VISITOR SATISFACTION IN ELEPHANT CONSERVATION CENTRE WAY KAMBAS NATIONAL PARK KEPUASAN PENGUNJUNG DI PUSAT KONSERVASI GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

(1)

ABSTRACT

VISITOR SATISFACTION IN ELEPHANT CONSERVATION CENTRE WAY KAMBAS NATIONAL PARK

By

Lulu Subangkit1), Samsul Bakri2), Susni Herwanti2)

One of nature conservation area in Indonesia is a Way Kambas National Park (WKNP). Ecotourism activities in TNWK located in Elephant Conservation Center (ECC), which success is determined by the satisfaction of visitors. The purpose of the study was conducted in May-June 2013 were to (1) determine factors of visitor satisfaction (2) determine the strategy of increasing visitor satisfaction at the Elephant Conservation Centre Way Kambas National Park. Survey methods used to conduct interviews with 98 respondents. The data used (1) characteristics of the attractions include service,cleanliness, facilities support and collection activities, (2) characteristics of visitors include visitor origin, sex, age, distance, duration of visit, number of visitors,education, motivation visit (tourist), the type of group (group), and the activity of visiting (see or ride an elephant). The model was used to determine the chances of qualitative factors that influence visitor satisfaction. Optimization parameters usedsoftware Minitab 16. The results showed that the significant factorsof visitor satisfaction are distances, services, duration of visit and college and that does not include the effect is not real visitor origin, sex, age, number of visitors, motivation visit (tourist), the type of group (group), the activity of visiting(see or ride an elephant) hygiene, supporting facilities and collection activities. For visitor satisfaction improvement strategies by improving the attractiveness of the object ecotourism, ticket services, security, additional variations tourist attractions, and the addition of facilities and supporting infrastructure for the convenience of visitors.

Keywords: Elephant Conservation Center, visitorsatisfaction, satisfied, not satisfied 1) Student of Forestry Department, Agriculture Faculty, Lampung University. 2) Lecturer of Forestry Department, Agriculture Faculty, Lampung University.


(2)

ABSTRAK

KEPUASAN PENGUNJUNG DI PUSAT KONSERVASI GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

Oleh

Lulu Subangkit1), Samsul Bakri2), Susni Herwanti2)

Salah satu kawasan pelestarian alam di Indonesia adalah Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Kegiatanekowisata di TNWK berada di Pusat Konservasi Gajah (PKG), keberhasilannya sangat ditentukan oleh kepuasan pengunjung. Tujuan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013 adalah (1) Menentukan faktor-faktor kepuasan pengunjung (2) Menentukan strategi peningkatan kepuasan pengunjung di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas. Metode survey digunakan dengan melakukan wawancara terhadap 98 reponden. Data yang digunakan (1) Karakteristik obyek wisata meliputi pelayanan, kebersihan, fasilitas penunjang dan koleksi kegiatan. (2) Karakteristik pengunjung meliputi asal pengunjung, jenis kelamin, umur, jarak, lama kunungan, jumlah pengunjung, pendidikan, motivasi kunjungan (wisata), tipe kelompok (rombongan), dan aktivitas kunjungan (melihat atau menunggang gajah).Model peluang kualitatif digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung. Optimasi parameter dengansoftwareMinitab16. Hasil penelitian menunjukkan faktor kepuasan pengunjung yang berpengaruh nyata yaitu jarak, pelayanan, lama kunjungan dan berpendidikan tinggi dan yang tidak berpengaruh tidak nyata meliputi asal pengunjung, jenis kelamin, umur, jumlah pengunjung, motivasi kunjungan (wisata), tipe kelompok (rombongan), aktivitas kunjungan (melihat atau menunggang gajah) kebersihan, fasilitas penunjang dan koleksi kegiatan.Untuk pembenahan strategi kepuasan pengunjung melalui peningkatan kualitas daya tarikobyek ekowisata, pelayanan tiket, keamanan, penambahan variasi atraksi wisata, dan penambahan sarana dan prasarana pendukung untuk kenyamanan pengunjung.

Kata kunci: Pusat Konsevasi Gajah, Kepuasan Pengunjung, Puas dan Tidak puas 1. Mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 2. Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.


(3)

FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN PENGUNJUNG DI PUSAT KONSERVASI GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

Oleh

LULU SUBANGKIT

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA KEHUTANAN

Pada

Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(4)

FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN PENGUNJUNG DI PUSAT KONSERVASI GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

(Skripsi)

Oleh

LULU SUBANGKIT

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(5)

08I49q1050

:i i !,.' i' t-lr.:; i r',.. :,.. 1

::

Kehutanan

Pbffinien|'

. , :r: .: . ,:: r r i,.:_,: . r.:. ri ''';i:ilirI ri ': I ir: :

.'.'

:

:, :.

'

.-Dr.

NriieoioSost*

,ri :ii.-: Ffl,i:r'...,rr'i'-f

Dr.

Ir.

AgEs Setl,awan,


(6)

Keton

..'.'..'., :,':) ||

Selsetad$

.'

Dekan Fbkrltas Perhnian

,:;.:

,t::

';::

r":, '.1.


(7)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pringsewu, pada tanggal 19 Oktober 1989. Merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, putra buah cinta pasangan Bapak Lulud Budiono dan Ibu Mei Hartati. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan pada tahun 2002 di SD Negeri 6 Gading Rejo, Tanggamus. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) diselesaikan pada tahun 2005 di SLTP Negeri 2 Gading Rejo, Tanggamus. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diselesaikan pada tahun 2008 di SMK Negeri 1 Gading Rejo, Tanggamus Pada tahun 2008 penulis diterima menjadi mahasiswa Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.

Selama duduk di bangku perkuliahan penulis pernah menjadi asisten mata kuliah Penilaian Hutan. Pada bulan Januari-Februari 2012 penulis melaksanakan Praktik Umum di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Subang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta Perhutani Unit III Jawa Barat dan pada bulan Juli-Agustus 2012 penulis melaksanakan Praktik Umum di Taman Nasional Way Kambas Resort Resort Margahayu SPTN III Kuala Penet. Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan Universitas Lampung, penulis


(8)

menye-iv

lesaikan skripsi dengan judul Faktor-faktor Kepuasan Pengunjung Di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas dibawah bimbingan Dr. Ir. Samsul Bakri M.Si.dan Susni Herwanti, S.Hut., M.Si.


(9)

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena penulis dapat

menyelesaikan skripsi berjudul, ‘’Kepuasan Pengunjung Di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas Kabupaten Lampung Timur’’. Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan saran berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. BapakDr. Ir. Samsul Bakri M.Si.,selaku dosen pembimbing satu atas bimbingan, arahan, dan motivasi yang telah diberikan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

2. Ibu Susni Herwanti, S.Hut., M.Si., selaku pembimbing kedua atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan sampai penulis menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Rommy Qurniati, S.P, M.Si., selaku dosen penguji dan dosen pembimbing akademik atas saran, kritik, motivasi dan nasehat yang telah diberikan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Ir. Agus Setiawan, M. Si., selaku Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.


(10)

ii

5. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Wan Abbas Zakaria, M.., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung atas ilmu yang telah diberikan selama penulis duduk di bangku perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu Staf Balai atas bantuan selama penelitian saya di Balai Taman Nasional Way Kambas.

8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu saya dalam menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi perkembangan Program Studi Jurusan Kehutanan di masa mendatang dan dapat bermanfaat bagi saya khususnya bagi para pembaca. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas semua bantuannya semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas kebaikannya.Amiin Yaa Robbal’Alamiin.

Bandar Lampung, April 2014


(11)

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian... 2

D. Hipotesis Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian... 3

F. Kerangka Pemikiran ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA... 6

A. Definisi Taman Nasional ... 6

B. Pusat Konservasi Gajah ... 8

C. Wistawan ... 9

D. Kepuasan Pengujung ... 10

E. Ekowisata ... 11

F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan ... 13

III. METODE PENELITIAN... 17

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 17

B. Alat dan Objek Penelitian... 17


(12)

vi

D. Jenis Data... 18

1. Data Primer... 18

2. Data Sekunder ... 18

E. Metode Pengumpulan Data ... 19

F. Penentuan Sampel ... 19

G. Analisis Data Tahap Pemodelan... 20

H. Bentuk Model ... 22

I. Hipotesis Penelitian ... 23

J. Uji Hipotesis ... 23

K. Nilai Uji Gald ... 23

L. Nilai Parameter dan Odd Ratio-nya... 24

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN... 25

A. Sejarah Pusat Konservasi Gajah ... 25

B. Letak dan Luas Kawasan ... 26

C. Topografi dan Tanah ... 27

D. Iklim ... 27

E. Hidrologi... 28

F. Vegetasi ... 28

G. Fauna ... 29

H. Aksesbilitas... 29

V. HASIL DAN PEMBAHASAN... 31

A. Kepuasan Pengunjung Di Pusat Konservasi Gajah ... 31

1. Karakter obyek di Pusat Konservasi Gajah ... 32

a. Pelayanan... 34

b. Kebersihan... 34

c. Fasilitas Penunjang... 34


(13)

vii

2. Karakteristik Pengunjung ... 36

a. Asal Pengunjung... 36

b. Jenis Kelamin ... 37

c. Umur... 37

d. Jarak ... 38

e. Lama Kunjungan ... 38

f. Jumlah Pengunjung ... 39

g. Pendidikan ... 39

h. Motivasi Kunjungan ... 41

i. Tipe Kelompok ... 41

j. Aktivitas Kunjungan... 42

B. Setrategi Peningkatan Kepuasan Pengunjung ... 43

1. Faktor Jarak ... 43

2. Faktor Kebersihan ... 44

3. Faktor Koleksi Kegiatan... 44

4. Faktor Pelayanan ... 45

5. Faktor Lama Kunjungan... 46

6. Faktor Pendidikan... 47

VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 48

A. Kesimpulan... 48

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN ... 53

Binary Logistic Regression ... 54


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Subvariabel penjelas, simbol dalam model dan pemberian skornya... 22 2. Ringkasan hasil regresi logistik………... 31


(15)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

kinerja (atau hasil) yangdirasakan dibandingkan dengan harapannya. Bila kinerja

melebihi harapan mereka akan merasa puas dan sebaliknya bila kinerja tidak

sesuai harapan maka akan kecewa(Kotler, 2001). Selain itu juga kepuasan ditentukan oleh faktor obyek dan subyek, dan faktor tersebut yang menentukan suatu obyek wisata.

Pemanfaatan Pusat Kobservasi Gajah (PKG) sebagai obyek ekowisata memperlukan perlu peningkatan manajemennya. Bila fungsi ekonomi maupun fungsi ekologi dari PKG tersebut dapat ditingkatkan, maka akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat melalui kegiatan wisata. Kegiatan wisata di PKG juga merupakan pemanfaatan jasalingkungan dari objek taman nasional, yang keberhasilanya sangat ditentukan oleh kepuasan pengunjung. Pemikiran tersebut sangat relevan untuk diterapkan bagi pengembangan ekowisata khususnya di PKG sebagaitempat pengembangan wisata Taman Nasional Way Kambas.

Dukungan infrastruktur, pelayanan, kebersihan, fasilitas penunjang, dan koleksi kegiatanyang baik dan kondisi sosial budaya yang nyaman, akan sangat


(16)

2

mempengaruhi kepuasan pengunjung tersebut. Oleh karena itu, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung di PKG perlu diketahui, sehingga dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak yang berkepentingan dalam pengambilan kebijakan untuk perencanaan dan pengelolaan yang tepat. Mengingat belum pernah ada penelitian mengenai kinerja kepuasan pengunjung di PKG, maka realitas ini telah menjadi masalah bagi pihak manajemen PKG untuk meningkatkan sistem pengelolaan yang tepat untuk menarik pengunjung. Diperlukan penelitian yang mempublikasikan hasil karyanya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung di TNWK, belum banyak dilakukan terutama yang dikaitkan dengan besarnya faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terkait faktor-faktor kepuasan pengunjung di pusat konservasi gajah Taman Nasional Way Kambas.

B. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah pengunjung yang berkunjung tidak menentu maka faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pengunjung di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas.

C. Tujuan Penelitian

1. Menentukan faktor-faktor penentu kepuasan pengunjung di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas.

2. Memberikan saran sebagai kebijakan setrategi peningkatan kepuasan pengunjung di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas.


(17)

3

D. Hipotesis Penelitian

Kepuasan pengunjung di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas dipengaruhi secara nyata dan tidak nyata oleh:

1. Faktor obyek ekowisata (pelayanan, kebersihan, fasilitas penunjang dan koleksi kegiatan).

2. Faktor pengunjung (asal pengunjung, jenis kelamin, umur, jarak, lama kunjungan, jumlah pengunjung, pendidikan, motivasi kunjungan (wisata), tipe kelompok (rombongan), dan aktivitas kunjungan (melihat atau menunggang gajah).

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat dan pemerintah atau instansi yang terkait, dan dapat memberikan masukan kepada pihak pengelola ekowisata lestari di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas.

F. Kerangka Pemikiran

Ekowisata merupakan kegiatan atau sistem pariwisata alam yang tidak terganggu seperti keindahan alam, flora, fauna termasuk aspek-aspek budaya yang berada di kawasan tersebut. Penyelenggaraannya dapat menekan dampak yang timbulakibat ekowisata dan mengembangkan dampak positifnya, terutama pengembangan untuk masyarakat di sekitar kawasan.


(18)

4

Taman Nasional Way Kambas merupakan hutan konservasi, menurut lokasinya dikelompokan kedalam jenis koservasiin situ. TNWK mempunyai 4 (empat)zona dalam pengelolaanyayaitu zona inti, zona konservasi khusus, zona rimba dan zona pemanfatan (Dirjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam, 2009). Pada zona pemanfaatan terdapat areal yang menjadi objek ekowisata yaitu Pusat Konservasi Gajah (PKG) dengan pengembangannya. Kegiatan yang berada di PKG seperti unit kesehatan, nutrisi gajah, unit breeding, pembinaan mahout (Perawat Gajah), penataan dan pengembangan pengunjung, pengembangan paket pendidikan, dan pengembangan paket wisata. PKG diminati oleh masyarakat dari semua kalangan umur karena dapat berfungsi sebagai tempat berekreasi untuk menghilangkan kejenuhan dan aktivitas sehari-hari. Selain itu PKG juga mempunyai fungsi ekonomi wisata sebagai pengembangan manajemen yaitu harga karcis yang mempunyai implikasi adanya harapan dari pengunjung, diantaranya sarana dan prasarana, infrastruktur, sosial budaya, layanan dan sebagainya. Hal ini tentunya tidak lepas dari keadaan dan latar belakang pengunjung sebagai keberhasilan pengembangan ekowisata PKG, diakibatkan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjungdi PKG.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis pemodelan dengan cara mengambil data wawancara dan kuisioner kepada pengunjung kemudian diolah dengan software minitab. Setelah diperoleh data hasil pengamatan ditabulasikan dan dianalisis secara kuantitatif dan deskriptif, sehingga diperoleh informasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengunjung. Diagram alir kerangka penelitian mengenai kepuasan pengunjung ekowisata PKG di TNWK tersebut dapat dilihat pada Gambar.


(19)

5

Gambar 1. Kerangka pemikiran. Ekowisata

Zona Pemanfatan

Pusat Konservasi Gajah (PKG)

Taman Nasional Way Kambas (TNWK)

Analisis data pemodelan

• Menentukan faktor-faktor penentu tingkat kepuasan pengunjung

• Memberikan saran sebagai kebijakan strategi

peningkatan kepuasan Faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan pengunjung

Zona Inti, Zona Konservasi, Zona

Rimba

Kepuasan Pengunjung


(20)

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Taman Nasional

Taman Nasional adalah Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional merupakan salah satu kawasan konservasi yang mengandung aspek pelestarian dan aspek pemanfaatan sehingga kawasan ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekowisata dan minat khusus. Kedua bentuk pariwisata tersebut yaitu ekowisata dan minat khusus, sangat prospektif dalam penyelematan ekosistem hutan (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 tahun 2011).

Dalam kawasan taman nasional sekurang-kurangnya terdapat tiga zona yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 68 tahun 1998, yaitu:

1. Zona Inti

Kriteria dalam penetapan zona inti adalah bagian taman nasional yang mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, mewakili formasi biota tertentu dan atau unit-unit penyusunnya yang merupakan ciri khas ekosistem dalam kawasan taman nasional yang kondisi fisiknya masih asli dan belum diganggu oleh manusia, mempunyai kondisi alam, baik biota maupun


(21)

7

fisiknya yang masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia, mempunyai luasan yang cukup dan bentuk tertentu yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidup jenis-jenis tertentu untuk menunjang pengelolaan yang efektif dan menjamin berlangsungnya proses ekologis secara alami, mempunyai ciri khas potensinya dan dapat merupakan contoh yang keberadaannya memerlukan upaya konservasi, mempunyai komunitas tumbuhan dan atau satwa liar beserta ekosistemnya yang langka yang keberadaannya terancam punah, merupakan habitat satwa dan atau tumbuhan tertentu yang prioritas dan khas/endemik dan merupakan tempat aktivitas satwamigran.

Sesuai dengan kriteria yang telah dijelaskan di atas, maka zona ini memiliki fungsi untuk perlindungan ekosistem, pengawetan flora dan fauna khas beserta habitatnya yang peka terhadap gangguan dan perubahan, sumber plasma nutfah dari jenis tumbuhan dan satwa liar, untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya.

2. Zona Rimba

Kriteria dalam penetapan zona rimba adalah kawasan yang merupakan habitat atau daerah jelajah untuk melindungi dan mendukung upaya perkembangbiakan dari jenis satwa liar, memiliki ekosistem dan atau keanekaragaman jenis yang mampu menyangga pelestarian zona inti dan zona pemanfaatan serta merupakan tempat kehidupan bagi jenis satwa migran. Sedangkan fungsi dari zona ini adalah untuk kegiatan pengawetan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan alam bagi kepentingan penelitian, pendidikan konservasi, wisata terbatas, habitat satwa migran dan menunjang budidaya serta mendukung zona inti.


(22)

8

3. Zona Pemanfaatan

Kriteria dalam penetapan zona pemanfaatan adalah mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa atau berupa formasi ekosistem tertentu serta formasi geologinya yang indah dan unik, mempunyai luasan yang cukup untuk menjamin kelestarian potensi dan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi alam, kondisi lingkungan yang mendukung pemanfaatan jasa lingkungan, pengembangan pariwisata alam, penelitian dan pendidikan, merupakan wilayah yang memungkinkan dibangunnya sarana prasarana bagi kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan, pariwisata alam, rekreasi, penelitian dan pendidikan dan tidak berbatasan langsung dengan zona inti. Sedangkan fungsi dari zona ini adalah untuk pengembangan pariwisata alam dan rekreasi, jasa lingkungan, pendidikan, penelitian dan pengembangan yang menunjang pemanfaatan dan kegiatan penunjang budidaya.

B. Pusat Konservasi Gajah (PKG)

Tahun 1980-an keberadaan gajah sudah menjadi permasalahan dimata masyarakat dan pihak-pihak terkait baik swasta maupun pemerintah terutama adanya konflik antara satwa dan manusia. Untuk mengurangi terjadinya konflik tersebut, maka didirikan Pusat Latihan Gajah pada tanggal 27 Agustus 1985 dengan lokasi di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas. Pada awalnya didirikannya Pusat Latihan Gajah ini diutamakan untuk melatih gajah-gajah hasil tangkapan sampai bisa dikendalikan dimana gajah-gajah hasil latihan tersebut dapat digunakan untuk menanggulangi gangguan gajah berikutnya.


(23)

9

Dengan berkembangnya pengelolaan PLG saat ini, para wisatawan yang ingin melihat aktifitas gajah sudah sangat mudah untuk mengunjunginya. Sebagai salah satu tempat tujuan wisata, PLG perlu ditunjang dengan keterampilan gajah yang menandai, kesehatan dan nutrisi gajah, sarana dan prasarana yang memadai, serta pelayanan yang prima. Seiring perkembangan pengelolaan yang dilakukan, PLG ditingkatkan pengelolaannya menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG) dengan pengembangan beberapa kegiatan seperti : unit kesehatan dan nutrisi gajah, unit breeding, pembinaan mahout (Perawat Gajah), penataan dan pengembangan

sarpras penunjang, pengembangan paket pendidikan, dan pengembangan paket-paket wisata.

Pusat Latihan Gajah dengan gajah-gajah terlatih terdiri dari gajah tangkap, latih, atraksi, kerja, dan kebutuhan lainnya. Pemanfaatan gajah antara lain:

- Membantu penanganan konflik satwa dan manusia. - Patroli keamanan

- Penyelamatan Satwa

- Alat transportasi dalam mendukung pengendaliaan kebakaran hutan , - Kegiatan wisata / atraksi, seperti : wisata alam (Jungle tracking/ safari),

rnenunggang gajah, naik kereta gajah, dan lain-lain (BTNWK, 2011).

C. Wisatawan

Dalam Undang-Undang Kepariwisataan Nomor 9 tahun 2000, wisatawan didefiniskan sebagai orang yang melakukan wisata. Jadi menurut pengertian ini, “semua orang yang melakukan perjalanan wisata disebut “wisatawan” apapun tujuanya yang penting perjalanan itu bukan untuk menetap dan tidak untuk


(24)

10

mencari nafkah ditempat yang dikunjungi.” Menurut IUOTO (International Union of Official Travel Organization) dalam Darmardjanti (2001), kata tourist atau wisatwan haruslah diartikan sebagai :

1. Orang yang bepergian untuk bersenang-senang (pleasure), untuk kepentingan keluarga, kesehatan dan lain sebagainya.

2. Orang-orang yang bepergian untuk kepentingan usaha.

3. Orang-orang yang datang dalam rangka perjalanan wisata walaupun mereka singgah kurang dari 24 jam.

Dalam rangka pengembangan dan pembinaan kepariwisataan di Indonesia pemerintah telah pula merumuskan bvatasan tentang wisatawan, seperti yang dituangkan dalam INPRES NO 9 Tahun 1969 bahwa wisatawan adalah setiap orang yang berpergian dari tempat timggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungannya itu. Menurut (Yoeti, 1987) dalam (Fitriani Y, 2008) ciri seseorang yang dapat disebut wisatawan adalah :

a. Perjalanan dilakukan lebih dari 24 jam

b. Perjalanan itu dilakukannya hanya untuk sementara waktu

c. Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah dari tempat atau negara yang dikunjunginya.

D. Kepuasan Pengunjung

Kotler (2001), menandaskan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Bila kinerja melebihi harapan mereka akan merasa puas dan sebaliknya bila kinerja tidak sesuai harapan maka akan kecewa.


(25)

11

Sedangkan, kinerja yang dirasakan adalah daya tanggap pelanggan terhadap apa yang diterima setelah mengkonsumsi produk yang dibeli. Secara definitif dapat dikatakan bahwa kepuasan konsumen(Swastha, 2000) adalah : “Suatu dorongan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. Dalam hal ini kita perlu mengetahui bahwa suatu keinginan itu harus diciptakan atau didorong sebelum memenuhi motif. Sumber yang mendorong terciptanya suatu keinginan dapat berbeda dari diri orang itu sendiri atau berada pada lingkungannya.

Baehaqie (2003) melakukan penelitian mengenai analisis tingkat kepuasan pengunjung obek agrowisata Taman Buah Mekarsari, Cileungsi , Bogor. Dari analisis tersebut diperoleh bahwa karakteristik pengunjung Taman Buah Mekarsari sebagian besar terdiri dari pria, dilihat dari pekerjaan kebanyakan responden merupakan pelajar ataupun mahasiswa. Objek/atraksi yang banyak dikunjungi adalah wisata keliling kebun, sedangkan wahana/objek yang diharapkan pengunjung adalah kolam renang. Dari analisis thurstone diperoleh atribut yang dipentingksn pengunjung berturut-turut adalah kenyamanan, keamanan, kebersihan, fasilitas penunjang dan koleksi tanaman.

E. Ekowisata

Menurut Boo (1990) mendefinisikan ekowisata adalah perjalanan ke kawasan alam yang relatif masih asli, tidak tercemar, dengan minat khusus mempelajari, mengagumi, menikmati pemandangan tumbuhan, air, satwa liar dan manifest budaya. Indonesian Ecotourism Network (2003) berpendapat ditinjau dari segi pengelolaannya, ekowisata dapat didefinisikan sebagai penyelenggaraan kegiatan


(26)

12

wisata yang bertanggung jawab di tempat-tempat alami dan/atau daerah-daerah yang dibuat berdasarkan kaidah alam, yang secara ekonomi berkelanjutan, dan mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Secara konseptual ekowisata menekankan tiga prinsip dasar, yaitu :

a. Prinsip konservasi, pengembangan ekowisata harus mampu memelihara, melindungi dan/atau berkontribusi untuk memperbaiki sumberdaya alam. b. Prinsip partisipasi masyarakat, pengembangan ekowisata harus didasarkan

atas musyawarah dan persetujuan masyarakat setempat serta peka dan menghormati nilai-nilai social budaya dan tradisi keagamaan yang dianut masyarakat di sekitar kawasan.

c. Prinsip ekonomi, pengembangan ekowisata harus mampu memberikan

manfaat untuk masyarakat, khususnya masyarakat setempat, dan menjadi penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya untuk memastikan bahwa daerah yang masih alami dapat mengembangkan pembangunan yang berimbang (balanced development) antara kebutuhan pelestarian lingkungan dan kepentingan semua pihak.

Dalam penerapan ekowisata dapat mencerminkan dua prinsip :

a. Prinsip edukasi, pengembangan ekowisata harus mengandung unsur

pendidikan untuk mengubah sikap atau prilaku seseorang menjadi memiliki kepedulian, tanggungjawab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan budaya.


(27)

13

dan memberikan pengalaman yang orisinil kepada pengunjung, serta memastikan usaha ekowisata dapat berkelanjutan.

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan

Metode kontingensi mempercayakan diri pada survei langsung kesediaan konsumen untuk membayar atau kesediaan konsumen untuk memilih sejumlah barang dan jasa. Survei dilakukan dengan mewawancarai secara perorangan masing-masing pengunjung dewasa yang berkunjung ke daerah rekreasi tersebut.

Pertanyaan yang diajukan meliputi tujuan kunjungan, lama kunjungan, besarnya keluarga, jangkauan penghasilan keluarga, pekerjaan, alamat dan berbagai variabel sosial ekonomi lainnya (Brookshire, Ives, dan Schulze 1976 dalam Hufschmidt, 1987). Maka variabel sosial ekonomi yang diduga dapat mempengaruhi frekuensi kunjungan adalah:

a. Tingkat Pendapatan

Pendapatan merupakan hal penting yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi seperti halnya melakukan rekreasi maka memerlukan uang yang diperoleh dari pendapatan. Teori ekonomi mengatakan, dimana semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan semakin tinggi pula konsumsinya. Jadi apabila seseorang tingkat pendapatanya tinggi maka mereka cenderung akan meningkatkan rata-rata frekuensi kunjungannya ke tempat rekreasi. Responden yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi memungkinkan mereka memiliki kesempatan rekreasi yang lebih tinggi dari pada responden yang berpendapatan rendah.


(28)

14

b. Biaya Perjalanan

Biaya perjalanan dapat diartikan sebagai biaya yang seluruhnya dikeluarkan oleh setiap pengunjung dalam satu kali melakukan kegiatan rekreasi. Biaya perjalanan meliputi biaya transportasi, biaya dokumentasi, biaya konsumsi, biaya parkir dan biaya lainnya tanpa biaya tiket masuk lokasi rekreasi. Nilai koefisien regresi peubah biaya perjalanan diharapkan bertanda negatif hal ini sesuai dengan teori ekonomi, dimana jika harga semakin meningkat maka konsumen akan mengurangi jumlah barang yang dikonsumsinya, yang artinya semakin besar biaya perjalanan maka akan mengurangi peluang rata-rata kunjungan setiap individu kelokasi rekreasi. Biaya perjalanan yang rendah memungkinkan pengunjung untuk meningkatkan jumlah kunjungan pada periode basis.

c. Tingkat Pendidikan

Pendidikan menunjukkan tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh seseorang. Pendidikan adalah program yang disediakan sebagai persiapan sebelum memasuki pekerjaan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka pemikiran, wawasan serta pandangannya akan semakin luas sehingga dapat berfikir lebih baik dan lebih cepat. Pendidikan yang semakin tinggi juga akan meningkatkan kesempatan untuk memilih dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga pendapatan yang diperoleh pun akan semakin besar. Dengan pendapatan yang lebih besar maka kebutuhan untuk rekreasipun akan besar sehingga hal ini cenderung akan meningkatkan rata-rata frekuensi kunjungan seseorang ketempat rekreasi pada periode basis.


(29)

15

d. Jenis Kelamin

Tempat rekreasi merupakan tempat umum yang dapat dimanfaatkan oleh semua orang baik dari anak-anak sampai dewasa bahkan para manula. Objek wisata merupakan tempat umum yang tidak didominasi oleh golongan tertentu, tidak didominasi oleh laki maupun perempuan. Pengunjung berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan bisa datang kapan saja dan tidak dibatasi.

e. Jarak Tempat Tinggal

Jarak tempat tinggal pengunjung ke tempat rekreasi dihitung dalam satuan KM. Semakin jauh jarak yang harus dilalui oleh seseorang ke tempat rekreasi maka akan semakin besar juga biaya perjalanan yang harus dikeluarkan. Jadi seseorang yang mempunyai jarak lebih dekat, cenderung akan meningkatkan rata-rata frekuensi kunjungannya ketempat tersebut. Sehingga antara jarak tempat tinggal dengan frekuensi kunjungan berpengaruh negatif.

f. Lama Mengetahui Keberadaan Taman Wisata

Taman Wisata di promosikan tentang keberadaan agrowisata ini dilakukan oleh pihak pengelola dengan berbagai cara diberbagai media dengan tujuan untuk manarik minat para pengujung. Semakin lama seseorang mengetahui keberadaan Taman Wisata maka akan meningkatkan mereka untuk berkunjung sehingga akan meningkatkan frekuensi kunjungannya selama periode basis.

g. Waktu Tempuh

Waktu Tempuh berhubungan erat dengan jarak tempat tinggaldengan tempat rekreasi. Berapa lama waktu yang harus ditempuh seseorang dari tempat tinggal mereka ke tempat rekreasi tergantung dari bagus tidaknya kondisi jalan yang


(30)

16

mereka lalui, kendaraan yang mereka pakai dan situasi dijalan apakah sring terkena macet atau tidak. Semakin lama waktu yang harus ditempuh seseorang untuk mencapai salah satu tempat rekreasi maka dia cenderung akan memilih tempat rekreasi yang lebih dekat dengan waktu tempuh yang lebih sebentar dengan biaya perjalanan yang lebih rendah. Sehingga semakin lama waktu yang harus ditempuh maka akan menurunkan rata-rata frekuensi kunjungan seseorang ke tempat rekreasi selama periode basis.

h. Jumlah Rombongan

Jumlah rombongan berhubungan erat dengan tingkat pengeluaran/biaya perjalanan yang harus dikeluarkan. Semakin banyak jumlah rombongan yang ikut maka akan meningkatkan biaya perjalanan yang harus dikeluarkan, hal ini menyebabkan jumlah rombongan dengan frekuensi kunjungan seseorang berpengaruh negatif.

i. Waktu yang Dihabiskan di Lokasi

Berbagai sarana dan prasarana serta fasilitas yang lengkap yang disediakan oleh pihak pengelola suatu tempat rekreasi akan membuat para pengunjung merasa nyaman dan betah berlama-lama berada dilokasi tersebut. Semakin lama pengunjung berada di lokasi wisata hal ini mencerminkan bahwa mereka betah berada ditempat tersebut dan cenderung akan kembali lagi dikemudian hari. Jadi semakin lama waktu yang dihabiskan di lokasi maka akan meningkatkan rata-rata frekuensi kunjungan seseorang ke tempat rekreasi selama periode basis.


(31)

17

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian inidilasanakan di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas pada bulan Mei-Juni 2013.

B. Alat dan Objek Penelitian

Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, komputer, kamera, softwareminitab dan kuesioner. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengunjung, masyarakat dan instansi yang terkait dalam ekowisata di Taman Nasional Way Kambas.

C. Batasan Penelitian

1. Pusat Konservasi Gajah (PKG) merupakan salah satu tempat penangkaran dan pelatihan untuk dikelola dengan maksud sarana pelestarian satwa khusus Gajah (Elephas maximus sumatranus) yang terdapat di Taman Nasional Way Kambas.

2. Pengunjung merupakan orang-orang yang datang ke PKG tetapi bukan untuk tujuan menetap dan hanya tinggal untuk sementara waktu tanpa mencari nafkah di PKG.


(32)

18

3. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membanding-kan kinerja (atau hasil) yang dirasamembanding-kan dibandingmembanding-kanharapannya.

4. Bila kinerja melebihi harapan mereka akan merasa puas dan sebaliknya bila kinerja tidak sesuai harapan maka akan kecewa.

5. Faktor penentu karakteristik pengunjung dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, jarak, asal pengunjung, tipe kelompok (rombongan), lama kunjungan dan aktivitas kunjungan (melihat atau menunggang gajah), karakteristik obyek di PKG yaitupelayanan, kebersihan, fasilitas penunjang dan koleksi kegiatan.

D. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

a. Karakteristik pengujung meliputi asal pengunjung, jenis kelamin, umur, jarak, lama kunjungan, jumlah pengunjung, pendidikan, motivasi kunjungan (wisata), tipe kelompok (rombongan), dan aktivitas kunjungan (melihat atau menunggang gajah).

b. Karakteristik obyek yang ada di PKG meliputi pelayanan, kebersihan, fasilitas penunjang dan koleksi kegiatan


(33)

19

 

2 1

e N

N n

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari hasil pengolahan pihak kedua/pengelola taman nasional atau data yang diperoleh dari hasil publikasi pihak lain berupa daftar kunjungan 7 (tujuh) bulan terakhir.

E. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penilitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan melakukan observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan pada areal penelitian. Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen dari instansi terkait dan data-data lain yang berkaitan dengan penelitian yang bersumber dari pustaka.

F. Penentuan Sampel

Penentuan responden pada tingkat pengunjung dilakukan dengan cara random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara acak sederhana. Batas eror yang digunakan adalah 10- 15% hal ini dilakukan karena sampel> 100. Pengambilan data faktor-faktor yang mempengaruhi pengunjung dilakukan dengan wawancara, dengan menggunakan yang rumus Arikunto (2006):

Keterangan :

n : Jumlah responden

N : Jumlah total Pengunjung selama tujuh bulan ( oktober–april 2013 ) e : batas eror 10%


(34)

20

 

98 298452 , 98 77 , 58 5777 1 1 , 0 5777 5777 1 2 2          n n n n e n

Diperoleh jumlah sampel pengunjung di PKG Taman Nasional Way Kambas sebanyak 98 responden.

G. Analisis Data Tahap Pemodelan

1. Model yang digunakan

Model dapat dimaknai sebagai representasi dari realitas. Sementara itu, penyebab pengunjung disimbolkan dengan (PJG) mengalami puas ataukah tidak puas secara teoritis umumnya tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja melainkan banyak faktor. Faktor-faktor tersebut bisa mulai dari faktor yang sifatnya personal atau individual, keluarga, kondisi sosial, dan kondisi perekonomian. Untuk menguji faktor apa saja yang mempengaruhi PJG menjadi puas disimbolkan (PAS) ataukah tidak puas disimbolkan (TPAS) sekaligus juga untuk mengetahui seberapa besarnya kontribusi masing-masing faktor tersebut terhadap kepuasan pengunjung, para ahlí matematika telah mengembangkan modelLog Linear yang didasarkan pada Teori Binomial Newton (Pyndict dan Rubinfeld, 1998).

Model ini sering dikenal dengan Model Peluang Biner. Penggunaan model ini semakin pesat dalam dua dasawarsa terakhir seiring dengan berkembangnya piranti lunak seperti Minitab, SPSS, SAS dll (Juanda, 2009).


(35)

21

a. Variabel Respon

Variabel repson sering juga disebut sebagai variabel terikat. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini maka variabel respon (Y) dalam penelitian ini adalah pengunjung yang dikatagorikan dalam 2 katagori yaitu kepuasan pengunjung dan ketidak puasan pengunjung. Dalam ModelLog Linearjika pengunjung yangke i dikatagorikan sebagai PAS makaYi=1dan jika dikatagorikan sebagai TPAS maka Yi=0.

b. Variabel Penjelas

Dalam konteks penelitian ini variabel penjelas yang sangat penting dampaknya terhadap obyek PKG adalah pelayanan, kebersihan, kenyamanan, fasilitas penunjang dan koleksi kegiatan di PKG, untuk faktor-faktor pengunjung sendiri adalah jenis kelamin, jarak, asal pengunjung, tipe kelompok (rombongan), lama kunjungan, dan aktivitas kunjungan (melihat atau menunggang gajah).

Variabel ini menjelaskan faktor penentu kepuasan pengunjung yang mengalami puas disimbolkan (PAS) ataupun tidakpuas disimbolkan (TPAS) terhadap responden akibat variabel tersebut, selain itu variabel yang sering digolongkan sebagai faktor penyebab puas atau tidak puas. Sehubungan dengan itu maka dalam penelitian ini faktor pengunjung dinyatakan perorang, dalam variabel dummy yaitu jika pengunjung mengalami puas diberi skor 1(satu) dan jika tidak puas diberi skor0(nol).

Pada kehidupan nyata hampir tidak ada suatu kejadian yang disebabkan oleh faktor tunggal, melainkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya


(36)

22

variabel dari obyek PKG dan variabel pengunjung.Oleh karena itu juga perlu diperhitungkan pengaruh (penyebab) dari faktor-faktor lain tersebut. Adapun secara rinci faktor-faktor tersebut beserta pemecahan ke dalam beberapa subvariable penjelasnya, pemberian simbol dalam model, dan pemberian skornya disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Subvariable Penjelas, Simbol dalam Model dan Pemberian Skornya.

Variabel Penyebab

Subvariabel Penyebab Simbolisasi dalam Model

Pemberian Skor dan Nilai

A B C D

Karakter Obyek Wisata PKG

1) Pelayanan [D1_PLYN] =1 jika baik, =0jika lainya 2) Kebersihan [D2_KBSN] =1 jika bersih, =0jika lainya 3) Fasilitas penunjang [D3_FSLP] =1 jika memadai, =0 jika lainya 4) Koleksi kegiatan [D4_KLSK] =1 jika menarik , =0 jika lainya Karakter

Pengunjung

1) Asal Pengunjung [AP_DPR] =1 jika dalam propinsi, =0 jika lainya

2) Jenis Kelamin [KLM] =1 jika pria, =0 jika wanita

3) Umur [UMR] = Tahun

4) Jarak [JRK] = Km

5) Lama Kunjungan [LKJ] = Jam 6) Jumlah Pengunjung [JML] = /orang

7) Pendidikan [D5_SMP] =1 jiika SMP,= 0 jika lainya [D6_SMA] =1 jika SMA, = 0 jika lainya [D7_PT] =1 jika PT, = 0 jika lainya 8) Motivasi

(berwisata)

[MK_WST] =1 jika berwisata, =0jika lainya 9) Tipe kelompok [TK_RMB] =1 jika rombongan, =0 jika lainya 10) Aktivitas kunjungan [D8_MLH] =1 jika melihat, =0 jika lainya

[D9_MNG] =1 jika menunggang, =0 jika lainya

H. Bentuk Model

Ln {P(Xi)]/[1 - P(Xi)}=α0+ α1[UMR]i+ α2[KLM]i +α3[JRK]i + α4[P_DPR]i

+α5[MK_BWST]i+α6[TK_RMB]i+α7[JML]i+α8[LKJ]i+α9[D1 PLYN]i+

α10[D2KBSH]i+α11[D3_FSLP]i+α132D4_KLSK]i +α13[D5_SMP]i +α14[D6_SMA]i+


(37)

23

Dalam Persamaan (1) Tersebut

Ln : Logaritma dengan menggunakan bilangan pokok e=2,71828…

Xi : Pengunjungke i

[P(Xi)] : Peluang pengunjungke iPuas [1-P(Xi)] : Peluang pengujungke iTidak Puas

α0 : Intersep

α0sampai α19 : Parameter model

εi : Error (galat) model

Simbol lain : Variabel penduga, seperti diuraikan pada Tabel 1 Kolom C

Jika selainerror model(εi) bagian ruas kanan Persamaan (1) ditulis secara ringkas

menjadi [RUKA], maka diperoleh:Ln[P(Xi)]/[1 - P(Xi)] = [RUKA]i+ εi

Dengan menggunakan teknik aljabar maka dapat ditulis kembali menjadi: Yi=P(Xi)= 1/(1+ e-[RUKA]+εi).

I. Hipotesis Penelitian

H0: peluang pengunjung yang tidak dipengaruhi secara nyata oleh satu pun

variabel penjelas seperti yang disepesifikasi dalam model tersebut di atas [Atau:

α1=α2= α3= …α17=0].

H1: peluang pengujung yang dipengaruhi secara nyata oleh satu atau beberapa

variabel penjelas seperti yang disepesifikasi dalam model tersebut di atas [Atau:

α1≠α2≠ α3≠ …α17≠0].

J. Uji Hipotesis

Uji hipótesis untuk menguji kebaikan (goodness of fit) dari model akan digunakan Uji Gald pada taraf kepercayaan 95% dan 99%. Sedangkan uji setiap paramter model yang digunakan Uji Wald juga pada taraf kepercayaan 95% dan 99% (Thomas, 2004).


(38)

24

K. Nilai Uji Gald

Uji Gald ini dapat disetarakan dengan R2-adjustedpada Uji F dalam Regresi Linear Biasa (OLS: Ordiary Least Square). Bila output dari Uji Gald ini menghasilkan nilai Gald tertentu Pvalue = 0.01 (atau =1%), ini memberikan makna bahwa peluang pengunjung tidak puas secara nyata dapat dijelaskan oleh ke-17 subvariabel penjelas secara serampak. Angka P-value= 0.01 (atau=1%) juga memberikan makna bahwa dari 98 responden yang diprediksi dengan model tersebut, hanya ada 1 yang meleset dan sebanyak 97 responden dapat diprediksi secara tepat apakah setiap pengunjung puas ataukah tidak puas terhadap Pusat Konservasi Gajah. Secara umum fenomena semacam ini memberikan makna bahwa tidak mungkin dapat dibangun suatu model yang mempunyai akurasi 100%. Penelitian ini nilai ktritis tersebut dipatok pada P-value lebih kecil 0.10 (atau <10%), yang berarti toleransi kesalahan prediksi yang dipergunakan lebih kecil dari 10%.

L. Odd Ratio

Odds Ratio (OR) adalah ukuran asosiasi paparan (faktor risiko) dengan kejadian masalah dihitung dari angka kejadian masalah pada kelompok berisiko (terpapar faktor risiko) dibanding angka kejadian masalah pada kelompok yang tidak berisiko (tidak terpapar faktor risiko).Odd ratiomerupakan peluang setiap faktor-faktor yang telah dioptimsi, kemudian menyimpulkan berapa peluang setiap faktor-faktor kepuasan pengunjung di PKG.


(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002.Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

BaehaqiedanSofyan. 2003.Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Objek Agrowisata Taman Buah Mekarsari Cileungsi Bogor. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Boo, E. 1990. Ecotourism :the Potensials and pitfalls. WWF. Washington DC. Ceballos, L. H. 1996. Tourism, Ecotourism and Protected Areas : The State of

NatureBase Tourism Around The World and Guidelines for its Development. IUCN, Gland, Switzerland, and Cambridge, UK.

Dawi. 2003. Model Pengelolaan Ekowisata DAS Mai’ting Kabupaten Tana

Toraja. http\\:www.pascaunhas.net/ jurnal_pdf/analisis-eko-pemb/dawi-4.pdf. Diakses tanggal 1 April 2012.

Direktur Jenderal PHKA. 2009. Zonasi Taman Nasioanal Way Kambas. Lampung Timur.

Eagles, P. F. G., S. F. McCool, and C. D. Haynes. 2002. Protected Areas: Guideline for Planning and Management. United Nation Environment Program, World Tourism Organization and The IUCN-World Conservation Union. Best Practice Protected Areas Guideline Series No 8.

Fandy, T., danGregorius ,C. 2005.ManajemenKualitasJasa. Yogyakarta: Andi. Fennell, D. A. 2002.Ecotourism Program Planning. CAB International

Wallingford. UK.

Fitriani, Y. 2008.Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengunjung Agrowisata Taman Wisata Mekarsari Dengan Menggunakan Metode

Kotingensi. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonimi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor

Hasan, M.I. 2002.Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia Indecon. 1996. Hasil Simposium Ekowisata. Gadog. Bogor.

http://statistikian.blogspot.com/2012/11/odds-ratio.html. Diaksestanggal 12 mei 2014


(47)

Indecon. 1996. Hasil Simposium Ekowisata. Gadog. Bogor.

Indonesian Ecotourism Network. 2003.Indonesian Ecotourism Network dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Ekowisata Prinsip dan Kriteria. Jakarta.

Juanda, B. 2009. Ekonometrika: Pemodelan dan Pendugaan,IPB Pres, Bogor. Kotler, P. 2001.Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

, P. 2002.Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

, P., J. T. Bowen, dan J. C. Makens. 2010.Marketing for Hospitality and Tourism.Upper Saddle River, New Jersey, 07458: Pearson Education, Inc , P., dan Kevin, K. 2009.Manajemen Pemasaran. EdisiKedua

Belas. Jakarta: PT Indeks.

Komite PPA-MFP dan Yayasan WWF-Indonesia. 2006.Kemitraan Dalam Pengelolaan Taman Nasional: Pelajaran Untuk Transformasi Kebijakan.

”Prolog: Merajut Kesenjangan antara Konservasi Sumberdaya Alam dan

Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia. Jakarta.

Lascurain, H. C. 1996.Tourism, Ecotourism, and Protected Area. IUCN Protected Areas Programme IV. World Conggress on National Parks and Protected Areas. Caracas. Venesuela.

Latief, W. A. 2011.

Analisisfaktorpsikologiskonsumendanpengaruhnyaterhadapkeputusanpembe lian.JurnalAdministrasi Indonesia. 1 (1): 70-139.

Nyoman, S. P. 1999. IlmuPariwisata Sebuah Pengantar Perdana. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Peraturan Pemerintah RI No. 68 Tahun 1998 tentangKawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, Jakarta.

Pitana, I. G., Gayatri, danPutu, 2006.SosiologiPariwisata. Andi.Yogyakarta. Pindyct, R. S. and D. L. Rubinfeld. 1998. Model of qualitative choice.

Econometric Model and Economic Forcast. 4th Ed. Irwin McGraw-Hill, Boston.

PrihatindanSinta. 2004.Pengelolaan Ekowisata Taman Nasional Gunung Halimun dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungannya. Skripsi.Departemen Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.


(48)

Premono, B. T. dan A. Kunarso. 2008.

Pengaruhperilakupengunjungterhadapjumlahkunjungan di Taman WisataAlamPuntiKayu Palembang. JurnalPenelitianHutan Dan KonservasiAlam. 5 (5) : 423-433.

Putri, M. L., Zulkarnaini, dan S. Tarumun. 2008.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tengkat Kepuasan Pengunjung Taman Rekreasi di Propinsi Riau.Jurnal.Program StudiIlmuLingkungan. PPS.Universitas Riau

Raharjo, B. 2004. Ekoturisme Berbasis Masyarakat, Pengelolaan Sumberdaya Alam. Pustaka Latin didukungolehDepartmen for International Development (DFID) danMultistakeholder Forestry Programme (MFP).

Ross, S., and G. Wall. 1999. Ecotourism : towards congruence between theory and practice. Tourism Management 20 (1999) 123-132. Great Britain : Elsevier Science Ltd.Sukumar, R. 1989. The Asian Elephant Ecology and Management. Cambridge University Press.

Setiawan,C.2013.AnalisisPengaruhDimensiKualitasPelayananTerhadap Tingkat

KepuasanPengunjungPadaWisataBahariLamongan.Skripsi.FakultasEkono midanBisnis.UniversitasBrawijaya Malang

SwasthadanBasu. 2000.Azas-azas Marketing. Liberty. Yogyakarta.

Terrydan R. George. 1968.Principles of Management. Saduran Drs. Sujai. Bandung: Penerbit Grafika

The International Ecoturism Society. 2000. Ecoturism Statistical Fact Sheet. Thomas, R. L. 1997. Modern Ekonometrics: An Introduction. Addison-Wesley

Longman Limietd. Ediburgh, England


(1)

(2)

(3)

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002.Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

BaehaqiedanSofyan. 2003.Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Objek Agrowisata Taman Buah Mekarsari Cileungsi Bogor. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Boo, E. 1990. Ecotourism :the Potensials and pitfalls. WWF. Washington DC. Ceballos, L. H. 1996. Tourism, Ecotourism and Protected Areas : The State of

NatureBase Tourism Around The World and Guidelines for its Development. IUCN, Gland, Switzerland, and Cambridge, UK. Dawi. 2003. Model Pengelolaan Ekowisata DAS Mai’ting Kabupaten Tana

Toraja. http\\:www.pascaunhas.net/ jurnal_pdf/analisis-eko-pemb/dawi-4.pdf. Diakses tanggal 1 April 2012.

Direktur Jenderal PHKA. 2009. Zonasi Taman Nasioanal Way Kambas. Lampung Timur.

Eagles, P. F. G., S. F. McCool, and C. D. Haynes. 2002. Protected Areas: Guideline for Planning and Management. United Nation Environment Program, World Tourism Organization and The IUCN-World Conservation Union. Best Practice Protected Areas Guideline Series No 8.

Fandy, T., danGregorius ,C. 2005.ManajemenKualitasJasa. Yogyakarta: Andi. Fennell, D. A. 2002.Ecotourism Program Planning. CAB International

Wallingford. UK.

Fitriani, Y. 2008.Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengunjung Agrowisata Taman Wisata Mekarsari Dengan Menggunakan Metode

Kotingensi. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonimi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor Hasan, M.I. 2002.Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.

Jakarta : Ghalia Indonesia Indecon. 1996. Hasil Simposium Ekowisata. Gadog. Bogor.

http://statistikian.blogspot.com/2012/11/odds-ratio.html. Diaksestanggal 12 mei 2014


(5)

Indecon. 1996. Hasil Simposium Ekowisata. Gadog. Bogor.

Indonesian Ecotourism Network. 2003.Indonesian Ecotourism Network dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Ekowisata Prinsip dan Kriteria. Jakarta.

Juanda, B. 2009. Ekonometrika: Pemodelan dan Pendugaan,IPB Pres, Bogor. Kotler, P. 2001.Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

, P. 2002.Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

, P., J. T. Bowen, dan J. C. Makens. 2010.Marketing for Hospitality and Tourism.Upper Saddle River, New Jersey, 07458: Pearson Education, Inc , P., dan Kevin, K. 2009.Manajemen Pemasaran. EdisiKedua

Belas. Jakarta: PT Indeks.

Komite PPA-MFP dan Yayasan WWF-Indonesia. 2006.Kemitraan Dalam Pengelolaan Taman Nasional: Pelajaran Untuk Transformasi Kebijakan.

”Prolog: Merajut Kesenjangan antara Konservasi Sumberdaya Alam dan

Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia. Jakarta.

Lascurain, H. C. 1996.Tourism, Ecotourism, and Protected Area. IUCN Protected Areas Programme IV. World Conggress on National Parks and Protected Areas. Caracas. Venesuela.

Latief, W. A. 2011.

Analisisfaktorpsikologiskonsumendanpengaruhnyaterhadapkeputusanpembe lian.JurnalAdministrasi Indonesia. 1 (1): 70-139.

Nyoman, S. P. 1999. IlmuPariwisata Sebuah Pengantar Perdana. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Peraturan Pemerintah RI No. 68 Tahun 1998 tentangKawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, Jakarta.

Pitana, I. G., Gayatri, danPutu, 2006.SosiologiPariwisata. Andi.Yogyakarta. Pindyct, R. S. and D. L. Rubinfeld. 1998. Model of qualitative choice.

Econometric Model and Economic Forcast. 4th Ed. Irwin McGraw-Hill, Boston.

PrihatindanSinta. 2004.Pengelolaan Ekowisata Taman Nasional Gunung Halimun dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungannya. Skripsi.Departemen Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.


(6)

Premono, B. T. dan A. Kunarso. 2008.

Pengaruhperilakupengunjungterhadapjumlahkunjungan di Taman WisataAlamPuntiKayu Palembang. JurnalPenelitianHutan Dan KonservasiAlam. 5 (5) : 423-433.

Putri, M. L., Zulkarnaini, dan S. Tarumun. 2008.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tengkat Kepuasan Pengunjung Taman Rekreasi di Propinsi Riau.Jurnal.Program StudiIlmuLingkungan. PPS.Universitas Riau

Raharjo, B. 2004. Ekoturisme Berbasis Masyarakat, Pengelolaan Sumberdaya Alam. Pustaka Latin didukungolehDepartmen for International Development (DFID) danMultistakeholder Forestry Programme (MFP).

Ross, S., and G. Wall. 1999. Ecotourism : towards congruence between theory and practice. Tourism Management 20 (1999) 123-132. Great Britain : Elsevier Science Ltd.Sukumar, R. 1989. The Asian Elephant Ecology and Management. Cambridge University Press.

Setiawan,C.2013.AnalisisPengaruhDimensiKualitasPelayananTerhadap Tingkat

KepuasanPengunjungPadaWisataBahariLamongan.Skripsi.FakultasEkono midanBisnis.UniversitasBrawijaya Malang

SwasthadanBasu. 2000.Azas-azas Marketing. Liberty. Yogyakarta.

Terrydan R. George. 1968.Principles of Management. Saduran Drs. Sujai. Bandung: Penerbit Grafika

The International Ecoturism Society. 2000. Ecoturism Statistical Fact Sheet. Thomas, R. L. 1997. Modern Ekonometrics: An Introduction. Addison-Wesley

Longman Limietd. Ediburgh, England