Meta Model Neuro Linguistic Programming.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Respon : Bagaimana caranya sehingga suami anda membuat rencana anda berantakan? Contoh :Kakak saya membuat saya merasa tak berharga. Respon :Bagaimana dia membuat anda merasa tak bergaharga? 4 Complex Equivalence Contoh :Setiap saya berpapasan dengan dia, mukanya dipalingkan ke arah lain. Dia pasti membenci saya. Respon : Bagaimana persisnya memalingkan muka bisa berarti membenci? 26 Gambar. 2. 5. Skema Meta Model 26 Nurul Ramadhan Makarao, NLP: Neuro Linguistic Programming, Bandung: Alfabeta, 2010, hal. 35. Meta Model Deletions distortion Generalizations digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8. Milton Model

Milton model merupakan model komunikasi yang juga sering disebut sebagai Hypnotic Language Pattern, yaitu suatu pola komunikasi yang bersifat hipnotik. Milton model merupakan hasil pemodelan dari Milton H. Erickson. Milton moel menggunakan bahasa abstrak atau global yang membuat seseorang dapat menerima informasi masuk ke dalam pikiran bawah sadar seseoang dengan intervensi sedikit mungkin. Milton dapat digunakan untuk memperhalus sebuah saran ataupun perintah dengan cara yang abstrak tetapi tetap mendapatkan respon yang diinginkan. Berikut adalah pola- polanya. 27 a. Mind Reading 1 “Anda tentu bertanya-tanya tentang manfaat yang bisa anda dapat ketika mencoba mengaplikasikan materi ini? ” 2 “Dan, Bukankah anda berpikir bahwa ini adalah sebuah kesempatan yang langka dan tidak boleh dilewatkan?” b. Cause-Effect 1 “Jika anda mau melakukan latihan ini dengan serius, maka hasil yang akan anda dapatkan pun menjadi semakin luar biasa.” 27 Yovan P. Putra, Rahasia di Balik Hipnosis Ericksonian, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010, hal. 376. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2 “Dan hanya ketika anda mau memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain pada anda, anda akan merasakan suasana hati yang tenang.” c. Universal Quantifiers 1 “Setiap tantangan akan membuat anda semakin kuat dan lebih dewasa.” 2 “Mulailah perubahan, dan anda akan mendapati semua orang memunculkan respon yang berbeda kepada anda.” d. Tag Question 1 “Anda tentu sudah tidak sabar mendengarkan penjelasan saya, bukan?” 2 ”Anda tentu bisa memaafkan orang-orang yang telah menyakiti anda , kan?” e. Double Binds 1 “Kira-kira, mulai hari ini atau besok bapak bisa melihat perubahan dari diri kamu?” 2 “Kamu akan merasa nyaman jika menceritakan masalahmu di rumah saya atau di kantor?” f. Conversational Postulate 1 “Bersediakah anda duduk di kursi ini? 2 “Maukah anda membuka pikiran anda untuk saat ini saja?” 3 “Maukah anda menutup pintu?” 28 28 Iwan D. Gunawan, Modul Pelatihan NLP, hal. 35. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Keterampilan Komunikasi Konseling

1. Pengertian Keterampilan Komunikasi Konseling

Sebagaimana dikemukakan oleh Richad Nelson-Jones bahwa di dalam konseling dan helping ada dua kategori utama keterampilan. Pertama, ada keterampilan komunikasi dan bertindak, atau keterampilan yang melibatkan perilaku eksternal. Kedua, ada mind skills, atau keterampilan-keterampilan yang melibatkan perilaku internal. 29 Dalam pembahasan ini akan difokuskan pada keterampilan eksternal seorang konselor. Dan supaya memperoleh pengetahuan komprehensif tentang keterampilan komunikasi konseling, maka akan diuraikan terlebih dahulu definisi dari keterampilan komunikasi konseling. a. Keterampilan Menurut Marwah D. Ibrahim, keterampilan dasar merupakan kecakapan yang perlu dimiliki setiap orang dalam memecahkan masalah yang terjadi di dalam hidupnya baik yang menyangkut tugas dan fungsinya sebagai profesionalnya maupun secara pribadi. 30 Dalam hal ini, seorang konselor sebagai tenaga profesional untuk memfasilitasi seorang klien dalam menghadapi dunianya jelas harus membutuhkan suatu keterampilan. Sebagaimana 29 Richard Nelson-Jones, Pengantar Keterampilan Konseling. Terjemahan oleh Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyatini Soetjipto, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012, hal. 16. 30 Marwah Daud Ibrahim, Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan, Mitra Ahmad: Bandung, hal. 37. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id profesinya di dunia konseling yang banyak melibatkan kegiatan berkomunikasi, maka keterampilan berkomunikasi dalam konseling menjadi suatu kewajiban. b. Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu “communication”, dan kata “communication” itu sendiri sebetulnya berasal dari bahasa latin “communication” yang artinya pemberitahuan dan atau pertukaran ide, dengan pembicara yang mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya. 31 Hovland, Janis, dan Kelly mendefinisikan komunikasi sebagai “the process by which an individual the communicator transmits stimuli usually verbal to modify the behavior of other individuals audience. 32 Kemudian Roos juga mengatakan bahwa: “communication is a transactional process involving a cognitive sorting, selecting, and sending, of symbols in such a way as to help a listener elicit from his own mind a meaning or response similar to that intended by communicator”. 33 Hal senada juga disampaikan oleh Rogers: “Communication is the process by which message are transferred from a suorce to receiver. The source transfer the ideas with an 31 Suryani, Komunikasi Terapeutik: Teori dan Praktek, Jakarta: EGC, 2005, hal. 16. 32 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009, hal.3. 33 Raymond S. Ross, Persuasion, Communication And Interpersonal Relations, New York: Prentice Hall College,1974, hal. 67. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id intent to modify behavior of communication is to effects the receiver ”. 34 Komunikasi yang terjadi antara seorang konselor dengan kliennya adalah bisa disebut juga komunikasi interpersonal. Sebagaimana dijelaskan oleh Deddy Mulyana bahwa model komunikasi interpersonal memliki pola stimulus-respon S-R. Model seperti ini banyak dipengaruhi oleh disiplin psikologi. Proses ini dapat bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek. Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi communication act berikutnya. 35 c. Pengertian Konseling. Kata konseling diterjemahkan dari dari bahasa inggris “counseling” merupakan suatu metode pendekatan dalam bidang pelayanan atau intervensi psikologis. Penerjemahan counseling menjadi “konseling” dan bukan “pengyuluhan” seperti yang terdapat di dalam kamus, didasarkan pada maksud menghindari pembiasan makna. Pada tahun 1956 Divisi Psikologi Konseling Asosiasi Psikologi Amerika menyatakan bahwa konseling sebagai suatu proses membantu individu menangani hambatan-hambatan kearah pencapaian pertumbuhan diri dan kearah pencapaian perkembangan yang optimal dari sumber-sumber pribadinya. 36 34 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009, hal. 24. 35 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008, hal.144. 36 Eko Darminto, Teori-teori Konseling:Teori dan Praktek Konseling dari berbagai orientasi teoritik dan pendekatan, Surabaya: UNESA University Press, 2007, hal. 1.