Menulis Kreatif KAJIAN TEORI
berdasarkan dari sudut mana penamaan itu dilakukan. Dilihat dari segi peranan atau segi tingkat pentingnya tokoh dibagi menjadi tokoh utama dan tokoh
tambahan Nurgiyantoro, 2010: 176. Dilihat dari fungsi penampilan tokoh dapat dibedakan ke dalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis Nurgiyantoro, 2010:
178. Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan ke dalam tokoh
sederhana dan tokoh kompleks Nurgiyantoro, 2010: 181. Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak
yang tertentu saja. Tokoh bulat adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya.
Berdasarkan kriteria berkembang atau tidaknya perwatakan tokoh-tokoh cerita dapat dibedakan ke dalam tokoh statis, tak berkembang, dan tokoh
berkembang. Altenbernd Lewis via Nurgiyantoro, 2010: 188 menyatakan tokoh statis adalah tokoh cerita yang secara esensial tidak mengalami perubahan
dan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi. Tokoh berkembang Nurgiyantoro, 2010: 188 adalah tokoh cerita
yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan perkembangan dan perubahan peristiwa plot yang dikisahkan. Berdasarkan
kemungkinan pencermminan dibagi menjadi tokoh tipikal dan tokoh netral. Altenbernd Lewis via Nurgiyantoro, 2010: 191 tokoh tipikal adalah tokoh
yang hanya sedikit ditampilkan keadaan kualitasnya, dan lebih banyak ditonjolkan kualitas pekerjaan atau kebangsaannya. Tokoh netral adalah tokoh cerita yang
bereksistensi demi cerita itu sendiri. Menurut Sayuti 2000: 74 ditinjau dari segi
keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yakni tokoh
sentral
atau tokoh utama dan tokoh
periferal
atau tokoh tambahan. Alur merupakan salah satu fakta cerita dalam cerpen. Alur menurut Saleh
Saad via Jabrohim, 2003: 110 menyajikan peristiwa-peristiwa atau kejadian- kejadian kepada kita, tidak hanya dalam temporalnya tetapi juga dalam
hubungannya secara kebetulan, secara ringkas dapat dikatakan bahwa alur adalah rangkaian peristiwa yang tersusun dalam hubungan sebab-akibat. Stanton via
Nurgiyantoro, 2010: 113 plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu
disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Kenny via Nurgiyantoro, 2010: 113 mengemukakan plot sebagai peristiwa-peristiwa yang
ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab akibat. Foster via
Nurgiyantoro, 2010: 113 mengemukakan plot adalah peristiwa-peristiwa cerita yang mempunyai penekanan pada adanya hubungan kausalitas. Dalam
pengembangan sebuah cerita terdapat tiga unsur yang amat esensial dalam plot cerita yaitu peristiwa, konflik, dan klimaks. Dalam usaha pengembangan plot
terdapat kaidah-kaidah pemplotan, Kenny via Nurgiyantoro, 2010: 130 meliputi masalah
plausabilitas
, adanya unsur kejutan
surprice
, rasa ingin tahu
suspance
dan kepaduan
unity
. Secara teoritis-kronologis tahap-tahap pengembangan, atau lengkapnya: struktur plot, dikemukakan sebagai berikut:
tahapan plot: awal-tengah-akhir. Tahapan plot: rincian lain 1 tahap penyituasian
,