Analisis pada Konstruksi Poros Pemotong Analisis pada Konstruksi Pengarah Potong

61 Jadi, sabuk yang digunakan adalah tipe A, L = 2007 mm, No 79, jumlah sabuk 2 buah, d k = 87,2 mm, D k = mm, jarak sumbu poros .

7. Analisis pada Konstruksi Poros Pemotong

Poros Pemotong gambar 15 dalam mesin pencetak kulit bola merupakan salah satu komponen vital yang berfungsi sebagai pemegang pisau potong. Bahan yang digunakan untuk poros pemotong direncanakan baja S 45 C asumsi S 45 C = ST-60 dengan pertimbangan harga kekerasannya yang cukup tinggi HB = 170-195 kg . Harga kekerasan yang cukup tinggi ini merupakan kebutuhan pokok untuk menunjang ketahanan bahan yang akan mengalami gesekan berangsur- angsur dengan bagian pengarah. Konstruksi poros pemotong menggunakan bearing sebagai roller follower . Penggunaan roller follower merupakan pengembangan desain sebelumnya untuk mengurangi gesekan dengan engkol cams . Desain poros pemotong pada mesin sebelumnya menggunakan sistem pengunci berupa pin sehingga gerakan poros tidak lancar karena ujungnya menyatu dengan engkol dan pengaruh gesekan yang besar dengan bagian pengarah. Ukuran bearing yang relatif kecil memungkinkan sebagian bearing akan bergerak teratur linear dalam alur track yang ada di sepanjang keliling engkol. Dengan menggunakan bearing ini diharapkan kerja mesin dapat lebih ringan dan gerakan poros akan relatif lebih 62 smooth karena berkurangnya gesekan. Gambar 15. Konstruksi Poros Pemotong

8. Analisis pada Konstruksi Pengarah Potong

Pengarah potong gambar 16, sesuai namanya merupakan bagian yang berfungsi mengarahkan poros pemotong dengan bantalan di dalamnya yang berbahan perunggu bronze dan bagian luar berbahan ST- 37. Bronze merupakan salah satu paduan tembaga yang banyak digunakan Keterangan : 5a. Poros Pemotong 5b. Pegas 5c. Pisau Pemotong 5d. Bearing 5e. Pin 5f. Baut Tanam Pisau Potong 63 sebagai bahan bantalan umum. Sifatnya yang sangat baik dalam hal kekuatan, ketahanan terhadap karat, ketahanan terhadap kelelahan, dan dalam penerusan panas menjadi pertimbangan dalam pemilihannya terutama perunggu timah hitam. Selain itu, perunggu juga memiliki sifat anti las yang baik dengan kandungan timah Sularso, dan Suga, 2004:105. Pertimbangan lain penggunaan bronze adalah karena harga kekerasannya yang relatif lebih kecil HB = 50-100 kg bila dibandingkan dengan konstruksi bagian luar ST-37, HB = 105-125 kg dan poros pemotong ST 60, HB = 170-195 kg . Dengan demikian diharapkan ketika mesin telah beroperasi dalam jangka waktu yang lama, bagian yang aus atau mengalami deformasi adalah bronze tersebut karena jika dilihat dari harga dan proses pembuatannya relatif lebih murah dan mudah daripada komponen bagian luarnya dan poros pemotong yang akan bergesekan. Gambar 16. Konstruksi Pengarah Potong Keterangan gambar : 3a. Bagian dalam perunggu 3b. Bagian Atas ST-37 3c. Bagian Bawah ST-37 64

9. Analisis Konstruksi Landasan Potong