PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA, LOCUS OF CONTROL, DAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung)

(1)

ABSTRACT

THE EFFECT OF BUDGETARY PARTICIPATION ON MANAGERIAL PERFORMANCE WITH JOB SATISFACTION, LOCUS OF CONTROL,

AND WORK MOTIVATION AS MODERATING VARIABLES

By

EKA SARI PRATIWI

This study aimed to examine the effect of budgetary participation on managerial performance at Private Hospitals in Bandar Lampung. This study also examined whether the variables of job satisfaction, locus of control, and work motivation mediate the relationship between budgetary participation and managerial performance.

The data used in this study obtained by questionnaire distribution method. The questionnaires were distributed to 84 managers/chiefs leveled as manager involved in composing and implementing the budget plans who work at Private Hospitals in Bandar Lampung. Out of 84 respondents, 55 people responded to the questionnaire. The data were analyzed using the Statistical Package for Social Science (SPSS) and Partial Least Square (PLS).

The results using SPSS shows that budgetary participation has a positive influence on managerial performance. In addition, job satisfaction, locus of control, and work motivation also has positive influence to the relationship between budgetary participation and managerial performance. On the other hand, the results of this research using PLS shows that work motivation is the only variable moderates the relationship between budgetary participation and performance. This study is limited to Private Hospitals in Bandar Lampung. This research is expected to provide input to the company to involve subordinates in budgeting activities as they have better information in composing the budget plan.

Keyword: Budgetary participation, managerial performance, job satisfaction, locus of control, work motivation.


(2)

ABSTRAK

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA, LOCUS OF CONTROL,

DAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Oleh

EKA SARI PRATIWI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung. Penelitian ini juga menguji apakah variabel kepuasan kerja, locus of control, dan motivasi kerja dapat memediasi hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dengan metode pembagian kuesioner. Dari kuesioner yang disebar kepada 84 manajer dan kepala bagian yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pelaksana anggaran yang bekerja pada Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung, sebanyak 55 responden yang mengisi kuesioner tersebut. Data yang ada dianalisis menggunakan

Statistical Package for Social Scienci (SPSS) dan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Selain itu, kepuasan kerja, locus of control, dan motivasi kerja berpengaruh postif terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Hasil penelitian dengan menggunakan PLS menunjukkan bahwa hanya variabel motivasi kerja yang dapat berperan sebagai vaiabel moderating terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja. Penelitian ini terbatas pada Rumah Sakit Swasta Umum di Bandar Lampung. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk melibatkan bawahan dalam kegiatan penganggaran karena bawahan memiliki informasi yang lebih baik dan lebih akurat yang diperlukan dalam penyusunan anggaran.

Kata kunci: Partisipasi anggaran, kinerja manajerial, kepuasan kerja, locus of control, motivasi kerja.


(3)

(4)

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP

KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA,

LOCUS OF CONTROL

, DAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI

VARIABEL

MODERATING

(Studi Empiris pada Rumah Sakit Swasta Umum di Bandar Lampung)

(Skripsi)

Oleh

Eka Sari Pratiwi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2014


(5)

(6)

(7)

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 8 Juli 1992, sebagai anak ketiga dari pasangan Bapak Mulyani Kasidi dan Ibu Sulis Tyowati.

Pada tahun 1998, penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Shandi Poetra, Bandar Lampung. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan oleh penulis pada tahun 2004 di SD Negeri 1 Kampung Sawah Lama, Bandar Lampung. Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditempuh oleh penulis di SMP Negeri 5 Bandar Lampung dan berhasil diselesaikan di tahun 2007, dan kemudian dilanjutkan menempuh pendidikan di SMA Negeri 9 Bandar Lampung hingga tahun 2010.

Selanjutnya penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur PKAB pada tahun 2010.

Penulis aktif dalam komunitas Aku Bisa Peduli di luar perkuliahan denagn posisi sebagai anggota.


(9)

MOTO

“Praying, Trying, and Believing


(10)

PERSEMBAHAN

Karya kecil ku ini kupersembahkan kepada :

Allah SWT Yang Maha Besar, Maha Suci, Maha Penolong, Maha Kuasa, dan Maha Penyayang. Tanpa pertolongan-Nya, kekuatan-Nya, kuasa-Nya, serta ridha-Nya, karya kecilku ini tidak akan berhasil.

Ibu (Lis) dan Bapak (Mul), dua sosok terhebat dalam hidupku yang selalu senantiasa mendoakanku dan memberikan semangat yang tiada henti. Kalian adalah pahlawanku. Kalian adalah semangat hidupku.

Kakak-kakaku tersayang, Rhesty Arie juwita dan Wahyu Hidayat.

Keponakan-keponakanku tersayang, Atha Abbiyu Rayaka, Daffa Arkana Zaky, Afika Hanan Khasyifa.

Orang-orang terdekatku dan para sahabatku yang selalu memberikan dukungan, doa, nasihat, dan segala curahan perhatiannya yang tiada henti.


(11)

SANWACANA

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Skripsi dengan judul “PENGARUH PARTISIPASI

ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA, LOCUS OF CONTROL, DAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI

VARIABEL MODERATING” ini dimaksudkan guna melengkapi dan memenuhi sebagian persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa

pengarahan, bimbingan, dan kerja sama semua pihak yang telah turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt., selaku Dosen Pembimbing Utama, atas kesediannya memberikan bimbingan dan masukan yang sangat


(12)

5. Bapak Pigo Nauli, S.E., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Kedua yang selalu bersedia untuk memberikan bimbingan dan saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt., selaku Dosen Penguji Utama yang telah bersedia memberikan saran-saran yang bagus dan bermanfaat.

7. Bapak Saring Suhendro, S.E., M.S., Akt. selaku Pembimbing Akademik, untuk nasehat dan bimbingannya selama ini.

8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama kuliah berlangsung.

9. Pak Sobari untuk kesabarannya dalam membantu mengurus skripsi dan proses birokrasinya. Mas Yana dan Mas Yono, Mbak Sri, Mpok, Mas Leman.

10.Seluruh Staf TU, Administrasi, Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung, serta pegawai yang turut membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

11.Keluargaku tercinta, Bapak Mul dan Ibu lis, dua sosok terhebat dalam hidupku yang selama ini tanpa lelah selalu mendoakan, menghibur, mendukung, memberikan nasihat, mendengarkan keluh kesah, mengusap air mata, dan senantiasa menyayangiku. Terima kasih atas segala yang telah kalian berikan kepadaku selama ini.

12.Kakak-kakakku, Rhesty dan Wahyu, yang telah mendoakan, memberikan semangat, dan menghibur dikala sedi, terima kasih untuk kalian semua atas doa dan restunya.

13.Keponakan-keponakanku tersayang, Biyyu, Daffa, dan Afika, terima kasih telah menghiburku selama ini dengan canda tawa kalian yang polos. 14.Saudara-saudaraku tersayang, Nte Ratna, Nte Wiwit, Bule Sisri, Om alex,

Om Ir, Om Sugeng, Dewi, Dini, Uri, terima kasih atas segala dukungan, segala doa, dan segala nasihat-nasihat yang telah diberikan.

15.Sahabat-sahabatku tersayang yang selalu mendampingi, Andri, Jane, Marlina, Novia, Tiara, Wela, Tipeh, Jeni, Sela, Feni, dan Fina terima kasih untuk semangatnya, segala bantuannya, segala pengertiannya, serta


(13)

nasihat-nasihat yang telah kalian berikan. Semua sudah kita lewati

bersama, sedi, tawa, duka, dan canda. Semoga persahabatan ini akan selalu tetap terjaga selamanya.

16.Ghufranil Halim, seseorang yang banyak memberikan pelajaran. Terima kasih telah mengajariku untuk selalu kuat, bersabar, berjuang, dan ikhlas dalam menghadapi permasalahan. Terima kasih atas dukungan, segala bantuan, dan doanya yang telah diberikan selama ini. Terima kasih juga untuk Kak Amel dan keluarga yang telah baik kepadaku selama ini. 17.Sahabat-sahabatku tersayang di masa SMA, Gabriela Sabatini, S.Pd.,

Maulini Rizki, dan Muthia Firda Sari, S.H., terima kasih atas dukungan, nasihat-nasihat, segala doa, serata curahan kasih sayang kalian. Terima kasih selalu senantiasa menghibur dikala sedi dan senantiasa

mendengarkan keluh kesah. Semoga persahabatan ini tetep terjaga selamanya. Menjadi sahabat kalian adalah salah satu hal terbaik dalam hidupku.

18.Sahabat-sahabatku tersayang di masa SMP, Ayu Eka Puspita, Leni Novita, Nia Wahyuningtyas, terima kasih atas segala perhatian, segala dukungan, dan segala doa yang telah diberikan selama ini. Semoga persahabatan ini tetap terjaga dan semoga semua cita-cita kita segera terwujud.

19.Teman-teman seperjuangan akuntansi 2010, Tiya, Oci, Oksano, Pungki, Ira, Dwi, Surya, Devry, Hana, Nurul, Mila, Deni, Jevri, Mahmud, Citra, Yesi, Yoga, Esti, Endang, Syarif, Era, Ben, Rica, Elza, Ayu, Eka, Egha, Meki, Alen, Echa, Rere, Dianti, Devy, Ipeh, Sisi, Dila, Febi, Teja, dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu di dalam skripsi ini. Terima kasih untuk semangat dan kebersamaannya selama empat tahun ini.

20.Bu Ami, selaku guru les akuntansi, terima kasih atas bantuannya,

kesabarannya dalam mengajar, serta ilmu yang telah diberikan selama ini. 21.Teman-teman ABP, Mba Dian, Kak Tiar, Kak Yudi, Mba Rena, Mba

Renais, Mba Ulan, Mba Anna, Imas, Uri, Dila, Apri, Muti, Yoan, dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu di dalam skripsi ini. Terima kasih atas dukungan, kebersamaan dan rasa


(14)

kekeluargaan selama ini. Menjadi bagian dari kalian adalah hal terhebat dalam hidupku.

22.Teman-temanku, Kak Ado, Kak Hans, Kak Rendi, Kak Desta, Kak Yosi, Kak Bayu, terima kasih atas kebaikan kalian selama ini. Terima kasih atas doa, dukungan, dan bantuan yang telah kalian berikan.

23.Teman-teman KKN Desa Putra Aji Dua, Lampung Timur, yaitu Laili, Deta, Ranis, Eeng, Baga, Riki, Adit, Takim, terima kasih untuk kebersamaannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proses penyelesaian skripsi ini karena itu penulis menerima semua saran dan kritik yang membangun.

Akhir kata Penulis mengucapkan “Terima Kasih “.

Bandarlampung, 3 September 2014 Penulis,


(15)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 7

2.1.1 Teori Kontijensi ... 7

2.1.2 Partisipasi Anggaran ... 8

2.1.3 Kepuasan Kerja ... 9

2.1.4 Locus of Control ... 10

2.1.5 Motivasi Kerja ... 12


(16)

2.2 Penelitian Terdahulu ... 14

2.3 Pengembangan Hipotesis Penelitian ... 15

2.3.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial ... 15

1.3.2 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial ... 16

1.3.3 Pengaruh Locus of Control terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial ... 17

1.3.4 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial ... 18

2.4 Kerangka Pemikiran ... 18

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel ... 19

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 21

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 21

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 21

3.4.1 Variabel Penelitian ... 21

3.4.2 Definisi Variabel Operasional ... 21

3.4.2.1 Partisipasi Anggaran ... 22

3.4.2.2 Kinerja Manajerial ... 22

3.4.2.3 Kepuasan Kerja ... 23


(17)

3.4.2.5 Motivasi Kerja ... 24

3.5 Metode Analisis Data ... 24

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 25

3.5.2 Uji Kualitas Data ... 25

3.5.2.1 Pengujian Validitas ... 25

3.5.2.2 Pengujian Reliabilitas ... 26

3.6 Pengujian Hipotesis ... 26

3.6.1 Uji Goodness of Fit ... 26

3.6.2 Uji Hipotesis ... 27

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Statistik Deskriptif Variabel ... 29

4.2 Uji Kualitas Data ... 31

4.2.1 Uji Validitas ... 31

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 32

4.3 Uji Hipotesis ... 33

4.3.1 Uji Model Goodness of Fit ... 33

4.3.2 Uji Hipotesis 1 ... 34

4.3.3 Uji Hipotesis 2 ... 34

4.3.4 Uji Hipotesis 3 ... 36

4.3.5 Uji Hipotesis 4 ... 37


(18)

4.4 Pembahasan ... 40

4.4.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial ... 40

4.4.2 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Moderating ... 41

4.4.3 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Locus of Control sebagai Variabel Moderating ... 42

4.4.4 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel Moderating ... 43

4.5 Analisis Tambahan ... 44

4.5.1 Spearman Correlation ... 44

4.5.2 Partial Least Square ... 47

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 51

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 53

5.3 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian (SPSS) ... 19


(20)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Responden ... 20

Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 29

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas ... 31

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 33

Tabel 4.4 Uji Model Goodness of Fit ... 33

Tabel 4.5 Uji Hipotesis 1 ... 34

Tabel 4.6 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Manajerial ... 35

Tabel 4.7 Uji Hipotesis 2 ... 35

Tabel 4.8 Pengaruh Locus of Control terhadap Kinerja Manajerial .... 36

Tabel 4.9 Uji Hipotesis 3 ... 36

Tabel 4.10 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Manajerial ... 37

Tabel 4.11 Uji Hipotesis 4 ... 38

Tabel 4.12 Hasil Penelitian (SPSS) ... 40

Tabel 4.13 Analisis Korelasi ... 44

Tabel 4.14 Interval Kekuatan Hubungan ... 45


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Administrasi Penelitian

Lampiran 3. Data Penelitian

Lampiran 4. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Lampiran 5. Hasil Uji Kualitas Data

Lampiran 6. Hasil Uji Hipotesis (SPSS)

Lampiran 7. Hasil Analisis Spearman Correaltion


(22)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam era saat ini, suatu perusahaan akan tetap beroperasi dan berkembang apabila perusahaan tersebut dapat bekerja secara efektif dan efesien. Kondisi tersebut mengharuskan pimpinan perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Peningkatan kinerja ini tidak lepas dari proses perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian berbagai aktivitas dan sumber daya yang dimiliki di dalam perusahaan yang melibatkan seluruh elemen perusahaan. Kinerja karyawan yang tinggi akan menghasilkan kinerja perusahaan yang tinggi pula. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja manajer atau kinerja karyawan yaitu melalui partisipasi anggaran.

Menurut Munandar (2000), setiap perusahaan memiliki anggaran perusahaan. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit atau satuan moneter dan berlaku untuk periode tertentu yang akan datang. Anggaran membantu

manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang di dalam anggaran.


(23)

2

Dahulu, penyusunan anggaran dilakukan dengan sistem top-down, yaitu rencana dan jumlah anggaran yang ditetapkan oleh atasan atau pemegang kuasa anggaran, sehingga bawahan atau pelaksana anggaran hanya melakukan apa yang telah disusun (Omposunggu dan Bawono, 2006). Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran perusahaan, sedangkan dalam penyusunan anggaran suatu perusahaan sangat dibutuhkan partisipasi dari semua karyawan di perusahaan untuk dapat memberikan informasi yang dimiliki satu sama lain sehingga dapat menguntungkan bagi perusahaan.

Partsipiasi anggaran adalah keikutsertaan seluruh pimpinan, manajer maupun karyawan dalam proses penyusunan anggaran perusahaan. Menurut Brownell (1982) dalam Sumarno (2005), partisipasi anggaran adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran. Partisipasi anggaran berarti memberikan kesempatan kepada para bawahan untuk terlibat dalam penyusunan anggaran. Menurut Safitri (2006) dalam Mattola (2011), kinerja para karyawan akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif dalam proses penyusunan anggaran pada unit organisasi tempat mereka bekerja.

Menurut penelitian Siahaan (2005), untuk bertahan hidup, rumah sakit harus memikirkan ulang strategi mereka. Ini disebabkan bahwa rumah sakit pada tahun-tahun belakangan ini mengalami persaingan yang semakin besar, pengendalian-pengendalian biaya yang semakin ketat dan tuntutan yang lebih besar akan akuntabilitas publik. Rumah sakit mempunyai pergeseran paradigma dari organisasi yang bukan bisnis menjadi bisnis. Perubahan lingkungan secara


(24)

3

sehingga membutuhkan penanganan dengan konsep manajemen yang tepat. Rumah sakit secara keseluruhan merupakan organisasi yang mempunyai berbagai unit bisnis strategi (Siahaan, 2005).

Beberapa penelitian telah membuktikan secara empiris hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Penelitian Indriantoro (1993) dalam Wirjono, Raharjono (2007) dan Alim (2002) menyatakan bahwa partisipasi anggaran dapat meningkatkan kinerja manajerial. Hal tersebut didukung oleh penelitian Darmawati (2004) dan Hafiz (2007) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Akan tetapi, bukti empiris lain menunjukkan bahwa tidak selamanya partisipasi dalam penyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja. Penelitian Milani (1997) dan Riyanto (1996) dalam Hafiz (2007) membuktikan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Penelitian Locke dan Brian (1976) dalam Wirjono dan Raharjono (2007) juga menyatakan bahwa hubungan kedua variabel tersebut bertolak belakang atau negatif.

Brownell dan Mclnnes, (1986) dalam Nor (2007) menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran lebih memungkinkan para manajer bawah untuk melakukan negosiasi dengan pimpinan mereka mengenai kemungkinan target anggaran yang dapat dicapai. Pimpinan yang memperkenankan bawahannya untuk turut terlibat dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan pekerjaannya akan meningkatkan kepuasan kerja bawahannya. Kepuasan kerja di sini merupakan sikap senang seseorang terhadap pekerjannya.


(25)

4

Frucot dan Shearon (1997) dalam Abdulloh (2006) menyatakan bahwa kinerja karyawan diantaranya dapat dipengaruhi oleh faktor individual, yaitu locus of control. Greenhalgh dan Rosenblatt (1984) dalam Abdulloh (2006)

mendefinisikan locus of control sebagai keyakinan masing-masing individu karyawan tentang kemampuannya untuk bisa memengaruhi semua kejadian yang berkaitan dengan dirinya dan pekerjaannya. Sehingga dengan adanya locus of control diharapkan dapat meningkatkan kinerja.

Anggaran mempunyai fungsi sebagai pedoman untuk memotivasi kinerja

individual para manajer (Shields dan Shields, 1998). Anggaran juga menjadi alat untuk memotivasi kinerja anggota organisasi (Chong et al, 2002) dalam Adrianto (2008). Anggaran juga merupakan alat koordinasi dan komunikasi antara atasan dengan bawahan (Kenis, 1970 dalam Adrianto, 2008). Sehingga dengan

dimilikinya motivasi yang cukup tinggi diharapkan para manajer bekerja dengan baik ketika berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.

Penelitian ini merupakan replikasi dari dua penelitian yang dilakukan oleh Adrianto (2008) dan Matolla (2011). Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul

“Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan Kerja, Locus of Control dan Motivasi Kerja sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Rumah Sakit Swasta Umum di Bandar Lampung)”.


(26)

5

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumusakan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung?

2. Apakah kepuasan kerja memiliki pengaruh positif terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial pada Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung?

3. Apakah locus of control memiliki pengaruh positif terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial pada Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung?

4. Apakah motivasi kerja memiliki pengaruh positif terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial pada Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung?

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Penelitian ini menggunakan variabel partisipasi anggaran, kepuasan kerja,

locus of control, motivasi kerja, dan kinerja manajer.

2. Objek penelitian ini adalah Rumah Sakit Swasta (umum) di Bandar Lampung.

3. Responden penelitian ini adalah para manajer dan kepala bagian setara manajer.


(27)

6

1.4Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung.

2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial pada Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung.

3. Untuk mengetahui pengaruh locus of control terhadap hubungan

partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial pada Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung.

4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial pada Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu akuntansi dalam lingkup akuntansi manajemen, khususnya yang berkenaan dengan anggaran dan kinerja manajerial.

2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam proses penyusunan anggaran dengan model patisipatif.

3. Bagi pihak eksternal, diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian yang sejenis.


(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1Landasan Teori 2.1.1 Teori Kontijensi

Teori kontijensi menyatakan bahwa tidak ada rancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen yang dapat diterapkan secara efektif untuk semua kondisi organisasi, namun sebuah sistem pengendalian tertentu hanya efektif untuk situasi atau organisasi atau perusahaan tertentu. Kesesuaian antara sistem pengendalian manajemen dan variabel konstektual organisasi dihipotesiskan untuk menyimpulkan peningkatan kinerja organisasi dan individu yang terlibat didalamnya (Otley 1980; Fisher 1998 dalam Adrianto, 2008).

Fisher (1995) dalam Ratri (2010) berpendapat bahwa pendekatan kontijensi ini mengungkapkan bahwa perencanaan dan penggunaan desain sistem pengendalian manajemen tergantung pada karakteristik organisasi dan kondisi lingkungan di mana sistem tersebut ditetapkan. Penelitian-penelitian yang menguji hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial memberikan hasil yang tidak konsisten. Govindarajan (1986) dalam Ratri (2010) mengatakan perlu digunakan pendekatan kontijensi untuk menyelesaikan berbagai perbedaan pendapat tersebut.


(29)

8

Peneltian ini menggunakan faktor kontijensi untuk mengevaluasi keefektifan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Faktor kontijensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepuasan kerja, locus of control, dan motivasi kerja. Faktor-faktor tersebut akan bertindak sebagai variabel modereting

dalam hubungannya dengan partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.

2.1.2 Partisipasi Anggaran

Partisipasi adalah keterlibatan individu yang bersifat mental dan emosional dalam situasi kelompok bagi pencapaian tujuan bersama dan berbagi tanggungjawab bersama. Partisipasi yang diberikan oleh individu bukan hanya aktivitas fisik tetapi juga sisi psikologis, yaitu seberapa besar pengaruh yang dianggap dimiliki oleh seseorang dalam pengambilan keputusan.

Partisipasi anggaran merupakan suatu proses yang melibatkan individu-individu secara langsung dan mempunyai pengaruh terhadap penyusunan tujuan anggaran yang prestasinya akan dinilai dan kemungkinan akan dihargai atas dasar

pencapaian tujuan anggaran (Brownell, 1982 dalam Nurcahyani, 2010). Melalui adanya partisipasi anggaran tersebut, dapat terlihat bahwa adanya interaksi antara para karyawan dengan atasannya. Oleh kerena itu, para karyawan tersebut dapat melakukan aktivitas yang diperlukan mulai dari awal penyusunan anggaran, negosiasi, penetapan anggaran akhir, dan revisi anggaran yang diperlukan.

Seseorang karyawan yang terlibat dalam pengambilan keputusan penganggaran, maka ia akan termotivasi dalam situasi kelompok karena telah diberi kesempatan untuk mewujudkan inisiatif dan daya kreatifitas, sehingga tujuan bersama akan


(30)

9

lebih mudah tercapai karena adanya keterlibatan secara pribadi dan kesediaan untuk menerima tanggungjawab masing-masing. Rasa tanggung jawab ini pada akhirnya akan memperkuat kreativitas manajer yang bersangkutan.

Widanarta (2003) menyebutkan bahwa partipasi anggaran dapat memengaruhi sikap atau usaha pencapaian sasaran dari kinerja manajer karena beberapa hal, di antaranya:

1. Para manajer diberi kesempatan mengembangkan dan menerapkan pengetahuannya atau kemampuannnya.

2. Anggaran disusun sesuai dengan kemampuan suatu bagian. 3. Dapat ditetapkan tingkat sasaran yang realistis.

4. Ditetapkan anggaran atau tingkat sasaran yang sesuai dengan aspek yang dapat dikendalikan oleh manajer.

5. Menerima target anggaran yang ditetapkan sebagai dasar penilaian kinerja.

Akan tetapi, kemanfaatan partisipasi dalam penyusunan anggaran tidak akan dapat diperoleh jika manajemen puncak atau setiap atasan tidak sungguh-sungguh dalam memandang arti penting dari partisipasi bawahan.

2.1.3 Kepuasan Kerja

Davis dan Newstrom (1996) mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Pegawai yang bergabung dalam suatu organisasi akan membawa serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa lalu yang menyatu yang membentuk harapan kerja. Kepuasan kerja menunjukkan


(31)

10

kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dengan imbalan yang disediakan atas pekerjaannya.

Faktor-faktor penentu kepuasan kerja menurut Rousseai (1998) dalam Wulandari (2011) ada tiga variabel yaitu karateristik pekerjaan, organisasi dan individu. Karateristik pekerjaan terdiri atas keanekaragaman keterampilan, identitas tugas, otonomi, keberartian tugas. Hal ini menurut Oldam (1975) dalam Wulandari (2011) memengaruhi tingkat motivasi, kinerja, kepuasan kerja, tingkat absensi, dan tingkat perputaran. Karateristik organisasi terdiri dari skala usaha,

kompleksitas, jumlah anggota kelompok, usia kelompok, dan kepemimpinan. Sedangakan karateristik individu terdiri dari tingkat pendidikan, umur, masa kerja, status perkawinan, jumlah tanggungan, dan jenis kelamin.

Kepuasan kerja banyak dipengaruhi oleh sikap pimpinan dalam kepemimpinan. Kepemimpinan yang otoriter mengakibatkan ketidakpuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. Kepuasan kerja dibutuhkan oleh karyawan yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, sehingga dapat meningkatkan kinerja.

2.1.4 Locus of Control

Pervin dalam Mattola (2011) menyatakan bahwa locus of control adalah istilah dalam psikologi yang mengacu pada keyakinan seseorang tentang apa yang menyebabkan hasil yang baik atau buruk dalam hidupnya, baik secara umum atau di daerah tertentu seperti kesehatan atau akademik. Locus of control


(32)

11

yang terjadi di bawah kesadaran pengendalian (Rotter, 1966 dalam Mattola, 2011).

Frucot dan Shearon (1991) membagi locus of control menjadi dua jenis, yaitu

external dan internal. External locus of control adalah individu meyakini bahwa peristiwa-peristiwa dikendalikan oleh nasib, keberuntungan, peluang atau kekuatan lain. Sedangkan internal locus of control adalah individu meyakini bahwa mereka mempunyai beberapa pengendalian sendiri pada peristiwa yang terjadi.

Konsep internal locus of control dan external locus of control secara lebih rinci dikemukan oleh Lee (1990) yang dikutip oleh Junianto (2002) dalam Mattola (2011). Internal locus of control diartikan sebagai keyakinan seseorang bahwa didalam dirinya tersimpan potensi besar untuk menentukan nasib sendiri, tidak peduli apakah lingkungannya akan mendukung atau tidak mendukung. Individu seperti ini memiliki etos kerja yang tinggi dan tabah menghadapi segala macam kesulitan baik dalam kehidupannya maupun dalam pekerjaannya. Individu yang memiliki external locus of control cukup tinggi akan mudah pasrah dan menyerah jika sewaktu-waktu terjadi persoalan yang sulit. Individu semacam ini akan memandang masalah-masalah yang sulit sebagai ancaman bagi dirinya, bahkan terhadap orang-orang yang berada di sekelilingnya dianggap sebagai pihak yang secara diam-diam selalu mengancam eksistensinya. Individu ini akan menilai kegagalan sebagai semacam nasib dan membuatnya ingin lari dari persoalan, ketika mengalami kegagalan dalam menyelesaikan persoalan.


(33)

12

Mereka yang yakin dapat mengendalikan tujuan mereka dikatakan memiliki

internal locus of control, sedangkan yang memandang hidup mereka dikendalikan oleh kekuatan pihak luar disebut memiliki external locus of control (Robbins, 1996 dalam Mattola, 2011). Jadi, internal locus of control mengacu pada persepsi terhadap kejadian, baik positif maupun negatif sebagai konsekuensi dari tindakan ataupun perbuatan sendiri dan berada dibawah pengendalian dirinya. External locus of control mengacu pada keyakinan bahwa suatu kejadian tidak memiliki hubungan langsung dengan tindakan yang telah dilakukan oleh dirinya sendiri dan berada di luar kontrol dirinya.

Jadi, dengan menggunakan locus of control, perilaku kerja dapat dilihat melalui penilaian karyawan terhadap hasil mereka saat dikontrol secara internal ataupun secara external. Karyawan atau manajer yang merasakan internal locus of control

merasa bahwa secara personal mereka dapat memengaruhi hasil melalui

kemampuan, keahlian, ataupun atas usaha mereka sendiri. Karyawan yang menilai

external locus of control merasa bahwa hasil yang mereka capai itu di luar kontrol mereka sendiri, mereka merasa bahwa kekuatan-kekuatan eksternal seperti

keberuntungan atau tingkat kesulitan terhadap tugas yang dijalankan itu lebih menentukan hasil kerja mereka (Mattola, 2011).

2.1.5 Motivasi Kerja

Mitchell (1982) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu derajat, di mana seseorang individu ingin dan berusaha untuk melaksanakan tugas dengan baik. Sedangkan Dhanim (2004) dalam Nursidin (2004) menjelaskan bahwa motivasi merupakan kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau


(34)

13

mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Terdapat tiga unsur esensial yang melekat dalam pengertian motivasi, yaitu pertama, faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun external. Kedua, tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut. Faktor internal sebagai pendorong motif bersumber dari dalam diri individu itu sendiri seperti kepribadian,

intelegensi, kebiasaan, kesadaran, minat, bakat, kemauan dan semangat. Sedangkan faktor external berasal dari luar individu, yaitu lingkungan, seperti lingkungan sosial, tekanan dan regulasi keorganisasian.

2.1.6 Kinerja Manajer

Kinerja manajerial adalah seberapa jauh manajer melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Kinerja berhubungan dengan seberapa besar kemampuan setiap level manajemen dalam membangun perusahaan dan meningkatkan produktivitas serta kinerja perusahaan baik dari segi kinerja kualitas sumber daya manusia juga kinerja keuangan.

Darsell (1992) dalam Mattola (2011) menyatakan bahwa kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar yang ditetapkan. Jadi, kinerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai seorang karyawan dengan yang telah ditetapkan dalam anggaran. Sebagai contoh, kinerja karyawan bagian pemasaran adalah perbandingan jumlah produk yang berhasil ia jual dengan angka volume penjualan yang tercantum dalam anggaran.


(35)

14

Mahoney et al. (1963) dalam Mattola (2011) mendefenisikan kinerja manajemen berdasarkan fungsi-fungsi manajemen yang dimasukkan ke dalam konstruk kinerja manajemen tersebut, yaitu perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staff, negosiasi, perwakilan, dan kinerja secara menyeluruh.

2.2Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial antara lain penelitian yang dilakukan oleh Marani (2002). Penelitian ini menyatakan bahwa partisipasi anggaran tidak dapat memengaruhi secara langsung kinerja manajerial. Oleh karena itu, penelitian ini meggunakan motivasi sebagai variabel moderating sehingga menghasilkan adanya pengaruh signifikan antara partisipasi anggaran dan motivasi dengan kinerja manajerial. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Adrianto (2008) yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran secara positif memengaruhi kinerja manajerial. Penelitian ini menggunakan variabel moderating, yaitu kepuasan kerja, job relevant information, dan motivasi kerja. Sehingga hasil yang didapat adalah kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial, sedangkan job relevant information tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan oleh Nursidin (2008) menyatakan bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial melalui motivasi, akan tetapi pengaruh yang dihasilkan bersifat negatif. Kemudian dilanjutkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mattola (2011) yang menyatakan bahwa Locus of control berpengaruh positif terhadap


(36)

15

hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja. Dengan kata lain, partisipasi anggaran yang dimoderasi oleh locus of control berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

2.3Pengembangan Hipotesis Penelitian

2.3.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Partisipasi anggaran mengacu pada tingkat keterlibatan seorang individu dalam penyusunan anggaran. Seorang manajer atau kepala bagian yang dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran diharapkan dapat meningkatkan kinerja manajer tersebut. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa dalam penyusunan suatu anggaran perlu melibatkan manajemen pada level yang lebih rendah sehingga partisipasi anggaran dapat dinilai sebagai pendekatan manajerial yang dapat meningkatkan kinerja setiap anggota organisasi karena dengan adanya partisipasi anggaran diharapkan setiap individu mampu meningkatkan kinerjanya sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007). Penelitian Adrianto (2008) menyatakan bahwa partisipasi anggaran secara positif memengaruhi kinerja manajerial, interaksi antara partisipasi anggaran dan

kepuasan kerja dengan kinerja manajerial signifikan, interaksi antara partisipasi anggaran dan job relevant information dengan kinerja manajerial, interaksi antara partisipasi anggaran dan motivasi kerja dengan kinerja manajerial signifikan. Jadi, dari hasil yang diperoleh dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:


(37)

16

2.3.2Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial

Masing-masing individu organisasi pasti memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem dan nilai yang dianutinya pada semua organisasi, dan kepuasan kerja selalu mendapatkan tempat yang sangat penting bagi perilaku organisasi (Landhy, 1995 dalam Adrianto, 2008). Penetapan penyusunan anggaran pada awal kegiatan mengharuskan semua anggota organisasi

mengarahkan segala kegiatan sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Partisipasi para manajer dalam anggaran membuat para manajer harus mengetahui seberapa besar kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai target yang akan dicapai, agar dalam diri manajer timbul perasaan yang dihargai dan dipercaya sehingga menimbulkan rasa kepuasan atas pekerjaannya.

Setton dan Liden (1996) mengindikasikan bahwa partisipasi para bawahan dalam penyusunan anggaran lebih efektif jika keputusan-keputusan yang penting dalam organisasi lebih sering dibuat secara kelompok. Partisipasi anggaran akan

meningkatkan kinerja manajerial para anggota organisasi jika atasan setingkat manajer peduli dan memperhatikan masalah kepuasan kerja para bawahan.

Penelitian Herlinda (2001) menyatakan bahwa gaya evaluasi kinerja anggaran memengaruhi kepuasan kerja dan motivasi kerja. Kepuasan kerja dan motivasi keja merupakan mediasi hubungan antara gaya evaluasi kinerja anggaran dengan kinerja manajerial. Jadi, dari hasil yang diperoleh dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:


(38)

17

H2 : Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.

2.3.3Pengaruh Locus of Control terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial

Locus of control juga diidentifikasi sebagai faktor penguat dalam hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Partisipasi anggaran dihubungkan dengan sumber control,karena pada saat muncul partisipasi anggaran mengizinkan manajer memengaruhi penyusunan tujuan kinerja, dan itulah yang menciptakan internal locus of control (Ratri, 2011). Partisipasi anggaran menunjukkan bahwa dengan adanya internal locus of control

dapat meningkatkan kinerja. Karyawan yang memiliki internal locus of control

merasa yakin dan mampu bahwa dirinya dapat memengaruhi hasil melalui

kemampuan dan keahlian yang mereka miliki. Mereka merasa percaya diri bahwa mereka dapat bekerja dengan baik dan memperoleh hasil dengan kemampuan yang mereka miliki, sehingga dengan adanya internal locus of control yang baik dapat memperkuat hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.

Penelitian Mattola (2011) menyatakan bahwa Locus of control berpengaruh positif terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja. Dengan kata lain, partisipasi anggaran yang dimoderasi oleh locus of control berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Jadi, dari hasil yang diperoleh dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:

H3 : Locus of Control berpengaruh positif terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.


(39)

18

2.3.4Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial

Mitchell (1982) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu derajat, di mana seseorang individu ingin dan berusaha untuk melaksanakan tugas dengan baik. Motivasi kerja juga berperan penting dalam meningkatkan kinerja. Seseorang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan bersungguh-sungguh dalam bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan sehingga dapat memperkuat hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.

Penelitian Nursidin (2008) menyatakan bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial melalui motivasi sebagai variabel

moderating. Penelitian Marani (2002) menyatakan bahwa interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dan motivasi dengan kinerja manajerial

signifikan. Jadi, dari hasil yang diperoleh dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: H4 : Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap hubungan partisipasi

anggaran dengan kinerja manajerial

2.4Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang diteliti sehingga secara teoritis dapat menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Dari penelitian-penelitian terdahulu yang telah dibahas sebelumnya yang menyatakan bahwa adanya


(40)

19

kepuasan kerja, locus of control, dan motivasi kerja terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial, maka berikut ini merupakan kerangka pemikiran dari penelitian ini:

Gambar 2.1 Model Penelitian

Partisipasi Anggaran Kinerja Manajerial Kepuas

an Kerja

Motivasi Kerja

Locus of Control


(41)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di

masing-masing Rumah Sakit Swasta di Bandar lampung. Adapun kriteria Rumah Sakit Swasta yang dipilih adalah Rumah Sakit Swasta Umum (not specific). Di wilayah Bandar Lampung terdapat enam Rumah Sakit Swasta Umum dan hanya diambil sebanyak tiga Rumah Sakit Swasta Umum. Rumah sakit yang terpilih yaitu Rumah Sakit Immanuel, Graha Husada, dan Urip Sumoharjo. Sebanyak 55 responden mengisi kuesioner yang telah dibagikan. Adapun rinciannya sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jumlah Responden di Rumah Sakit Swasta (Umum)

No Nama Rumah Sakit Responden

1 Graha Husada 19

2 Immanuel 25

3 Urip Sumoharjo 11

Jumlah 55

Sumber: Data primer, diolah. 2014.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode

purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Adapun kriteria yang digunakan, yaitu:


(42)

21

1. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit swasta yang berkedudukan di Bandar Lampung dan bukan merupakan rumah sakit milik pemerintah. 2. Rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Swasta Umum (not specific). 3. Manajer dan Kepala Bagian yang dipilih adalah yang pernah

berpartisispasi dalam proses penyusunan anggaran.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari penelitian lapangan (field research). Data ini diambil dari para manajer dan kepala bagian yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran di Rumah Sakit Swasta Bandar Lampung. Pengumpulan data diperoleh dengan cara membagikan

kuesioner kepada para manajer dan kepala bagian yang terkait.

3.3Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini menggunakan metode survey kuesioner yang akan dibagikan kepada responden. Survey kuesioner ini berupa suatu kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis.

3.4Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada suatu nilai (Sekaran, 2006 dalam Nurcahyani, 2010). Dalam penelitian ini digunakan tiga macam variabel penelitian, yaitu variabel terikat, variabel bebas, dan variabel moderasi.


(43)

22

1. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial.

2. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang memberikan pengaruh baik positif maupun negatif terhadap variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran.

3. Variabel moderasi (moderating variable) adalah variabel yang

memengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah kepuasan keja, locus of control , dan motivasi kerja.

3.4.2 Definisi Variabel Operasional 3.4.2.1 Partisipasi Anggaran

Variabel partisipasi penyusunan anggaran sebagai variabel independen

dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh keterlibatan manajer, pengaruh yang dirasakan dan kontribusi manajer dalam proses anggaran. Setiap responden diminta untuk menjawab 5 (lima) item pertanyaan yang dipakai untuk mengukur partisipasi dengan menggunakan skala Likert lima poin, dimana skor terendah (poin 1) menunjukkan partisipasi sangat sedikit, sedangkan skor tinggi (poin 5) menunjukkan partisipasi sangat banyak. Kuesioner ini diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Adrianto (2008).

3.4.2.2 Kinerja Manajerial

Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,


(44)

23

pengalaman, kesungguhan serta waktu. Dalam penelitian ini, kinerja akan dikaitkan dengan konsep kinerja manajemen berdasarkan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi, dan delegasi. Ada 10 (sepuluh) item pertanyaan yang dipakai untuk mengukur kinerja manajerial dengan

menggunakan skala Likert lima poin, dimana skor terendah (poin 1) menunjukkan kinerja sangat rendah, sedangkan skor tinggi (poin 5) menunjukkan kinerja sangat tinggi. Kuesioner ini didopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Adrianto (2008).

3.4.2.3 Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja disini merupakan hal yang bersifat individual. Masing-masing individu organisasi pasti memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem dan nilai pada semua organisasi, kepuasan kerja selalu

mendapatkan tempat yang sangat penting bagi perilaku organisasi. Pengukuran variabel ini menggunakan 10 (sepuluh) buah pertanyaan dengan skala Likert satu sampai dengan lima dimana skor terendah (poin 1) menunjukkan sangat tidak setuju atas kepuasan kerja, sedangkan skor tinggi (poin 5) menunjukkan sangat setuju atas kepuasan kerja. Kuesioner ini didopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Adrianto (2008).

3.4.2.4 Locus of Control

Locus of control didefenisikan sebagai suatu karakter yang menerangkan perbedaan individu dalam sebuah kepercayaan yang digeneralisasikan dalam kekuatan pengendaliaan internal dan eksternal. Instrument yang di gunakan dalam penelitian ini adalah instrument yang dikembangkan oleh La rosa (1986) dalam


(45)

24

Ridwan (2011). Terdapat lima butir pertanyaan yang akan mengukur tingkat locus of control dari responden. Setiap pertanyaan terdiri dari lima skala likert. Skala likert 1 menunjukkan tingkat sangat tidak setuju atas locus of control internal

yang dimiliki dan skala likert 5 menunjukkan tingkat sangat setuju atas locus of control internal yang dimiliki.

3.4.2.5 Motivasi Kerja

Motivasi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai derajat sampai dimana

seorang individu ingin dan berusaha untuk melaksanakan suatu tugas dengan baik (Ghozali, 2002) dalam (Adrianto, 2008). Masing-masing bagian dari instrumen motivasi untuk pengukurannya menggunakan sepuluh item pertanyaan dengan skala likert lima poin. Dimana skor terendah (poin 1) menunjukkan sangat tidak setuju atas motivasi kerja yang dimiliki, sedangkan skor tinggi (poin 5)

menunjukkan sangat setuju atas motivasi kerja yang dimiliki. Kuesioner ini didopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Adrianto (2008).

3.5Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis regresi moderasi melalui metode analisis regresi berjenjang (hierarchical regression analysis), hal ini dikarenakan penelitian ini menggunakan variabel moderating (Jogiyanto, 2010). Pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Scienci). Sebelum dilakukan hierarchical regression analysis, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa uji, yaitu seperti analisis statistik deskriptif, uji validitas, dan uji reliabilitas.


(46)

25

3.5.1Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian, yaitu partisipasi anggaran, kinerja manajerial, kepuasan kerja, locus of control, dan motivasi kerja. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data. Karakteristik data yang digambarkan adalah karakteristik distribusinya (Jogiyanto, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan tabel

distribusi frekuensi yang menunjukkan kisaran teoritis, kisaran aktual, nilai rata-rata (mean), standar devisiasi, modus, dan frekuensi.

3.5.2 Uji Kualitas Data 3.5.2.1Pengujian Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang ada (disusun) valid atau tidak. Untuk kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan seperti yang digunakan dalam penelitian ini, makna valid berarti setiap butir pertanyaan yang menyusun kuesioner tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi. Ukuran keterkaitan itu sendiri dicerminkan oleh korelasi jawaban antar

pertanyaan. Pertanyaan yang memiliki korelasi yang rendah dengan butir

pertanyaan lain dinyatakan tidak valid. (Sujianto, 2009 dalam Mattola, 2011). Uji Validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor variabel. Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai r hitung > r tabel. Teknik yang digunakan untuk pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi product moment pearson.


(47)

26

3.5.2.2 Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan hanya pada pertanyaan-pertanyaan yang telah melalui pengujian validitas dan yang dinyatakan valid. Uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian (kuesioner) dilakukan untuk menguji apakah hasil

pengukuran dapat dipercaya, dalam hal ini jawaban responden terhadap

pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Nurcahyani, 2010). Teknik yang digunakan untuk pengujian reliabilitas adalah Cronbach Alpha. Teknik ini dikembangkan oleh Cronbach untuk menghasilkan korelasi reliabilitas alpha, dan merupakan teknik pengujian konsistensi reliabilitas antara item-item yang

terpopuler, serta menunjukkan indeks konsistensi yang sempurna. Dasar pengambilan keputusan yaitu apabila nilai Alpha cronbach > 0,6..

3.6Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan metode analisis regresi berjenjang (hierarchical regression analysis), yang terdiri dari regresi linear sederhana dan uji moderasi. Sebelum menguj hipotesis maka akan dilakukan uji Goodness of Fit.

3.6.1Uji Goodness of Fit

Pengujian goodness of fit merupakan pengujian untuk menentukan apakah suatu himpunan frekuensi yang diharapkan sama dengan frekuensi yang diperoleh dari suatu distribusi, seperti distribusi binomial, poisson, normal, atau dari perbandingan lain. Pengujian ini dilakukan untuk melihat kecocokan model penelitian dengan melihat nilai signifikan. Apabila nilai sig. < 0,05, maka variabel tersebut cocok atau layak untuk digunakan.


(48)

27

3.6.2 Uji Hipotesis

Untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 1) menggunakan regresi linear sederhana. Sedangkan untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan kepuasan kerja sebagai variabel moderating (hipotesis 2), pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial melalui motivasi kerja sebagai variabel moderating (hipotesis 3), pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial melalui motivasi kerja sebagai variabel moderating (hipotesis 4), menggunakan uji moderasi. Jadi, model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1+β2X2+β3X3+ β4X4 + β5X1*X2+ β6X1*X3+ β7X1*X4 + e.

Keterangan :

Y = Kinerja manajerial X1 = Partisipasi anggaran

X2 = Kepuasan Kerja

X3 = Locus of Control

X4 = Motivasi Kerja

X1X2 = Interaksi antara partisipasi anggaran dan kepuasan kerja

X1X3 = Interaksi antara partisipasi anggaran dan locus of control

X1X4 = Interaksi antara partisipasi anggaran dan motivasi kerja

α = Konstanta

β1-7 = Koefisien regresi


(49)

28

Penelitian ini menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%. Pengambilan keputusan hipotesis diterima atau ditolak sebagai berikut:

Jika t hitung > t tabel atau nilai sig. < 0,05 maka hipotesis diterima. Jika t hitung < t tabel atau nilai sig. > 0,05 maka hipotesis ditolak.


(50)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis 55 responden, yaitu para manajer dan kepala bagian yang terlibat dalam partisipasi anggaran di Rumah Sakit Swasta (Umum) di Bandar Lampung. Manajer-manajer tersebut meliputi manajer rawat inap, rawat jalan, gawat darurat

laboratorium, radio diagnostik, pemasaran, keuangan, akuntansi, rumah tangga, personalia, dan lain-lain. Data penelitian dianalisis dengan metode analisis regresi berjenjang (hierarchical regression analysis) melalui program SPSS. Selain itu, data juga diolah menggunakan Spearman Correlation serta menggunakan pogram PLS.

2. Hasil hipotesis 1 yang dianalisis dengan SPSS ditunjukkan oleh tabel 4.5 menunjukkan bahwa partisipasi anggaran secara positif memengaruhi kinerja manajerial, hal ini berarti keterlibatan manajer dan kepala bagian di Rumah Sakit Swasta di wilayah kota Bandar Lampung dalam partisipasi anggaran akan memengaruhi kinerja manajerial. Selanjutnya analisis


(51)

52

3. dengan menggunakan Spearman Correlation ditunjukkan pada tabel 4.13 mununjukkan bahwa partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial memiliki korelasi yang cukup kuat dan memiliki hubungan yang signifikan. Sama halnya pengujian dengan PLS ditunjukkan pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

4. Hasil pengujian hipotesis 2 dengan menggunakan SPSS yang dijelaskan dalam tabel 4.7 menunjukkan bahwa kepuasan kerja berperan sebagai variabel moderating terhadap pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Selanjutnya analisis dengan menggunakan Spearman

Correlation ditunjukkan pada tabel 4.13 mununjukkan bahwa partisipasi anggaran dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial memiliki korelasi yang cukup kuat dan memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan pengujian dengan PLS ditunjukkan pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa kepuasan kerja sebagai variabel moderating tidak berpengaruh positif terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. 5. Hasil pengujian hipotesis 3 dengan menggunakan SPSS dijelaskan dalam

tabel 4.9 yang menunjukkan bahwa internal locus of control berperan sebagai variabel moderating terhadap pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Selanjutnya analisis dengan menggunakan Spearman Correlation ditunjukkan pada tabel 4.13 mununjukkan bahwa partisipasi anggaran dan locus of control terhadap kinerja manajerial memiliki korelasi yang cukup kuat dan memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan pengujian dengan PLS ditunjukkan pada tabel 4.15


(52)

53

menunjukkan bahwa locus of control sebagai variabel moderating tidak berpengaruh positif terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.

6. Hasil pengujian hipotesis 4 dengan menggunakan SPSS yang dijelaskan dalam tabel 4.11 menunjukkan bahwa Motivasi Kerja berperan sebagai variabel moderating terhadap pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Selanjutnya analisis dengan menggunakan Spearman

Correlation ditunjukkan pada tabel 4.13 mununjukkan bahwa partisipasi anggaran dan motivasi kerja terhadap kinerja manajerial memiliki korelasi yang cukup kuat dan memiliki hubungan yang signifikan. Sama halnya pengujian dengan PLS ditunjukkan pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa motivasi kerja sebagai variabel moderating berpengaruh positif terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti hanya mengambil sampel dari Rumah Sakit Swasta (umum) di Bandar Lampung. Hal ini dikarenakan Rumah Sakit Swasta memberikan pelayanan yang ramah sehingga dapat mempermudah peneliti untuk memperoleh data.

2. Data yang dikumpulkan hanya melalui penyebaran kuesioner, sehingga mungkin saja berbeda dengan kondisi yang sebenarnya. Dengan demikian, hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan untuk semua karyawan.


(53)

54

5.3Saran

Adapun saran yang diberikan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya, yaitu: 1. Kepada penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti tidak hanya di

Rumah Sakit Swasta (Umum). Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti Rumah Sakit milik Pemerintah.

2. Kepada penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya menggunakan kuesioner unuk pengumpulan data, akan tetapi juga menggunakan metode interview.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh. 2006. Pengaruh Budaya Organisasi, Locus Of Control dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Semarang Barat. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Adrianto, Yogi. 2008. Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan Kerja, Job Relevant Information dan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Rumah Sakit Swasta di wilayah kota Semarang). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Alim, Mohammad Nizarul, 2002. Pengaruh Ketidakpastian Stratejik dan Revisi Anggaran terhadap Efektivitas Partisipasi Penyusunan Anggaran: Pendekatan Kontinjensi. SNA V. Semarang.

Darmawati, R. E. 2004. Pengaruh Pelimpahan Wewenang dan Locus of Control sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial dan Kepuasan Kerja. Tesis.

Universitas Sumatera Utara. Medan.

Davis, K dan Newstrom. 1996. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga. Fruchot, V,. dan Shearon, W., T. 1991. Budgetary Participation, Locus of Control,

and Mexican Managerial Performance and Job Satisfaction. The Accounting Review. Vol 66 No. 1. pp. 80-99.

Herlinda, Nila. 2001. Analisis Pengaruh Gaya Evaluasi Kinerja Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Menerapkan Variabel Mediasi: Tekanan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Motivasi Kerja. Tesis. Universitas Diponogoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 (Update PLS Regresi). Edisi ketujuh. Penerbit: UNDIP.

Hafiz, Wihisfina Frisilia. 2007. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial pada PT Cakra Compact Aluminium Industries. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Jogiyanto, H.M. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.


(55)

Marani, Yohanes. (2002). Motivasi Pelimpahan Wewenang sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi Swasta di Jayapura). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Mattola, Ridwan. 2011. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja dengan Locus of Control sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada PT Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Makasar). Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Mitchell, Terence, R. 1982. Motivation: New Direction for Theory Research and Practice. Accademy of Management Review. Vol 7 NO. 1. p.80-88.

Munandar. 2001. Budgeting; Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, dan Pengawasan Kerja. BPFE. Yogyakarta.

Nor, Wahyudin. 2007. Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisispasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial. SNA X. Makassar.

Nurcahyani, K. 2010. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial melalui Komitmen Organisasi dan Persepsi Inovasi sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Nursidin, M. (2008). Pengaruh Anggaran Partisipatif terhadap Kinerja Manajerial melalui Kesenjangan Anggaran dan Motivasi Kerja pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia-I Banten. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Omposunggu, Krisler B dan Bawono. 2006. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Job Relevant Information terhadap Informasi Asimetris. SNA IX. Padang.

Ratri, Nanda H.A. 2011. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Locus of Control sebagai Variabel Moderating. Journal. Universitas Diponogoro.

Sarwono, Jonathan. 2013. 12 Jurus Ampuh SPSS untuk Riset Skripsi. Badan Penerbit: Elex Media.

Sardjito, B dan Muthaher. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating. SNA X. Makassar. Setton, R.P.Bennet, N dan Liden, R.C. 1996. Social Exchange in Organization:

Perceived Organizations Support. Journal of Applied Psychology. Vol 81 No 3. pp :291-227.


(56)

Shields, J.F and Shields, M. 1998. Antencedents of Participate Budgeting.

Accounting Organitations and Society:49-76.

Siahaan, Audrey M. 2005. Hubungan antara Strategi, Sistem Pengukuran Kinerja dan Hasil Organisasi (Studi Empiris Rumah Sakit Di Propinsi Sumatera Utara). Jurnal Manajemen Akuntansi & Sistem Informasi. Vol 6 No 1.pp: 103-116. Program Studi Magister Sains Akuntansi. Universitas Diponegoro

Semarang.

Sumarno J. 2005. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial. SNA VIII. Solo.

Winadarta, Nitya. 2003. Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Kultur Organisasi dan Locus of Control sebagai Moderating. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Wirjono, A. R., Raharjono, A. B. 2007. Pengaruh Karakteristik Personalitas

Manajer terhadap Hubungan antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial. Jurnal Kinerja, Volume 11, No 1.pp: 50-63.

Wulandari, N Endah. 2011. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.


(1)

52

3. dengan menggunakan Spearman Correlation ditunjukkan pada tabel 4.13 mununjukkan bahwa partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial memiliki korelasi yang cukup kuat dan memiliki hubungan yang signifikan. Sama halnya pengujian dengan PLS ditunjukkan pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

4. Hasil pengujian hipotesis 2 dengan menggunakan SPSS yang dijelaskan dalam tabel 4.7 menunjukkan bahwa kepuasan kerja berperan sebagai variabel moderating terhadap pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Selanjutnya analisis dengan menggunakan Spearman

Correlation ditunjukkan pada tabel 4.13 mununjukkan bahwa partisipasi anggaran dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial memiliki korelasi yang cukup kuat dan memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan pengujian dengan PLS ditunjukkan pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa kepuasan kerja sebagai variabel moderating tidak berpengaruh positif terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. 5. Hasil pengujian hipotesis 3 dengan menggunakan SPSS dijelaskan dalam

tabel 4.9 yang menunjukkan bahwa internal locus of control berperan sebagai variabel moderating terhadap pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Selanjutnya analisis dengan menggunakan Spearman Correlation ditunjukkan pada tabel 4.13 mununjukkan bahwa partisipasi anggaran dan locus of control terhadap kinerja manajerial memiliki korelasi yang cukup kuat dan memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan pengujian dengan PLS ditunjukkan pada tabel 4.15


(2)

53

menunjukkan bahwa locus of control sebagai variabel moderating tidak berpengaruh positif terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.

6. Hasil pengujian hipotesis 4 dengan menggunakan SPSS yang dijelaskan dalam tabel 4.11 menunjukkan bahwa Motivasi Kerja berperan sebagai variabel moderating terhadap pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Selanjutnya analisis dengan menggunakan Spearman

Correlation ditunjukkan pada tabel 4.13 mununjukkan bahwa partisipasi anggaran dan motivasi kerja terhadap kinerja manajerial memiliki korelasi yang cukup kuat dan memiliki hubungan yang signifikan. Sama halnya pengujian dengan PLS ditunjukkan pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa motivasi kerja sebagai variabel moderating berpengaruh positif terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti hanya mengambil sampel dari Rumah Sakit Swasta (umum) di Bandar Lampung. Hal ini dikarenakan Rumah Sakit Swasta memberikan pelayanan yang ramah sehingga dapat mempermudah peneliti untuk memperoleh data.

2. Data yang dikumpulkan hanya melalui penyebaran kuesioner, sehingga mungkin saja berbeda dengan kondisi yang sebenarnya. Dengan demikian, hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan untuk semua karyawan.


(3)

54

5.3Saran

Adapun saran yang diberikan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya, yaitu: 1. Kepada penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti tidak hanya di

Rumah Sakit Swasta (Umum). Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti Rumah Sakit milik Pemerintah.

2. Kepada penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya menggunakan kuesioner unuk pengumpulan data, akan tetapi juga menggunakan metode interview.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh. 2006. Pengaruh Budaya Organisasi, Locus Of Control dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Semarang Barat. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Adrianto, Yogi. 2008. Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan Kerja, Job Relevant Information dan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Rumah Sakit Swasta di wilayah kota Semarang). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Alim, Mohammad Nizarul, 2002. Pengaruh Ketidakpastian Stratejik dan Revisi Anggaran terhadap Efektivitas Partisipasi Penyusunan Anggaran: Pendekatan Kontinjensi. SNA V. Semarang.

Darmawati, R. E. 2004. Pengaruh Pelimpahan Wewenang dan Locus of Control sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial dan Kepuasan Kerja. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Davis, K dan Newstrom. 1996. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga. Fruchot, V,. dan Shearon, W., T. 1991. Budgetary Participation, Locus of Control,

and Mexican Managerial Performance and Job Satisfaction. The Accounting Review. Vol 66 No. 1. pp. 80-99.

Herlinda, Nila. 2001. Analisis Pengaruh Gaya Evaluasi Kinerja Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Menerapkan Variabel Mediasi: Tekanan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Motivasi Kerja. Tesis. Universitas Diponogoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 (Update PLS Regresi). Edisi ketujuh. Penerbit: UNDIP.

Hafiz, Wihisfina Frisilia. 2007. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja

Manajerial pada PT Cakra Compact Aluminium Industries. Skripsi.

Universitas Sumatera Utara. Medan.

Jogiyanto, H.M. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.


(5)

Marani, Yohanes. (2002). Motivasi Pelimpahan Wewenang sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi Swasta di Jayapura). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Mattola, Ridwan. 2011. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja dengan Locus of Control sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada PT Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Makasar). Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Mitchell, Terence, R. 1982. Motivation: New Direction for Theory Research and Practice. Accademy of Management Review. Vol 7 NO. 1. p.80-88.

Munandar. 2001. Budgeting; Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, dan Pengawasan Kerja. BPFE. Yogyakarta.

Nor, Wahyudin. 2007. Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisispasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial. SNA X. Makassar.

Nurcahyani, K. 2010. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial melalui Komitmen Organisasi dan Persepsi Inovasi sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Nursidin, M. (2008). Pengaruh Anggaran Partisipatif terhadap Kinerja Manajerial melalui Kesenjangan Anggaran dan Motivasi Kerja pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia-I Banten. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Omposunggu, Krisler B dan Bawono. 2006. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Job Relevant Information terhadap Informasi Asimetris. SNA IX. Padang.

Ratri, Nanda H.A. 2011. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Locus of Control sebagai Variabel Moderating. Journal. Universitas Diponogoro.

Sarwono, Jonathan. 2013. 12 Jurus Ampuh SPSS untuk Riset Skripsi. Badan Penerbit: Elex Media.

Sardjito, B dan Muthaher. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating. SNA X. Makassar. Setton, R.P.Bennet, N dan Liden, R.C. 1996. Social Exchange in Organization:

Perceived Organizations Support. Journal of Applied Psychology. Vol 81 No 3. pp :291-227.


(6)

Shields, J.F and Shields, M. 1998. Antencedents of Participate Budgeting. Accounting Organitations and Society:49-76.

Siahaan, Audrey M. 2005. Hubungan antara Strategi, Sistem Pengukuran Kinerja dan Hasil Organisasi (Studi Empiris Rumah Sakit Di Propinsi Sumatera Utara). Jurnal Manajemen Akuntansi & Sistem Informasi. Vol 6 No 1.pp: 103-116. Program Studi Magister Sains Akuntansi. Universitas Diponegoro

Semarang.

Sumarno J. 2005. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial. SNA VIII. Solo.

Winadarta, Nitya. 2003. Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Kultur Organisasi dan Locus of Control sebagai Moderating. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Wirjono, A. R., Raharjono, A. B. 2007. Pengaruh Karakteristik Personalitas

Manajer terhadap Hubungan antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial. Jurnal Kinerja, Volume 11, No 1.pp: 50-63.

Wulandari, N Endah. 2011. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelimpahan Wewenang dan Locus Of Control sebagai Variabel Moderating Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manjerial dan Kepuasan Kerja

0 24 135

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, LOCUS OF Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Locus Of Control Terhadap Kinerja Auditor Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Surakarta Da

0 1 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, LOCUS OF Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Locus Of Control Terhadap Kinerja Auditor Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Surakarta Da

0 2 23

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderating(Pada Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten).

0 0 13

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderating(Pada Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro K

0 1 16

Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating.

0 0 25

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI PADA PERUSAHAAN BUMN) - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

Skripsi Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Pengetahuan Tentang Manajemen Biaya, Motivasi dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating

0 0 13

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Pengetahuan Tentang Manajemen Biaya, Motivasi dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating - Unika Repository

0 0 34

Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja dengan Locus of Control Sebagai Moderating Variabel - Unika Repository

0 0 10