Bab VII — Perlakuan Perpajakan Atas Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Hibah Atau Dana Pinjaman Luar Negeri
107
d. Dokumen lain yang dipersamakan dengan DIP adalah dokumen rencana anggaran tahunan proyek yang ditampung dalam Daftar
Isian Pembiayaan Proyek DIPP, Surat Pengesahan Anggaran Biaya Proyek SPABP, Rencana Pembiayaan Tahunan RPT,
Surat Rincian Pembiayaan Proyek Perkebunan SRP3, Rencana Anggaran Biaya RAB, Daftar Isian Penerusan Pinjaman Luar
Negeri DIPPLN, Surat Keputusan Otorisasi SKO, dan dokumen lain yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.
e. Perjanjian Penerusan Pinjaman PPP adalah perjanjian penerusan pinjaman antara Pemerintah RI Cq. Departemen Keuangan
dengan BUMNBUMDPEMDA sehubungan dengan proyek yang dilaksanakan oleh BUMNBUMDPEMDA dan dibiayai dengan
hibah atau dana pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan two step loan.
f. Kontraktor Utama adalah kontraktor, konsultan dan pemasok yang berdasarkan kontrak melaksanakan proyek pemerintah yang
dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri, termasuk tenaga ahli dan tenaga pelatih yang dibiayai dengan hibah luar
negeri.
g. Kontrak adalah suatu perjanjian pengadaan barang dan jasaKPBJ atau naskah lainnya yang dapat disamakan, yang ditandatangani
oleh Pimpinan ProyekPejabat yang berwenang dan Kontraktor Utama.
3. PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS PELAKSANAAN-
PELAKSANAAN PROYEK PEMERINTAH YANG DIBIAYAI DENGAN HIBAH ATAU DANA PINJAMAN
LUAR NEGERI ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
3.1 Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah a.
Fasilitas Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah tidak dipungut untuk proyek Pemerintah
yang dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri diberikan untuk :
108 BUKU PANDUAN BENDAHARA
1 Pemasukan barang atau jasa dari luar Daerah Pabean
oleh Kontraktor Utama yang meliputi : a Impor Barang Kena Pajak;
b Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari Luar Daerah Pabean;
c Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean.
2 Penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak
oleh Kontraktor Utama kepada pemilik proyek. b. Perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di dalam
Daerah Pabean yang dilakukan oleh Kontraktor Utama dari Subkontraktor atau pihak lain, tetap terutang PPN.
c. Atas penyerahan atau penerimaan termin proyek yang dibiayai dari hibah atau dana pinjaman luar negeri :
1 Tidak dipungut PPN dan PPnBM,
2 Faktur Pajak tetap dibuat dengan diberikan cap “PPN dan PPnBM tidak dipungut”,
3 Surat Setoran Pajak tidak perlu dibuat.
d. Atas penyerahan atau penerimaan termin proyek yang dibiayai dengan dana dari APBNAPBDdana lain selai hibah atau dana
pinjaman luar negeri : 1
Terutang PPN dan PPnBM, 2
Faktur Pajak harus dibuat, 3
Surat Setoran Pajak harus dibuat. e. Pajak Penghasilan yang terutang atas penghasilan yang diterima
atau diperoleh, ditanggung oleh Pemerintah hanya atas bagian penghasilan sehubungan dengan pelaksanaan Proyek Pemerintah
yang dananya dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri.