Repelita III Repelita IV V

PERKEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA 1. Repelita I, tanggal 1 April 1969 Fungsi Lembaga Keuangan pada waktu itu: Mendorong mobilisasi tabungan, penggunaan secara efektif produktif. 2. Repelita II Perkembangan LK Asuransi Jiwa, Asuransi Sosial, asuransi kredit, asuransi kerugian,Tabungan Hari Tua, Dana Pensiun, Pasar Uang, Pasar Modal

3. Repelita III

Pembentukan Bapepam, PT Danareksa

4. Repelita IV V

Peningkatan peranan LK bank Bukan Bank 5. Repelita VI Pembentukan PT Permodalan Nasional Madani PNM Persero Lanjutan 6.Pasca Krisis Ekonomi th 1997 LK mengalami kemunduran, karena berkurangnya kepercayaan masyarakat Indonesia luar negeri thd perbankan Indonesia  banyak bank di yg dibekukan BB Operasi, BTO dibawah BPPN, karena kredit bermasalah. 7.Pasca Kerusuhan Mei 1998  LK Bukan Bank: Asuransi, Pegadaian banyak dibutuhkan masyarakat 8.Tahun 2003 Kebijakan BI  untuk menggairahkan sektor usaha terutama UKM Kredit tanpa jaminan PERKEMBANGAN PERBANKAN DI INDONESIA Ada beberapa periode: 1. Sebelum deregulasi 2. Sesudah deregulasi 3. Saat krisis ekonomi akhir tahun 1997 4. Tahun 2003 I. KONDISI PERBANKAN SEBELUM DEREGULASI sebelum 1988 Sangat kuat dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi politik dari penguasa  pemerintah KEADAAN BANK SEBELUM DEREGULASI 1. Tidak adanya peraturan perundangan yang mengatur secara jelas tentang perubahan di Indonesia. 2. Kredit Likuiditas Bank Indonesia KLBI pada bank-bank tertentu. 3. Bank banyak menanggung program- program pemerintah. 4. Instrumen pasar uang terbatas. 5. Jumlah bank swasta yang relatif sedikit. Lanjutan 6. Kesulitan muncul bank baru. 7. Persaingan antar bank yang tidak ketat. 8. Posisi tawar menawar bank relatif kuat daripada nasabah 9. Prosedur berhubungan dengan bank yang rumit 10. Bank bukan merupakan alternatif utama bagi masyarakat untuk menyimpan dan meminjam uang II. KONDISI PERBANKAN SESUDAH DEREGULASI KEBIJAKAN DEREGULASI  Paket Oktober, 27, 1988, yang berisi: Pengerahan dana masyarakat, yg meliputi 1. Kemudahan pendirian kantor Bank 2. Kejelasan aturan pendirian Bank swasta: Modal  Bank Umum min Rp 10 M  BPR min Rp 50 juta 3.Bank LKBB bisa menerbitkan sertifikat deposito 4.Semua bank bisa menyelenggarakan Tabanas Tabungan lain lanjutan  Pengendalian Kebijakan moneter 1. Likuiditas wajib minimum bank LKBB diturunkan dari 15 menjadi 2 2. Batas maksimum pinjaman antar bank ditiadakan Pengembangan pasar Modal Paket 20 Desember 1988, yang berisi: 1. Aturan penyelenggaraan Bursa Efek oleh swasta 2. Alternatif sumber pembiayaan berupa: Sewa Guna Usaha leasing Modal Venture joint venture Pasar Modal Kartu Kredit 3. Bank LKBB dpt melakukan kegiatan perdagangan surat berharga, kartu kredit dll Paket 29 Januari 1990, yang berisi: Penyempurnaan program perkreditan kepada UKM agar dilakukan secara luas oleh semua bank KONDISI SAAT KRISIS AKHIR TAHUN 1997  Tingkat kepercayaan masyarakat luar negeri terhadap perbankan Indonesia menurun drastis  Sebagian besar Bank dalam keadaan tidak sehat  Adanya negatif spread  Banyak bank yang dilikuidasi PAKET KEBIJAKAN 25 JANUARI 2005 Pokok-pokok Kebijakan Perbankan:  Bank wajib membatasi posisi saldo harian pinjaman luar negeri jangka pendek paling tinggi 30 dari modal Bank  Kualitas kredit ditetapkan berdasarkan faktor penilaian prospek usaha, kinerja debitor dan kemampuan membayar.  Bank dilarang memiliki aktiva produktif dalam bentuk saham atau surat berharga yang dihubungkan atau dijamin dengan aset tertentu yang mendasari underlying reference asset berbentuk saham  Penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang bukan UANG Pengertian: Adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum sebagai alat tukar menukar dalam lalu lintas perekonomian Adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau digunakan untuk melakukan pembayaran, baik barang , jasa maupun hutang, sekarang maupun di kemudian hari PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN 1. Perekonomian Sederhana  Barter 2. Perekonomian Uang  Transaksi langsung 3. Perekonomian Kredit E - Money FUNGSI UANG 1. Alat Penukar 2. Alat Satuan HitungPengukur Nilai 3. Alat Pembayar UtangKewajiban 4. Alat PenimbunPenyimpan Kekayaan 5. Alat Pemindah Kekayaan 6. Alat Pembentuk ModalInvestasi CIRI-CIRI UANG 1. Diterima Umum 2. Stabil Nilainya 3. Mudah Dibawa 4. Tahan Lama 5. Tidak Mudah Ditiru 6. Dapat Dibagi ke Dalam Unit Yang Kecil 7. Ada Jaminan 8. Tidak Mudah Rusak 9. Supply harus Elastis 1. Berdasarkan Bahan : a Uang Logam  Rp 25,-, --- Rp 1.000,- b Uang Kertas  Rp 100,- -- Rp 100.000,-

2. Berdasarkan Nilai : a Bernilai Penuh - uang emas