BAB II Diakonia adalah Tugas Gereja
2.1. Gereja
Gereja hidup ditengah masyarakat. Gereja kita kenal sebagai persekutuan orang percaya kepada anugerah keselamatan dari Allah melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus membawa
keselamatan sebagai anugerah kepada seluruh manusia. Allah yang menyatakan diri-Nya melalui Yesus Kristus membebaskan manusia dari dosa, dengan tawaran anugerah keselamatan.
Keselamatan itu akan menjadi realita yang benar-benar menyelamatkan apabila manusia memberikan tanggapan dengan beriman kepada Allah. Manusia yang menerima tawaran
anugerah keselamatan dari Allah melalui Yesus Kristus berkumpul membentuk sebuah persekutuan yang disebut gereja.
Ada beberapa pendapat mengenai gereja, di antaranya gereja merupakan kehidupan bersama manusia yang secara konkret telah mengalami keselamatan sesuai dengan
keberadaannya didunia. Ada juga yang berpendapat bahwa gereja ialah kehidupan bersama orang-orang percaya yang mempunyai tugas untuk mengungkapkan dan menjalani kehidupan
selama mereka hidup bergereja dan dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan gereja dan orang Kristen yang hidup ditengah-tengah masyarakat dan
sebagai anggota masyarakat tidaklah terlepas dari masalah kemiskinan yang menyebabkan ketimpangan nilai-nilai atau norma-norma kesejahteraan tersebut. Dalam keterlibatannya
mengatasi masalah kemiskinan, gereja dan orang Kristen tidaklah cukup hanya memahami apa arti kemiskinan dan siapa yang miskin orang miskin saja, tetapi gereja dan orang Kristen harus
merangkul mereka dan mengangkat hakekat dan martabat mereka yang berada dalam kondisi
hidup miskin. Dengan kata lain kesadaran etis gereja dan orang kristen terhadap masalah kemiskinan harus disertai dengan tindakan konkret atau tanggung jawab etis terhadap orang
miskin, atau membantu meringankan beban berat yang membuat mereka menderita.
1
Secara etimologi, kata gereja berasal dari bahasa Yunani “Ekklesia” yang artinya mereka yang dipanggil keluar. Dengan menggunakan pengertian ini, maka yang tergabung
dalam persekutuan ini adalah orang-orang pilihan yang sudah dipanggil keluar dari lingkungannya yang gelap. Tetapi pada saat yang sama, mereka yang sudah dipanggil keluar
tersebut kembali diutus ke dalam dunia, kedalam lingkungannya untuk menjadi garam dan terang Mat. 5:13-14. Itu berarti Allah memanggil umat pilihanNya bukan untuk dijadikan umat
simpanan-Nya atau menjadi suatu umat yang diisolirkan dari lingkungan masyarakat sekitarnya eksklusif. Pemanggilan Allah atas umat-Nya ini untuk dijadikan garam dan terang
bagi kegelapan dan ketawaran yang masih ada di sekitarnya.
2
Oleh sebab itu, adanya pemberitaan Firman Allah yang benar; penyelenggaraan sakramen yang kudus dan
penegakan disiplin, tetapi juga harus menjadi gereja bagi orang lain. Garam dan terang tidak berfungsi bagi dirinya sendiri, garam dan terang selalu berfungsi bagi yang lain. Bagaimana
gereja dapat menjadi gereja bagi orang lain? Melalui pemenuhan tugas pelayanan yang telah Allah mandatkan kepada gereja.
Mandat ini merupakan Missio Dei dari pada Allah. Missio Dei memberitakan kabar baik bahwa Allah adalah Allah untuk semua manusia, ini jangan dipersempit menjadi bahwa
Allah hanya untuk orang kristen. Gereja adalah persekutuan orang-orang yang menanggapi atau menjawab panggilan Allah dalam iman untuk ikut mengambil bagian dalam karya
1
Yonky Karman, Diakonia Transformatif Gereja Sebagai Struktur Mediasi, Civis Volume 02 No. 01 Februari 2010
2
Malcolm Brownlee, Tugas Manusia dalam Dunia Milik Tuhan: Dasar Teologis bagi Pekerjaan OrangKristen dalam Masyarakat, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1993, hl. 139
penyelamatan Allah melalui Kristus. Gereja kemudian menjadi persekutuan orang-orang yang mengikut Yesus; persekutuan murid-murid Yesus. Sebagai persekutuan pengikut Yesus, gereja
sering digambarkan sebagai tubuh Kristus. Gambaran itu mengandung arti bahwa Tuhan Yesus sebagai Kepala Gereja. Kepala dari tubuh itu, ingin menggunakan gereja untuk
menyatakan dirinya serta merta. Bersama dengan Koinonia dan Marturia, Diakonia adalah Tri-tugas gereja yang
menjadi satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pelayanan gereja ini harus dilaksanakan secara terpadu dan bersamaan sehingga menjadi pelayanan gereja yang holistik.
Karena itu membahas diakonia tidak dapat dipisahkan dari pelayanan gereja yang sering kita kenal sebagai tugas panggilan gereja. Itu berarti diakonia gereja adalah bagian integral dari
pelayanan utuh atau menyeluruh gereja Tuhan di dalam dunia ini. Pelayanan yang utuh pada hakekatnya menghubungkan secara tepat dan benar tiga
sisi tugas panggilan gereja yaitu Koinonia Persekutuan, Marturia Kesaksian dan Diakonia Pelayanan. Dalam Mark. 3:14-15, hal itu nyata, dimana Yesus menetapkan 12 murid bentuk
persekutuan untuk menyertai Yesus dan diutus memberitakan Injil Marturia dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan Diakonia. Ketiga tugas panggilan ini harus saling terkait, karena
persekutuan gereja harus terarah keluar yaitu Persekutuan yang bersaksi dan melayani. Oleh karena itu pelayanan utuh dari Gereja dapat dirumuskan sebagai berikut: “Gereja yang
seutuhnya memberitakan Injil yang seutuhnya tentang Kristus yang seutuhnya bagi manusia dan dunia seutuhnya”. Gereja seutuhnya artinya tidak terlepas satu dengan yang lain, dan selalu
dalam kebersamaan dengan pihak lain. Injil seutuhnya artinya Injil bukan hanya tentang keselamatan jiwa tetapi juga tentang keadilan, kebenaran, perdamaian dan kesejahteraan.
2.2. Diakonia dalam Gereja