11
e. Status perkawinan sangat menentukan, karena arti perkawinan masih sangat penting dimasyarkat secara menyeluruh. Orang yang sudah
menikah, dianggap sebagai dewasa penuh, baik secara hukum maupun kehidupan bermasyarakat dan keluarga.
Garrison mencatat 7 kebutuhan khas remaja sebagai berikut Sarwono, 2000 : a. Kebutuhan akan kasih sayang, terlihat adanya sejak masa yang lebih muda
dan menunjukkan berbagai cara perwujudan selama masa remaja. b. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok merupakan
hal yang sangat penting, sejak remaja “melepaskan diri” dari keterikatan keluarga dan berusaha memnatapkan hubungan-hubungan dengan teman
lawan jenis. c. Kebutuhan untuk berdiri sendiri yang dimulai sejak usia lebih muda
menjadi sangat penting selama masa remaja, manakala remaja dituntut untuk membuat berbagai pilihan dan mengambil keputusan.
d. Kebutuhan untuk berprestasi menjadi sangat penting dan pasti seirama dengan pertumbuhan secara individual mengarah pada kematangan atau
kedewasaan. e. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain sangat penting sejak mereka
bergantung dalam hubungan teman sebaya dan penerimaan teman sebaya. f. Kebutuhan untuk dihargai dirasakan berdasarkan pandangan atau
ukurannya sendiri yang menurutnya pantas bagi dirinya dan menjadi bertambah penting seirama denga pertambahan kematangan.
2.4 Bepacaran
Pacaran adalah interaksi heteroseksual yang didasari rasa cinta, kasih dan sayang untuk menjalin suatu hubungan yang lebih dekat pada esensinya untuk
saling mengenal lebih jauh menuju pernikahan atau untuk mencari pasangan hidup yang dianggap cocok Bachtiar A.K 2004. Budaya pacaran sudah tidak
12
asing lagi bagi anak muda jaman sekarang. Hal ini dapat dipahami, namun bukan untuk dimaklumi. Media-media informasi seperti telvisi dan majalah remaja
begitu gencarnya menyajikan tayangan dan pembahasan mengenai hal pacaran. Kebanyakan topik tentang pacaran selalu menjadi hal yang menarik dan diminati
oleh masyarakat. Pacaran dianggap sebagai pintu masuk hubungan yang lebih dalam lagi,
yaitu hubungan seksual pranikah sebagai wujud kedekatan antara dua orang yang sedang jatuh cinta De Guzman Diaz, 1999 dalam Bachitar, 2004. Tanpa
adanya komitmen yang jelas remaja dapat terbawa untuk melakukan hubungan seksual dengan pacarnya. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa remaja laki-
laki memang cenderung mempunyai perilaku seks yang agresif, terbuka, gigih, serta lebih sulit menahan diri dibandingkan dengan remaja perempuan. Akibatnya
banyak remaja perempuan mendapatkan pengalaman pertama hubungan seksual pra nikah dari pacarnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa budaya berpacaran adalah proses atau upaya untuk mencari teman dekat yang didalamnya terdapat
komunikasi, toleransi, adaptasi, pendewasaan kepribadiaan bahkan memutuskan suatu hal yang sulit. Pacran juga dapat diartikan sebagai pintu masuk yang lebih
dalam lagi dan biasanya diekspresikan melalui kontak fisik. Menurut Hurlock alasan-alasan yang umum untuk berkencan selam masa
remaja adalah : a. Hiburan, remaja menginginkan agar pasangannya mempunyai berbagai
ketrampilan sosial yang dianggep penting oleh kelompok sebaya,yaitu sikap baik hati dan menyenangkan.
b. Sosialiasasi, laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih ingin menjadi anggota kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial
kelompok. Pasangan kencan harus mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dan mempunyai ketrampilan-ketrampilan sosial, waktu, uang, dan kemandirian
yang diperlukan untuk berpartisipasi.
13
c. Status, berkencan bagi laki-lakidan perempuan memberikan status dalam kelompok teman sebaya. Semakin populer pasangan kencan di dalam
kelompok dan semakin tinggi status sosioekonominya maka akan lebih menguntungkan bagi remaja dan merupakan batu loncatan ke status yang
lebih tinggi. d. Masa pacaran, dalam pola ini berkencan berperan penting, karena remaja
jatuh cinta. e. Pemilihan teman hidup, remaja yang ingin mneikah setelah tamat sekolah
menengah ke atas dan tidak mempunyai rencan mengikuti pendidikan lebih tinggi menganggap berkencan sebagai kesempatan untuk menjajagai
beberapa passangan kencan. Apakah ada diantara mereka yang mempunyai sifat-sifat yang sesuai. Sifat-sifat tersebut membenarkan
mereka untuk melakukan cumbu berat. Banyak remaja yang bermaksud cepat menikah mamndang kencan sebagai cara percobaan atau usaha untuk
mendapatkan teman hidup. Menurut Kelly perilaku pacaran memiliki ciri :
a. Adanya frekuensi interaksi yang sangat sering untuk waktu yang relatif panjang.
b. Melibatkan berbagai macam bentuk kegiatan atau peristiwa. c. Saling mempengaruhi hubungan tersebut.
d. Memiliki potensi waktu saling membangkitkan emosi yang sekalipun bertentangan seperti benci dan cinta.
2.5 Kehidupan Sosial