa segmen pasar dan menyusun pemasaran berbeda untuk setiap segmennya. Dengan tujuan agar produk bisa
diterima disemua kalangan dan perusahaan bisa mengharap pembelian ulang yang lebih besar karena produknya cocok
dengan keinginan konsumen disemua lapisannya. c.
Pemasaran terpusat: yaitu perusahaan melayani sebesar- besarnya dari satu atau beberapa segmen pasar kecil. Dengan
pemasaran ini perusahaan dapat memperoleh posisi yang kuat dalam pasar yang dilayani.
19
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi 7, 1993, JakartaFE Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 391.
20
Samsul Anam, Ahmad Khairul Hakim, Muhamad Ahsan, Airlangga Bramayuda, Manajemen Pemasaran,..72
3 Penempatan pasar
Penepatan atau positioning adalah tindakan merancang produk atau bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertantu
diinginkan konsumen, sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan
perusahaan dalam kaitannya para pesaingnya.
21
5. Bauran pemasaran
Dalam membangun strategi fungsional pemasaran yang efektif, perusahaan dapat menggunakan variable-variabel bauran pemasaran
marketing mix yang terdiri dari empat elemen sebagai berikut:
22
1 Produk product
Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahan kepada pasar sasaran.
23
Pada dasarnya, seseorang membeli sesuatu tidak hanya ingin memiliki saja melainkan barang
yang dibeli dapat bermanfaat atau dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, jenis manfaat
dan tingkat kepuasan seseorang berebeda-beda sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing.
24
21
Philip Kotler, Ma aje e Pe asara ,…
22
M. Ismail, Yusanto, dan Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif Syariah,..77
23
Philip, Kotler, Marketi g….., 41
24
Siswanto sutojo, Kerangka Dasar Manajemen Pemasaran, 1988, PT. Pustaka Binama Presindo, Jakarta, Hal. 77
2 Harga Price
Harga adalah sejmlah uang yang harus dibayar oleh konsumen pada penjual untuk mendapatkan barang
25
Harga seringkali dijadikan indicator nilai ketika harga tersebut
dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Apabila manfaat yang dirasakan oleh konsuemen
meningkat maka nilainya juga akan meningkat.
26
3 Distribusi place
Saluran distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa
dari perusahaan produsen dan konsumen sehingga penggunaan barang dan jasa tersebut sesuai dengan yang diperlukan.
27
Saluran distribusi dalam bahasa yang sederhana berarti cara yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengirimkan tawaran dan cara masyarakat mengaksesnya.
28
Saluran distribusi merupakan salah satu kegiatan pemasaran. Penentuan saluran distribusi adalah
penentuan lembaga penyalur yang akan menyampaikan barang atau jasa kepada para konsumen.
29
25
Philip, Kotler, Marketing, 1994. Hal. 41
26
Samsul Anam, Ahmad Khairul Hakim, Muhamad Ahsan, Airlangga Bramayuda, Manajemen Pe asara ,….103
27
Samsul Anam, Ahmad Khairul Hakim, Muhamad Ahsan, Airlangga Bramayuda, Manajemen Pemasaran,..117
28
Imam Nawawi, 2010, Manajemen Strategi Sektor Publik,..108
29
Heidjrachman, Ranupandojo, Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, 1990, UUP AMP YKPN, Yogyakarta, Hal. 243
4 Promosi promotion
Promosi, adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh penjual untuk memperkenalkan produk pada calon konsumen dan
membujuk mereka agar membeli, dan mengingatkan kembali konsumen lama agar melakukan pembelian ulang.
30
Promosi merupakan kegiatan untuk menyebar luaskan informasi tentang
barang atau jasa yang dijual dengan tujuan untuk mengubah pola piker konsumen.
5 People
Orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam setiap perusahaan, setiap orang yang tindakan dan
perilakunya memiliki dampak langsung pada pelanggan. Kaitanya People dalam bauran pemasaran disini adalah pekerja yang
menyampaikan produk perusahaan pada konsumen. Dimana dalam hal ini perusahaan melakukan penilaian dan memperhatikan
kinerja keryawan SDM dalam penyampaian produk perusahaan kepada konsumen.
6 Process
Proses produksi atau operasi merupakan factor penting bagi konsumen high-tact service, yang sering kali berperan sebagai co-
producer. Pelanggan restoran misalnya, sangat terpengaruh oleh cara staf melayani mereka.
30
Marwan Asri, Marketing, 1991, Hal. 357
7 Physical Evidence
Salah satu unsur penting dalam menawarkan produk perusahaan adalah dengan jalan menawarkan bukti fisik dari
karakterisik barang atau produk. Bukti fisik bisa dalam berbagai bentuk, yaitu tempat dan fasilitas yang ada pada perusahaan,
brosur, proses transaksi dengan layanan yang baik dan tempat yang nyaman, dan lain-lain.
6. Strategi pemasaran dalam perspektif Islam
Dalam prinsip Syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi dengan semangat beribadah kepada Allah sang maha pencipta,
berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh kesejahtraan bersama, bukan hanya untuk kepentingan golongan atau kepentingan
sendiri, Rasulullah selalu menjelaskan dengan baik kepada para pembelinya akan kekurangan dan kelebihan produk yang dijualnya.
31
Rasulullah telah telah mengajarkan umatnya untuk berdagang dengan menjunjung tinggi etika keislaman. Dalam aktifitas jual beli
umat islam dilarang melakukan tindakan kebatilan, melainkan dianjurkan untuk saling ridho. Hal tersebut di jelaskan dalam firman
Allah surat An-Nisa: 29: وو لا و اذذذذ و لاوذذذذ أواوب مذذذذمأواوذذذذا اونياذذذذلاا ّيأاي
ووونذذذذ و اذذذذ موووذذذذ مووأو او ذذذذطا مأ ومو ا وضارم
تق وام ح و ووا وهاوّواو سفنأواوب
{ 92
و }
31
Thorik Gunara dan Utus Hardiyanto Sudibyo, 2007, Marketing Muhammad, Madani Prima, Bandung, Hal, 61
Artinya: “wahai orang-orang yang beriman Janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil tidak benar,
kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka diantara kamu. Dan kamu jangan membunuh dirimu, sungguh Allah
maha penyayang kepadamu. “ Q.S. An-Nisa`: 29.
32
a. Etika pemasaran dalam islam
Secara umum etika dapat didefinisikan satu usaha sistematis, dengan menggunakan akal untuk memaknai individu
atau sosial kita, pengalaman moral, dimana dengan cara itu dapat menentuikan peran yang akan mengatur tindakan nilai manusia
dan nilai yang bermanfaat bagi kehidupan
33
. Pada dasarnya islam sangat mengakui hasrat manusia untuk
melakukan bisnis, tidak seperti agama-agama lain, bahkan islam tidak mencela bisnis ataupun aktivitas duniawi lainnya. Menurut
islam tidak ada yang salah dalam perdagangan dan sistem mencari untung yang adil. Dalam kenyataannya orang yang melakukan
aktivitas perdagangan dengan jujur sesuai dengan perintah Allah akan dianuggrahi pahala yang setimpal oleh Allah di akhirat.
34
Oleh karena itu, Islam sangat menekankan nilai etika dalam kehidupan manusia. tanpa terkecuali dalam proses pemasaran.
Prinsip marketing seharusnya menerapkan etika, sesuai dengan
32
Yayasa Pe yela ggara Pe terje ahPe tafsir al Qura , al Qur’a da Terje aha ya “audi Arabia: Mujamma Al
Malik Fadh Li Thiba’ At Al Mush-Haf Asy Syarif, t.t. 670.
33
Taha Jabir, Bisnis Islam, 2005, Yogyakarta, AK Group, hal. 4
34
Taha Jabir, Bisnis Islam,..33
tuntutan Rasulullah yaitu mampu menciptakan pelanggan yang loyal, juga membuat pelanggan percaya dengan cara kejujuran,
keikhlasan, silaturrahmi, dan bermurah hati.
35
b. Strategi pemasaran dalam Islam
Islam menganjurkan kejujuran dalam segala hal tanpa terkecuali dalam memasarkan produk dan menetapkan harga.
Seperti yang yang telah dicontohkan Rasulullah saat melakukan perdagangan, baliau sangat sangat mengedepankan adab dan dan
etika dagang yang sangat luar biasa. Ada beberapa perinsip yang dipegang Rasulullah dalam berdagang sehingga mendapat
keuntungan yang berlipat ganda dan limpahan kebahagian.
36
1. Penjual tidak boleh mempraktikkan kebohongan dan penipuan
dalam produkjasa yang diberikan pada pembeli. 2.
Penjual harus menjauhkan diri dari sumpah yang berlebihan dalam menjual produkjasanya.
3. Harus ada kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli.
4. Penjual harus tegas terhadap timbangan dan takaran.
5. Orang yang membayar dimuka suatu barang tidak boleh
menjual barang tersebut kecuali sudah menjadi miliknya. 6.
Tidak boleh ada monopoli dagang. 7.
Tidak boleh ada harga komoditi yang melebihi batas.
35
Thorik Gunara dan Utus Hardiyanto Sudibyo, 2007, Marketing Muhammad …9
36
Thorik Gunara dan Utus Hardiyanto Sudibyo, 2007, Marketing Muhammad, Madani Prima,..69- 70
c. Menentukan pangsa pasar dalam Islam
Penentuan pasar merupakan suatu langkah dalam mencapai hasil yang diinginkan karena dalam membuka usaha terdapat
beberapa cara yang berbeda, sesuai dengan objek pasar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan pangsa
pasar produk dalam Islam sebagaimana berikut:
37
1 Pandangan yang komprehensif
Pndangan ini merupakan pandangan lengkap tentang pasar yang dapat direalisasikan dalam beberapa periode.
Seperti hal nya Allah SWT. Mengutus para nabi pada umatnya sedangkan Nabi Muhammad diutus untuk semua manusia
bahkan titik perhatiannya mencakup alam semesta termasuk jin, hewan, dan tumbuh-tumbuhan bahkan juga mencakup batu
dan benda mati lainnya. 2
Langkah yang bertahap Untuk mencapai pandangan yang komprehensif sekaligus
merealisasikannya ada beberapa langkah yang harus lakukan sebagi berikut:
a Memulai mengerjakan perintah dari diri sendiri
“….bangunlah…” b
Memperingati orang lain “..lalu berilah peringatan..”
37
Ali Muhammad Taufiq, Praktik Manajemen Berbasi Al-Quran, 2004, Gemi Insani, Jakarta, hal. 121-122
c Memperingati keluarga terdekat “dan berilah peringatan
kepada kerabat- kerabatmu yang terdekat” asy-Syu’araa’:
214. d
Memeperingati kaum yang buta huruf “dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di
antara mereka” al-Jumu’ah:2 e
Dan kepada manusia yang ada disekitarnya, “supaya kamu member peringatan kepada ummul Qura penduduk
mekah dan penduduk negeri-negeri sekelilingnya.” asy-
Syu’araa’: 7 f
Kemudian mencakup keseluruhan manusia “dan kami tidak mengutus kamu melainkan kepada umat manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan.” Saba’:28
g Kemudian terciptalah objek yang telah ditentukan “dan
tidak kami mengutus kamu , melainkan untuk menjadi rahmat gabi semesta alam.” al-Ambiyaa’:107
Jadi langkah awal yang harus dilakukan sebelum memasarkan sebuah produk adalah menentukan objek pandangan
secara sempurna, kemudian menentukan langkah-langkah untuk dapat merealisasikannya seperti penjelasan diatas. Miasalnya,
objek terakhir dari produk ini bertarap nasional atau sampai internasional, kemudian perusahan harus memulai dari pasar
cabang yang ada disekitarnya, setelah itu mencakup semua wilayah, Kota dan Provinsi, kemudian beberapa Provinsi dan
terakhir mencapai tingkat nasional hingga bisa mengespor produk keberbai Negara.
Disamping itu Islam Mengajarkan agar seorang marketer harus pandai dalam melakukan promosi. Dalam menjalankan tugas
hal ini kaitannya dengan promosi, marketer muslim harus memiliki jiwa Syariah Marketer. Dalam Islam ada empat
karakteristik marketing syariah Syariah Marketing yang dapat dijadikan panduan bagi para marketer, diantaranya sebagai
berikut:
38
1 Teistis Rabbâniyah
Seorang syariah marketer akan segera mematuhi hukum syariah dalam segala aktivitasnya begitu juga dengan
Marketing mix-nya, dalam mendesain produk, menetapkan harga, dalam melakukan promosi, senantiasa dijiwai oleh nilai-
nilai religius. 2
Etis Akhlâqiyyah Syariah marketer harus mengedepankan akhlak moral,
etika dalam seluruh aspek kegiatannya.
38 38
Hermawan Kartajaya, dan Muhammad Syakir Sula, Syari ’ah Marketti g, 2006, Bandung: PT
MizanPustaka, hal. 28.
3 Realistis al-wâqi’iyyah
Syariah Marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, antimodernitas dan kaku. Syariah Marketing, adalah
konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan dan keluwesan Syariah Islamiyah yang melandasinya.
4 Humanistis insâniyyah
Bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan
terpelihara, serta sifat –sifat kehewanannya dapat terkekang
dengan panduan syariah.
BAB III METODE PENELITAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, dalam hal ini, peneliti ingin
menggambarkan fenomena secara terperinci dan mendalam. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti merupakan sebagai instrumen kunci.
1
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem
pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Menurut Whifney metode deskriptif merupakan suatu pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat.
2
Penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor adalah sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan yang secara hakikat cakupan dan peristilahannya bergantung pada pengamatan manusia.
3
1
Sugiono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Alfabeta, Bandung, hal. 9
2
Moh. Nazir, 1988, Metode Penelitian, Ghilia Indonesia, Jakarta, hal. 63
3
Lexi J Moleong, 2009, Metotologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 4
Bodgan dan Biklen juga mengatakan seperti yang dikutip oleh Sugiono bahwa karakteristik penelitian kualitatif, ialah:
4
Pertama Dilakukan pada kondisi alamiah, langsung kesumber data dan peneliti
adalah instrument kunci. Kedua Peneliti kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar
sehingga tidak menekankan pada sebuah angka. Ketiga Penelitian kualitaitif lebih menekankan pada proses dari pada hasil .keempat
Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif. Kelima Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.
Maka dari itu, dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan,
mencatat secara hati-hati sesuatu yang terjadi , melakukan analisis refletif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan dan
membuat laporan secara mendetail. B.
Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi atau obyek penelitian yang berjudul Strategi pemasaran
Bank Syariah menggunakan memorandum of understanding studi pada Bank Syariah Bukopin cabang pada Yayasan Al Falah Assalam
Sidoarjo, Bank Syariah Bukopin cabang tersebut beralamatkan di Jalan Raya Waru Ruko Gateway Blok A5-6 Sidoarjo 61254. Hal ini
dikarenakan keberadaan Bank Syariah Bukopin cabang Sidoarjo
4
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD,..13-14
strategis sehingga mampu menjangkau lembaga pendidikan islam yang ada di daerah Sidoarjo khususnya bagian utara.
C. Jenis dan Sumber Data
Data adalah sesuatu yang diperoleh dari lapangan dan belum diolah, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata verbal dan
bukan berbentuk angka yang dikumpulkan guna memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
5
Dalam penelitian sumber data merupakan subyek dari data yang diperoleh, ada beberapa sumber data yang diperoleh oleh peneliti
dalam penelitian ini yang berasal dari kata-kata, tindakan dan sumber tertulis, dimana sumber data tersebut berasal dari:
1 Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan.
6
Data primer merupakan sumber data utama dalam proses pengumpulan data, dan merupakan data yang diambil
langsung dari subyek penelitian. Sebagai mana berikut: a.
Manajer Bank Syariah Bukopin Cabang b.
Staf bagian marketing c.
Staf lembaga pendidikan Yayasan Al Falah Assalam 2
Data sekunder Data sekunder adalah data yang dihasilkan dari
pengumpulan orang lain. Data sekunder ada yang bersifat pribadi
5
Suharsimi Arikunto, 2006, prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik, rienika cipta, Jakarta, hal.12
6
Nasution, 2001, metode research penelitian ilmiah, bumi aksara, Jakarta, hal. 143
seperti dokumentasi perusahaan, begrafi organisasi dan lain sebagainya. Ada juga yang bersifat umum seperti perpustakan.
7
D. Tahap-Tahap Penelitian
1 Tahap pra lapangan
Tujuan dari adanya tahapa ini adalah untuk mengetahui apa yang perlu diketahui dan disebut juga tahap orientasi untuk memperoleh
gambaran umum. 2
Tahap lapangan Pada tahap ini peneliti mulai memasuki proses pengumpulan data
yang digunakan dalam mempertajam masalah untuk kemudian dianalisis dalam rangka memecahkan masalah.
Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam proses tahap lapangan ini, seperti yang di
ungkapkan oleh Seidel berikut ini:
8
Pertama peneliti mencatat yang berupa catatan lapangan, kemudia catatan tersebut diberi kode agar
sumber data yang di catat dapat ditelusuri.Kedua peneliti mengumpulkan data yang sudah diperoleh kemudian memilah-
milah, mengklasifikasikan, membuat rangkuman dan membuat tanda pada data yang diperoleh. Ketiga peneliti akan membuat
kategori data agar mempunyai makna, mencari sekaligus membuat temuan-temuan umum. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih
oleh peneliti yaitu kualitatif.
7
Nasution, 2001, metode research penelitian ilmiah, ..150
8
Lexi J Moleong, Metotologi Penelitian Kualitatif,..144
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tentang starategi pemasaran Bank Syriah dalam memasarkan salah satu produk mereka melalui lembaga
pendidikan ini, data dari subyek penelitian dikumpulkan melalui: 1
Wawancara Wawancara merupakan sebuah percakapan dengan maksud
tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan terwawancara dengan harapan denagan harapan memperoleh
informasi secara luas untuk kemudian didalami pada masa-masa yang akan datang. Wawancara merupakan pembiacaraan yang
formal dimana hubungan pewawancara dengan terwawancara dalam suasana biasa dan wajar, sedangkan pertanyaan dan jawaban
seperti pembicaraan biasa dalam kehidupan sehari-hari.
9
2 Observasi
Observasi dilakukan menggunakan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi,
proses atau perilaku. Pengumpulan data dengan menggunakan alat indera dan diikuti dengan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala-gejalafenomena yang diteliti.
10
Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah pada saat mengikuti informan untuk memasarkan produk, dimana peneliti
mengamati secara visual menggunakan indera mata dan pendengar
9
Lexi J Moleong, Metotologi Penelitian Kualitatif,…186
10
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 1997, Metodologi Penelitian, Cet. 1 Bumi Aksara, 1Jakarta, Hal. 70.
untuk mengetahui strategi pemasaran Bank Syariah Bukopin cabang sebagai subyek penelitian.
Selain itu peneliti juga melakukan observasi menganai apa saja kendala yang menghambat proses pemasaran tersebut sehingga
pemasaran yang dilakukan tidak sesuai dengan harapan. 3
Dokumentasi Dokumentasi merupakan mengumpulkan berbagai macam
dokumen untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini. Baik dalam bentuk gambar, suara, file atau data lain.
Penggunaan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan data-data
tentang berbagai hal yang berhubungan dengan strategi pemasaran Bank Syariah Bukopin Cabang.
Untuk lebih memudahkan maka peneliti menggambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data
No Data
Suber Data Teknik Pengumpulan
Data
1 Profil Bank Syariah
Bukopin cabang Sidoarjo
Manajer Wawancara,
dokumentasi
2 Perencanaan strategi
pemasaran Manajer, Bidang
marketing Wawancara, observasi,
dokumentasi
3 Faktor pendorong
diadakanyna strategi pemasaran
Manajer, bidang marketing
Wawancara, observasi, dokumentasi
4 Proses pemasaran
Bidang marketing Wawancara, observasi,
dokumentasi
5 Output dari adanya
strategi pemasaran Manajer, bidang
marketing, staf Yayasan Al Falah
Assalam Wawancara, observasi,
dokumentasi
F. Teknik Validitas Data
Validitas data merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh
peneliti. Data yang valid adalah data yang tidak bertentangan antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang terjadi pada obyek
penelitian.
11
Untuk menguji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian digunakan beberapa hal sebagai berikut:
1 Perpanjangan keikutsertaan
Keikutsertaan peneliti
sangat menentukan
dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan
dalam waktu
singkat, tetapi
memerlukan perpanjangan
keikutsertaan peneliti pada latar penelitian.
12
Perpanjangan keikut sertaan peneliti akan meningkatkan derajat kepercayaan data yang
dikumpulkan peneliti, disamping itu, juga dapat membangun kepercayaan para subyek terhadap peneliti dan juga kepercayaan
diri peneliti. 2
Ketekunan pengamatan Ketekunan
pengamatan dilakukan
dengan maksud
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada
hal-hal tersebut secara rinci.
13
Dalam konteks ini, sebelum mengambil pembahasan penelitian, peneliti telah melakukan
11
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, …26
12
Lexi J Moleong, Metotologi Penelitian Kualitatif,..327
13
Lexi J Moleong, Metotologi Penelitian Kualitatif,..329
pengamatan terlebih dahulu secara tekun dalam upaya menggali data atau informasi untuk di jadikan obyek penelitian yang pada
akhirnya peneliti menemukan permasalahan yang menarik untuk diteliti. Yaitu strategi pemasaran Bank Syariah menggunakan
memorandum of understanding Studi pada Bank Syariah Bukopin Cabang pada Yayasasn Al Falah Assalam Sidoarjo
3 Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
14
Triangulasi dalam pengujian kredibiltas ini diartikan sebagai pengecekan data dari beberapa sumber dengan menggunakan
berbagai cara, dan berbagai waktu, dari itu terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.
Triangulasi teknik
berarti peneliti
menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Adapun triangulasi sumber berarti untuk
mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Sedangkan triangulasi waktu berarti peneliti melakukan
pengumpulan data yang sama dalam situasi atau waktu yang berbeda.
15
14
Lexi J Moleong, Metotologi Penelitian Kualitatif,...330
15
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD,..274
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah upaya dalam proses bekerja dengan data, mengorganisasikan data, membagi-bagikan data sehingga menjadi
satuaan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola yang cocok dengan penelitian, menemukan hal-hal yang penting dan dapat
dipelajari kemudian
memutuskan apa
hasil dari
analisis tersebut.
16
Miles dan Huberman 1984, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
langsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
17
Ada beberapa langkah dalam aktivitas analisis data:
18
1 Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya, dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas sehingga memberikan
kemudahan bagi peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari kembali bila sewaktu-waktu diperlukan.
19
2 Penyajian data
Penyajian data adalah uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data dilakukan
dengan menggunakan bentuk teks naratif. Dengan adanya
16
Lexi J Moleong, Metotologi Penelitian Kualitatif,.. 248
17
Dikutip dari Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD,..246
18
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD,..247
19
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD,..247
penyajian data
ini akan
mempermudah peneliti
untuk memamahami apa yang terjadi sehingga dapat merencanakan
proses selanjutnya.
20
3 Verivikasikesimpulan
Kesimpulan adalah temuan baru yang sebelumnya blum pernah ada. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan
data, maka
kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
21
20
Ibid.249
21
Ibid.252
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah berdirinya Bank Syariah Bukopin cabang
Perjalanan PT Bank Syariah Bukopin cabang dimulai dari sebuah Bank umum, PT Bank Persyarikatan Indonesia yang
diakusisi oleh PT Bank Bukopin Tbk. Untuk dikembangkan menjadi Bank Syariah. PT Bank Syariah Bukopin mulai
beroperasi, dengan melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah setelah memperoleh izin operasi Syariah dari Bank
Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2008, pada tanggal 9 Desember sudah mulai beroperasi dan pada tanggal 11 Desember 2008
diresmikan oleh wakil presiden Republik Indonesia. Komitmen penuh dari PT Bank BUkopin Tbk. Sebagai
pemegang mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal dalam rangka untuk menjadikan PT Bank Syariah Bukopin sebagai
syariah dengan pelayanan terbaik. Pada tanggal 10 Juli 2009 melalui surat persetujuan Bank Indonesia, PT Bank Bukopin Tbk
telah mengalihkan hak dan kewajiban usaha Syariahnya kedalam PT Bank Syariah Bukopin.
1
1
Data dokumentasi di Bank Syariah Bukopin cabang pada tanggal 10 Mei 2016, pukul 11: 45 AM
2. Letak geografis Bank Syariah Bukopin Cabang
Letak geografis Bank Syariah Bukopin cabang berada di bagian utaran Sidoarjo, tepatnya di Jalan Raya Waru Ruko
Gateway Blok A5-6 Sidoarjo 61254. Bank Syariah Bukopin cabang Sidoarjo termasuk di dalam wilayah Kecamatan Waru
Sidoarjo, Letak bangunan Bank Syariah Bukopin sangat strategis dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah utara dekat dengan Giyant, terminal Bungurasih dan Cito. Sebelah selatan dekat dengan Tanggulangin tempat
pengerajin tas. Sebelah timur dengan perumahan Taman dan pabrik Waru indusri. Sebelah barat dekat dengan Lotte Mart dan
sekolah Singapore. Bangunan kantor Bank Syariah Bukopin Cabang memiliki
desain minimalis, dengan hampir 70 badan dan ruangan bangunan terbuat dari kaca, bangunan terdiri dari 3 lantai:
Lantai I terdiri dari Banking Hall, Counter Teller, Counter CS, Ruang Back Office, Kamar mandi. Lantai II terdiri dari Ruang
tunggu, Ruang Pimpinan, Ruang Meeting, Ruang Account Officer, Ruang Relationship Officer, Ruang sekertaris, Musholla, Dapur
dan Kamar mandi. Lantai III terdiri dari Ruang SDI, Ruang Legal, Ruang Internal Control, Ruang ADM Pembiayaan Ruang Matting.
2
3. Visi dan Misi Bank Syariah Bukopin cabang
2
Data dokumentasi dan observasi sewaktu peneliti magang di Bank Syariah Bukopin caabang pada tanggal 09 Oktober 2015, pukul 01:58 PM
a. Visi
Menjadi Bank Syariah pilihan dengan pelayanan terbaik b.
Misi 1
Meningkatkan pelayanan terbaik kepada nasabah 2
Membentuk sumber daya insani yang professional dan amanah
3 Memfokuskan penegembangan usaha pada sektor UMKM
usaha mikro kecil dan menengah 4
Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder.
3
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi untuk menjelaskan tentang posisi keberadaan karyawan, tentang siapa atasan dan bawahannya.
Adapun perincian struktur organisasi Bank Syariah Bukopin cabang dapat dilihat di bawah ini:
4
1 Pemimpin cabang
: Yuanda Angaka Kusuma 2
RPP : Mudji Utomo
3 Team leader
: Syamsun Nahar a.
Account officer : Resty Z Farida
: Rusman Djaya : Arif Pramana P
: Pengky Saputra : Dian Permata Sari
: Enggala Putra Astia
b. Relationship officer
: Yeti Marinda
3
Data dokumentasi di Bank Syariah Bukopin cabang pada tamggal 10 Mei 2016, pukul 11: 45 AM
4
Data observasi pada 10 Mei 2016, pukul 11: 50 AM
: Dian Indriana : Ditto Saladin
: Betris Eva E : Resna Ayu NA
: Septiani Pagliani D : Asttrie Karlina
4 Meneger Oprs Plyn
: Ellis Ferdyna a. Legal
: Novi Hariyani b. Sarlog SDI
: Imam Mustain c. Internal Control
: Yoyok E W d. Pembiayaan
: Riezky O : Fungky Ariya Waro
: Dudi Tj e.
Pelayanan : Fira Nita A
: Ayu Aprilia I : Fitria Apriliani
: Faisal Faruq Z : Eka Indra Okta
: Hengki Catur irawan
5 Sek Oprtr
: Eka Restu W 5.
Produk dan Jasa Bank Syariah Bukopin cabang a.
Produk Pendanaan 1
Tabungan iB Siaga Simpanan pada Bank Syariah Bukopin untuk
perorangan dalam bentuk mata uang Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan secara sewaktu-waktu
dengan cara tertentu yang telah dipersyaratkan. 2
TabunganKu iB
Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh
bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3 Tabungan iB SiAga Bisnis
Simpanan yang diperuntukan bagi perorangan dan badan usaha, yang penarikannya dapat dilakukan sesuai
dengan syarat dan ketentuan tertentu yang telah disepakati dan informasi keterangan transaksi.
4 Tabungan iB Rencana
Jenis tabungan
berjangka dengan
manfaat pendidikan dan multiguna yang memberikan potensi yang
kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa depan sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa
gratis. 5
Deposito iB Jenis simpanan dalam mata uang rupiah yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara deposan dengan pihak bank.
6 Giro iB
Simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan Cek atau sarana perintah pembayaran lainnya atau melalui pemindahbukuan lainnya.
b. Produk Pembiayaan
1 Pembiayaan iB Jual-Beli Murabahah
Jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.
2 Pembiayaan iB Jual-Beli Istishna
Pembiayaan suatu barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan
tertentu yang disepakati antara Nasabah dan penjual atau pembuat barang.
3 Pembiayaan iB jual-beli Istishna Pararel
Akad jual beli dimana bank penjual memesan barang kepada pihak lain produsen untuk menyediakan
barang sesuai dengan kriteia dan persyaratan tertentu yang telah disepakati nasabah pembeli dengan pembayaran
sesuai dengan kesepakatan.
4 Pembiayaan iB Bagi Hasil Musyarakah
kerjasama 2 dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu, masing-masing
pihak memberikan
kontribusi dana
dan atau
karyakeahlian dengan
kesepakatan keuntungan dan resiko menjadi tanggungan bersama sesuai kesepakatan.
5 Pembiayaan iB Bagi Hasil Mudharabah
kerjasama antara pemilik modal dan pengelola untuk suatu usaha tertentu dengan kesepakatan bagi hasil.
Akad yang digunakan adalah Mudharabah, yaitu kerjasama antara Bank dengan nasabah, dimana pihak bank
menyediakan seluruh modal dan nasabah sebagai pengelola dengan pembagian keuntungan berdasarkan
nisbah bagi hasil yang telah disepakati. 6
Pembiayaan iB
Investasi terikat
Mudharabah Muqoyyadah
Pembiayaan Mudharabah untuk kegiatan usaha yang cakupannya dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha
waktu dan daerah sesuai permintaan pemilik dana. 7
Pembiayaan iB Pinjaman Qardh Pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan
kewajiban pihak
peminjam mengembalikan
pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu
tertentu. 8
Pembiayaan iB Kepemilikan Mobil
Merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan mobil yang menggunakan akad Murabahah, yaitu jual beli barang
sebesar harga perolehan ditambah dengan margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
9 Pembiayaan iB Kepemilikan Propeti
pembiayaan yang diberikan bank untuk pembelian atau
renovasi rumah
tinggal, pembelian
rumah susunapartemen, rumah toko atau kantor.
10 Pembiayaan iB K3A
Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah Bukopin kepada Koperasi Karyawan kopkar, Koperasi
Pegawai, Koperasi Pegawai Negeri KPN atau koperasi sejenis lainnya yang diteruskan kepada anggotanya untuk
memenuhi berbagai kebutuhan. 11
Pembiayaan iB KKPA - Relending Syariah pembiayaan dengan prinsip syariah dalam bentuk
investasi dan modal kerja kepada koperasi primer untuk diteruskan kepada anggotanya, dengan sumber dana berasal
dari Kredit Likuiditas Bank Indonesia KLBI yang dikelola oleh PT. Permodalan Nasional Madani PNM.
12 Pembiayaan iB SiaGa Emas Gadai
Pembiayaan iB SiaGa Emas merupakan produk pembiayaan dimana Bank memberikan fasilitas pinjaman
berdasarkan prinsip Qardh kepada Nasabah dengan menjaminkan emas. Emas yang diagunkan tersebut akan
disimpan dan dipelihara oleh Bank, dan atas pemeliharaan tersebut akan mengenakan biaya sewa dengan prinsip
ijarah. 13
Pembiayaan iB Kepemilikan Emas pembiayaan yang diberikan oleh Bank kepada
Nasabah dengan menggunakan akad Murabahah dalam rangka membantu nasabah untuk memiliki emas.
14 Pembiayaan iB Siaga Pendidikan
Pembiayaan yang diberikan oleh Bank secara prinsip ijara kepada masyarakat yang menempuh
pendidikan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah 15
Pembiayaan iB SiAga Pensiun fasilitas pembiayaan dengan prinsip murabahah
yang diberikan oleh Bank kepada penerima pensiun yang menerima uang pensiun secara rutin setiap bulan dari
Negara APBN.
c. Jasa
1 Cash Management
Layanan perbankan elektronik yang memudahkan nasabah dalam melakukan akses inquiry saldo dan transaksi
secara real time on-line dari terminal computer dari lokasi usaha masing-masing sehingga pengolaan keuangan
menjadi lebih efektif, efisien dan tersentralisasi. 2
Virtual account Nomor sub rekening bayangan dari rekening giro
yang dibuat oleh Bank dan bertujuan untuk mengakomodir keinginan nasabah dan identifikasi transaksi-transaksi
setoran kerekeningnya. 3
Wakaf uang Wakap yang dilakukan oleh seorang, sekelompok
orang, lembaga, atau badan hukum dalam bentuk uang yang dapat dikelola secara produktif dan hasilnya dimanfaatkan
untuk kesejahtraan umat. 4
Save Deposit Box Fasilitas jasa bagi nasabah untuk menyimpan
barang-barang berharga dan dokumen pribadi yang rahasia dengan sistem pengamanan berteknologi modern.
5 Payroll
Fasilitas yang
berfungsi untuk
melakukan pengiriman gaji karyawan dilakukan secara elektronik.
6 Kliring
Produk jasa yang disediakan untuk menjembatani tukarmenukar surat berharga cek, bilyet giro, warkat yang
diterbitkan perbankan antara bank-bank yang menjadi anggota kliring, dimana anggota kliring tersebut ditentukan
oleh Bank Indonesia. 7
RTGS Suatu sistem transfer dana dalam mata uang Rupiah
yang penyelesaiannya dilakukan secara online antar peserta per transaksi secara individual, dimana sistem BI-RTGS
diselenggarakan Bank Indonesia. 8
Kartu ATM iB Siaga Fasilitas layanan kepada nasabah untuk melakukan
transaksi perbankan dengan perangkat mesin ATM Automated Teller Machine yang dimiliki atau ditunjuk
oleh Bank Syariah Bukopin.
5