Analisis Titik Impas, Nilai Tambah dan Pemasaran Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus Jacqu : Fr.Kumm) Studi Kasus pada CV Tunas Sari Kotamadya Bogor

ANALISIS TlTl K IMPAS, HlLAl TAMBAW DAN PEMASARAB
.IAMUR TIRkM PUTlW ( ? i e b b p o t ~ ~
jacqu :Fa. Kumm)
Studi Kasus Pada CV Tunas Sari Kotamadya Bcgor
~ L B ~ P W ~ U ~

NETT1 TINAPRILLA.

Analisis Titik Inpas, Nilai

Tambah dan Pemasaran Janur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus Jacqu:Pr.Kunn)

studi Kasus Pada CV Tunas Sari Kotana-

dya Bogor (Di bawah bimbingan Magnun S a m ) .

Praktek lapang ini bertujuan untuk mempelajari
kegiatan perusahaan, menganalisis biaya produksi, titik
impas, kemampuan memperoleh laba, nilai tambah dan mempelajari proses manajemen pemasaran yang telah dilakukan
oleh perusahaan.
Praktek lapang ini merupakan suatu studi kasus pada

CV Tunas Sari Kotamadya Bogor.

Data yang dikumpulkan

merupakan data primer dan sekunder.
yaitu mulai tahun 1988 sampai 1991.

Data yang dianalisis
Data diolah berda-

sarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu analisis titik
impas, nilai tambah dan pemasaran.
Biaya produksi dikelompokkan atas Biaya Tetap, Biaya
Variabel dan Biaya Semi Variabel.

Untuk Biaya Semi

Variabel dibagi atas Biaya Tetap dan Biaya Variabel,
sehingga diperoleh Biaya Total.


Selama empat tahun

analisis, kontribusi terbesar terhadap Biaya Total yaitu
Biaya Variabel dengan rata-rata sebesar 82,15 persen.
Biaya Tetap Total, Biaya Variabel Total dan Biaya Total
dapat dikatakan konstan setiap tahunnya karena fluktuasi
biaya-biaya tersebut relatif kecil.

Adapun Nilai Penjua-

lan selama empat tahun analisis dapat dikatakan meningkat

rats rata 4,15 persen.

Titik impas tertinggi dicapai

pada tahun 1988 yaitu Rp 46.635.961,75
tahun-tahun berikutnya.

dan menurun untuk


Hal ini menguntungkan perusahaan

karena setiap tahun, titik impas dicapai dengan nilai
penjualan yang semakin rendah.
Dalam uji kepekaan titik impas, diperkirakan terjadi
kenaikan Nilai Penjualan sebesar 3,15 persen sehingga
titik impas penjualan turun sebesar 7,20 persen. Dengan
meningkatnya nilai penjualan tersebut maka perusahaan
dapat mencapai titik impas dengan nilai penjualan yang
lebih rendah.

Selain itu diperkirakan terjadi pening-

katan Biaya Tetap Total dan Biaya Variabel Total masingmasing sebesar 0,36 persen dan 1,52 persen yang mengakibatkan peningkatan titik impas penjualan masing-masing
sebesar 0,36 persen dan 4,07 persen dan jika Biaya Tetap
Total serta Biaya Variabel Total turun masing-masing
sebesar 0 , 3 6 persen dan 1,52 persen, maka titik impas
penjualan menurun masing-masing sebesar 0,36 persen dan
3 , 7 2 persen.


Jika biaya-biaya tersebut menurun maka

perusahaan dapat mencapai titik impas dengan nilai penjualan yang lebih rendah.
Berdasarkan analisis kemampuan memperoleh laba,
terlihat bahwa pada empat tahun analisis, nilai MOS
(Margin Of Safety) bernilai positif yang berarti tercapai
kondisi aman baqi perusahaan untuk mengurangi jumlah
penjualannya tanpa mengalami keruqian.
nilai

Pada umumnya

MIR (Marginal Income Ratio) meningkat dan pening-

katan terbesar terjadi dari tahun 1 9 8 8 ke tahun 1 9 8 9

sebesar 14.95 persen.

Dengan adanya peningkatan nilai


MIR, berarti bagian dari hasil penjualan yang tersedia
untuk menutup biaya tetap dan laba akan semakin besar dari
tahun sebelumnya.

Dengan nilai MOS dan MIR tersebut,

maka diketahui kemampuan memperoleh laba masih relatif
kecil jika dibandingkan dengan suku bunga yang berlaku.
Kemampuan memperoleh laba tertinggi dicapai pada tahun
1991 yaitu sebesar 13,20 persen, sedangkan terkecil

dicapai pada tahun 1988 yaitu sebesar 6,53 persen.
Dari analisis nilai tambah, berdasarkan analisis
selama satu tahun (januari-Desember 1991) diperoleh nilai
tambah jamur tiram putih sebesar Rp 114.514,46 per kg per
tahun.

Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan cende-


rung lebih padat karya karena kontribusi faktor tenaga
kerja dalam pembentukan marjin cukup besar yaitu 11,95
persen, sedangkan untuk modal hanya 1,06 persen.

Adapun

balas jasa terbanyak berasal dari faktor bahan penolong
yaitu sebesar 44,lO persen.
Dalam pelaksanaan pemasaran produk, CV Tunas Sari
telah menerapkan manajemen pemasarannya walaupun masih
relatif sederhana.

Peluang pasar, dilihat oleh perusa-

haan dari segi pemasok, pesaing dan pelanggan dimana
sasaran perusahaan adalah konsumen golongan menengah ke
atas.

Untuk pengembangan strategi pemasaran, perusahaan


melakukan kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi serta untuk pengendalian pemasaran, perusahaan
berusaha mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

ANALISIS TITIK IMPAS, NILAI TAMBM-I DAN PEMASARAN
JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreafus Jacqu:Fr.Kumm)
Studi Kasus Pada CV Tunas Sari Kotamadya Bogor

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada
Jurusan I l m u - h u Sosial Ekonorni Pertanian
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

JURUSAN EMU-ILMU SOSIAL EKONOMI I'ERTANIAN
FAEnnTAS P E R T W

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1992


Judul Skripsi :

ANALISIS TITIK IMPAS, NILAI TAMBAH DAN
PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus
ostreatus Jacqu: Fr.Kumm)

Studi Kasus

Pada CV Tunas Sari Kotamadya Bogor.
Nama Mahasiswa : NETT1 TINAPRILLA
Nomor Pokok

: A25.0715

Program Studi

: Agribisnis

Menyetujui,
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian


Ketua Jurusan,

Dosen Pembimbing,

r.H.Ma'mun

Sarma,MS,MEc

NIP : 131473953
L
T?iNGGAL LULUS :

?. b AuG

ANALISIS TlTl K IMPAS, HlLAl TAMBAW DAN PEMASARAB
.IAMUR TIRkM PUTlW ( ? i e b b p o t ~ ~
jacqu :Fa. Kumm)
Studi Kasus Pada CV Tunas Sari Kotamadya Bcgor
~ L B ~ P W ~ U ~


NETT1 TINAPRILLA.

Analisis Titik Inpas, Nilai

Tambah dan Pemasaran Janur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus Jacqu:Pr.Kunn)

studi Kasus Pada CV Tunas Sari Kotana-

dya Bogor (Di bawah bimbingan Magnun S a m ) .

Praktek lapang ini bertujuan untuk mempelajari
kegiatan perusahaan, menganalisis biaya produksi, titik
impas, kemampuan memperoleh laba, nilai tambah dan mempelajari proses manajemen pemasaran yang telah dilakukan
oleh perusahaan.
Praktek lapang ini merupakan suatu studi kasus pada
CV Tunas Sari Kotamadya Bogor.

Data yang dikumpulkan


merupakan data primer dan sekunder.
yaitu mulai tahun 1988 sampai 1991.

Data yang dianalisis
Data diolah berda-

sarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu analisis titik
impas, nilai tambah dan pemasaran.
Biaya produksi dikelompokkan atas Biaya Tetap, Biaya
Variabel dan Biaya Semi Variabel.

Untuk Biaya Semi

Variabel dibagi atas Biaya Tetap dan Biaya Variabel,
sehingga diperoleh Biaya Total.

Selama empat tahun

analisis, kontribusi terbesar terhadap Biaya Total yaitu
Biaya Variabel dengan rata-rata sebesar 82,15 persen.
Biaya Tetap Total, Biaya Variabel Total dan Biaya Total
dapat dikatakan konstan setiap tahunnya karena fluktuasi
biaya-biaya tersebut relatif kecil.

Adapun Nilai Penjua-

lan selama empat tahun analisis dapat dikatakan meningkat

rats rata 4,15 persen.

Titik impas tertinggi dicapai

pada tahun 1988 yaitu Rp 46.635.961,75
tahun-tahun berikutnya.

dan menurun untuk

Hal ini menguntungkan perusahaan

karena setiap tahun, titik impas dicapai dengan nilai
penjualan yang semakin rendah.
Dalam uji kepekaan titik impas, diperkirakan terjadi
kenaikan Nilai Penjualan sebesar 3,15 persen sehingga
titik impas penjualan turun sebesar 7,20 persen. Dengan
meningkatnya nilai penjualan tersebut maka perusahaan
dapat mencapai titik impas dengan nilai penjualan yang
lebih rendah.

Selain itu diperkirakan terjadi pening-

katan Biaya Tetap Total dan Biaya Variabel Total masingmasing sebesar 0,36 persen dan 1,52 persen yang mengakibatkan peningkatan titik impas penjualan masing-masing
sebesar 0,36 persen dan 4,07 persen dan jika Biaya Tetap
Total serta Biaya Variabel Total turun masing-masing
sebesar 0 , 3 6 persen dan 1,52 persen, maka titik impas
penjualan menurun masing-masing sebesar 0,36 persen dan
3 , 7 2 persen.

Jika biaya-biaya tersebut menurun maka

perusahaan dapat mencapai titik impas dengan nilai penjualan yang lebih rendah.
Berdasarkan analisis kemampuan memperoleh laba,
terlihat bahwa pada empat tahun analisis, nilai MOS
(Margin Of Safety) bernilai positif yang berarti tercapai
kondisi aman baqi perusahaan untuk mengurangi jumlah
penjualannya tanpa mengalami keruqian.
nilai

Pada umumnya

MIR (Marginal Income Ratio) meningkat dan pening-

katan terbesar terjadi dari tahun 1 9 8 8 ke tahun 1 9 8 9

sebesar 14.95 persen.

Dengan adanya peningkatan nilai

MIR, berarti bagian dari hasil penjualan yang tersedia
untuk menutup biaya tetap dan laba akan semakin besar dari
tahun sebelumnya.

Dengan nilai MOS dan MIR tersebut,

maka diketahui kemampuan memperoleh laba masih relatif
kecil jika dibandingkan dengan suku bunga yang berlaku.
Kemampuan memperoleh laba tertinggi dicapai pada tahun
1991 yaitu sebesar 13,20 persen, sedangkan terkecil

dicapai pada tahun 1988 yaitu sebesar 6,53 persen.
Dari analisis nilai tambah, berdasarkan analisis
selama satu tahun (januari-Desember 1991) diperoleh nilai
tambah jamur tiram putih sebesar Rp 114.514,46 per kg per
tahun.

Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan cende-

rung lebih padat karya karena kontribusi faktor tenaga
kerja dalam pembentukan marjin cukup besar yaitu 11,95
persen, sedangkan untuk modal hanya 1,06 persen.

Adapun

balas jasa terbanyak berasal dari faktor bahan penolong
yaitu sebesar 44,lO persen.
Dalam pelaksanaan pemasaran produk, CV Tunas Sari
telah menerapkan manajemen pemasarannya walaupun masih
relatif sederhana.

Peluang pasar, dilihat oleh perusa-

haan dari segi pemasok, pesaing dan pelanggan dimana
sasaran perusahaan adalah konsumen golongan menengah ke
atas.

Untuk pengembangan strategi pemasaran, perusahaan

melakukan kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi serta untuk pengendalian pemasaran, perusahaan
berusaha mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

ANALISIS TITIK IMPAS, NILAI TAMBM-I DAN PEMASARAN
JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreafus Jacqu:Fr.Kumm)
Studi Kasus Pada CV Tunas Sari Kotamadya Bogor

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada
Jurusan I l m u - h u Sosial Ekonorni Pertanian
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

JURUSAN EMU-ILMU SOSIAL EKONOMI I'ERTANIAN
FAEnnTAS P E R T W

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1992

Judul Skripsi :

ANALISIS TITIK IMPAS, NILAI TAMBAH DAN
PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus
ostreatus Jacqu: Fr.Kumm)

Studi Kasus

Pada CV Tunas Sari Kotamadya Bogor.
Nama Mahasiswa : NETT1 TINAPRILLA
Nomor Pokok

: A25.0715

Program Studi

: Agribisnis

Menyetujui,
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian

Ketua Jurusan,

Dosen Pembimbing,

r.H.Ma'mun

Sarma,MS,MEc

NIP : 131473953
L
T?iNGGAL LULUS :

?. b AuG