Pengertian Wajib Pajak Fungsi Pajak Jenis Pajak Berdasarkan Wewenang Pemungutannya Pajak Pertambahan Nilai Pengertian Pajak Pertambahan Nilai PPN

Dalam bukunya De Overheidsmiddelen van Indonesia, Leiden, 1949, mengatakan: “Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran- pengeluaran umum” Suandy Erly, 2008:9.

1.3. Prof. Dr. P. J. A. Adriani

Pajak adalah iuran wajib masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan umum Undang-Undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjukan dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan Waluyo, 2003 : 4.

2. Pengertian Wajib Pajak

Wajib Pajak orang adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Pasal 1 angka 2 UU KUP.

3. Fungsi Pajak

3.1. Fungsi Budgetair Yaitu memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara, dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Universitas Sumatera Utara 3.2. Fungsi Regulerend Yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur masyarakat baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik dengan tujuan tertentu.

4. Jenis Pajak Berdasarkan Wewenang Pemungutannya

4.1. Pajak Pusat Pajak Pusat adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak. 4.2. Pajak Daerah Pajak Daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada Pemerintah Daerah yang pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah.

5. Pajak Pertambahan Nilai

Dasar hukum Pajak Pertambahan Nilai adalah Undang-Undang Republik Indonesia No.8 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang Undang No.42 tahun 2009 yang mengatur pengenaan pajak atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa, Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Di dalam Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai PPN tersebut memiliki pokok pikiran yaitu: 5.1. Simplicity Secara umum, sistem yang ada tidak diubah, yang dilakukan adalah penyempurnaan prosedur. Meskipun arah kebijakan adalah penyederhanaan, namun tidak mengabaikan pengawasan dan penerimaan negara. Universitas Sumatera Utara 5.2. Kepastian Hukum Penyempurnaan prosedur dilakukan untuk lebih memberikan kepastian hukum, agar tidak timbul kerancuan dalam pelaksanaannya.

6. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai PPN

Menurut UU No.42 Tahun 2009 tentang PPN PPnBM, Pajak Pertambahan Nilai PPN adalah Pajak yang dikenakan terhadap pertambahan nilai value added yang timbul akibat dipakainya faktor-faktor produksi disetiap jalur perusahaan dalam menyiapkan, menghasilkan, menyalurkan dan memperdagangkan barang atau pemberian pelayanan jasa kepada konsumen. Pajak Pertambahan Nilai PPN merupakan pajak tidak langsung karena mempunyai tiga unsur terpisah atau terdapat lebih dari satu orangbadan dalam proses pengenaan PPN, yaitu meliputi : 6.1. Penanggungjawab Pajak Wajib PajakPengusaha Kena Pajak, yaitu orangbadan yang secara hukum yuridis formil harus membayar pajak. Produsen harus melaporkan diri sebagai wajib pajak PPNPengusaha Kena Pajak. 6.2. Penanggung Pajak, yaitu orangbadan yang membayar pajak dalam arti ekonomis. Penanggung pajak pedagang besar pada setiap melakukan pembelian membayar sejumlah harga beli ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai PPN. 6.3. Pemikul Pajak destinataris, yaitu orangbadan yang dimaksud oleh ketentuan harus memikul beban pajak. Konsumen sebagai yang dituju Universitas Sumatera Utara undang-undang untuk memikul beban pajak, pajak dibebankan oleh pedagang besar lewat harga jual yang lebih tinggi. Pajak Pertambahan Nilai PPN pada akhirnya akan menjadi beban konsumen, oleh karena itu beban pajak akan dibebankan kepada semua konsumen, tanpa memandang siapa konsumen yang akan menanggung pajak. Pajak Pertambahan Nilai PPN juga tergolong sebagai pajak objektif, yaitu pajak yang pengenaannya didasarkan pada objek pajak, baik berupa barang ataupun jasa. Pajak Pertambahan Nilai PPN merupakan pajak pusat karena merupakan sumber penerimaan bagi APBN Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Ruang lingkup Praktik kerja Lapangan Mandiri yang akan penulis bahas adalah mengenai Mekanisme Pemotongan, Pemungutan, serta Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai khususnya terhadap pembelian barang di Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara serta mngetahui langsung apakah Peraturan Pemerintah khususnya tentang Pajak Pertambahan Nilai sudah di implementasikan dengan benar oleh Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi adalah: Universitas Sumatera Utara