34 digunakan sebagai sarana untuk mengevaluasi hasil latihan serta meningkatkan
kematangan bertanding olahraganya. Di Kabupaten Sleman kompetisi untuk anak sekolah sepakbola
sebenarnya sudah cukup baik karena pada setiap tahun minimal sudah ada tiga kompetisi kelompok umur KU untuk anak SSB yang diselenggarakan oleh
IKA SSB Sleman. Kompetisi KU dibagia atas beberapa tingkatan menurut umur, yaitu U-10, U-12, dan U-14. Sistem pertandingan yang dipakai adalah
setengah kompetisi untuk babak penyisihan dan sistem gugur setelah tim yang lolos dari babak penyisihan. Sedangkan waktu untuk satu pertandingan adalah
2x10 menit untuk KU-10 dan 12 tahun, sedangkan untuk KU 14 tahun adalah
2x30 menit. D.
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat diajukan pertanyaan penelitian, yaitu: Faktor apa saja yang menjadi
penghambat pada proses pembinaan di SSB IKA SSB Kabupaten Sleman?
35
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Suharsimi Arikunto 2006: 32
menyatakan bahwa “penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji
hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu
variabel, gejala atau keadaan”. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket. Menurut Suharsimi
Arikunto 2006: 39, metode survei merupakan penelitian yang biasa dilakukan dengan subjek yang banyak, dimaksudkan untuk mengumpulkan pendapat atau
informasi mengenai status gejala pada waktu penelitian berlangsung.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu faktor- faktor penghambat pembinaan SSB di Kabupaten Sleman. Definisi
operasionalnya adalah hal-hal yang mengakibatkan mundurnya pembinaan di SSB di Kabupaten Skeman, yang diukur menggunakan angket. faktor-faktor
penghambat pembinaan SSB di Kabupaten Sleman yang dapat ditentukan dari: 1. Faktor Sumber Daya Manusia SDM yang meliputi peran pengurus,
program kerja pengurus, pelatih, pengalaman melatih, kemampuan melatih, pendidikan pelatih, atlet, hambatan atlet.
2. Faktor sarana dan prasarana: terdiri atas fasilitas penunjang latihan, peralatan dalam latihan, kondisi peralatan latihan.
36 3. Faktor lingkungan yang meliputi: masyarakat sekitar tempat latihan,
dukungan masyarakat, suasana latihan, dan jarak tempat tinggal dengan tempat latihan
4. Faktor kompetisi dan pertandingan yang meliputi: kompetisi kelompok umur dan sistem kompetisi.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono 2007: 37 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan. Hal senada menurut Suharsimi Arikunto 2006: 43
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pengurus dan pelatih SSB yang menjadi anggota Ikatan Keluarga
Sekolah Sepakbola Kabupaten Sleman. Jumlah SSB yang aktif di lingkup pembinaan SSB di Kabupaten Sleman yang berjumlah 12 SSB dan
berjumlah 32 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi, 2006: 51. Menurut Sugiyono 2007: 42 sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling dalam penelitian yaitu dengan purposive sampling. Menurut Sugiyono
2011 purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria dalam penentuan sampel ini meliputi: 1
37 pengurus harian dan pelatih SSB yang secara aktif, 2 mengetahui saat
proses berlatih maupun bertanding, 3 sekurang-kurangnya minimal telah menjadi pengurus dan pelatih di lingkup pembinaan SSB di Kabupaten
Sleman selama 1 tahun. Berdasarkan kriteria tersebut yang memenuhi berjumlah 24 orang, dengan rincian pengurus berjumlah 12 orang dan
pelatih 12 orang.
D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono 2007: 98 instrumen penelitian adalah alat atau tes yang digunakan untuk mengumpulkan data guna mendukung dalam
keberhasilan suatu penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Menurut Sudjana 2002: 33 angket adalah cara
mengumpulkan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan dan disusun dengan sedemikian rupa
sehingga calon responden tinggal mengisi atau menandai dengan mudah dan cepat.
Angket yang digunakan adalah angket tertutup, menurut Suharsimi Arikunto 2006: 62, angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam
bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda check list
√ pada kolom atau tempat yang sesuai, dengan angket langsung menggunakan skala bertingkat. Skala bertingkat dalam angket ini
menggunakan modifikasi skala likert dengan empat pilihan jawaban, lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:
38
Tabel 2 . Alternatif Jawaban Angket
Jawaban Skor
Butir Positif Butir Negatif
Sangat Setuju SS 1
4 Setuju S
2 3
Tidak Setuju SS 3
2 Sangat Tidak Setuju StS
4 1
Dalam menyusun instrumen menurut Sutrisno Hadi 1991: 7-9
harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mendefinisikan Konstrak
Konstrak dalam penelitian ini adalah identifikasi penyebab penghambat pembinaan sekolah sepakbola.
b. Menyidik Faktor Berdasarkan kajian teori, didapat faktor-faktor penyebab
penghambat pembinaan sekolah sepakbola, yaitu faktor SDM, faktor sarana dan prasarana latihan, faktor lingkungan, dan faktor kompetisi.
c. Menyusun butir-butir pertanyaan Untuk
menyusun butir-butir
pertanyaan, maka
faktor- faktor tersebut di atas dijabarkan menjadi kisi-kisi angket. Setelah itu
dikembangkan dalam butir-butir pertanyaan. Butir pertanyaan dalam angket yang akan digunakan untuk memperoleh data mengenai faktor-
faktor penyebab penghambat pembinaan sekolah sepakbola. Kemudian penelitian melakukan validasi ahliexpert judgment. Dosen ahli dalam
penelitian ini yaitu Bapak Nawan Primasoni, M.Or dan Bapak Subagyo Irianto, M.Pd. Adapun kisi-kisi angket uji coba disajikan pada tabel 3
sebagai berikut: