Mengurus politik adalah kewajiban muslim

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 132 diinginkan oleh Hizbut Tahrir adalah perubahan yang revolusioner, yaitu perubahan dari negara-bangsa menjadi negara khilafah, dengan cara-cara yang revolusioner, yaitu melalui gerakan revolusi dari rakyat. Al-Nabhani menegaskan: ... . 86 . Sesungguhnya al-Ḥ izb Ḥ izbut Tahiīr sampai kepada kekuasaan melalui umat dan menerapkan prinsip secara total. Inilah yang disebut dengan metode revolusi. Metode ini tidak membolehkan bergabung dalam pemerintahan secara parsial … Prinsip-prinsip Islam diterapkan secara revolusioner, tidak menerima metode gradual bagaimanapun kondisinya. Hizbut Tahrir menganggap negara atau pemerintahan yang tidak berlandaskan Islam sebagai sistem kufur dan menolak bergabung dengan pemerintahan tersebut. Bergabung dengan pemerintahan kufur berarti bergabung dengan hukum-hukum kufur yang jelas haram hukumnya bagi kaum muslimin. Hizbut Tahrir juga menolak membantu mereka dalam melakukan perbaikan di bidang ekonomi, pendidikan, sosial- kemasyarakatan maupun di bidang moral. Membantu mereka berarti membantu orang-orang zhalim dan dapat memperkuat kedudukan mereka, melestarikan sistem yang mereka terapkan yang jelas-jelas kerusakan dan kekufurannya. 87 86 Al-Nabhani, Takattul, 64 87 http:hizbut-tahrir.or.id20081205prinsip-penting-dakwah-hizbut-tahrir-2 diakses pada 25 Oktober 2012 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ✁ ✁

BAB IV PEMIKIRAN UPAH HIZBUT TAHRIR

A. Hizbut Tahrir dan Problematika Buruh

Problem ketenagakerjaan atau perburuhan saat ini hampir dihadapi semua negara, baik negara maju maupun berkembang. Problem perburuhan negara maju pada umumnya berkutat pada problem ketenagakerjaan yang berkait dengan mahalnya gaji tenaga kerja, bertambahnya pengangguran karena mekanisasi, tenaga kerja ilegal, serta tuntutan penyempurnaan status sosial ekonomi. Sementara di negara berkembang umumnya problem ketenagakerjaan berkait dengan sempitnya kesempatan kerja, tingginya angka pengangguran, rendahnya kemampuan SDM tenaga kerja dan tingkat gaji yang rendah. Permasalahan dasar ekonomi menurut Hizbut Tahrir adalah distribusi, bukan kelangkaan sebagaimana pemahaman ekonomi Barat. Dalam hal ini al- Nabhani mengatakan: . 1 Masalah ekonomi adalah distribusi harta dan manfaat atas semua warga Negara serta pemberdayaan mereka agar mampu mengambil manfaat harta tersebut dengan menjadikan mereka mampu berusaha dan meraihnya. Berdasar pemahaman ini, menurut Hizbut Tahrir persoalan ketenagakerjaan berpangkal dari persoalan pokok upaya pemenuhan kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Persoalan pemenuhan kebutuhan pokok, 1 al-Nabhani, Muqaddimat al-DustūrAw al-Asbāb al-Mūjibah Lah t.t: t.t, 1963, 188