5. Memilih   topik   dan   subtopikmasalah   yang   dipandang   potensial untuk diteliti.
6. Menentukan judul dan kerangka usulan penelitian.
B. Proses Konsultasi
Mahasiswa   akan   lebih   mudah   berkonsultasi   dalam   proses konsultasi jika siap dengan masalah yang akan dikonsultasikan. Pada
proses konsultasi awal, mahasiswa sudah siap dengan permasalahan yang mendukung judul, latar belakang, masalah, tujuan, dan rencana
isi usulan penelitian, dalam 2 sampai 4 halaman dengan 1½ spasi. Dalam   latar   belakang   harus   dijelaskan   mengapa   masalah   yang
dikemukakan dipandang menarik, penting, dan perlu diteliti. Untuk menyusun usulan penelitianproposal skripsi mahasiswa
diwajibkan   melakukan   studi   pustaka   mengenai   permasalahan   yang telah disetujui dengan tujuan agar memperoleh kerangka teori yang
akan   dipakai   sebagai   landasan   memecahkan   permasalahan   yang diajukan.   Proses   konsultasi   direkam   dalam   berita   acara   bimbingan
BAB selama penulisan skripsi sekurang-kurangnya 8 kali.
C. Isi Usulan Penelitian 1. Isi Usulan Penelitian Kuantitatif
Isi   usulan   penelitian   kualitatif   terdiri   atas:   a   judul,   b   latar belakang   masalah,   c   rumusan   masalah,   d   tujuan   penelitian,   e
hipotesis penelitian,  f manfaat penelitian, g asumsi penelitian, h ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, i definisi istilah, j kajian
pustaka, k metode penelitian, l jadwal penelitian, dan m daftar rujukan.   Agar   lebih   jelas   unsur-unsur   tersebut   diuraikan   sebagai
berikut.
a. Judul
Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IKIP BU Malang-
13
Judul penelitian harus dibuat singkat, padat, dan jelas   dalam bentuk klausa 5—15 kata serta dapat memberikan indikasi variabel
yang akan diteliti dan tidak menimbulkan penafsiran yang beraneka ragam. Judul harus mencerminkan topik yang akan dibahas.
b. Latar Belakang Masalah
Bagian   ini   memaparkan   pentingnya   masalah   dalam   skripsi diteliti.     Dalam   latar   belakang   harus   dijelaskan   secara   eksplisit
tentang ontologis  apa   objek   yang   diteliti,  epistimologi  mengapa
dan dengan cara apa objek diteliti, dan axiologis manfaat  apa yang
diperoleh dengan melakukan penelitian objek tersebut. Di samping itu, dapat dijelaskan pula  adanya  kesenjangan antara harapan dan
kenyataan,   baik   kesenjangan   teoretik   maupun   kesenjangan   praktis yang   melatarbelakangi   masalah   yang   diteliti.   Selanjutnya
dikemukakan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar   atau   diskusi   ilmiah,   pengalaman   atau   pengamatan   pribadi
yang   terkait   erat   dengan   pokok   masalah   yang   diteliti.   Dengan demikian,   masalah   yang   dipilih   untuk   diteliti   mendapat   landasan
berpijak yang lebih kokoh.
c.  Rumusan Masalah
Perumusan   masalah   merupakan   upaya   untuk   menyatakan secara   tersurat   pertanyaan-pertanyaan   yang   hendak   dicarikan
jawabannya dalam proses penelitian. Rumusan masalah hendaknya disusun secara  singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam  bentuk
kalimat   tanya.   Rumusan   masalah   yang   baik   akan   menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antarvariabel,
dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji   secara   empiris,   yang     memungkinkan   dikumpulkannya   data
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Contoh: Apakah terdapat
hubungan yang signifikan antara minat baca puisi siswa Kelas II SMP
Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IKIP BU Malang-
14
Negeri 8 Malang Tahun Pelajaran 20072008 dan kemampuan mereka dalam mengapresiasi bangun struktur puisi?
d. Tujuan Penelitian