Prinsip-Prinsip dalam Komunikasi Konseling
                                                                                digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
c.  Penggalian latarbelakang masalah Dalam  menyampaikan  masalahnya  seringkali  klien  berbelit-belit
bahkan  terkadang  dia  tidak  tahu  dengan  masalahnya  sendiri.  Seni bertanya dalam meta model akan sangat membantu proses ini. Ada tiga
pola  umum  dalam  meta  model  yang  membahas  bagaimana  seseorang secara  sadar  ataupun  tidak,  seringkali  menghilangkan  informasi-
informasi yang dia ceritakan sehingga menimbulkan ketidak jelasan. Pola  pertama  yaitu  deletion.  Deletion  atau  penghapusan  adalah
proses  menghapus  sebagian  atau  seluruh  informasi  yang  ada  pada  di deep  structure.  Pola  yang  kedua  distortion  atau  penyederhanaan
dengan mengubah makna suatu informasi. Dan pola yang ketiga adalah generalization  atau  generaslisasi.  Contohnya  mereka  berbicara  bahwa
seolah-olah  semua  orang  membencinya.  Disini  telah  terjadi generaslisasi.  Dengan  meta  model  ketidak  jelasan-ketidak  jelasan  itu
bisa  teratasi.  Sehingga  konselor  bisa  menemukan  inti  permasalahan yang sesungguhnya.
d.  Penyelesaian masalah Konseling berprinsip pada client centered. Artinya klien sendirilah
yang  menentukan  keputusannya  dan  bertanggung  jawab  penuh terhadap keputusan yang diambil. Meskipun begitu, hadirnya konselor
harus  menjadi  fasilitator  terhadap  klien.  Tidak  mungkin  konselor membiarkan  kliennya  terutama  ketika  keputusan  yang  diambil  keluar
dari norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat.
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
Salah  satu  cara  untuk  membawa  klien  supaya  mengambil keputusan  secara  mandiri  namun  dengan  tetap  mempertimbangkan
segala  norma  yang  ada  yaitu  dengan  cara  memberikan  pertanyaan. Dengan  diberikan  pertanyaan  maka  klien  akan  lebih  berfikir  tentang
keputusan  yang  diambilnya,  dan  konselor  tidak  terkesan  menggurui. Karena  jawaban  yang  keluar  adalah  dari  diri  klien.  Milton  dan  meta
model sangat cocok digunakan dalam penyelesaian masalah ini. Milton dan  meta  model  memliki  model-model  pertanyaan  yang  Disini  bisa
digunakan teknik bertanya model neuro linguistic programming. e.  Penutup
Dalam  penutup  ini  konselor  menggunakan  kata-kata  yang  bisa menginspirasi  konseli. Kata-kata  yang bisa memotivasi  konseli. Kata-
kata yang memiliki daya untuk menggerakan. Dengan memakai Milton model  akan  membantu  keberhasilan  proses  akhir  ini.  Milton  model
memiliki pola-pola bahasa bypass atau pola-pola hypnotic word. Gambar 2.6 Aplikasi NLP dalam Komunikasi konseling
Attending Rapport
Bertanya Paraprhase
pembukaan penjelasan
Masalah Penggalian
Latarbelakang Masalah
Penyelesaian MAsalah
Penutup
Representational System, Eye Acessing Cues, Pacing  Leading Pacing  Leading, Meta Program
Meta Model, Milton Model  Meta Program Meta Program  Milton Model
                                            
                