Dapat disimpulkan bahwa menulis cerpen adalah suatu proses menuangkan gagasan, ide, atau pendapat dalam bentuk tulisan yang memiliki
bagian awal tengah dan akhir yang dapat dibaca tuntas dalam sekali duduk.
D. Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik dalam Menulis
Cerpen 1.
Pengertian Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik
Strategi ini akan mengajarkan siswa bagaimana menemukan fokus yang perlu perluasan dan bagaimana menjelaskan ide pokok tersebut. Ini juga akan
membantu mereka fokus pada cerita yang terlalu bertele-tele dan perlu penyusutan. Proses pembelajaran membutuhkan ruang bagi siswa untuk melatih
keterampilan menulis. Kemampuan siswa untuk menulis cerpen tidak begitu saja dimiliki oleh siswa. Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik ini dapat
digunakan untuk menentukan ide pokok yang akan ditulis siswa dalam cerpen yang mereka tulis.
2. Penerapan Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik dalam
Menulis Cerpen
Menurut Lane 2004: 24, langkah-langkah dalam Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi cerita
Siswa menentukan peristiwa-peristiwa penting yang akan dituliskan untuk menentukan alur cerita. Setelah siswa menentukan peristiwa-peristiwa penting
maka siswa membuat kerangka cerita untuk mempermudah menuliskannya dalam bentuk cerpen
b. Memperluas isi cerita
Setelah siswa membuat kerangka cerita, siswa diarahkan untuk memahami teknik-teknik memperluas cerita, diantaranya sebagai berikut.
1. Mengembangkan latar tempat
Nurgiyantoro 2010: 227 latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam cerpen. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa
tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas. Penggunaan latar tempat dengan nama-nama tertentu haruslah
mencerminkan, atau paling tidak tak bertentangan dengan sifat dan keadaan geografis tempat bersangkutan. Untuk dapat mendeskripsikan suatu secara
meyakinkan tempat maka siswa harus menguasi medan. 2.
Mengembangkan nada atau intonasi. Siswa mengembangkan nada atau intonasi di dalam cerpen yang
mereka tulis untuk mengembangkan suasana dalam cerita yang mereka tulis. Dalam mengembangkan suasana siswa dapat menggunakan bentuk-bentuk
metafora. Nurgiyantoro 2010: 241 ekspresi yang berupa ungkapan-ungkapan tertentu terkadang lebih tepat disampaikan dalam bentuk metafora daripada secara
literal. 3.
Mengembangkan latar waktu Salah satu unsur penting dalam menulis cerpen adalah latar waktu.
Kejelasan waktu yang diceritakan amat penting dilihat dari segi waktu penceritaannya.
4. Menambahkan dialog
Interaksi karakter dan bagaimana mereka berkomunikasi dengan satu sama lain dapat menempatkan pembaca dalam adegan pemikiran karakter.
5. Memberikan kejutan
Siswa menambahkan sesuatu yang bersifat mengejutkan. Abrams via Nurgiyantoro, 2010: 136 cerpen dikatakan memberikan kejutan jika sesuatu yang
dikisahkan atau kejadian-kejadian yang dituliskan menyimpang atau bahkan bertentangan dengan harapan pembaca.
c. Mengidentifikasi isi dalam cerita
Tulisan siswa sering mengandung banyak rincian yang memperlambat cerita ditempat yang salah. Mintalah siswa mengidentifikasi isi dalam tulisan
teman sebangku. Siswa dapat melakukan penyusutan kata atau kalimat dalam cerita setelah hasil karya mereka disunting.
d. Penyusutan isi cerita yang tidak perlu
Cara siswa untuk melakukan penyusutan untuk menghindari perluasan yang tidak perlu antara lain sebagai berikut:
1. Fokus pada ide cerita.
2. Hindari kalimat yang bertele-tele.
Adapun langkah-langkah penerapan Strategi perluasan dan penyusutan pada sebuah topik dalam keterampilan menulis cerpen adalah sebagai berikut.
1. Guru menyampaikan materi menulis cerpen.