Manfaat Prosedur Pengertian Penagihan Piutang

2.1.3 Manfaat Prosedur

Suatu prosedur dapat memberikan beberapa manfaat menurut Mulyadi 2013:15 diantaranya : 1 Lebih memudahkan dalam langkah-langkah kegiatan yang akan datang. 2 Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas, sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya mengerjakan yang seperlunya saja. 3 Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana. 4 Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan efisien. 5 Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan, bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing-masing.

2.1.4 Pengertian Penagihan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penagihan merupakan proses, cara, perbuatan menagih, permintaan agar membayar hutang. Dalam akuntansi penagihan biasanya digunakan untuk menunjukkan klaim yang akan dilunasi dengan uang. Penagihan adalah suatu kegiatan melakukan tagihan kepada seseorang atau kelompok, agar orang tersebut ingat akan utangnya yang harus dibayar. Adapun maksud daripada penagihan itu sendiri adalah untuk menginformasikan dan mengingatkan, pihak-pihak tertagih bahwa ia mempunyai kewajiban untuk membayar utangnya kepada pihak penagih.

2.1.5 Piutang

1 Pengertian Piutang Piutang merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu perusahaan, karena merupakan aktiva lancar perusahaan yang paling besar setelah kas. Piutang timbul akibat adanya penjualan jasa dan barang secara kredit, bisa juga melalui pemberian pinjaman. Adanya piutang menunjukkan terjadinya penjualan secara kredit yang dilakukan perusahaan sebagai salah satu upaya perusahaan dalam meningkatkan penjualan. Menurut tujuan akuntansi, istilah piutang pada umumnya diterapkan dalam pengertian yang sempit yaitu berupa klaim yang diharapkan akan diselesaikan melalui penerimaan kas. Semua piutang yang diharapkan akan tertagih menjadi kas dalam jangka waktu yang tidak lebih dalam 1 tahun. Menurut Soemarso 2009:338 piutang adalah piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa yang merupakan kegiatan usaha normal perusahaan, perusahaan mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain. Dengan adanya hak klaim ini perusahaan dapat menuntut pembayaran dalam bentuk uang atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak siapa yang berpiutang. Pengertian piutang menurut Indriyo dan Basri 2002:81 adalah meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap perorangan, organisasi, badan atau debitur lainnya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan piutang adalah tuntutan atau klaim antara pihak yang akan memperoleh pembayaran dengan pihak yang akan membayar kewajibannnya. Pengelolaan piutang secara efisien sangat diperlukan karena akan berpengaruh langsung terhadap keuangan perusahaan akan membuat piutang menjadi bagian yang harus ditangani secara seksama. 2 Klasifikasi Piutang Pengklasifikasian piutang dilakukan untuk memudahkan pencatatan transaksi. Berikut adalah klasifikasi piutang menurut Warren, Reeve, Fess 2005:404, yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita: 1 Piutang Usaha Account Receivable Piutang usaha yaitu piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa yang merupakan kegiatan usaha normal perusahaan. 2 Piutang Wesel Wesel Tagih Note Receivable Piutang wesel wesel tagih yaitu jumlah terhutang bagi pelanggan jika perusahaan telah menerbitkan surat hutang formal. Wesel biasanya digunakan untuk jangka waktu yang pembayarannya lebih dari 60 hari. Jika wesel diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu satu tahun, maka dalam neraca wesel diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. 3 Piutang Lain-lain Piutang lain-lain yaitu meliputi piutang bunga, piutang pegawai, dan piutang dari perusahaan. Jika piutang lain-lain diperkirakan dapat ditagih dalam jangka waktu satu tahun maka piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Dari klasifikasi piutang diatas dapat disimpulkan piutang mempunyai beberapa jenis, diantaranya piutang usaha, piutang ini berasal dari penjualan barang maupun jasa di suatu perusahaan dan piutang lancar. Piutang lancar berarti sama seperti piutang jangka pendek yang waktu pembayarannya dalam kurun waktu 1 tahun. 3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang Menurut Bambang Riyanto 2010:85 faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah piutang adalah sebagai berikut: 1 Volume Penjualan Kredit Makin besar jumlah penjualan kredit dari keseluruhan penjualan akan memperbesar jumlah piutang dan sebaliknya makin kecil jumlah penjualan kredit dari keseluruhan piutang akan memperkecil jumlah piutang. 2 Syarat Pembayaran Penjualan Kredit Semakin panjang batas waktu pembayaran kredit berarti semakin besar jumlah piutangnya dan sebaliknya semakin pendek batas waktu pembayaran kredit berarti semakin kecil besarnya jumlah piutang. 3 Ketentuan dalam Pembatasan Kredit Apabila batas maksimal volume penjualan kredit ditetapkan dalam jumlah yang relative besar maka besarnya piutang juga semakin besar. 4 Kebijakan dalam Pengumpulan Piutang Perusahaan dapat menjalankan kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang dalam 2 cara yaitu pasif dan aktif. Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan secara aktif dalam pengumpulan piutang akan mempunyai pengeluaran uang yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lain yang menggunakan kebijaksanaanya secara pasif. 5 Kebiasaan Membayar dalam Pelanggan Semua piutang yang diperkirakan akan terealisasikan menjadi kas dalam setahun di neraca disajikan dalam pada bagian aktiva lancar. 4 Penilaian Piutang Menurut Kieso, dkk 2008:350 semua piutang dinilai dalam jumlah yang mewakili nilai sekarang dari perkiraan penerimaan kas di masa datang. Oleh karena piutang usaha berjangka pendek, biasanya ditagih dalam jangka waktu 30 hingga 90 hari, bagi piutang jangka pendek yang dikenakan bunga, bunganya akan relative lebih kecil dari jumlah piutangnya. Sebagai ganti dari penilaian piutang usaha pada nilai sekarang didiskontokan, piutang usaha dilaporkan sebagai nilai realisasi bersih net realizable value, yaitu nilai kas yang diharapkan. Hal ini berarti bahwa piutang usaha haru dicatat sebagai jumlah bersih dari estimasi piutang tak tertagih dan potongan dagang. Tujuannya adalah untuk melaporkan piutang sejumlah klaim dari pelanggan yang benar-benar diperkirakan dapat diterima secara tunai.

2.1.6 Cadangan Kerugian Piutang

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA PENERBANGAN ATAS TERJADINYA KETERLAMBATAN ANGKUTAN PENERBANGAN : STUDI PADA PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI.

2 15 79

Pengaruh Kompensasi Finansial dan Kompensasi Non-Finansial terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali.

0 0 16

Pengaruh anggaran partisipasi, kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja manajerial PT. Angkasa Pura-I di Bandar Udara Ngurah Rai - Bali.

0 0 153

PROSEDUR PENCATATAN ATAS PERSEDIAAN PADA PT.ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI.

3 15 21

BEBAN EMISI AKTIVITAS LTO PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI BALI.

0 0 11

PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) DI KANTOR CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA.

1 8 15

PENERAPAN PROSEDUR LAYANAN AERONAUTIKA PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA TERHADAP AIRLINES (MASKAPAI PENERBANGAN).

0 0 14

PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN ATAU JASA (PELELANGAN) DI LINGKUNGAN PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA.

0 1 1

PRAKTIK KERJA LAPANGAN “ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PIUTANG USAHA JASA NON-AERONAUTIKA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENAGIHAN PADA PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDARA JUANDA SURABAYA”

3 9 85

Pengaruh anggaran partisipasi, kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja manajerial PT. Angkasa Pura-I di Bandar Udara Ngurah Rai - Bali

0 0 28