Faktor Sarana dan Prasarana

31 untuk mengevaluasi hasil latihan serta meningkatkan kematangan bertanding olahraganya. Dengan demikian diharapkan natinya atlet akan memiliki pengalaman dan mempunyai mental bertanding yang kuat. Pelatih dapat melihat dari suatu kompetisi yang diikuti oleh atletnya untuk mengetahui hal-hal apa saja yang masih kurang pada diri atletnya sehingga dapat dijadikan sarana evaluasi dalam latihan. Di daerah Sleman fase kompetisi untuk anak sekolah sepakbola sebenarnya sudah cukup baik karena pada setiap tahun minimal sudah ada tiga kompetisi kelompok umur KU untuk anak SSB yang diselenggarakan ole IKA Sleman. Kompetisi KU dibagia atas beberapa tingkatan menurut umur, yaitu U-10, U-12, dan U- 14. Sistem pertandingan yang dipakai adalah setengah kompetisi untuk babak penyisihan dan sistem gugur setelah tim yang lolos dari babak penyisihan. Sedangkan waktu untuk satu pertandingan adalah 2x10 menit untuk KU-10 dan 12 tahun, sedangkan untuk KU 14 tahun adalah 2x30 menit. Namun pada kenyataanya kompetisi kelompok umur KU tersebut belum terjadwal dengan baik sehingga mengganggu pada proses latihan yang telah dicanangkan.

B. Penelitian yang Relevan

Manfaat dari penelitian yang relevan yaitu sebagai acuan agar penelitian yang sedang dilakukan menjadi lebih jelas. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 32 1. Yudha Dilli Sulistiono 20 02, penelitian yang berjudul “Identifikasi faktor- faktor perkembangan olahraga bolavoli di SMUN 1 Kebumen”. Dengan sample 50 siswa dan dapat disimpulkan bahwa hambatan yang disebabkan faktor kompetisi sebesar 37,93. Hambatan yang disebabkan faktor pelatih adalah 32,54. Dan hambatan yang disebabkan oleh faktor sarana dan prasarana adalah 29,53. 2. Asmoro Hadi 2004 yang berjudul: ”faktor-faktor kesulitan belajar permainan bola voli kelas III SMK YPKK 2 Sleman ”. Dengan hasil penelitian bahwa faktor intrinsik lebih dominan dalam menyebabkan siswa kelas III SMK YPKK 2 Sleman mengalami kesulitan belajar permainan bola voli yaitu sebesar 36,80, dan faktor ekstrinsik menyebabkan kesullitan belajar permainan sebesar 24.43. Kemudian berdasarkan analisis data dan indikatornya baik faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, faktor yang paling besar dalam menyebabkan belajar permainan bola voli siswa kelas III SMK YPKK 2 Sleman yaitu faktor fisik sebesar 52,65, faktor lingkungan sebesar 48,5, faktor psikis sebesar 23,70, faktor alat dan fasilitas sebesar 21,57 dan faktor guru sebesar 9, 52. C. Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian teoritik diatas, serta penelitian yang relevas maka dapat dikemukakan bahwa pembinaan atlet pada SSB haruslah membutuhkan waktu dan proses yang berkesinambungan. Peran pengurus, dalam mengelola manajemen perkumpulan sangat sangat menentukan jalannya organisasi tersebut itu sendiri.