46
B. Analisis Konstruksi Mesin
1. Perancangan Sistem Transmisi Mesin
Sistem transmisi mesin gambar 9 terdiri dari komponen reduktor berupa
speed reducer
dan
pulley
. Sistem transmisi tersebut diharapkan mampu menghasilkan reduksi putaran motor untuk memenuhi syarat
rencana kapasitas kerja, meningkatkan torsi, dan memenuhi syarat
safety
bagi operator. Sistem reduksi menggunakan
speed reducer
dipilih karena kemampuan mereduksi putaran yang cukup tinggi dengan konstruksi yang
sederhana. Transmisi dengan
V-belt
dan
pulley
dipilih dengan pertimbangan mampu menghubungkan jarak poros yang relatif panjang
dengan kemampuan mentransmisikan daya yang besar. Apabila dibandingkan dengan roda gigi atau rantai, sabuk-V bekerja lebih halus
dan tidak bersuara. Selain itu, untuk mempertinggi daya yang ditransmisikan dapat dipakai beberapa sabuk-V yang dipasang sebelah-
menyebelah.
Gambar 9. Sistem transmisi mesin pencetak kulit bola Keterangan :
1. Puli motor 2. Puli rotor
3.
Speed reducer
4. Puli
speed reducer
5. Puli poros engkol
47 Berikut ini adalah nilai perbandingan rasio putaran hasil reduksi
sistem transmisi mesin pencetak kulit bola tabel 7. Tabel 7. Perbandingan rasio putaran sistem transmisi mesin pencetak kulit
bola
No. Transmisi
Ø mm i Kerja
n kerja rpm 1.
Pulley
motor 63,5
1 1400
Pulley
rotor 63,5
2.
Speed reducer
- 0,025
35
3.
Pulley Speed Reducer
76,2 0,75
26,25
Pulley
Poros Engkol
101,6
i total i1xi2xi3 0,01875
n akhir = 26,25
Keterangan:
..
.....................................................30 Sularso, dan Suga, 2004:216
n1 = 1400 rpm
n kerja1 = 1400×i1 n kerja2 = 1400×i1×i2
n kerja3 = 1400×i1×i2×i3 = 1400×i total = n akhir
Dari putaran akhir tersebut 26,25 rpm diharapkan mampu memenuhi target kapasitas kerja dengan kemampuan produksi ± 26 potong
tiap menitnya.
2. Analisis Torsi yang Bekerja pada Poros Engkol
Untuk menganalisis gaya yang dibutuhkan dalam proses pemotongan bahan kulit sintetis, dilakukan pengujian kekuatan sobek dan
mulur terhadap bahan kulit bola. Dari hasil pengujian diperoleh kekuatan sobek dan mulur bahan adalah sebesar 6,966 kgcm² lampiran 6.
Diketahui bahwa jari-jari engkol eksentris adalah 8 cm, sehingga dari
48 sini dapat ditentukan besarnya torsi yang dialami oleh poros engkol yaitu
sebagai berikut. T = kekuatan sobek material x luas penampang segi 6 x jari-jari
engkol = 6,966 kgcm² x 50,2988 cm² x 8 cm
= 2803,05 kg.cm = 28,0305 kg.m
= 275,06 Nm Jadi besarnya torsi yang dialami oleh poros engkol adalah 275,06 Nm. g =
9,813 ms²
3. Analisis Kebutuhan Daya Motor Penggerak