e. Uji Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa digunakan rumus normal gain sebagai berikut:
Wiyanto 2008: Kriteria yang digunakan:
g
0,7 maka peningkatannya tinggi
0.3 ≤
g
≤ 0,7 maka peningkatannya sedang
g
≤ 0,3 maka peningkatannya rendah
Rata-rata nilai
postest
dan
pretest
setiap kelas dibuat dalam presentase.
f. Analisis Angket Kuesioner
Analisis angket dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yaitu aktivitas mental dan emosional siswa. Angket dapat
dihitung dengan menggunakan skala likert yaitu siswa disarankan untuk menjawab pernyataan dengan jawaban Sangat Setuju SS,
Setuju S, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. Masing masing jawaban dikaitkan dengan angka atau nilai, misalnya SS
bernilai 4, S bernilai 3, TS bernilai 2 dan STS bernilai 1. Untuk menganalisis lembar angket atau kuesioner digunakan rumus:
Purwanto 2009
Keterangan:
NP
: presentase nilai yang diperoleh
R
: jumlah skor yang diperoleh
SM
: jumlah skor maksimal
Tabel 5. Kriteria Penilaian Lembar Kuesioner Rentang
Keterangan
NP
≤ 39 39
NP
≤ 55 55
NP
≤ 65
65
NP
≤ 79
79
NP
≤ 100 Tidak baik gagal
Kurang Cukup
Baik Baik sekali
Arikunto 2006
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2013 s.d 2 Februari 2013. Pada saat penelitian, guru dan peneliti sepakat untuk menggunakan jam
pelajaran sesuai jadwal yang ada agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan siswa dapat menerima pelajaran dengan baik. Penelitian ini dilaksanakan di
kelas X-1 dan X-3 SMA Negeri 1 Pulokulon yang masing masing kelasnya terdiri dari 39 siswa.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti memberikan penjelasan kepada siswa bahwa proses pembelajaran akan dilaksanakan di luar kelas
yakni dengan menggunakan situs makam Ki Ageng Selo sebagai bahan belajar untuk kelas X-1, sedangkan untuk kelas X-3 pembelajaran dengan ceramah di
kelas. Penelitian ini terdiri dari dua kelas yakni kelas ekperimen dan kelas
kontrol. Penentuan kelas kontrol dan eksperimen peneliti terlebih dahulu melakukan pengacakan atau random. Hasil random didapat kelas X-1 sebagai
kelas Eksperimen dan kelas X-3 sebagai kelas kontrol. Pada prinsipnya kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol
melalui dua tahap yang sama yaitu, pembelajaran dan evaluasi dengan tes. Akan tetapi, proses pembelajaran yang dilaksanakan berbeda. Kelas