Pengaruh Produktivitas Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi
Terima Kasih Kepada Yang Terhormat:
Dosen Pembimbing
Isniar Budiarti. SE., M.Si
Dosen Penguji
(2)
(3)
Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai
tujuan. Aktivitas yang dilakukan oleh sekolah akan selalu
dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun eksternal,
yang sifatnya selalu berubah-ubah. Oleh karena itu sekolah
harus dapat menggunakan seluruh sumber daya yang
dimilikinya dengan baik agar dapat bertahan dan berkembang
sejalan dengan perubahan-perubahan tersebut.
Seperti SMA Negeri 3 Kota Sukabumi yang didirikan
pada tahun 1974 dengan nama Sekolah Menengah Persiapan
Pembangunan (SMPP). Dengan menerapkan disiplin tinggi,
pelaksanaan manajemen sekolah yang baik, serta didukung
dengan sarana prasarana yang cukup memadai, sekolah ini
telah banyak meraih prestasi, baik prestasi akademik maupun
non akademik.
(4)
Dalam
menciptakan
kinerja
yang
baik
khususnya kinerja guru SMA 3 Kota Sukabumi.
Sekolah melakukan penilaian dari beberapa aspek
Penilaian Kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi
3 Tahun Terakhir
Tahun
Penilaian Kinerja
Mandiri
Nyontek
2009
Perencanaan KBM
64%
36%
Menyelesaikan Pekerjaan
44%
56%
2010
Perencanaan KBM
60%
40%
Menyelesaikan Pekerjaan
68%
32%
2011
Perencanaan KBM
35%
65%
(5)
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan langsung dengan
bapak Asep Burdah sekaligus dewan kurikulum SMA Negeri 3 Kota
Sukabumi. Menyatakan bahwa dalam penilaian kinerja guru bisa
dilihat dari perencanaan KBM dan ketepatan dalam menyelesaikan
pekerjaan, bisa dilihat pada tahun 2011 bisa dikatakan kinerja guru
menurun, hal itu dikarenakan masih adanya guru yang masih belum
bisa mandiri dalam perencanaan KBM dan ketepantan dalam
menyelesaikan pekerjaan. untuk itu dalam diri setiap guru perlu
adanya produktivitas kerja dan disiplin kerja agar dapat mencapai
kinerja yang efektif dan efisien.
0
20
40
60
80
100
2009
2010
2011
perencanaan KBM
(6)
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka ada beberapa
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana produktivitas guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
2. Bagaimana disiplin kerja pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
3. Bagaimana kinerja guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
4. Seberapa besar pengaruh produktivitas guru dan disiplin kerja
terhadap kinerja guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi baik secara
parcial maupun simultan.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui produktivitas guru pada SMA Negeri 3 Kota
Sukabumi.
2. Untuk mengetahui disiplin kerja pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
3. Untuk mengetahui kinerja guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh produktivitas guru dan disiplin
kerja terhadap kinerja guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi baik
(7)
produktifitas adalah hubungan antara
keluaran
atau
hasil
organisasi
dengan
masukan
yang
diperlukan.
Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan membagi keluaran
dengan masukan Wibowo (2011:109).
Indikator :
Membangun kepedulian
Mengukur masalah dan peluang
Mengusahakan mekanisme umpan balik
(8)
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan
para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan
agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku
serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku Veithzal Rivai (2004:444).
Indikator :
Frekuensi kehadiran
Ketaatan pada standar kerja
Ketaatan pada peraturan
(9)
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya A.A Anwar Prabu
Mangkunegara (2008 : 67).
Indikator :
Kualitas Kerja
Kuantitas Kerja
Konsistensi pegawai
Kerja sama
(10)
Keterkaitan Antar Variabel (Parsial)
Pengaruh Produktivitas Kerja
Terhadap kinerja
Meningkatkan produktivitas,
disamping membarikan kepuasan
kerja kepada pekerja individu atau
kelompok, mendorong motivasi
mereka untuk meningkatkan kinerja
lebih baik lagi Wibowo (2011:118).
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja
Dengan ditegakannya disiplin maka
dapat mengatasi masalah kinerja
yang buruk dan memperkuat
pengaruh prilaku kerja pegawai
dalam kelompok atau organisasi.
Apabila disiplin dapat dilaksanakan
dengan baik serta tidak menunda
waktu maka masalah kinerja tidak
dibiarkan menjadi parah, dan
kemungkinan masalah yang terjadi
dapat diatasi secara tepat dan
mudah Leiden (2001:63) .
(11)
Keterkaitan Antar Variabel (Simultan)
Pengaruh Produktivitas dan Disiplin kerja terhadap
kinerja
Ambar
T.
Sulistiyana
Rosidah
(2003)
Produktivitas merupakan suatu aspek yang penting
bagi perusahaan karena apabila kinerja dalam
perusahaan mempunyai kerja yang tinggi, maka
perusahaan akan memperoleh keuntungan dan hidup
perusahaan akan terjamin. Untuk meningkatkan
kinerja perlu adanya produktivitas kerja dan disiplin
kerja, karena apabila produktivitas dan disiplin kerja
kurang baik akan berakibat menurunnya kinerja dan
merugikan perusahaan.
(12)
Keterkaitan Antar Variabel (Path)
Pengaruh Produktivitas terhadap
Disiplin kerja
Faktor lain yang menentukan produktivitas
adalah disiplin kerja. Hilangnya disiplin
akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja
dan efektivitas tugas pekerjaan. Dengan
adanya kedisiplinan diharapkan pekerjaan
akan dilakukan seefektif mungkin. Bilamana
kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka
kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan
tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien.
(Nitisemito, 1982:200). Sepeti yang dikutip
dalam jurnal (Eddy Kembuan:2011) Untuk
mencapai
produktivitas
tinggi
perlu
peningkatan kompensasi dan disiplin kerja
karena itu merupakan faktor yang perlu
diperhatikan
agar
bisa
mencapai
(13)
Produktivitas (X1)
o
Membangun
kepedulian
o
Mengukur masalah dan
peluang
o
Mengusahakan
mekanisme umpan
balik
o
Memfasilitasi integrasi
Wibowo (2011:133)
Disiplin Kerja (X2)
o
Frekuensi kehadiran
o
Ketaatan pada standar
kerja
o
Etika kerja
Veithzal Rivai (2004:444)
Kinerja (Y)
o
Kualitas Kerja
o
Kuantitas Kerja
o
Konsistensi pegawai
o
Kerja sama
o
Sikap pegawai
A.A Anwar Prabu
Mangkunegara (2008 : 67)
Ambar T. Sulistiyana
Rosidah (2003
Wibowo (2011:118)
Leiden (2001:63)
Paradigma Hubungan antara Produktivitas, Disiplin Kerja
dengan Kinerja
Eddy Kembuan:
2011
(14)
Objek Penelitian
Produktivitas, Disiplin Kerja, Kinerja Guru
Metode Peneltian
Deskriptif Kuantitatif
Desain penelitian
Desain Penelitian.pptx
Operasional Variable
Variabel X1 ( produktivitas) 4 indikator
Variabel X2 (Disiplin kerja) 3 indikator
Variabel Y (Kinerja Guru ) 5 indikator
Sumber Data
Data Primer dan Data Sekunder
Teknik Penentuan Data
Populasi, sensus
Teknik Pengumpulan Data
Obsevasi, wawancara
Unit Penelitian
SMA Negeri 3 Kota Sukabumi
Rancangan Analisis
Analisis koefisien Korelasi,
Analisis koefisien jalur (path)
(15)
Penelitian ini dilakukan Dengan tahapan-tahapan uji
hipotesis sebagai berikut:
Pengujian Secara Simultan/Total
Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh
variable bebas secara simultan terhadap variable terikat.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua
variable bebas secara bersama-sama dapat berperan atas
variable terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan
distribusi F dengan membandingkan antara nilai F.
Pengujian Secara Parsial
Pengujian secara parsial, melakukan uji-t untuk menguji
pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat.
(16)
Hasil Analisis Deskriptif variabel
Produktivitas Pada SMA Negeri 3 Kota
sukabumi
No Dimensi Skor
1 Membangun kepedulian 630
2 Mengukur masalah dan
peluang 259
3 Mekanisme umpan balik 652
4 Menfasilitasi Integrasi 472
Total 2049
Sumber : Hasil Koesioner
Skor / Total Skor dalam %
2049
2049
X 100% = 73,18% 5x7x80
Sumber: Data diolah
NO % Jumlah Skor Kriteria
1 20.00% - 36.00% Tidak Baik/ Sangat Rendah
2 36.01% - 52.00% Kurang Baik/ Rendah
3 52.01% - 68.00% Cukup Tinggi
4 68.01% - 84.00% Baik/Tinggi
5 84.01% - 100% Sangat Baik/Sangat Tinggi
(17)
Hasil Analisis Deskriptif variabel Disiplin
Kerja Pada SMA Negeri 3 Kota sukabumi
No Dimensi Skor
1 Frekuensi kehadiran 313
2 Ketaatan dan standar kerja 323
3 Etika Kerja 341
Total 977
Sumber: Kasil Kuesioner
Skor / Total Skor dalam %
977
977
X 100% = 81,42% 5x3x80
Sumber: Data diolah
NO % Jumlah Skor Kriteria
1 20.00% - 36.00% Tidak Baik/ Sangat Rendah
2 36.01% - 52.00% Kurang Baik/ Rendah
3 52.01% - 68.00% Cukup Tinggi
4 68.01% - 84.00% Baik/Tinggi
5 84.01% - 100% Sangat Baik/Sangat Tinggi
(18)
Hasil Analisis Deskriptif variabel kinerja
Guru Pada SMA Negeri 3 Kota sukabumi
No Dimensi Skor
1 Kuantitas 321
2 Kualitas Kerja 334
3 Konsistensi Pegawai 336
4 Kerja Sama 288
5 Sikap Pegawai 667
Total 2246
Sumber: Data diolah
Skor / Total Skor dalam %
2246
2246
X 100% = 80,21% 5x7x80
Sumber: Data diolah
NO % Jumlah Skor Kriteria
1 20.00% - 36.00% Tidak Baik/ Sangat Rendah
2 36.01% - 52.00% Kurang Baik/ Rendah
3 52.01% - 68.00% Cukup Tinggi
4 68.01% - 84.00% Baik/Tinggi
5 84.01% - 100% Sangat Baik/Sangat Tinggi
(19)
Hasil Analisis Verifikatif
Correlati ons
1 ,052 ,101
,647 ,372
80 80 80
,052 1 ,347
,647 ,002
80 80 80
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N Produktiv it as (X1)
Disiplin Kerja (X2)
Produktiv it as (X1)
Disiplin
Kerja (X2) Kinerja (Y )
Korelasi antara produktivitas dengan disiplin kerja adalah sebesar 0,052. nilai
korelasi bertanda positif menunjukan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah.
Dimana semakin tinggi produktivitas akan diikuti pula oleh semakin tingginya disiplin kerja.
Nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,647 lebih besar dari 0,05. hal ini menunjukan
bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
(20)
Coeffi ci entsa
11,840 3,441 3,441 ,001 ,102 ,130 ,083 ,781 ,437 ,696 ,216 ,343 3,216 ,002 (Constant)
Produktiv it as (X1) Disiplin Kerja (X2) Model
1
B St d. Error Unstandardized
Coef f icients
Beta St andardized
Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerja (Y) a.
Dari tabel diatas diketahui nilai koefisien jalur untuk variabel produktivitas sebesar
0.083 Dan nilai sifnifikansi diperoleh sebesar 0.437. sedangkan untuk disiplin kerja sebesar
0.343 dan nilai signifikansinya 0.002.
Dari keterangan diatas terlihat kedua variabel hanya variabel disiplin kerja yang berpengaruh
Signifikan terhadap variabel kinerja guru.
(21)
Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat bahwa F
hitung bernilai 5,622. Artinya produktivitas dan disiplin
kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kinerja Guru.
ANOVAb
139,632 2 69,816 5,622 ,005a
956,251 77 12,419
1095,884 79
Regression Residual Total Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X2), Produktiv itas (X1) a.
Dependent Variable: Kinerja (Y) b.
(22)
Setelah koefisien jalur diperoleh, maka besar
pengaruh gabungan dari variabel produktivitas dan
disiplin kerja terhadap kinerja Guru dapat ditentukan
dari hasil perkalian koefisien jalur terhadap matriks
korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Kemudian
diperoleh nilai koefisien determinasi untuk kedua
variabel yakni produktivitas dan kinerja guru sebagai
berikut:
Model Summary
,357a ,127 ,105 3,52404
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Est imat e Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X2),
Produktiv itas (X1) a.
(23)
Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan
H
0
= PYX
1
= PYX
2
=0
H
1
= PYX
i
≠ 0, i =
1,2
2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial
H
0
= PYX
2
=0
(24)
Kesimpulan
•
Produktivitas Guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi tergolong tinggi, adapun indikator dari
produktivitas yaitu: membangun kepedulian, mengukur masalah dan peluang, mengusahakan
mekanisme umpan balik, memfasilitasi intregrasi. Namun masih ada indikator yang masih
kurang yaitu indikator mengukur masalah dan peluang.
•
Disiplin kerja Guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi tergolong tinggi, adapun indikator dari
disiplin kerja yaitu: frekuensi kehadiran, ketaatan pada standar kerja, etika kerja. Namun
masih ada indikator yang masih kurang yaitu indikator frekuensi kehadiran.
•
Kinerja Guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi tergolong tinggi, adapun indicator dari
kinerja guru yaitu: kualitas kerja, kuantitas kerja, konsistensi pegawai, kerja sama, sikap
pegawai. Namun masih ada indikator yang masih kurang yaitu indikator tingkat kerja sama.
•
Secara parsial, produktivitas Guru memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap variabel
kinerja Guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi, dengan kontribusi pengaruh yang kurang,
sedangkan total pengaruh yang diberikan oleh variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru.
•
Secara simultan produktivitas dan disiplin kerja memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja Guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi, dengan kontribusi pengaruh yang
diberikan baik.
(25)
Saran
1. Pihak SMA Negeri 3 Kota Sukabumi harus bisa mempertahankan terkait produktivitas Guru, namun pihak
SMA Negeri 3 Kota sukabumi harus memperhatikan kembali pengukuran masalah dan peluang yang terjadi
disetiap guru.
2. Pihak SMA Negeri 3 Kota Sukabumi harus mencoba absensi elektronik yang disebut dengan
finger Print
(sidik jari)
,
hal itu digunakan agar dalam masalah absensi bisa lebih baik teratur dan terawasi. supaya dapat
bisa mempertahankan terkait Disiplin kerja Para guru.
3. Pihak SMA Negeri 3 Kota Sukabumi harus memperhatikan tingkat kerja sama para guru supaya lebih efektif
agar pekerjaan yang dilakukan dapat optimal sehingga tingkat kerja sama para guru dapat meningkatkan
kinerja para guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Disamping itu pihak SMA Negeri 3 Kota sukabumi harus
bisa mempertahankan kinerja guru yang sekarang dinilai baik.
4. Alangkah baiknya pihak SMA Negeri 3 Kota Sukabumi meningkatkan Produktivitas dan Disiplin kerja setiap
guru hingga menciptakan guru yang profesional. Karena akan berpengaruh tinggi terhadap kinerja guru SMA
Negeri 3 Kota Sukabumi.
5. Setelah melihat keseluruhan variabel yang telah diteliti produktivitas dan disiplin kerja terhadap kinerja
guru SMS Negeri 3 Kota Sukabumi memberikan pengaruh yang signifikan, dengan kontribusi yang diberikan
baik. Maka dari itu SMA Negeri 3 Kota sukabumi harus memperhatikan variabel-variabel tersebut karena
dapat berguna bagi sekolah terutama bagi para guru, salah satunya program sertifikasi yang berperan
penting dalam kegiatan produktivitas seorang guru karena berdampak langsung terhadap disiplin kerja dan
kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
(26)
(27)
(28)
PENGARUH PRODUKTIVITAS DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 3
KOTA SUKABUMI
Impact of Productivity and Disiplint of Teacher’
s Effort
SMA Negeri 3 Sukabumi
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pada Program Studi Strata Satu (S1)
Oleh :
Mohamad Kurnain21208065
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(29)
(30)
v
ABSTRAK
Mohamad Kurnain, “Pengaruh Produktivitas dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 3 kota Sukabumi”,dibawah bimbingan Isniar Budiarti SE.,M.Si
Penelitian ini dilakukan pada Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Fenomena yang teradi adalah SMA Negeri 3 Kota Sukabumi harus memperhatikan kembali produktivitas setiap guru, Karena masih ada beberapa guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi yang masih belum mendapatkan sertifikasi. Itu dikarenakan para guru tersebut belum memenuhi syarat dan juga surat rapel para guru masih banyak belum keluar. Kondisi tersebut disebabkan belum optimalnya kedisiplinan para guru tersebut. Pengaruh dari tidak optimalnya disiplin kerja membuat kinerja guru menurun. Seharusnya pihak sekolah turut berpartisipasi dalam program sertifikasi, membuat absensi dalam bentuk sidik jari pada sebuah alat sensor. Pihak sekolah juga kurang memperhatikan masalah dan peluang terkait sertifikasi seorang guru, seharusnya kepala sekolah lebih memperhatikan kondisi guru secara personal yang terkait sertifikasi. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui besarnya pengaruh produktivitas guru dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi baik secara parsial maupun simultan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Unit Analisis dalam penelitian ini adalah para guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi yang berjumlah 80 responden. Pengujian statistic yang digunakan adalah Koefisien korelasi, koefisien jalur, Koefisien determinasi, uji hipotesis, dan juga menggunakan bantuan program aplikasi SPSS 17.0 for windows.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kinerja para guru d SMA Negeri 3 Kota Sukabumi menunjukan kriteria yang baik. Namun ada masalah dalam variabel produktivitas yaitu indikator masalah dan peluang yang menunjukan kriteria rendah, karena kepala sekolah kurang memperhatikan kondisi para guru secara personal. Secara simultan produktivitas dan disiplin kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi, dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 12,74%, sedangkan sisanya 87,3% merupakan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti.
(31)
iv ABSTRACT
Kurnain Muhammad, " Impact of Productivity and Disiplint of Teacher’s Effort SMA Negeri 3 Sukabumi", under guidance of Isniar Budiarti SE., M.Si
The research was carried out at SMA Negeri 3 Master Sukabumi. Phenomenon is the SMA Negeri 3 teradi Sukabumi should consider re-productivity of every teacher, because there are still some teachers SMA Negeri 3 Sukabumi who still do not get certified. That is because the teachers are not qualified and also a letter rapel many teachers still have not come out. The condition was not optimal due to discipline the teacher. The influence of labor discipline is not optimal to make the performance of teachers decreases. The school should participate in the certification program, making attendance in the form of a fingerprint on a sensor device. The school also pays little attention to issues and opportunities related to the certification of a teacher, the principal should pay more attention to state teacher certification personally relevant. The purpose of this study is to know the magnitude of the influence of teacher productivity and labor discipline on the performance of teachers in SMA Negeri 3 Sukabumi either partially or simultaneously.
The method used in this study is quantitative. Unit of analysis in this study were high school teachers State 3 Sukabumi totaling 80 respondents. Test statistic used is the coefficient of correlation, path coefficients, coefficient of determination, hypothesis testing, and also use the assistance program SPSS 17.0 for windows applications.
The results of this study indicate that the performance of teachers d SMA Negeri 3 Sukabumi showed good criterion. But there is a problem in the variable productivity is an indicator that shows the problems and opportunities of low criteria, as principal paying less attention to the condition of the teachers personally. Simultaneously productivity and labor discipline had a significant influence on the performance of SMA Negeri 3 Teacher at Sukabumi, with contributions influence exerted by 12.74%, while the remaining 87.3% is the influence of other variables that are not investigated.
(32)
vi
KATA PENGANTAR
Segala Puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia- Nya
sehingga penyusunan penelitian yang berjudul “PENGARUH PRODUKTIVITAS
DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 3 KOTA SUKABUMI” . Tidak lupa shalawat dan salam peneliti tunjukan kepada Nabi Besar Rasullah Muhammad SAW yang telah berjuang mambawa umat manusia kepada fitrah yang benar dan jalan yang lurus.
Skripsi ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menempuh jenjang S1 pada Program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Peneliti berusaha menyajikan skripsi ini sebaik mungkin, namun peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, mengingat terbatasnya pengetahuan dan kemempuan peneliti. Oleh karena kritik dan saran yang membangun dari semua pihak akan merupakan masukan yang berharga bagi peneliti guna memperbaiki dan menyempurnakan skripsi di masa yang akan datang.
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si selaku dosen pembimbing, memberikan ilmunya serta membantu peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
(33)
vii
Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dosen Penguji 1 dalam skripsi ini dan selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.
4. Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Asep Burdah selaku dewan kurikulum SMA Negeri 3 kota Sukabumi yang telah memberikan dukungan dan partisifasinya.
6. Ibu Lita Wulantika, SE., M.Si., selaku Dosen Penguji 2 dalam skripsi ini.
7. Ibu Raeni Dwisanti, SE., M.Si., selaku Dosen Wali di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
8. Bapak Oman Sukirman, SE., MM., selaku Ketua Panitia Sidang.
9. Ibu Windi Novianti. SE., MM., Selaku Koordinator Pendaftaran Sidang.
10.Seluruh Staf Dosen Pengajar dan Staf sekertariat (Teh Maya dan Teh Hanna) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. 11.Ayah Ibunda dan Adik-Adik tercinta dan tersayang serta seluruh keluarga yang
telah memberikan dorongan, kasih sayang, perhatian dan doa selama ini kepada peneliti.
(34)
viii
12.Citra Dewi Rahmawati yang selalu membuat peneliti tersenyum, memberi motivasi, semangat serta perhatian kepada peneliti.
13.Ganisti, Ihsan, Amzah, Natha, Pipih Hapiana, Yuniko Manurung, teman-teman seperjuangan anak MN2 dan Spesialisasi MSDM 2008 yang selalu memberi semangat, dan memberi bantuan ketika penulis membutuhkan bantuan bentuk apapun.
14.Nak Kosant Tuisda 15A ( Amzah, Adit, Erwin, Aji, dan Megi )
15.Dan untuk semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penyusunan Skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, agar penulis dapat berkarya lebih baik lagi dimasa depan.
Bandung, Agustus 2012 Penulis
Mohamad Kurnain (21208065)
(35)
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i PERNYATAAN KEASLIAN ... ii MOTTO ... iii ABSTRAK ... iv KATA PENGANTAR ... vi DAFTAR ISI ... ix DAFTAR TABEL ... xiii DAFTAR GRAFIK ... xvi DAFTAR GAMBAR ... xvii DAFTAR LAMPIRAN ... xix BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9 1.2.2 Rumusan Masalah ... 9 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10 1.3.1 Maksud Penelitian ... 10 1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10 1.4 Kegunaan Penelitian ... 10 1.4.1 Kegunaan Praktis ... 11 1.4.2 Kegunaan Akademis ... 12 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 14 2.1.1 Produktivitas ... 14 2.1.1.1 Pengertian Produktivitas ... 14 2.1.1.2 Tipe Produktivitas ... 17 2.1.1.3 Tantangan mencapai Produktivitas ... 18
(36)
x
2.1.1.4 Teknik Memperbaiki Produktivitas ... 19 2.1.1.5 Keterkaitan Produktivitas ... 21 2.1.1.6 Proses Perbaikan Produktivitas ... 25 2.1.1.7 Pengukuran Produktivitas ... 26 2.1.2 Disiplin Kerja ... 27 2.1.2.1 Pengertian Disiplin Kerja ... 27 2.1.2.2 Model Disiplin Kerja ... 28 2.1.2.3 Tujuan Disiplin Kerja ... 29 2.1.2.4 Tipe Pembinaan Disiplin Kerja ... 30 2.1.2.5 Pendekatan-pendekatan Tindakan Disiplin Kerja ... 31 2.1.2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja ... 34 2.1.3 Kinerja Guru ... 34 2.1.3.1 Pengertian Kinerja ... 34 2.1.3.2 Penilaian Kinerja ... 35 2.1.3.3 Tujuan Penilaian Kinerja ... 36 2.1.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ... 39 2.1.4 Hasil penelitian sebelumnya ... 40 2.2 Kerangka Pemikiran ... 43 2.2.1 Keterkaitan Antar Variabel Penelitian ... 45 2.2.1.1 Hubungan Produktivitas dengan Kinerja ... 45 2.2.1.2 Hubungan Disiplin kerja dengan Kinerja ... 45 2.2.1.3 Hubungan produktivitas dengan Disiplin Kerja ... 47
2.2.1.4 Hubungan Pengaruh Produktivitas & Disiplin kerja dengan Kinerja ... 48 2.3 Hipotesis ... 50
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian ... 51 3.2 Metode Penelitian ... 52 3.2.1 Desain Penelitian ... 53 3.2.2 Operasional Variabel ... 56
(37)
xi
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 59 3.2.3.1 Sumber Data ... 59 3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 60 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 62 3.2.4.1 Uji Validitas ... 64 3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 67 3.2.4.3 Transformasi Data (Method of Succesive Interval) ... 69 3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 70 3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 70 3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 85 4.1.1 Gambaran SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 85 4.1.1.1 Visi dan Misi SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 86
4.1.2 Struktur Organisasi SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 87 4.1.3 Fungsi dan Tugas Pengelola Sekolah ... 89 4.2 Karakteristik Responden ... 98 4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 98 4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 99 4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 100 4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ... 101 4.3 Analisis Kualitatif (Metode Deskriptif) ... 101 4.3.1 Deskriptif Variabel Produktivitas (X1)... 103
4.3.2 Deskriptif Variabel Disiplin Kerja (X2) ... 108
4.3.3 Deskriptif Variabel Kinerja Guru (Y) ... 111 4.4 Analisis Verifikatif ... 117
(38)
xii
4.4.1 Pengaruh Produktivitas dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi... 117 4.4.2 Pengujian Hipotesis ... 121 4.4.3 Besar Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari Variabel Bebas
terhadap Variabel Terikat ... 126
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 128 5.1 Saran ... 129
(39)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rekapitulasi Prosentase Kehadiran Guru SMA Negeri 3 Kota
Sukabumi ... 6 Tabel 1.2 Penilaian Kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi 3 Tahun
Terakhir ... 7 Tabel 1.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 13 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 41 Tabel 3.1 Unit Kerja Pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 52 Tabel 3.2 Operasional variabel Produktivitas ... 57 Tabel 3.3 Operasional variabel Disiplin kerja... 58 Tabel 3.4 Operasional variabel Kinerja ... 59 Tabel 3.5 Populasi Penelitian ... 61 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner ... 66 Tabel 3.7 Hasil Uji Reabilitas Kuesioner ... 68 Tabel 3.8 Kriteria Persentase Tanggapan Responden ... 71 Tabel 3.9 Pedoman untuk memberikan Interprestasi ... 74 Tabel 3.10 Kategori Korelasi Metode Guilford ... 78 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 98 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 99 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 100 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ... 101 Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Kepedulian
Antar Sesama Individu ... 103 Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Kepeduliaan Pihak Sekolah ... 104
(40)
xiv
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Dalam Mengukur Masalah dan Peluang .... 104
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Umpan Balik ... 105 Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Yang Diberikan ... 105 Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas Penghargaan ... 106 Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Partisipasi Pihak Sekolah Dalam
Biaya Sertifikasi ... 106 Tabel 4.12 Skor Tanggapan Responden Terhadap Produktivitas ... 107 Tabel 4.13 Skor Tanggapan Responden Terhadap Produktivitas ... 107 Tabel 4.14 Pengkategorian Jawaban Responden Untuk Produktivitas ... 107 Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Frekuensi Kehadiran ... 108 Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Ketaatan Standar Kerja ... 109 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Etika Kerja ... 109 Tabel 4.18 Skor Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja ... 110 Tabel 4.19 Skor Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja ... 110 Tabel 4.20 Pengkategorian Jawaban Responden Untuk Disiplin Kerja ... 110 Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Ketepatan Waktu Dalam
Menyelesaikan Pekerjaan ... 111 Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Optimalisasi Dalam
Menyelesaikan Pekerjaan ... 112 Tabel 4.23 Tanggapan Responden Kualitas Kerja ... 112
(41)
xv
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Konsistensi Pegawai ... 113 Tabel 4.25 Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Kerja Sama ... 114 Tabel 4.26 Tanggapan Responden Terhadap Sikap Baik Guru ... 114 Tabel 4.27 Tanggapan Responden Terhadap Sikap Profesional Guru ... 115 Tabel 4.28 Skor Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Guru ... 115 Tabel 4.29 Skor Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Guru ... 116 Tabel 4.30 Pengkategorian Jawaban Responden Untuk Kinerja Guru ... 116 Tabel 4.31 Korelasi Antar Variabel Penelitian ... 118 Tabel 4.32 Koefisien Jalur Produktivitas dan Disiplin Kerja ... 119 Tabel 4.33 Pengujain Hipotesis Simultan ... 122 Tabel 4.34 Hasil Pengujian Hipotesis Parsial ... 124 Tabel 4.35 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari Produktivitas dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru ... 127
(42)
xvi
DAFTAR GRAFIK
(43)
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Paradigma Hubungan antar variabel ... 59 Gambar 3.1 Model Analisis Jalur... 56 Gambar 3.2 Uji Daerah Penerimaan danPenolakanHipótesis ... 56 Gambar 3.3 Daerah penerimaan dan penolakan H0 secara simultan ... 80
Gambar 3.4 Daerah penerimaan dan penolakan H0 secara parsial ... 81
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 88 Gambar 4.2 Skala Penafsiran Persentase Skor Tanggapan Responden ... 102 Gambar 4.3 Diagram Jalur X1, X2 Y ... 121
(44)
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Berita Acara Bimbingan ... 201 Lampiran 2 Lembar Revisi Usulan Penelitian ... 202 Lampiran 3 Lembar Revisi Sidang ... 203 Lampiran 4 Data Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 204 Lampiran 5 Kuesioner ... 204 Lampiran 6 Cooding Sheet ... 210 Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Pengujian Validitas Dan Reabilitas ... 211 Lampiran 8 Output SPSS ... 214 Lampiran 9 Dokumentasi ... 220
(45)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Manusia salah satu sumber daya yang memiliki peranan penting dalam perusahaan atau organisasi, karena selain merupakan unsur inti dalam melaksanakan pekerjaan, juga mengendalikan seluruh aktivitas sumber daya lainnya.
Manusia merupakan sumber daya yang memiliki perasaan dan fikiran yang membedakan dengan faktor - faktor produksi lainnya. Manusia dikatakan makhluk yang unik karena memiliki cara berfikir, sikap, tingkah laku dan kebutuhan yang berbeda - beda antara seseorang dengan orang lain. Seorang karyawan yang merasa dipenuhi keinginan dan kebutuhannya akan termotivasi untuk bekerja dengan baik sehingga akan meningkatkan ataupun memperbaiki prestasi kerjanya. Keadaan ini akan bermanfaat tidak hanya bagi karyawan yang bersangkutan melainkan juga keberhasilan perusahaan atau organisasi, karena dengan dimilikinya karyawan yang berprestasi dalam bekerja maka akan menunjang efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan - tujuan perusahaan. Oleh karena itu seringkali faktor sumber daya manusia menimbulkan masalah - masalah yang rumit bagi perusahaan. Sehingga perusahaan harus memberikan perhatian khusus dalam mengelola sumber daya manusianya, karena jika tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan masalah - masalah seperti munculnya ketidakpuasan akan kondisi kerja, kurang semangat kerja dari
(46)
2
karyawan untuk berprestasi, tingkat absensi yang tinggi dan juga masalah - masalah lainnya.
Keberhasilan perusahaan atau organisasi dalam mewujudkan tujuannya selain bergantung pada kuantitas juga bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya, yang ditunjukkan oleh motivasi kerjanya. Oleh karena itu pemastian kerja yang unggul menjadi hal penting bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat mengetahui tindakan - tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Setiap organisasi tentunya ingin mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi secara efektif dan efisien. Tujuan dari organisasi tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien apabila sumberdaya manusia yang digunakan memiliki produktivitas yang tinggi. Prcduktivitas yang tinggi merupakan output dari seorang karyawan. Seorang karyawan dalam hal ini harus mempunyai harapan yang besar untuk dapat berprestasi yang tinggi. Dengan demikian, karyawan tersebut akan termotivasi untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Selain itu, setiap organisasi mengharapkan seluruh karyawannya dapat bekerja dengan baik dan mempunyai produktivitas yang tinggi, sehingga akan dapat dengan mudah mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Produktivitas mempunyai keterkaitan atau memberikan dampak terhadap kegiatan lainnya. Produktivitas dapat meningkatkan kepuasan kerja, mendorong terjadinya penyederhanaan kerja, meningkatkan keterpaduan, dan spesialisasi kerja. Produktivitas dapat diringkatkan dengan mengubah desain tempat kerja. Wibowo (2011:118) Menigkatkan produktivitas, disamping memberikan
(47)
3
kepuasan kerja kepada kerja individu atau kelompok, mendorong motivasi mereka untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi.
Semua organisasi menghendaki motivasi yang tinggi dari seluruh karyawannya, karena hal tersebut akan menyebabkan karyawan tersebut menampilkan sikap dan perilaku kerja yang berlandaskan pada keyakinan dalam bekerja dengan baik dan benar, bekerja keras, menumpuhkan seluruh kemampuan untuk keberhasilan kerja, jujur, dan berdisiplin merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Disiplin dalam arti yang positif dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah suatu sikap atau tingkah laku yang menunjukan ketaatan karyawan terhadap peraturan organisasi.
Niat untuk mentaati peraturan merupakan suatu kesadaran bahwa bahawa tanpa didasari dengan unsur ketaatan, tujuan organisasi tidak akan tercapai. Hal itu berarti bahwa sikap dan perilaku didorong adanya kontrol diri yang kuat. Artinya, sikap dan perilaku untuk mentaati peraturan organisasi muncul dari dalam dirinya.
Niat juga dapat diartikan sebagai keingin untuk berbuat sesuatu atau
kemauan untuk menyesuikan diri dengan aturan-aturan. Sikap dan perilaku dalam disiplin kerja ditandai oleh berbagai inisiatif, kemauan, dan kehendak untuk mentaati peraturan. Artinya, orang yang dikatakan mempunyai disiplin yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat terhadap peraturan secara kaku dan mati,
(48)
4
tetapi juga mempunyai kehendak (Niat) untu menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan organisasi.
Keberadaan suatu disiplin kerja amatlah penting bagi setiap organisai karena dengan memiliki tingkat disiplin kerja yang tinggi, sebuah organisasi mampu mencapai target dari tujuan organisasi yaitu mencapai prestasi organisasi.
Menurut Rivai (2004:443). ”Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Semakin baik disiplin karyawan pada sebuah perusahaan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapai. Sebaliknya tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi sebuah perusahaan atau instansi mencapai hasil yang optimal.
Selain dari faktor disiplin kerja, suatu perusahaan atau organisasi harus mampu menciptakan kinerja yang kondusif bagi karyawannya agar pencapaian terhadap presatasi kerja mampu untuk dicapai.
Kinerja adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standard, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Menurut Musafir (2009 : 2378) Kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu”.
Dapat disimpulkan bahwa bahwa kinerja karyawan merupakan hasil yang dicapai karyawan dalam suatu pekerjaan yang diberikan kepadanya baik secara kuantitas maupun kualitas melalui prosedur yang berfokus pada tujuan yang hendak dicapai serta terpenuhinya standard pelaksanaan.
(49)
5
Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan. Aktivitas yang dilakukan oleh sekolah akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun eksternal, yang sifatnya selalu berubah-ubah. Oleh karena itu sekolah harus dapat menggunakan seluruh sumber daya yang dimilikinya dengan baik agar dapat bertahan dan berkembang sejalan dengan perubahan-perubahan tersebut.
Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kota Sukabumi didirikan pada tahun 1974 dengan nama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP). Kemudian pada tahun 1985 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor : 0353/U/1985 diubah namanya menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kabupaten Sukabumi. Sejalan dengan diberlakukannya kurikulum 1994 nama SMA berubah nama menjadi Sekolah Menengah Umum (SMU).
Lokasi SMU Negeri 3 Kota Sukabumi terletak di Jalan Ciaul Baru nomor 21 Sukabumi. Semula merupakan wilayah Kabupaten Sukabumi, mulai bulan Juli 1996 menjadi bagian wilayah Kota Sukabumi dan dengan diberlakukannya kurikulum 2004, maka nama SMU kembali menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan menerapkan disiplin tinggi, pelaksanaan manajemen sekolah yang baik, serta didukung dengan sarana prasarana yang cukup memadai, sekolah ini telah banyak meraih prestasi, baik prestasi akademik maupun non akademik.
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pendidikan yang beragam pada peserta didik, SMA Negeri 3 Kota Sukabumi, membuka empat pelayanan pendidikan, yaitu: program Umum (reguler), Program Pengayaan (enrichment)
(50)
6
dan Program Percepatan (Akselerasi) dan Kelas Standar Internasional (SI) yang kini menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
SMA Negeri 3 Kota Sukabumi harus memperhatikan kembali produktivitas setiap guru. Karena masih ada beberapa guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi yang masih belum mendapatkan sertifikasi, karena menurut Bapak Asep Burdah selaku dewan kurikulum SMA Negeri 3 Kota Sukabumi guru dikatakan produktif apabila seorang guru itu telah mendapatkan sertifikasi. Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan pihak guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi Bapak Ucep dan Ibu Lisdiana beliau menyatakan bahwa sertifikasi setiap guru itu penting karena menyangkut produktivitas seorang guru. Apabila seorang guru belum mendapatkan sertifikasi pengaruh besarnya terhadap kedisiplinan dan kinerja guru itu sendiri, seperti terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 1.1
Rekapitulasi Prosentase Kehadiran Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi Tahun 2009 -2011
Keterangan PADA TAHUN
2009 2010 2011
Prosentase Kehadiran
93,75% 97,5% 86,25%
Sumber : SMA Negeri 3 Kota Sukabumi
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa frekuensi kehadiran guru tidak mencapai target optimal, ini secara otomatis dapat menjadikan kendala terhadap kinerja seorang guru. Seperti pada tahun 2011 mengalami penurunan dalam hal kehadiran menjadi 86,25%, itu pun berdampak terhadap kinerja guru.
(51)
7
Hal yang diatas dikuatkan dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan pihak bagian kurikulum SMA Negeri 3 Kota Sukabumi yaitu Bapak Asep Burdah menyatakan bahwa belum optimalnya disiplin kerja dari para guru diantaranya seringkali terjadi dari beberapa guru yang telat datang bahkan ada yang tidak masuk kerja. Pengaruh dari tidak optimalnya disiplin kerja membuat kinerja guru menurun, seperti terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 1.2
Penilaian Kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi 3 Tahun Terakhir
Tahun Penilaian Kinerja Mandiri Kurang
mandiri
2009
Perencanaan KBM 64% 36%
Menyelesaikan Pekerjaan 44% 56%
2010
Perencanaan KBM 60% 40%
Menyelesaikan Pekerjaan 68% 32%
2011
Perencanaan KBM 35% 65%
Menyelesaikan Pekerjaan 40% 60%
(52)
8
Sumber : Data Diolah
Grafik 1.1
Penilaian Kinerja GuruSMA Negeri 3 Kota Sukabumi 3 tahun terakhir
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan langsung oleh penulis pada tanggal 03 April 2012 dengan bapak Asep Burdah sekaligus dewan kurikulum SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Menyatakan bahwa dalam penilaian kinerja guru bisa dilihat dari perencanaan KBM dan ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaan, bisa dilihat pada tahun 2011 bisa dikatakan kinerja guru menurun mencapai angka 45%, sedangkan standar kinerja Guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi adalah 95%, hal itu dikarenakan masih adanya guru yang masih belum bisa mandiri dalam perencanaan KBM dan ketepantan dalam menyelesaikan pekerjaan. untuk itu dalam diri setiap guru perlu adanya produktivitas kerja dan disiplin kerja agar dapat mencapai kinerja yang efektif dan efisien. Seperti yang diungkapkan oleh Ambar T. Sulistiyana Rosidah (2003) Produktivitas merupakan suatu aspek yang penting bagi perusahaan karena apabila kinerja dalam perusahaan mempunyai
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
2009 2010 2011
perencanaan KBM menyelesaikan pekerjaan
(53)
9
kerja yang tinggi, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan dan hidup perusahaan akan terjamin. Untuk meningkatkan kinerja perlu adanya produktivitas kerja dan disiplin kerja, karena apabila produktivitas dan disiplin kerja kurang baik akan berakibat menurunnya kinerja dan merugikan perusahaan. kinerja dipengaruhi berbagai faktor, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya, keterampilan, disiplin kerja, sikap, etika, manajemen, motivasi kerja, Oleh karena itu, dari fenomena yang terjadi diatas bahwa produktivitas kerja dan disiplin kerja yang terjadi di SMA Negeri 3 Sukabumi dapat mempengaruhi kinerja.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “PENGARUH PRODUKTIVITAS DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 3 KOTA SUKABUMI”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan fenomena pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis membuat identifikasi masalah sebagai berikut:
Penilaian kinerja guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi bisa dilihat dari perencanaan KBM dan ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaan, bisa dilihat pada tahun 2011 bisa dikatakan kinerja guru menurun, hal itu dikarenakan masih adanya guru yang masih belum bisa mandiri dalam perencanaan KBM dan ketepantan dalam menyelesaikan pekerjaan. untuk
(54)
10
itu dalam diri setiap guru perlu adanya produktivitas kerja dan disiplin kerja agar dapat mencapai kinerja yang efektif dan efisien.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka ada beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana produktivitas guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. 2. Bagaimana disiplin kerja pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. 3. Bagaimana kinerja guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
4. Bagaimana produktivitas guru terhadap disiplin kerja pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
5. Bagaimana produktivitas guru terhadap kinerja guru Pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
6. Bagaimana disiplin kerja terhadap kinerja guru Pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
7. Seberapa besar pengaruh produktivitas guru dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Mengumpulkan data dan berbagai informasi yang terkait dengan produktivitas kerja dan disiplin kerja untuk mencapai kinerja kerja guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
(55)
11
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui produktivitas guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
2. Untuk mengetahui disiplin kerja pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. 3. Untuk mengetahui kinerja guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. 4. Untuk mengetahui produktivitas guru terhadap disiplin kerja pada
SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
5. Untuk mengetahui produktivitas guru terhadap kinerja guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
6. Untuk mengetahui disiplin kerja terhadap kinerja guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
7. Untuk mengetahui besarnya pengaruh produktivitas guru dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.4.1Kegunaan Praktis
Sebagai bahan masukan bagi SMA Negeri 3 Kota Sukabumi terkait tentang pengaruh produktivitas dan disiplin kerja dalam kaitannya dengan kinerja guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.
(56)
12
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Bagi pengembangan ilmu manajemen, sebagai media untuk mentransformasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktek di lapangan guna menambah wawasan ilmu pengetahuan dari pengalaman pada bidang manajemen bisnis atau sumber daya manusia. b. Bagi peneliti lain sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dalam
bidang yang sama. Bagi para pembaca dan pihak yang berkepentingan, penulis berharap semoga dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan, sebagai bahan perbandingan untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bidang yang penulis teliti.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi pengamatan untuk penelitian ini adalah pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi Jl. Ciaul Baru No.21. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Februari sampai April 2012. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
(57)
13
Tabel 1.3
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
`
No Kegiatan
Februari maret April Mei Juni Juli
2012 2012 2012 2012 2012 2012
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan
judul Pengajuan surat penelitian 2 Wawancara Penulisan Bab 1, 2 dan 3
Bimbingan
3 Seminar Up
5
Penyempurnaa n Bab 1, 2, dan 3 Wawancara Pengumpulan data Pengolahan data
6 Bimbingan
7 Penulisan Bab IV dan V
Bimbingan
(58)
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Produktivitas
2.1.1.1 Pengertian Produktivitas
Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia, Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal. Dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan.
Secara konseptual, Wibowo (2011:109) produktifitas adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan masukan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikan produktivitas dapat dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas dapat dilakukan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu.
(59)
15
Produktivitas sering diukur dalam bentuk masukan dan keluaran ekonomi.
Akan tetapi, masukan dan keluaran sumber daya manusia dan sosial juga merupakan faktor penting. Jika perilaku organisasi lebih baik, dapat memperbaiki kepuasan kerja sehingga terjadi peningkatan hasil sumber daya manusia.
Produktivitas suatu kegiatan meningkatkan apabila pengembangan program memberikan hasil tambahan sebagai produk sampingan atau by-produk.
Misalnya penataan ruang pemukiman, di samping dapat menambah jumlah rumah yang dapat dibangun, tersedia fasilitas sosial yang memungkinkan warga perumahan melakukan interaksi sosial sehingga terjadi hasil sosial yang lebih baik.
Pendapat lain mengemukakan bahwa suatu organisasi dikatakan produktif apabila mencapai tujuannya dan hal itu terjadi dengan mengubah masukan menjadi keluaran dengan biaya rendah. Produktivitas merupakan ukuran kinerja termasuk efektivitas dan efisiensi.
Efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan. Sementara itu, efisiensi
adalah rasio keluaran yang efektif terhadap masukan yang diperlukan untuk mencapainya. Sebagai contoh, sebuah rumah sakit dikatakan efektif apabila sukses memenuhi kebutuhan pelanggan. Dikatan efisien apabila dapat melakukannya dengan biaya lebih rendah.
Jika manajer rumah sakit memperoleh keluaran lebih tinggi dari stafnya yang ada dengan mengurangi jumlah rata-rata hari seorang pasien terikat ditempat
(60)
16
tidur atau dengan meningkatkan jumlah kontak staf-pasien per hari. Dapat dikatakan bahwa rumah sakit telah mendapatkan keuntungan efisiensi produktif.
Deskripsi lain tentang produktivitas adalah sebagai rasio keluaran barang dan jasa dibagi masukan atau sumber daya yang dipergunakan untuk memproduksi barang dan jasa tersebut. Seperti rasio lainnya dapat diper baiki dengan meningkatkan keluaran, menurunkan masukan atau keduanya.
Vincent Ohmachanu dan Joel Ross menyatakan bahwa perbaikan harus difokuskan pada teknologi dan pelatan kapital untuk menekan masukan biaya tenaga kerja sambil menggunakan teknik engineering industry untuk memperbaiki keluaran.
Observasi menunjukan bahwa kedua pendekatan tersebut masih cocok, tetapi kecenderungan saat ini diarahkan pada penggunaan yang lebih baik dari potensi yang tersedia melalui sumber daya manusia. Dalam semua tindakan dan teknik untuk memperbaiki produktivitas tergantung pada manajemen perilaku organisasi. Akhirnya, sampai pada premis dasar bahwa interaksi antara pemimpin dan pengikut merupakan faktor penting dalam efektivitas organisasi.
Pakar lain mendeskripsikan dalam buku yang dikutip oleh Wibowo (2011:111) bahwa produktivitas merupakan ukuran tentang seberapa baik suatu system operasi berfungsi dan indikati efisiensi dan daya saing dari suatu perusahaan atau departemen. Sedangkan menurut Wibowo (2011:111) Produktivitas adalah rasio dari keluaran terhadap masukan; merupakan ukuran efisiensi manajer dalam menggunakan sumber daya organisasi yang terbatas untuk
(61)
17
menghasilkan barang dan jasa. Semakin besar nilai angka rasio semakin besar efisiensi.
2.1.1.2 Tipe Produktivitas
Terdapat dua tipe rasio produktivitas, yaitu total productivity dan partial productivity. Total productivity ratio menghubungkan nilai semua keluaran dengan nilai semua masukan. Partial productivity ratio atmenghubungkan nilai semua keluaran dengan nilai kategori utama masukan.
Kebanyakan ukuran produktivitas yang dipakai ekonom an eksekutif bisnis adalah labor productivity index karena tenaga kerja merupakan komponen biaya terbesar. Ukuran tersebut memberikan indikasi apakah sumber daya telah digunakan dengan baik ataukah telah diboroskan.
Produktivitas menunjukan hubungan antara keluaran yang ditimbulkan oleh system produksi atau jasa dan masukan yang disediakan untuk menciptakan keluaran tersebut. Penggunaan sumber daya (tenaga kerja, kapital, tanah, bahan, energi, informasi) secara efisien dalam produksi berbagai barang dan jasa.
Produktivitas juga dapat dilihat dari hubungan antara hasil dan waktu
yang diperlikan untuk menyelesaikannya. Semakin singkat waktu yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan, system tersebut semakin produktif. Produktivitas dapat berarti berbeda bagi orang yang berbeda, tetapi konsep dasarnya selalu merupakan hubungan antara kuantitas dengan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan dengan jumlah sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan.
(62)
18
Ukuran produktivitas parsial diperoleh dengan membagi keluaran total organisasi dengan masukan tunggal. Keluaran dibagi pekerja, keluaran dibagi bahan-bahan, keluaran dibagi modal, atau keluaran dibagi energy. Ukuran produktivitas parsial berguna, tetapi mempunyai keterbatasan, yaitu satu ukuran parsial dapat diperbaiki atas beban lainnya. Hal ini dikatakan sebagai pengaruh substitusi, pembangunan peralatan yang menghemat tenaga kerja, sebagai hasilnya adalah meningkatkan produktivitas tenaga kerja, tetapi produktivitas kapital akan turun.
Indikator efektivitas organisasi dalam membawakan produktivitas adalah ukuran produktivitas total. Produktivitas total didefinisikan sebagai total keluaran dibagi dengan jumlah semua masukan. Namun, tidak terdapat ukuran produktivitas tunggal atau suatu satuan ukuran yang cocok untuk organisasi yang besar dan kompleks.
2.1.1.3 Tantangan Mencapai Produktivitas
Produktivitas merupakan gagasan sentral bahwa orang lain suatu Negara perlu menyerap dan merangkul untuk mengembangkan kapasitas untuk kemajuan, tanpa memerhatikan produktivitas, kondisi kemiskinan, in-efisiensi, dan kemubaziran sumber daya nasional akan berlangsung. Tanpa kepercayaan akan produktivitas, pendidikan lebih baik hanya akan meningkatkan keinginan meningkatkan status pribadi.
Ekspatriat sering menemukan beberapa manajer lokal tidak memahami gagasan produktivitas. Bagi yang sudah menjalankan, bahkan menghadapi
(63)
19
kesulitan dalam mengomunikasikan kepada supervisor dan pekerja. Manajer lokal dan pekerja memandang produktivitas dalampengertian produksi.
Sebaliknya, publisitas secara ekstensif dan pendidikan ditunjukan pada produktivitas akan menghasilkan quality product yang memuaskan pelanggan. Manajer lokal sering mengabaikan metode rasional dalam mengatasi masalah dan pengambilan keputusan. Mereka cenderung memperlakukan manajemen sebagai
personal art, memecahkan masalah secara subjektif tanpa perhatian cukup apakah keputusannya akan memberikan hasil yang diinginkan.
2.1.1.4 Teknik Memperbaiki Produktivitas
Prokopenko menunjukan adanya beberapa cara untuk memperbaiki produktivitas, yaitu industrial engineering technique, economic analysis, dan
behavioral technique.
Industrial engineering technique dilakukan melalui work study, work simplification, dan pareto analysis. Economic analysis menggunakan
management through value analysis, cost-benefit analysis, zero based budgeting
dan cost productivity allocation. Sementara itu, behavioral technique
menggunakan organization development, brainstorming, forced field analysis, dan
nominal group technique.
1. Studi Kerja
Studi kerja merupakan kombinasi studi metode teknik dan pengukuranKerja, yang digunakan untuk memperlajari pekerjaan orang
(64)
20
dan mengindikasi faktor yang memengaruhi efisiensi. Work study biasanya digunakan dalam usaha meningkatkan output dari jumlah sumber daya tertentu dengan sedikit atau tanpa investasi kapital lebih lanjut. Hal ini dicapai dengan menganalisis pekerjaan sedang berjalan, proses, dan metode kerja.
2. Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah proses yang terencana, dikelola, dan sistematis. Tujuannya adalah mengubah system, budaya dan perilaku organisasi dengan maksud mempengaruhi efektivitas organisasi.
3. Curah Gagasan
Brainstroming adalah suatu proses membangkitkan gagasan secara terorganisasi untuk menghindari evaluasi terlalu dini karena apabila demikian, dapat menutup timbulnya gagasan yang baik. Proses curah gagasan memberikan kesempatan setiap orang menyampaikan pendapatnya secara terbuka.
4. Forced Field Analysis
Forced field analysis merupakan alat untuk menganalisis situasi yang perlu diubah. Hal ini memfasilitasi perubahan dalam organisasi dengan meminimalkan usaha dan gangguan.
(65)
21
5. Nominal Group Technique
Nominal group technique merupakan pendekatan partisipatif pada penemuan fakta, identifikasi masalah dan kekuatan, membangkitkan gagasan, dan mengevaluasi progress.
2.1.1.5 Keterkaitan Produktivitas
Produktivitas mempunyai keterkaitan atau memberikan dampak terhadap kegiatan lainnya. Produktivitas dapat meningkatkan kepuasan kerja, meningkatkan keterpaduan, dan spesialisasi kerja. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan mengubah desain tempat kerja.
Meningkatkan produktivitas, disamping membarikan kepuasan kerja kepada pekerja individu atau kelompok, mendorong motivasi mereka untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi.
1. Kepuasan Kerja
Kebanyakan orang percaya bahwa pekerja yang puas adalah pekerja yang produktif. Alasannya adalah pekerja yang puas cenderung ingin semakin terlibat dalam pekerjaan sehingga lebih produktif. Namun, penelitian empiris tidak mendukung pandangan ini.
Kenyataan yang ada menyarankan bahwa hubungan antara kepuasan kerja dengan pruduktivitas sangat lemah. Orang cenderung menaksir terlalu tinggi tentang pengaruh kepuasan kerja, dan mereka menaksir selalu rendah faktor lain yang memberi kontribusi pada produktivitas.
(66)
22
Di antara faktor lain tersebut adalah norma kerja informal, saling ketergantungan tugas, dan mesin pemacu produktivitas, kekuatan ini sering membatasi rentang produktivitas individu. Sebagai contoh, biasanya teman sekerja tidak mengizinkan individu bekerja terlalu cepat atau terlalu lambat, agar tidak saling menghambat.
Selanjutnya, mesin dan rencana produksi dirancang mengurangi ketidakpastian dan memelihara control yang kuat atas proses produksi. Faktor ini membatasi kebebasan pekerja memvariasikan kinerjanya agar cocok dengan keinginan pribadi.
Sementara itu, pendapat lain mengemukakan bahwa pekerja yang senang atau bahagia belum tentu merupakan pekerja yang produktif. Di tingkat individual, kenyataan menunjukan sebaliknya bahwa produktivitas mungkin mengarah pada kepuasan. Di tingkat organisasi terdapat dukungan baru tentang hubungan antara kepuasan dengan kinerja. Apabila data kepuasan dengan kinerja digabung untuk organisasi sebagai keseluruhan, organisasi yang mempunyai pekerja yang lebih puas cenderung menjadi lebih efektif.
2. Penyederhanaan Kerja
Akhir-akhir ini dikenal bahwa penyederhanaan kerja dapat memperbaiki produktivitas sampai pada suatu titik tertentu. Di luar titik tersebut dapat terjadi ketidakpuasan pekerja. Pekerjaan kemudian bersikap bermusuhan terhadap tugas dan atasan, dan konsekuensinya mengurangi usaha atau meningkatnya biaya pekerja melalui kemangkiran atau
(67)
23
kepindahan. Tantangannya adalah menemukan tingkat yang ideal untuk simplikasi yang memaksimumkanproduktivitas, tanpa berisiko ketidakpuasan kerja.
3. Keterpaduan
Sebagiam peneliti menemukan bahwa kelompok yang terpadu sangat produktif, sedangkan lainnya menemukan bahwa tidak seproduktif yang kurang terpadu. Penelitian lain melaporkan bahwa tidak terdapat hubungan antara prosuktivitas dengan keterpaduan kelompok.
Keterpaduan menurut Vecchio (1995:453) adalah suatu kenyataan bahwa anggota tertarik pada kelompok dan berkeinginan tetap berada di dalamnya. Keterpaduan menyinggung tentang bagaimana anggota kelompok tetap bersatu.
Faktor yang menyebabkan dan menyokong terjadinya keterpaduan kelompok adalah adanya kesamaan sikap dan tujuan, adanya tantangan eksternal, besaran kelompok, system penghargaan, penugasan dalam unit kerja dank arena kelompok merasa terisolasi.
Keterpaduan mempengaruhi anggota kelompok dan organisasi dalam bentuk : meningkatnya kepuasan, komunikasi diantara anggota, meningkatnya permusuhan dengan orang diluar kelompok, produktivitas meningkat, dan terdapat kecenderungan resisten terhadap perubahan.
(68)
24
4. Spesialisasi
Kebanyakan manajer sekarang melihat spesialisasi kerja sumber peningkatan produktivitas yang tidak ada akhirnya. Manajer mengenal manfaat ekonomis dengan mengusahakan tipe pekerjaan tertentu dan problem yang dapat timbul apabila dibawa terlalu jauh.
5. Desain Tempat Kerja
Kenyataan mengindikasikan desain tentang tempat kerja yang meningkatkan akses, kenyamanan, dan fleksibilitas pekerja mungkin secara positifmemengaruhi motivasi dan produktivitas.
Berdasarkan kenyataan sampai saat ini, Robbins memberi saran pendekatan cognitive ergonomics, yang bermaksud mencocokkan pekerjaan kantor dan otak. Pekerjaan yang komplek dan memerlukan konsentrasi tingkat tinggi, mungkin menjadi lebih sulit oleh suara dan interupsi secara konstan.pekerjaan semacam ini lebih baik dikerjakan dikantor tertutup.
Akan tetapi, kebanyakan pekerjaan tidak memerlukan ketenangan dan privasi. Pekerjaan sekarang yang semakin meningkat memerluka interaksi regular denga orang lain untuk mencapai produktivitas maksimum. Bentuk ini mungkin merupakan yang dicapai dalam dalam pengaturan kantor yangterbuka.
(69)
25
6. Motivasi
Gibson, Ivancevich, dan Donnely melihat adanya hubungan antara motivasi dalam kelompok dengan produktivitas. Apabila kelompok berkembang, usahanya semakin meluas untuk menyelesaikan tujuan kelompok. Kelompok bekerja dalam kerja sama daripada bersifat kompetitif. Kerena pengalaman berkerja sama meningkat, demikian pula efektivitas keputusan dan tindakan kelompok. Pada gilirannya, secara positif memperkuat sikap yang diinginkan dalam formasi kelompok.
2.1.1.6 Proses Perbaikan Produktivitas
Setiap organisasi pada umunya ingin memperbaiki kinerjanya dengan cara melakukan perbaikan produktifitas namun usaha tersebut tidak selalu berhasil. Blecher (1987:14) mengungkapkan adanya kesukaran dalam pelaksanaan perbaikan produktivitas karena hal-hal berikut :
1. Perintah dari Manajemen Puncak 2. Definisi dan Rasional tidak Jelas 3. Komitmen dari atas Rendah
4. Perangkap Pengangkatan Koordinator 5. Kegagalan Mengukur Keseapan Organisasi 6. Pengukuran Menggantung
7. Ketidakjelasan Tanggung Jawab dan Akuntabilitas Rendah 8. Menyenangkan dengan Teknik
(70)
26
2.1.1.7 Pengukuran Produktivitas
Pengukuran merupakan bagian integral dari proses manajemen produktivitas. Apabila produktivitas diintegrasikan kedalam budaya organisasi, monitoring progress yang memberikan umpan balik, menetapkan sasaran yang dapat dihitung, dan mengevaluasi kinerja manajerial merupakan suatu keharusan. Pengukuran produktivitas organisasi secara eksplisit menghubungkan produktivitas pada sasaran strategi lainnya. Perbaikan produktivitas merupakan merupakan alat utama untuk mencapai pertumbuhan market share. Adanya system pengukuran produktivitas yang dapat diandalkan memungkinkan organisasi mempertajam rencana strategisnya melalui penciptaan tingkat perbaikan produktivitas yang ditargetkan dihubungkan pada pencapaian sasaran strategis spesifik.
Pengukuran produktivitas mewujudkan sejumlah fungsi penguatan yang sangat berharga yaitu sebagai berikut:
1. Membangun kepedulian.
2. Mengukur masalah dan peluang.
3. Mengusahakan mekanisme umpan balik. 4. Memfasilitasi integrasi.
(71)
27
2.1.2 Disiplin Kerja
2.1.2.1 Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin kerja dibicarakan dalam kondisi yang sering kali timbul bersifat negatif. Disiplin lebih dikaitkan dengan sanksi atau hukuman. Contohnya : bagi karyawan Bank, keterlambatan masuk kerja (bahkan dalam satu menit pun) berarti pemotongan gaji yang disepadankan dengan tidak masuk kerja pada hari itu. Bagi pengendara sepeda motor tidak menggunakan helm berarti siap – siap ditilang polisi. Disiplin dalam hal positif dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya :
Menurut Veithzal Rivai (2004:444) :mengemukakan bahwa:
“Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”.
Menurut Sondang P. Siagian:
”Pendisiplinan adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya”. Adapun konsep disiplin kerja menurut Sinungan (2000:146)adalah: ”Sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan (obedience) terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan baik oleh pemerintah mengenai etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu”.
(72)
28
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku dan juga merupakan fungsi operatif manajemen karyawan yang terpenting karena tanpa disiplin yang baik dari karyawan, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.
2.1.2.2 Model Disiplin Kerja
Dilihat dari perkembangan konsep disiplin ada dua dasar model disiplin menurut Suwatno (2001:230), yaitu disiplin berdasarkan tradisi (kuno) dan disiplin berdasarkan sasaran. Perbedaan kedua disiplin itu berpusat pada tujuan disiplin didalam perusahaan.
1) Disiplin Berdasarkan Tradisi (kuno)
Disiplin ini merupakan cara yang kuno, yaitu cara yang terdiri dari pendaftaran pelanggaran dan catatan dari hukuman dari setiap pelanggaran. Disiplin ini dilaksanakan secara kaku dan tegas tanpa kompromi atau cenderung penegakan disiplin secara otoriter. Tindakan disiplin ini diterapkan oleh atasan terhadap bawahan dan tidak pernah sebaliknya.
Pada konsep ini disiplin dipandang sebagai suatu tindakan hukuman atau ganjaran akibat kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para karyawan dan tujuan dari disiplin ini adalah agar karyawan tersebut tidak lagi melakukan kesalahan dan merasa takut seandainya melakukan kesalahan lagi. Hal ini disebabkan beratnya hukuman yang diterima dan tujuan yang lainnya agar para karyawan yang lain akan merasa takut dan khawatir seandainya mereka melakukan kesalahan.
(73)
29
2) Disiplin Berdasarkan Sasaran
Disiplin berdasarkan sasaran bisa dianggap secara sah atau berlaku apabila dapat diterima secara sukarela oleh semua komponen didalam organisasi tersebut, apabila tidak dapat diterima secara sukarela maka secara otomatis disiplin tersebut tidak sah untuk diterapkan. Fungsi disiplin pada tipe ini adalah sebagai suatu fungsi pembentuk tingkah laku, bukan sebagai sistem hukuman.
2.1.2.3 Tujuan Disiplin Kerja
Menurut Bejo Siswanto (2002:292), sebenarnya sangatlah sulit menetapkan tujuan rinci mengapa pembinaan disiplin kerja perlu dilakukan oleh manajemen. Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan utama pembinaan disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai motif perusahaan.
Secara khusus tujuan pembinaan disiplin kerja para tenaga kerja antara lain:
1.Agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen; 2.Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu
memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya;
3.Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya;
(74)
30
4.Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan;
5.Tenaga kerja mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
2.1.2.4 Tipe Pembinaan Disiplin Kerja
Tipe pembinaan disiplin kerja menurut Suwatno (2001:234) diantaranya:
1. Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Dengan disiplin ini pihak perusahaan akan dapat mengantisipasi tindakan-tindakan yang mungkin akan terjadi yang dapat menghambat jalannya kegiatan organisasi. Jadi dapat dikatakan disini bahwa disiplin lebih dititikberatkan pada awal-awal kegiatan sebagai tindakan pencegahan sebelum kesalahan terjadi.
Manajemen mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan suatu iklim disiplin preventif dimana berbagai standar diketahui dan dipahami. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara para karyawan sehingga karyawan menjaga disiplin diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa manajer. Dalam disiplin preventif, manajemen berusaha untuk menanamkan kesadaran pada setiap diri karyawan.
(75)
31
2. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.
Maksud dari pendisiplinan ini adalah untuk memperbaiki kegiatan diwaktu yang akan datang, bukan menghukum kegiatan dimasa lalu. Kegiatan disiplin korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan. Berbagai sasaran tindakan pendisiplinan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memperbaiki pelanggaran.
b. Untuk menghalangi para karyawan yang lain melakukan kegiatan yang serupa.
c. Untuk menjaga berbagai standar kelompok agar tetap konsisten dan efektif.
2.1.2.5 Pendekatan-pendekatan Tindakan Disiplin Kerja
1. Aturan kompor panas
Suatu disiplin yang sangat berguna untuk disiplin korelatif adalah aturan kompor panas. Aturan ini pada hakekatnya mengatakan bahwa tindakan pendisiplinan hendaknya menpunyai ciri-ciri yang sama dengan hukuman yang diterima seseorang karena menyentuh kompor panas. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah bahwa disiplin hendaknya dilakukan dengan peringatan segera, konsisten dan tidak bersifat pribadi (impersonal).
Disiplin yang efektif menghukum kegiatan para karyawan yang salah, bukan menyalahkan karyawan sebagai orangnya. Ada perbedaan antara
(1)
83
b. jika t hitung ≤ t tabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ho ditolak artinya antara variabel X1 dan X2 terhadap Y ada hubungannya.
1. Menggambarkan Daerah Penerimaan dan Penolakan
Berikut merupakan gambar daerah penerimaan dan penolakan H0 secara simultan
Gambar 3.3
Daerah penerimaan dan penolakan H0 secara simultan Berikut ini gambar yang memperlihatkan daerah penerimaan dan penolakan H0 secara parsial.
Gambar 3.4
(2)
84
2. Penarikan Kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung di daerah penolakan (penerimaan), maka H0 ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisien regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannnya, produktivitas dan disiplin kerja berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap kinerja guru. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0.05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukkan adaya (tidak adanya pengaruh) yang signifikan antar dua variabel tersebut
(3)
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Amran (2009). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Departemen Sosial Kabuten Gorontalo, 4(2), 2397-2413.
Alvin Fadilla helmi. (1996). Disiplin kerja. Jurnal Ekonomi Perusahaan, 2, 32-42, 0854-8153.
Anwar, prabu, Mangkunegara. 2008. Manajemen Umber Daya Manusia Perusahaan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset).
Eddy Kembuan (2011). Hubungan Antara Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Universitas Negeri Manado, 2(2), 59-70.
Genoveva, (2004). Prestasi Karyawan dan Penilaian Terhadap Pelaksanaa Penilaian Prestasi Kerja di PT. DI Jakarta. Jurnal Ekonomi Perusahaan, 0854-8153.
Henry, Simamora. 2001. Manajemen Sumberdaya Manusia, edisi kedua, YKPN, Yogyakarta.
Meity N. Tanor, Revolson A. Mege, Femi Kawuwung, Maya palandeng (2009). Meningkatkan Produktivitas Usaha Tani Multiagro. Jurnal Ekonomi Perusahaan, 2(4). 16-28.
Moh, Nazir (2005). Metode Penelitian. Ciawi – Bogor Selatan : Ghalia Indonesia. M. Subandono, (2009). Peningkatan Produktivitas Guru Dan Lembaga Pendidikan
Tenaga kependidikan Pada Era Global. 1(4). 11-125.
Narimawati, U., Anggadini, S.D., & Ismawati, L. (2010), Penulisan KaryaIlmiah. Bandung : Genesis.
Sedarmayanti, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung: PT. Refika Aditama).
Sadili, Samsudin. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung: CV Pustaka Setia).
Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&d. Bandung : ALFABETA.
(4)
xix
Sri Mutmainnah (2008). Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PANEN LESTARI INTERNUSA MEDAN, III(1), 26-29. T. Sulistiyana Rosidah, Ambar. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia
(Yogyakarta: GRAHA ILMU).
Veithzal, Rivai. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan (Jakarta: Kharisma Putra Utama Offset).
Veithzal, Rivai (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Wibowo. (2011). Manajemen kinerja, edisi ketiga. (Jakarta: Rajawali Pers). Zeynep Ton, Robert S. Huckman (2008). Managing the Impact of Employee
Turnover on Performance: The Role of Process Conformance, 19(1), 56-68. Zesbendry , S.E. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor
badan Pusat Statistik kabupaten Bogor. 11-19.
(5)
CURRICULUM VITAE
PERSONAL DETAILS
Name : Mohamad Kurnain
Address : Jl. Tubagus Ismail Dalam No.15A Kel.Lebak Gede,
Bandung. (Kost) Telp. +62 8562006891
Kp. Cicau Rt/Rw 04/05 Jl. Cianjur Km. 07 Kec. Sukaraja, Kab. Sukabumi
Post Code : 40132 (Bandung)
Telephone Number : 0856-200-6891
Email : kiejecky@yahoo.com
Sex : Male
Place, Date of Birth : Sukabumi, 25 Juni 1990
Last Education : SMA
Education Status : Mahasiswa S-1 Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM) Bandung, Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen
Marital Status : Single
Nationality : Indonesia
Religion : Islam
Name of Father : Endang Wahyu Adi
Name of Mother : Maryani
EDUCATIONAL BACKGROUND
NO. INSTITUTION YEAR
1. SDN Negeri Selaawi 2 1996-2002
2. SLTP Negeri 1 Sukaraja 2002-2005
3. SMA Negeri 3 Kota Sukabumi 2005-2008
(6)
COURSE/ TRAINING
NO. COURSE/ TRAINING
1. Seminar Mentoring KeIslaman
2. Seminar Motivation Training ( Leadership, Manage, & Competency ) 3. Seminar Cerdas Mengelola Keuangan pribadi
SKILL
NO. QUALIFICATION
1. MS. Office (Word, Exel, Power Point, Acces, Publisher) Bandung, Agustus 2012