Saeful Huda, 2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A
PERMAINAN SEPAKTAKRAW Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dari pendapat di atas mengenai pengambilan sampel, penulis lakukan dengan purposive sampling karena dengan beberapa pertimbangan diantaranya adalah
keterbatasan waktu, tenaga serta biaya. Meskipun pengambilan sampel bersifat purposive sampling tetapi harus memenuhi syarat ciri-ciri pokok populasi. Seperti
yang dijelaskan oleh Arikunto 2010, hlm. 183 bahwa:
Ciri-ciri pokok populasi: a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau
karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi. b.
Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi key
subjects. c.
Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.
Berdasarkan uraian di atas, dengan menggunakan teknik tersebut diperoleh sampel sebanyak 16 orang. Adapun karakteristik dari sampel tersebut adalah
sebagai berikut: a.
Merupakan pemain yang tergabung dalam klub sepaktakraw Kabupaten Ciamis.
b. Telah menguasai teknik-teknik dasar sepaktakraw terutama teknik smash.
c. Mempunyai pengalaman yang cukup baik dalam permainan dan pertandingan
sepaktakraw.
C. Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian untuk mencapai keberhasilan maka diperlukan alat ukur untuk mendapatkan data. Seperti yang dijelaskan oleh Arikunto 2010, hlm.
203 bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Saeful Huda, 2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A
PERMAINAN SEPAKTAKRAW Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan penjelasan di atas, alat ukur atau instrumen tes yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah standing broad jump, slide splite, dan untuk
hasil smash kedeng menggunakan tes hasil Ucup Yusuf dkk, 2001, hlm. 68. Adapun
lebih lanjut
mengenai instrumen
penelitian di
atas dan
pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1.
Tes Power Tungkai Standing Broad Jump, AAHPER, 1965 dalam Nurhasan 174, hlm. 2007
Reliabilitas : 0,963
Validitas : 0,607
Tujuan : mengukur komponen power otot tungkai
Alat : meteranpita ukuran, bak pasirmatras, bendera juri
Pelaksanaan : subjek berdiri pada papan tolak dengan lutut ditekuk
sampai membentuk sudut kurang lebih 45 derajat, kedua lengan lurus ke belakang. Kemudian subjek coba
menolak ke depan dengan kedua kaki sekuat-kuatnya dan mendarat dengan kedua kaki. Subjek coba diberi
kesempatan 3 tiga kali percobaan. Skor
: jarak lompatan terbaik yang diukur mulai dari tepi dalam
papan tolak sampai batas tumpuan kakibadan yang terdekat dengan papan tolak, dari 3 tiga kali percobaan.
Seperti yang tertera pada Gambar 3.1.
Saeful Huda, 2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A
PERMAINAN SEPAKTAKRAW Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1. Standing Broad Jump
www.imagegoogle.com
2. Tes Fleksibilitas Sendi Panggul Slide Splite, Johnson, 1966 dalam Nurhasan
178, hlm. 2007 Reliabilitas
: 0,65 Validitas
: face validity Tujuan
: untuk eks Alat
: meteran Pelaksanaan
: subjek be Skor
: jarak dar Seperti yang tertera
pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Slide Split
www.imagegoogle.com
3. Tes Smash Kedeng
Validitas : 0,99
Reliabilitas : 0,78
Tujuan : untuk mengukur keterampilan smash
Alat : lapangan sepaktakraw, bola takraw, tali rapia, stopwatch,
fomuir pencatat skor, seorang pengumpan.
Saeful Huda, 2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A
PERMAINAN SEPAKTAKRAW Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pelakasanaan 1
Skor diambil berdasarkan jatuhnya bola di daerah sasaran yang sudah diberi petak nilai.
2 Bola melewati di bawah tali hasilnya diklaikan 2, sedangkan yang melewati di
atas tali dikalikan 1 dengan skor yang terdapat pada sasaran. 3
Stopwatch dijalankan pada saat bola menyentuh kaki dan tepat jatuh di daerah s
a s
a r
a n
. 4
Jika bola jatuh diantara dua nilai yang tepatnya ditengah-tengah garis maka diambil nilai yang terbesar.
5 Setiap pelaku diberi kesempatan 5 kali.
Untuk lebih jelasnya, seperti yang tertera pada Gambar 3.3. lapangan tes smash dalam sepaktakraw.
Gambar 3.3. Tes Smash Kedeng Nurhasan 2000, hlm. 197 Tes Dan Pengukuran Pendidikan Olahraga
Saeful Huda, 2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A
PERMAINAN SEPAKTAKRAW Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Desain Penelitian