39 Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya akan lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga mudah diolah Suharsimi Arikunto, 2006: 136. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini menggunakan teknik tes dan pengukuran. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk pengambilan data terdiri atas 5
lima item tes, yaitu:
1. Pengukuran Tinggi Badan
Untuk memperoleh data mengenai tinggi badan subjek penelitian, dilakukan pengukuran tinggi badan menggunakan stadiometer. Cara
pelaksanaan pengukuran tinggi badan, yaitu:
a. Alat-alat perlengkapan: Stadiometer, Blangko dan alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran.
b. Petugas: Seorang pengukur tinggi badan, Seorang pencatat hasil pengukuran.
c. Pelaksanaan Subjek penelitian dikumpulkan kemudian dilakukan pengukuran
satu per satu. Dalam pengukuran, subjek dilarang untuk menggunakan alas kaki, subjek berdiri di dekat tembok dengan membelakangi
stadiometer yang terpasang di tembok, posisi tumit rapat dengan badan tegap, kepala sedikit mendongak ke atas dan menyentuh batang pengukur
secara vertikal. Pengukuran tinggi badan dilakukan pada pagi hari.
40
2. Tes Kekuatan Otot Lengan Tes Push Up
a. Tujuan: tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu.
b. Alat dan Fasilitas, terdiri atas: 1 Stopwatch, 2 Formulir dan alat tulis, nomor dada.
c. Petugas tes: Pengukur waktu merangkap pencatat hasil. d. Pelaksanaan:
1 Teste sikap telungkup, kepala, punggung dan kaki lurus. 2 Kedua telapak tangan bertumpu di lantai di samping dada, jari-jari
tangan ke depan. 3 Kedua telapak kaki bertumpu di lantai.
4 Dalam sikap telungkup hanya dada yang menyentuh lantai, kepala, perut, dan tungkai bawah terangkat.
5 Dari sikap telungkup, angkat tubuh dengan meluruskan keduatangan, kemudian turunkan lagi tubuh dengan membengkokkan keduatangan
sehingga dada menyentuh lantai. 6 Setiap kali mengangkat dan menurunkan badan, kepala, punggung dan
tungkai bawah tetap lurus, setiap kali tubuh terangkat dihitung sekali. e. Skor:
1 Hanya pelaksanaan yang betul yang dihitung. 2 Pelaksanaan push-up dilakukan sebanyak mungkin selama 1 menit.
41
3. Kelincahan Shuttle Run
a. Tujuan: Untuk mengukur kelincahan seseorang dalam mengubah arah dan posisi
b. Alat dan fasillitas 1 Stopwacth sesuai kebutuhannya.
2 Lintasan lari datar panjang minimal 10 meter dengan garis jarak 5 meter dengan setiap lintasan lebar 1,22 meter.
c. Tester 1 1 Orang starter dan pencatat waktu.
2 Pengambil sesuai dengan testee dan lintasan yang tersedia. d. Pelaksanaan
1 Pada aba- aba “bersedia” setiap teste berdiri di belakang garis atau
garis pertama di tengah lintasan. 2 Pada aba-
aba “siap” testee dengan start berdiri dan siap lari. 3 Dengan aba-
aba “ya” testee segera lari menuju garis kedua dan setelah melewati kedua garis kedua segera berbalik menujugaris start.
4 Lari dari garis start atau garis pertama menuju ke garis start. 5 Lari dari garis start atau garis pertama menuju ke garis kedua dan
kembali kegaris start dihitung 1 kali. 6 Pelaksanaan lari dilakukan sampai keempat kalinya bolak-balik
sehingga menempuh jarak 20 meter. 7 Setelah melewati garis finish stopwatch dihentikan.
e. Penilaian: Kelincahan lari dihitung sampai dengan 0,1 atau 0,01 detik