Selo lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberikan model pembelajaran secara konvensional tanpa pemanfaatan situs makam Ki Ageng
Selo.
d. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Analisis Peningkatan hasil belajar siswa dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan situs makam Ki Ageng Selo mampu
meningkatkan hasil belajar siswa, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 14. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
No Kelas
Nilai Rata rata Peningkat
an Peningkata
n Normal
Gain Kriteria
faktor g
Pre test
Post test Pre test
– post test
Pre test –
post test Pre test
– post test
Pre test – post
test 1
Eksperimen 65.44
80.69 15.26
23.3 44
Sedang 2
Kontrol 66.26
70.44 4.18
6.3 12.4
Rendah
Dari tabel di atas diperoleh keterangan dalam peningkatan untuk kelas eksperimen sebesar 23.3 dan termasuk dalam kategori sedang, peningkatan
untuk kelas kontrol sebesar 6.3 dan termasuk dalam kategori rendah.
e. Uji Ketuntasan Hasil Belajar.
Perhitungan ketuntasan belajar ini mengacu pada KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yang digunakan sekolah, yaitu sebesar 75. Rata-rata
hasil belajar kelas eksperimen sebesar 80.69 dengan persentase ketuntasan hasil belajar klasikal mencapai 97,436
≥85 . Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol sebesar 70.44 dengan persentase ketuntasan hasil belajar
klasikal mencapai 64,10385. Jadi hasil belajar kelompok eksperimen telah mencapai target ketuntasan kelas, sedangkan kelompok kontrol belum
mencapai target ketuntasan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang diajar dengan pemanfaatan situs makam Ki Ageng Selo telah mencapai
ketuntasan hasil belajar klasikal.
B. PEMBAHASAN
Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan aktivitas jiwa dan raga seseorang yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku ke arah
yang lebih baik. Hasil belajar merupakan hasil yang dapat dicapai dalam penguasaan pengetahuan atau keterampilan setelah melakukan pembelajaran,
biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru. Berdasarkan observasi awal, persiapan belajar mata pelajaran Sejarah
pada siswa kelas X SMA N 1 Pulokulon belum optimal. Hal ini dilihat dari nilai pada rata-rata hasil belajar dimana untuk kelas eksperimen yaitu kelas
yang diajar menggunakan pemanfaatan situs makam Ki Ageng Selo pada mata pelajaran sejarah hanya mencapai 65.44, sedangkan untuk kelas kontrol yaitu