pembelajaran yang lebih menyenangkan. Siswa diajak untuk mengingat kejadian- kejadian yang dianggap menarik kemudian dituliskan di kertas dalam bentuk
kerangka, selanjutnya kerangka tersebut dirangkai menjadi kalimat-kalimat yang menarik dan diberi dialog
Proses menulis cerpen oleh siswa dilakukan secara bertahap, mulai dari pramenulis, penulisan, dan pascamenulis. Dari ketiga tahapan itu siswa akan
merasa bahwa menulis cerpen bukanlah kegiatan yang sulit dan membosankan, melainkan kegiatan yang sangat menyenangkan. Dengan mengubah desain
pembelajaran menjadi lebih kreatif dan inovatif melalui Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik
,
siswa diharapkan akan lebih kreatif, bersemangat, dan senang mengikuti pembelajaran, sehingga keterampilan menulis cerpen oleh
siswa akan meningkat.
H. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini ada dua, yaitu hipotesis nihil dan hipotesis kerja. Hipotesis nihil Ho dalam penelitian ini sebagai berikut.
a. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pembelajaran keterampilan
menulis cerpen yang menerapkan Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik dengan pembelajaran keterampilan menulis cerpen tanpa
menerapkan Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik
.
b. Penggunaan Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik dalam
pembelajaran keterampilan menulis cerpen tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran tanpa Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik
.
Adapun hipotesis kerja Ha dalam penelitian ini sebagai berikut. a.
Ada perbedaan yang signifikan antara pembelajaran keterampilan menulis cerpen yang menggunakan Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah
topik dengan pembelajaran menulis cerpen tanpa menggunakan Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik
.
b. Penggunaan Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik dalam
pembelajaran menulis cerpen lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tanpa menerapkan Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik
.