Manfaat Teoretis Manfaat Praktis

1.3.2 Tujuan Khusus

Dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuan khusus yang ingin dicapai, yaitu sebagai berikut. 1. Mengetahui leksikon, ungkapan metaforis, dan mitos kebambuan bahasa Bali yang ditemukan di Penglipuran, Bangli. 2. Mengetahui tingkat pengetahuan, kebertahanan, dan penyusutan pengetahuan leksikon, ungkapan metaforis, dan mitos kebambuan guyub tutur bahasa Bali di Penglipuran, Bangli. 3. Menemukan faktor yang melatarbelakangi kebertahanan dan penyusutan pengetahuan leksikon, ungkapan metaforis, dan mitos kebambuan guyub tutur bahasa Bali di Penglipuran, Bangli.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan, penelitian ini diharapkan memberikan beberapa manfaat. Secara garis besar manfaat tersebut terbagi menjadi dua yaitu manfaat secara teoretis dan manfaat secara praktis.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan tentang bahasa lokal, khususnya bahasa Bali serta memberikan sumbangan fakta dan informasi untuk memperkaya pengetahuan, khususnya dalam bidang ekolinguistik linguistik makro. Hal tersebut dikarenakan penelitian ekolinguistik ini dipadukan dengan teori semantik leksikal yang didasarkan pada bahasa dan lingkungannya berupa kekayaan alamiah lokal yang meliputi leksikon bahasa, khususnya leksikon kebambuan. Selain itu, pembahasan ini juga diperkaya dengan pemaparan mengenai ungkapan metaforis dan mitos kebambuan yang tentunya dapat menambah pengetahuan dalam bidang bahasa dan sosial budaya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dalam penelitian ini ada beberapa manfaat praktis yang dapat diperoleh yaitu sebagai berikut. 1. Secara praktis, penelitian ini berupaya mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan mendokumentasikan leksikon-leksikon, ungkapan metaforis, dan mitos kebambuan yang berhubungan dengan lingkungan alam dan sosial budayanya. 2. Hasil penelitin ini dapat dimanfaatkan sebagai solusi terhadap pencegahan penyusutan pengetahuan kebahasaan khususnya leksikon dan ungkapan metaforis kebambuan dalam guyub tutur Penglipuran. 3. Hasil penelitian yang berupa fakta mengenai pengetahuan leksikon, ungkapan metaforis, dan mitos kebambuan guyub tutur bahasa Bali di Penglipuran dapat direkomendasikan sebagai bahan bacaan dan bahan pembelajaran khususnya yang berbasis linkungan sehingga generasi muda dapat lebih memahami dan mencintai lingkungan, budaya, dan bahasanya. 4. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kembali pada guyub tutur Penglipuran, para pengambil kebijakan, dan para pihak yang terkait untuk memanfaatkan dan mengedepankan ciri kelokalan sebagai acuan dalam perencanaan dan pemberdayaan, serta mempertahankan ciri kelokalan sebagai kekayaan alam, budaya, dan ciri kekhususan bagi etnik dan sebagai guyub tutur bahasa Bali. 5. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan makna-makna sosial- ekologis bahasa Bali, khususnya leksikon yang menggambarkan realitas linkungan alam dan sosial budaya yang nantinya dapat memperkaya bahasa khususnya bahasa Bali. 6. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan baik dalam pembuatan kamus maupun bahan bacaan sebagai media pembelajaran bahasa Bali sehingga pengetahuan bahasa, budaya, dan lingkungan dapat dipertahankan dan dapat dilestarikan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian