Pembelian Aktiva Tetap Sistem Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap

kendaraan bermotor, jasa raharja, dan lain-lain dibebankan sebagai biaya pada periode yang bersangkutan. Harga perolehan kendaraan ini didepresiasi selama masa kegunaannya.

D. Sistematika Pencatatan Akuntansi Aktiva Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Adapun sistematika pencatatan akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Pembelian Aktiva Tetap

Ketentuan penilaian aktiva tetap pada saat perolehan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 22 bahwa aktiva tetap dinilai dengan biaya perolehan, apabila penilaian aktiva tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aktiva tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Aktiva tetap dalam penyelesaiannya disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar harga perolehan. Dengan demikian pencatatan perolehan aktiva tetap, dimana nilai aktiva tetap yang diperoleh dicatat sebesar harga beli ditambah dengan biaya – biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap digunakan. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya ongkos angkut, biaya pemasangan, dan biaya percobaan. Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui berbagai cara antara lain seperti pembelian, pembangunan, dan sumbangan. Aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi USU diperoleh dengan cara pembelian tunai, dan donasi atau sumbangan. Fakultas Ekonomi USU setiap enam bulan sekali per tahun mengajukan usulan ke Universitas Sumatera Utara pihak Biro Rektor di bagian perlengkapan untuk penambahan aktiva dan membuat laporan adanya kerusakan aktiva. Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatatdalam register buku kas keluar dengan jurnal sebagai berikut : Aktiva Tetap xxx Bukti Kas Keluar Yang Akan dibayar xxx Jika aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, harga pokok aktiva tetap dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut: Aktiva tetap xxx Modal Sumbangan xxx

2. Sistem Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 disebutkan bahwa metode penyusutan yang digunakan untuk aktiva tetap ditelaah ulang secara periodik dan jika terdapat suatu perubahan signifikan dalam pola pemanfaatan ekonomi yang diharapkan dari aktiva tersebut, metode penyusutan harus diubah untuk mencerminkan perubahan pola tersebut. Perubahan metode penyusutan harus diperlakukan sebagai suatu perubahan kebijakan akuntansi dan dilaporkan pada laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. Kesalahan mendasar dan perubahan kebijakan akuntansi dan beban penyusutan untuk periode sekarang dan masa yang akan datang harus disesuaikan. Metode yang digunakan untuk suatu aktiva dipilih berdasarkan pola yang diharapkan atas manfaat keekonomian dan Universitas Sumatera Utara secara konsisten digunakan dari periode ke periode kecuali terdapat perubahan dalam pola yang diharapkan atas manfaat keekonomian aktiva tersebut. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 7, aktiva tetap disusutkan dengan beberapa metode yaitu : a. Metode garis lurus straight line method; Metode ini menganggap aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata tanpa fluktuasi disepanjang masa penggunaannya, sehingga aktiva tetap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode hingga aktiva diarik dari penggunaannya. Beban penyusutan menurut metode ini dihitung sebagai berikut : atau dalam persentase = D = C-Sn Keterangan : D : beban penyusutan depreciation C : harga pokok aktiva S : Nilai residu salvage value n : umur ekonomis useful life Contoh : Sebuah aktiva tetap dengan harga Rp 100.000,- nilai residu ditaksir Rp 5.000,- sedang penggunaannya ditaksir 5 tahun. Beban penyusutannya pertahun adalah : Diketahui : C = Rp 100.000,- S = Rp 5.000,- n = 5 Penyelesaian : D = C-Sn = Rp.100.000 - Rp.5.0005 = Rp. 19.000 Universitas Sumatera Utara Atau dalam persentase = = 20 x Rp 95.000,- = Rp 19.000,- Daftar penyusutan menurut metode garis lurus adalah sebagai berikut : Tahun Harga Pokok Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp100.000 Rp. 100.000 1 Rp100.000 Rp19.000 Rp. 81.000 2 Rp100.000 Rp38.000 Rp. 62.000 3 Rp100.000 Rp57.000 Rp. 43.000 4 Rp100.000 Rp76.000 Rp. 24.000 5 Rp100.000 Rp95.000 Rp. 5.000 Tabel 3.1 Daftar penyusutan menurut metode garis lurus b. Metode saldo menurun ganda double declining method Menentukan persentase dalam metode ini dihitung dengan cara melipatduakan persentase penyusutan menurut straight line Contoh perhitungan persentase metode saldo menurun berganda adalah : Tahun Umur Garis Lurus Saldo Menurun Ganda 3 100 33.33 66.67 4 100 25 50 5 100 20 40 10 100 10 20 Tabel 3.2 Perhitungan persentase metode saldo menurun berganda Persentase ini dikalikan dengan nilai buku aktiva. Berdasarkan contoh diatas maka dapat disusun tabel penyusutan sebagai berikut : Tahun Harga Perolehan Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp. 100,000.00 Rp. 100,000 1 Rp. 100,000.00 40 Rp. 40,000.00 Rp. 60,000 2 Rp. 60,000.00 40 Rp. 24,000.00 Rp. 36,000 3 Rp. 36,000.00 40 Rp. 14,400.00 Rp. 21,600 4 Rp. 21,600.00 40 Rp. 8,640.00 Rp. 12,960 5 Rp. 12,960.00 40 Rp. 5,184.00 Rp. 7,776 Tabel 3.3 Perhitungan penyusutan dengan metode saldo menurun berganda Universitas Sumatera Utara c. Metode unit produksi unit of production method. Rumus menghitung depresiasi : Tarif depresiasi = Harga perolehan-nilai sisakapasitas produksi Contoh : PT Garuda Nusantara membeli mesin penggilingan padi seharga Rp.10.000.000 dengan kapasitas produksi 50 ton beras, umur 4 tahun. Adapun perincian pemakaian selama 4 tahun tersebut : Tahun 1 : 15 ton Tahun 2 : 10 ton Tahun 3 : 20 ton Tahun 4 : 5 ton Penyelesaian : Depresiasi tahun.ke1 = Rp.10.000.00050 ton x 15 ton = Rp. 3.000.000,- Jurnal pada akhir tahun ke 1 : Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp. 3.000.000 Akumulasi Dep.-Penggilingan Padi Rp. 3.000.000 Depresiasi tahun ke 2 := Rp. 200.000 x 10 ton = Rp. 2.000.000 Jurnal pada akhir tahun ke 2 : Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp.2.000.000 Akumulasi Dep.-Penggilingan Padi Rp. 2.000.000 Depresiasi tahun ke 3 = Rp. 200.000 x 20 ton = Rp. 4.000.000 Jurnal pada akhir tahun ke 3 : Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp.4.000.000 Akumulasi Dep.-Penggilingan Padi Rp. 4.000.000 Depresiasi tahun ke 4 = Rp. 200.000 x 5 ton = R. 1.000.000 Jurnal pada akhir tahun ke 4 : Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp. 1.000.000,- Akumulasi Dep.-Penggilingan Padi Rp. 1.000.000 Pemilihan metode penyusutan tergantung dari sifat dan karakteristik aktiva tetap masing-masing. Menurut Warren, Reef dan Fees 2005:509, faktor-faktor yang mempengaruhi biaya penyusutan yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. harga perolehan acquisition cost adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap perhitungan biaya penyusutan, 2. nilai residu residual atau salvage value merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tetap tersebut dijual pada saat penarikanpenghentian retirement aktiva tetap. Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tetap tidak memiliki nilai residu karena aktiva tetap tersebut tidak dijual pada masa penarikannya, 3. umur ekonomis aktiva tetap economical life time terdiri dari: a. umur fisik yaitu umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva tetap. Suatu aktiva tetap dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tetap tersebut masih dalam kondisi baik walaupun mungkin sudah menurun fungsinya, b. umur fungsional yaitu umur yang dikaitkan dengan kontribusi aktiva tetap tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva tetap memiliki umur fungsional apabila aktiva tetap tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan. Fakultas Ekonomi sebagai unit kerja Universitas Sumatera Utara hanya melaporkan aktiva tetap tanpa ada melakukan penyusutan pada aktiva tetapnya setiap enam bulan sekali per tahun . Seluruh laporan aktiva tetap di bawah unit kerja USU disatukan kemudian dilaporkan ke Departemen Keuangan di bawah wewenang Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara. Laporan aktiva tetap di USU disusutkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagai perpanjangan tangan dari Menteri Keuangan. Biasanya metode yang diterapkan menggunakan metode garis lurus Straight line method. Hasil penyusutan aktiva tetap diterbitkan setiap enam bulan sekali per tahun. Alasan menggunakan metode penyusutan garis lurus Straight line method adalah kegunaan ekonomis dari suatu aktiva tetap akan menurun secara proporsional setiap periode, biaya reparasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya relatif tetap, kegunaan ekonomis berkurang karena terlewatnya waktu, penggunaan kapasitas aktiva tiap-tiap periode relatif tetap. Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan Universitas Sumatera Utara kedalam periode akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Alokasi ini dikenal dengan istilah depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai untuk pencatatannya adalah bukti memorial. Pencatatan biaya penyusutan yang harus dilakukan oleh Fakultas Ekonomi USU adalah sebagai berikut: biaya penyusutan xxx akumulasi penyusutan aktiva tetap xxx

3. Pengeluaran Modal Atas Pemakaian Aktiva Tetap