Menurut Chaplin 2006, pencarian sensasi adalah mencari pengalaman yang timbul apabila suatu stimulus merangsang atau
membangkitkan suatu reseptor. pencarian sensasi dianggap sebagai suatu sifat trait yang ditandai dengan kebutuhan akan berbagai macam sensasi
dan pengalaman baru, luar biasa dan kompleks, serta kesediaan mengambil risiko fisik dan sosial untuk memperoleh pengalaman tersebut.
kecenderungan untuk mencari sensasi yang tinggi dapat mengarahkan pada perilaku yang positif bila ia menemukan tantangan dari perilaku atau aktivitas
yang dilakukannya, misalnya: menjadi seniman, melakukan olah raga beresiko tinggi seperti mendaki gunung, mendayung, menyelam. namun
kecenderungan ini dapat mengarah ke perilaku negatif apabila individu pencari sensasi tinggi merasa hanya menemukan tantangan melalui cara
yang tidak bisa diterima masyarakat, misalnya mengendarai motor dengan kecepatan tinggi di jalan raya tanpa menggunakan helm atau melakukan
seks bebas. individu yang mencari sensasi tinggi memiliki keinginan untuk mengaktualisasikan dirinya kurang terpuji.
2. Dimensi Sensation Seeking
Adapun dimensi-dimensi dari sensation seeking menurut Zuckerman 1979 adalah:
a. Pencarian getaran jiwa dan petualangan thrill and adventure seeking
Dimensi ini berhubungan dengan kebutuhan individu untuk melakukan kegiatan beresiko pada tiap individu. Tindakan beresiko
meliputi keinginan yang kuat untuk terlibat dalam aktivitas fisik berbahaya dan merupakan aktivitas yang “tidak biasa” dari yang
orang lain lakukan pada umumnya.
b. Pencarian pengalaman experience seeking
Dimensi pencarian pengalaman berhubungan dengan ekspresi individu terhadap pengalaman baru melalui penginderaan, gaya hidup
yang tidak konvensional, termasuk dalam hal musik, seni, gaya berpakaian, dan gaya hidup antikonformitas lainnya.
c. Rasa Malu disinhibition
9
Muhammad Abdillah Arsi Efsa, 2014 HUBUNGAN SENSATIONA SEEKING DENGAN SELF ESTEEM PADA COSPLAYER
Studi Kotelasioanal Cosplayer di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dimensi ini berhubungan dengan perilaku impulsif pada individu, meliputi keinginan yang kuat untuk melakukan perilaku yang
mengandung resiko sosial dan resiko kesehatan. Perilaku yang mengandung resiko sosial dan kesehatan adalah perilaku yang
secara potensial dapat menimbulkan dampak negatif terhadap posisi seseorang dalam masyarakat dan terhadap kondisi peristiwa di masa
yang akan datang. Perilaku disinhibition antara lain adalah mengkonsumsi minuman beralkohol, menyukai pesta, sengaja
melanggar peraturan lalu lintas, bermesraan di depan umum dan hal- hal lain yang tidak sesuai dengan norma sosial masyarakat yang
berlaku.
d. Kerentanan terhadap Rasa Bosan Boredom Susceptibility
Dimensi ini berhubungan dengan perilaku individu yang antipati terhadap pengalaman yang repetitif, pekerjaan yang rutin, kehadiran
orang-orang yang dapat diprediksi, dan reaksi ketidakpuasan terhadap kondisi yang membosankan tersebut.
Boredom Susceptibility juga menyebabkan munculnya kegelisahan pada
individu saat tidak ada perubahan pada kehidupannya, dan ketidaksukaan pada orang yang membosankan.
3. Faktor yang Mempengaruhi Pencarian Sensasi Sensation Seeking